Anda di halaman 1dari 13

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DENGAN

LAPORAN KEUANGAN DAN RASIO LIKUIDITAS


PT. SUPARMA (Tbk)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempertimbangkan bagaimana laporan keuangan


dapat dijadikan acuan dalam melakukan investasi pada perusahaan yang
bergerak pada bidang produksi kertas di Indonesia dengan analisis ilmiah
berdasarkan : (1) Rasio Likuiditas yang di hitung berdasarkan Current Ratio dan
Quick Ratio, (2) Rasio Solvabilitas yang dihitung berdasarkan Debt to Equity
Ratio dan Debt to Total Assets Ratio, (3) Rasio Rentabilitas yang dihitung
berdasarkan Net Rate of Return On Investment dan Return On Equity, dan (4)
Kondisi keuangan yang teraudit dan dipublikasikan sebagai gambaran kinerja
perusahaan. Dinilai dari Laporan Keuangannya dengan menggunakan tehnik
perhitungan Rasio yang ada saya akan memprediksikan seberapa kelayakan
untuk investasi di PT. SUPARMA .(Tbk) namun perlu di ingat ini hanya prediksi
asumsi dari kondisi penilaian keuang perusahaan adapun faktor- faktor yang juga
bisa mempengaruhi Investasi saya kesampingkan guna menyederhanakan
pemaparan hasil penelitian saya.

Data yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu laporan keuangan yang
saya peroleh dari IDX (Indonesian Stock Exchange) berupa Neraca dan Laporan
Laba Rugi Perusahaan PT. SUPARMA, (Tbk) periode tahun 2012,
2013,2014,2015 dan 2016. Metode pengumpulan data yang disini saya gunakan
adalah Metode Dokumentasi adapun metode Dokumentasi yang saya gunakan
disini adalah jenis Dokumen Sekunder yaitu dokumen yang berdasarkan laporan.
Metode analisis data yang digunakan tehnik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu
suatu analisis yang mendiskripsikan dengan cara menghitung rasio rasio yang
ada diperusahaan dengan menggunakan rumus-rumus tertentu. Dengan
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk melakukan
investasi serta penilain penilain untuk investasi di perusahaan lain.

Keywords: Investment, financial statements, liquidity, solvency, profitability

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BLAKANG MASALAH

Perkembangan ekonomi yang semakin cepat dan banyaknya persaingan dalam


menentukan kebijaksanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Disamping itu, dengan persaingan yang semakin ketat antara tiap perusahaan
menuntut team/ manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan
pengendalian kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapainya. Ada perusahaan pada keuntungan maksimal dan
ada yang tidak, misalnya dalam bentuk sosial. Tujuan perusahaan berbeda-beda,
namun salah satu tujuan yang selalu ada pada perusahaan adalah profitabilitas.
Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Dalam kondisi seperti ini
profitabilitas menjadi tujuan akhir yang berguna bagi perusahaan unuk mencapai
tujuan (khusus organisasi profit). Perusahaan ini merupakan perusahaan yang
cukup menjanjikan mengingat bahwa bisnis perhotelan atau pari wisata lekat
dengan kebersihan dan salah satu aspek pelengkap adalah tisu dan pangsa
pasar cukup banyak di indonesia dan PT Suparma Tbk merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kertas di Indonesia juga .
Perusahaan yang berorientasi untuk suplies tisu ini tidak hanya menargetkan
penjualan untuk mengejar keuntungan di indonesia semata - semata, tetapi lebih
ke arah kompetitif dimana ini di buktikan oleh perusahaan dengan mencatatkan
saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak tahun 1994. . Keuntungan
merupakan persyaratan kelangsungan hidup bagi perusahaan. Diperlukan
ukuran-ukuran atau indikator-indikator keuangan untuk mengetahui keberhasilan
perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya yaitu untuk menghasilkan
keuntungan, apakah hasil tersebut sudah dapat dikatakan maksimal atau belum
biasanya diukur dengan menggunakan angka-angka tertentu.

