Anda di halaman 1dari 8

10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

ABOUT ENSIKLOPEDIA JURNAL KLUB PUBLIKASI PROTOKOL


Search.... GALERISearch
Rumput Mutiara (Hedyotis
corymbosa)
Ensiklopedia
Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.) Tanaman
TAUTAN ENGLISH Antikanker

1. Nama tumbuhan

Rumput mutiara.Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti


Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.

2. Klasifikasi tumbuhan

Divisi : Spermatophyta Protokol


Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies : Hedyotis corymbosa L

3. Morfologi tumbuhan
Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 50
cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir
selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun
berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk,
panjang daun 2 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124
Galeri 1/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke Galeri


luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih,
berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti
kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.

4.Kandungan kimia dan manfaat

Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-


sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid
glycosides (Khastgir et al., 1960), dan baihuasheshecaosu
(kemungkinan analog kumarin). Sifat dari tumbuhan adalah rasa
manis sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Sudah terkenal
sejak nenek moyang untuk menghilangkan demam dan
hepatoprotektor (Mishra et al., 2009).
About

Gambar : Struktur Asam Ursolat dan Asam Oleanolat

5. Penelitian Mekanisme Antikanker

Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang berpotensi Ensiklopedia


sebagai antikanker. Asam oleanolat dan asam ursolat, Agen
kandungan dari tanaman ini diduga dapat menghambat kanker. Kemoterapi
Anan (2000) melaporkan bahwa ekstrak heksana rumput mutiara
memiliki nilai ED50 sebesar 30g/mL, sedangkan ekstrak etil
asetat dan ekstrak metanol memiliki nilai ED50 lebih besar dari
30g/mL. Menurut Sadasivan et al. (2006), kerja dari senyawa ini
adalah dengan memblok perkembangan siklus sel pada fase G1
yang ditandai dengan penurunan ekspresi protein cyclin D1, D2,
dan E dan partner aktif mereka seperti CDK2, 4, dan 6 dengan
menginduksi p21/WAF1.

Penelitian yang dilakukan oleh Asyhar (2009) menggunakan

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 2/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

ekstrak etanolik rumput mutiara, menunjukkan hasil


pengamatan kualitatif menggunakan metode imunohistokimia
terhadap ekspresi protein N-ras diketahui bahwa senyawa di Ensiklopedia
dalam ekstrak etanolik mampu meningkatkan pemacuan Kanker
ekspresi N-ras sel normal sehingga mempunyai prospek sebagai
hepatoprotektor.

Kandungan glikosida flavonoid pada rumput mutiara diduga


mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro
maupun in vivo. Penghambatan terjadi pada tahap inisiasi,
promosi maupun progresi melalui mekanisme molekuler antara
lain inaktivasi senyawa karsinogen, antiproliferatif,
penghambatan angiogenesis, cell cycle arrest, induksi apoptosis
dan antioksidan (Ren et al., 2003). Sebagian besar senyawa
karsinogean seperti Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH)
memerlukan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 membentuk
intermediet yang reaktif sebelum berikatan dengan DNA. Ikatan
kovalen antara DNA dengan senyawa karsinogen aktif Blogroll
menyebabkan kerusakan DNA. Flavonoid dalam proses ini
berperan sebagai blocking agent (Watternberg, 1985). BIOCARTA-PATHWAY
Pengeblokan aksi karsinogen dapat melalui beberapa
mekanisme antara lain melalui menginhibisi aktivitas isoenzim CANCER-TYPE

sitokrom P450 yaitu CYP1A1 dan CYP1A2 sehingga senyawa


CCRC Fakultas Farmasi
karsinogen tidak reaktif. Mekanisme yang lain melalui
Adakan Pemilihan
detoksifikasi karsinogen.
Remaja Islam Teladan
Flavonoid juga meningkatkan ekspresi enzim Gluthation S- DIY
Transferase (GST) yang dapat mendetoksifikasi karsinogen aktif
sehingga menjadi lebih polar dan dieliminasi dari tubuh. FARMASI UGM

Mekanisme yang lain melalui pengikatan karsinogen aktif oleh


ISCC-INDONESIA
flavonoid sehingga dapat mencegah ikatan dengan DNA, RNA
atau protein target (Ren et al., 2003).
NATURE Protocol

Uji Komputasi dengan Metode Docking


NCBI
Docking dilakukan terhadap asam ursolat dan asam oleanolat
untuk mengetahui potensi inhibisi terhadap CDK 2 dan CDK 6
dengan program Molecular Operating Environment (MOE).

