KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU PENYAKIT MATA
Rumah Sakit Family Medical Center-Sentul
Tanda Tangan
Nama : Senna Handoyo Tanujaya
NIM : 11-2015-166
Dr. Pembimbing : Dr. Vanessa, SpM, -------------------
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Jembatan Hitam RT 04/10
Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2015
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 13 April 2016 pukul 13:00 WIB
Keluhan Utama:
Kedua mata terasa perih saat malam hari sejak 1 bulan SMRS
X. PROGNOSIS
OCCULI DEXTRA (OD) OCCULI SINISTRA (OS)
Ad Vitam : ad Bonam ad Bonam
Ad Fungsionam : ad Bonam ad Bonam
Ad Sanationam : ad Bonam ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit ini mengenai kedua mata, dan berhubungan dengan defisiensi lapisan
aqueous pada air mata atau karena adanya blefarospasme. Pada pemeriksaan
didapatkan injeksi dan penebalan konjungtiva bulbar superior, hipertrofi limbus
superior, dan adanya papil-papil pada konjungtiva tarsal superior. Gejala klinis yang
di rasakan mata perih, silau, merah, dan seperti adanya benda asing/ berpasir. Pasien
dnegan superior limbik keratokonjungtivitis biasanya tidak ada penurunan
penglihatan.1
2. Keratokonjungtivitis Sicca
Keratokonjungtivitis Sicca atau yang dikenal dengan Dry Eye Syndrome
adalah suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtva. Kelainan ini
disebabkan akibatnya defisiensi komponen lemak air mata, defisiensi kelenjar air
mata, dan defisiensi komponen musin.
Pasien dengan keratokonjungtivitis sika akan mengeluh mata gatal, berpasir,
silau, dapat penglihatan kabur.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Liesegang TJ, Deutsch TA, Grand MG. American academy of ophtalmology:
external disease and cornea. San Fransisco: American academy of ophtalmology;
2005. P.90-1.
2. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015. H. 165-6.