Indikator-indikator tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan yang


disusun secara periodik,baik Triwulan,Semester,Tahunan yang secara umum
berupa laporan neraca, laporan rugilaba.Untuk mengetahui indikator-indikator
keuangan tersebut dilakukan analisis laporan keuangan. Akuntansi merupakan
suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan serta
penganalisisan hasilnya. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan
keuangan. Kegiatan akuntansi tidak hanya berhenti sampai pelaporan,
melainkan termasuk juga proses penganalisisan laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan alat analisa yang sangat penting dalam memeperoleh
informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang ingin dicapai
oleh perusahaan. Karena laporan bersifat Historis, menyajikan informasi tentang
apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi.
Dengan dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui keadaan dan

2
perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Dan laporan
keuangan digunakan untuk membantu memberi gambaran untuk investasi ,
dengan cara mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat membantu
para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi berdasarkan kelemahan
dan kekuarangan serta resiko yang di hadapi. Laporan keuangan yang akan
disusun oleh suatu perusahaan di Indonesia, harus mengacu pada aturan yang
berlaku, yaitu seperti tertuang pada Standart Akuntansi Keuangan, yang disusun
oleh Ikatan Akuntan Indonesia laporan keuangan digunakan di sini oleh investor
untuk menilai efisiensi dan profitabilitas operasional perusahaan .

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses penguraian laporan


keuangan dan pengujian masing-masing komponen laporan keuangan serta
hubungan antar komponen, dengan menggunakan teknik analisis yang ada agar
diperoleh pengertian yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang
laporan keuangan tersebut, agar analisis laporan keuangan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Analisis terhadap laporan keuangan digunakan metode
dan teknik analisis untuk menentukan dan mengukur kondisi tahunan dalam
laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi
bila dibandingkan. Hasil dari perbandingan tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat rasio likuiditas, yang dapat menggambarkan kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan.

Untuk menilai profitabilitas investasi pada perusahaan PT. Suparma (Tbk)


peneliti mengunakan metode/teknik analisis rasio keuangan berdasarkan laporan
keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas periode
2012, 2013,2014,2015,2016. Dengan laporan neraca dan laporan rugi-laba ,
peneliti dapat memprediksi kondisi keuangngan perusahaan tingkat rasio
likuiditas dapat menilai kineja dari suatu perusahaan. Sedangkan dengan
laporan arus kas dapat lebih akurat dalam memperoleh informasi mengetahui
kondisi keuangan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagai mana perusahaan memenuhi tanggung jawab berdasarkan analisis


likuiditas
current ratio?
2. Bagai mana perusahaan memenuhi tanggung jawab berdasarkan analisis
likuiditas
Cash Ratio?
3. Bagai mana perusahaan memenuhi tanggung jawab berdasarkan analisis
likuiditas
quick ratio atau acid test ratio?
4. Apakah akan meakukan investasi atau tidak ? beserta alasan!

3
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah adalah:
1. Mengetahui tingkat current ratio PT. Suparma (Tbk) pada periode 2012,
2013,2014,2015 dan 2016.

2. Mengetahui tingkat Cash Ratio PT. Suparma (Tbk) pada periode 2012,
2013,2014,2015 dan 2016.

3. Mengetahui tingkat quick ratio atau acid test ratio PT. Suparma (Tbk) pada
periode 2012,2013,2014,2015 dan 2016.

4. Untuk memberikan gambaran terhadap kondisi keuangan dan bahan


prediksi saham perusahaan untuk tahun berjalan.

4.1. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi


lembaga dan pihak yang terkait.
1. Guna kajian teoristis, penelitian ini memiliki guna dan manfaat untuk
memberikan pengetahuan tentang analisis laporan keuangan untuk menilai
likuiditas perusahaan.

2. Dari kajian realistis, penelitian ini memiliki guna dan manfaat untuk
memberikan gambaran tentang kondisi keuangan,kinerja dan pencapaian
perusahaan serta dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk investor menanam
kan modal ke perusahaan.