Hasil docking antara CDK2 dengan asam oleanolat menghasilkan


score -9,6992 yang nilainya lebih besar daripada asam ursolat
dengan CDK2 -10,2436 (tabel1). sedangkan score untuk CDK2
dengan ligan pembanding yaitu CDK4 inhibitor adalah -11,2970,

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 3/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

paling kecil diantara kedua interaksi yang lain Hal ini


menunjukkan bahwa ikatan antara CDK4 inhibitor dengan CDK2
lebih stabil sehingga menyebabkan aktivitas inhibitor terhadap
CDK2 lebih tinggi dari yang lain. Gugus benzena dan Lys 409
terjadi interaksi transfer muatan. Kekuatan ikatan ini 1-7
kkal/mol. Sedangkan interaksi antara asam oleanolat dengan
CDK2 yaitu terdapat ikatan hidrogen antara O dengan residu Leu
83. Ikatan hidrogen lainnya terjadi antara atom H pada karbonil
karboksilat dengan residu Gln 131 dan atom H pada gugus OH
dengan residu Glu 81. Ikatan hidrogen ini mempunyai kekuatan
ikatan 1-7 kkal/mol. Interaksi antara ursolat dan CDK2 yaitu
adanya ikatan hidrogen antara gugus OH dengan residu asam
amino His 84 dan Lys 33 sebagai donor proton bagi gugus OH
pada karboksilat. Meskipun antara CDK4 inhibitor-CDK2 dan
asam oleanolat-CDK2 mempunyai kekuatan ikatan yang sama
namun transfer muatan yang terjadi pada gugus benzena lebih
kuat dibanding ikatan hidrogen. Dengan demikian dapat
diperkirakan bahwa pengaruh ikatan elektrostatik dari interaksi
gugus bezena dengan residu asam amino Lys 409 lebih besar
daripada jumlah ikatan hidrogen maupun kuat lemahnya ikatan
hidrogen sehingga pengahambatan reseptor target (CDK2) oleh
ligan pembanding (CDK4 inhibitors) lebih besar dibanding Asam
Oleanolat dan Asam Ursolat terhadap protein target CDK2.

Tabel I. Score hasil docking ligan uji, ligan pembanding, dan ligan
endogen dengan CDK2
Ligan uji Score Ligan Pembanding Score Ligan endogen Score
Asam ursolat -10,2436 CDK4 inhibitor -11,2970 ATP -18,5398
Asam oleanolat -9,6992

Jika dibandingkan dengan ligan endogen maka score yang


diperoleh antara ATP-CDK2 paling kecil yaitu -18,5398 (tabel1).
Ini berarti bahwa ATP memiliki potensi tertinggi untuk
menghambat CDK2 yang dapat ditunjukkan dengan jumlah dan
jenis interaksi dari keduanya. Gugus fosfat pada ATP merupakan
gugus utama yang berinteraksi dengan CDK2. Adanya muatan
negatif pada gugus fosfat dapat membentuk ikatan elektrostatik
yang saling menguatkan dengan residu asam amino Lys
129(gambar 1). Ikatan elektrostatik ini mempunyai afinitas yang
tinggi dibandingkan ikatan hidrogen dan ikatan hidrofobik karena
mempunyai kekuatan ikatan 10 kkal/mol. Selain itu juga
terbentuk ikatan hidrogen antara -OH dan fosfat dengan Ile 10,

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 4/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

Val 264 dan Glu 12 yang kontak dengan solven.

Gambar 1. Interaksi Ligan dengan CDK2. a. Interaksi CDK4


inhibitor dengan CDK2. Terdapat tranfer muatan antara gugus
benzena dengan Lys 409; b. Interaksi asam oleanolat dengan
CDK2. Terdapat ikatan hidrogen antara atom O dengan residu
Leu 83, atom H pada karbonil karboksilat dengan residu Gln 131
dan atom H pada gugus OH dengan residu Glu 81; c. Interaksi
asam ursolat dengan CDK2. Terdapat ikatan hidrogen antara
gugus OH dengan residu asam amino His 84 dan Lys 33 sebagai
donor proton bagi gugus OH pada karboksilat; d. Interakasi ATP
dengan CDK2. Gugus fosfat dapat membentuk ikatan
elektrostatik yang saling menguatkan dengan residu asam amino
Lys 129. Terdapat ikatan hidrogen antara -OH dan fosfat dengan
Ile 10, Val 264 dan Glu 12 yang kontak dengan solven.