4
BAB II

1.1. Landasan Teori

Pengertian laporan keuangan oleh tidak dibuat secara sembarangan, tetapi


disusun berdasarkan aturan atau setandar yang berlaku. Hal ini perlu dilkukan
agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan
perusahaan sangat penting bagi tim manaemen dan pemilik perusahaan. Di
samping itu, banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap
laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah atau lembaga
negarakreditor, Investor,maupun para supplier .

Menurut Kasmir (analisa laporan keuangan, 2010) Bagi suatu perusahaan


,penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung
jawab manajer keuangan .Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu :
1. Merencanakan;
2. Mencari;
3. Memanfaatkan dana-dana perusahaan ;
4. Memaksimalkan nilai perusahaan.

Kasmir (2010) dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah:


laporan yang menunjukan kondisi keuangn perusahaan pada saat ini atau dalam
suau periode tertentu.

Menurut Arrens, 2000 : 7(dikutip dariKusumadiyanto Andra,2006 :11) definisi


akutansi adalah : accounting is the procces of recording. Classifiying dan
summerizing economical even in logical manner for the purpose of profiding
financial information for dicision making

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disampaikan bahwa laporan keuangan


adalah kumpulan data yang di catat dan di diskripsikan oleh manajemen
keuangan guna mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan maka laporan
keuangan disini haru di buat secara relevan dan konkrit.
Laporan keuangan mengggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang
diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam
laporan keuangan adapun, sebagai berikut(di kutip dari KASMIR,2010) ;
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas

Laporan keuangan di atas memiliki komponen keuangan tersendiri,tujuan dan


maksud tersendiri.

5
Neraca merupakan laporan yang bertujuan untuk menunjukan total aktiva,
kewajiban dan modal usaha/perusahaan. Pembuatan neraca biasanya
berdasarkan periode tahunan namun juga bisa dibuat dengan menyesuaikan
kebutuhan perusahaan.dalam neraca disajikan berbagai informasi yang
berkaitan dengan komponen yang ada di neraca. Secara lengkap informasi yang
disajikan pada neraca sebagai berikut (di kutip dari KASMIR,2010) :

1. Jenis-jenis aktiva yang dimiliki


2. Nominal uang masing-masing jenis aktiva
3. Kumpulan kewajiban atau hutang
4. Nominal masing-masing kewajiban
5. Jenis-jenis modal
6. Nominal rupiah masing masing modal

Laporan Laba Rugi menunjukan kondisi usaha dalam periode tertentu. Artinya
laporan laba rugi harus dibuat dalam satu periode tertentu guna mengetahui
jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat
diketahui apa perusahaan untung atau sebaliknya yaitu rugi. Adapun yang
disajikan perusahaan dalam laporan laba rugi sebagai berikt (di kutip dari
KASMIR,2010):

1. Jenis-jenis pendapatan yang diperoleh dalam satu periode


2. Nominal rupiah yang didapat dari masing-masing akun
3. Total dari pendapatan kegiatan usaha
4. Kumpulan beban dalam suatu periode
5. Nominal beban yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode
6. Total secara menyeluruh biaya yang dikeluarkan
7. Hasil laporan total pendapatan di kurangngi beban sama dengan laba
bersih

Laporan perubahan modal menggambarkaan jumlah moda yang dimiliki


perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan adanya perubahan
modal serta sebab adanya perubahan terhadap modal. Adapun informasi yang
diberikan pada laporan perubahan modal adalah sebagai berikut (di kutip dari
KASMIR,2010):

1. Total dan kumpulan modal saat ini


2. Total nominal tiap akun modal
3. Perubahan total nominal modal
4. Laporan nominal modal yang sudah berubah

Laporan arus kas (di kutip dari KASMIR,2010) laporan yang menjelaskan atau
menunjukan masuk dan keluarnya kas tersebut dari aktivitas perusahaan. Arus
kas masuk berupa pendapatan atau juga bisa berupa pinjaman dari bank dan
kreditur, sedangkan arus kas keluar adalah kumpulan biaya yang sudah
dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun keluar dibuat dalam
period tertentu.

Adapun tujuan dari pembuatan laporan arus kas dari penertian di atas adalah
sebagai berikut :

6
1. Laporan kinerja manajemen secara menyeluruh
2. Bahan evaluasi bagi seorang manajer dan owner
3. Pertimbangan bagi seorang investor untuk melakukan investasi namun
bagi kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan melakukan
pelunasan hutang hutangnya.
4. Acuan penentuan perencanaan dan keputusan periode selanjutnya atau
tahun berjalan.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi


keuangan suatu perusahaan ,baik pada saat tertentu maupun pada perode
tertentu. Laporan keuangan juga dapat di susun secara mendadak ataupun
sesuai kebutuhan perusahaan maupun memberi informasi keuangan kepada
pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan .

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau peyusunan lapran keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini;

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal


yang dimiliki perusahaan saat ini;

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang di


proleh pada suatu periode tertentu;

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang


dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu;

5. Memberikan infformasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi


terhadapaktiva,pasiva,dan modal perusahaan ;

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam


suatu periode;

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;

8. Informasi keuangan lainnya.

Saya sampaikan, Jadi dengan memproleh laporan keuangan suatu perusahaan


maka dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan secara menyeluruh.
Kemudian, laporan keuangan bukan sekedar untuk dibaca saja, melainkan juga
harus bisa memahami dan mengerti tentang posisi keuangan prusahaan saat ini
dan dapat melakukan analisa laporan keuangan mengggunakan analisis rasio
keuangan yang lazim digunakan.

7
RASIO LIKUIDITAS
Mungkin ada beberapa kasus dimana perusahaan tidak sehat kondisi
keuangannya bahkan failidnya perushaan karena tidak bisa memenuhi kewajiban
dari bank ataupun kreditur. Penyebab utama kejadian kurangnya sumber dana
yang dimiliki dan ketidak mampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
tersebut adalah akibat dari lalainya manajemen perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Kemudian, sebab kurangnya keakuratan manajemen sebelumnya
dalam menghitung rasio keuangan yang dberikan sehingga tidak mengetahui
bahwa kondisi perusahaan sebenarnya sudah tidak mampulagi karena nilai
hutang lebih besar dari aset lancar yang dimiliki. Seandainya perusahaan sudah
menganalisa rasio yang berhubungan dengan hal tersebut perusahaan dengan
mudah mengetahui posisinya sekarang dan kondisi yang terjadi. Kemudian
perushaan dapat mencari jalan keluarnya. Analisis Rasio Likuiditas adalah
analisis teoritis dalam meniai kemampuan perusahaan membayar utang atau
kewajiban.

Fred Westone meyebutkan bahwa rasio Likuiditas (liquidity ratio)


merupakan rasio yang mengggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih,
perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang
sudah jatuh tempo.(Kasmir,2010 :129).

Adapun perhitungan rasio likuiditas yang digunakan dalam peraktiknya, untuk


mengukur ratio keuangan secara lengkap, dapat menggunakan jenis-jenis rasio
likuiditas yang ada. Adapun jenis-jenis ratio likuiditas yang dapat digunakan
perusahaan untuk mengukur kemampuan,yaitu(di kutip dari Kasmir,210) :

Rasio lancar (current ratio)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek
yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk
untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total
aktiva lancar dengan total utang lancar. Versi terbaru pengukuran rasio lancar
adalah mengurangi sediaan dan piutang.

Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan
sebagai berikut.