Tabel II. Score hasil docking ligan uji, ligan pembanding, dan ligan
endogen dengan CDK6

Ligan uji Score Ligan Pembanding Score Ligan endogen Score


Asam ursolat -11,0750 Fisetin -14,1650 ATP -15,5637

Asam oleanolat -11,7745

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 5/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

Gambar 2. Interakasi Ligan dengan CDK6. a. Interaksi fisetin


dengan CDK6. Glu A31 yang berikatan hidrogen dengan H pada
gugus OH pada fisetin; b. Interaksi asam ursolat dengan CDK6.
Terdapat ikatan hidrogen antara atom H pada gugus OH dengan
residu Val 150, Lys 36 dan Thr 38; c. Interaksi asam oleanolat
dengan CDK6. Terdapat ikatan hidrogen pada atom H pada
gugus karboksilat asam ursolat dengan residu Ala 152; d.
Interaksi ATP dengan CDK6. Terdapat ikatan elektrostatik yang
menguatkan antara gugus phosphat dengan residu Lys 144 dan
Lys 86. Kemudian ikatan hidrogen antara atom H pada gugus OH
dengan residu Pro 35 dan Lys 36.

Sedangkan pada CDK6-fisetin (Gambar 2), interaksi yang terjadi


adalah Glu A31 yang berikatan hidrogen dengan H pada gugus
OH pada fisetin. Interaksi ligan-reseptor ini memiliki score
-14,1650 (tabel II). Sedangkan interkasi antara Asam ursolat
dengan CDK2 yaitu ikatan hidrogen antara atom H pada gugus
OH dengan residu Val 150, Lys 36 dan Thr 38. Kemudian
interaksi asam oleanolat dengan CDK6 yaitu adanya ikatan
hidrogen pada atom H pada gugus karboksilat asam ursolat
dengan residu Ala 152. Dengan demikian meskipun pada
interaksi ligan pembanding yaitu fisetin dengan CDK6 hanya
terdapat satu ikatan hidrogen tetapi intensitasnya lebih besar
daripada inetraksi senyawa asam ursolat dengan CDK6 yang
memiliki 3 ikatan hidrogen, sehingga score pada asam ursolat
dengan CDK6 lebih besar dibanding dengan fisetin-CDK6 yaitu
-11,0750. Sedangkan score pada asam oleanolat dan CDK6
adalah -9,6992, sehingga interaksi ini mempunyai interaksi yang
paling kecil.
Jika dibandingkan dengan ATP, score docking ATP-CDK6 lebih

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 6/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

kecil yakni -18,5398 yang berarti bahwa ikatan antara ATP dan
CDK6 lebih stabil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ikatan
elektrostatik yang menguatkan antara gugus phosphat dengan
residu Lys 144. Selain itu ada juga ikatan elektrostatik antara
gugus phosphat dengan residu Lys 86. ada juga ikatan hidrogen
antara atom H pada gugus OH dengan residu Pro 35 dan Lys 36.
Dengan demikian afinitas ATP terhadap CDK6 lebih besar ikatan
hal ini dikarenakan karena ATP merupakan senyawa endogen
yang memang mempunyai binding site dengan CDK6.

Kontributor : Rifki Febriansah, Aditya Asyhar, Muhammad Iqbal,


Adam H dan Endang Sulistyorini

Daftar pustaka

Kakizoe and tadao, 2003. Chemoprevention of cancer Focusing


on Clinical Trials, Jpn J. Clin. Oncol. 33(9). 421-442.

Kontributor : Rifki Febriansah, Aditya Asyhar, Muhammad Iqbal,


Adam H dan Endang Sulistyorini S.P

Contact Us Berita Utama Arsip Pojok Jurnal


Cancer Anggota CCRC Goes to SelectMonth Indonesian Journal of
Chemoprevention Magister Jerman Cancer

Research Center (CCRC) Chemoprevention


PICAPS 2015 dan The
Fakultas Farmasi UGM
6th ISCC Symposium
Jl. Sekip Utara
Yogyakarta Grand Lecture dan

Email : ccrc@ugm.ac.id NAIST Alumni Gathering

atau Partisipasi CCRC dalam


ccrcfarmasiugm@yahoo.com
ICPAPS 2015
Telp : (0274) 6492662
Open Recruitment CCRC
Hp : 081802602749
Farmasi UGM 2015

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 7/8
10/9/2015 RumputMutiara(Hedyotiscorymbosa)|CCRC

Copyright CCRC Farmasi UGM 2014

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=124 8/8

Anda mungkin juga menyukai