Rasio cepat(Quick Ratio)

8
Rasio cepat(quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan
ratio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan(inventory). Artinya nilai sediaan kita
abaikan, dengan cara dikurangi dengan nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan
krena sediaan dianggap memerlukan waktu yang lebih lama untuk diuangkan,
apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya
dibandingkan dengan aktiva lancar lainya. Untuk mencari quick ratio,diukur dari
total aktiva lancar, kemudian dikurangi dengan nilai sediaan. Terkadang
perusahaan juga memasukan biaya yang dibayar dimuka jika memangada dan
dibandingkan dengan seluruh utang lancar.

Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio)dapat digunakan sebagai berikut :

Rasio kas (cash ratio)

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberpa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan
uang kas dapat ditunjukkan dari, tersedianya dana kas atau yang setara dengan
kas seperti rekening, giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat).
Dapat dikatakan ratio ini menunjukan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek.

Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan sebagai berikut:

Cash kas + bank


ratio = Current liabilities

Dikutip dari Kasmir(2010: 145)

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar ke wajiban jangka


pendek.

2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka


pendek tanpa menghitung sediaan.

9
3. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan .

4. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk


memebayar utang.

5. Untuk mengukur seberapa besar peputaran kas.

6. Sebagai alat perencana kedepan, terutama yang berkaitan dengan


perencanaan kas dan utang.

7. Menjadi alat pemicu untuk manajemen memperbaiki kinerjanya.

8. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan terhadap


perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat
meningkatkan saling percaya.

10
BAB III

Sumber objek objek penelitian

Penelitian dilakukan pada Perusahaan PT, Suparma (Tbk) melalu data laporang
keuangan tahunan yang telah di audit dan di publikasikan di IDX (Indonesian
stock Exchange), dalam periode 2012 sampai dengan 2016. Adapun lokasi
perusahaan PT. Suparma (Tbk): Jl. Raya Mastrip No.856, Warugunung, Karang
Pilang, Kota SBY,Jawa Timur 60221,Indonesia.

Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat deskriptif


kuantitatif karena memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Subjek
dari penelitian ini adala bagian keuangan dan obyek dari penelitian ini
adalah laporan keuangan. Bertujuan untuk menilai kinerja Perusahaan PT.
Suparma .Tbk. Dalam penilaian ini data yang berupa laporan keuangan
perusahaan dianalisis kemudian ditarik kesimpulan menegenai kinerja
perusahaan.

Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang saya pakai adalah data sekunder sebab sumber data yang saya
dapat berasal dari sumber sumber yang sudah ada dan disini saya menjadikan
data laporan keuangan PT.suparma .Tbk yang telah di audit dan di pulikasikan di
IDX

Metode penentuan sampel

Data Khusus yaitu data yang berkaitan dengan posisi keuangan yaitu data
tentang analisis rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar, rasio cepat
dan rasio kas serta pembandingan kinerja keuangan tiap tahunnya yang
meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal hasil
usaha selama periode 2012 sampai 2016

Metode pengumpulan data

Metode Dokumentasi adapun metode Dokumentasi yang saya gunakan disini


adalah jenis Dokumen Sekunder yaitu dokumen yang berdasarkan laporan.
Metode analisis data yang digunakan tehnik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu

11
suatu analisis yang mendiskripsikan dengan cara menghitung rasio rasio yang
ada diperusahaan dengan menggunakan rumus-rumus tertentu.

Teknik Analisis

Rasio Lancar

Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total


aktiva lancar dengan total utang lancar. Versi terbaru pengukuran rasio lancar
adalah mengurangi sediaan dan piutang.

Quick Ratio

Untuk mencari quick ratio,diukur dari total aktiva lancar, kemudian dikurangi
dengan nilai sediaan. Terkadang perusahaan juga memasukan biaya yang
dibayar dimuka jika memangada dan dibandingkan dengan seluruh utang lancar.

Rasio Kas

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberpa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Cash ratio = kas + bank


Current liabilities

12
Kasmir,2010,Analisis laporan Keuangan ,Edisi 1,Jakarta

Barokah, Umi, Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai


Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Binangun
Kabupaten Kulon Progo, 2014, Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai