Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK KEPERAWATAN yang lalu, pasien sudah diberitahu oleh perawat

1. Autonomy/menghargai hak hak pasien dalam bahwa menderita HIV, pasien meminta kepada
membuat keputusan tentang keperawatannya. perawat untuk merahasiakan penyakitnya kepada
Contoh
siapa pun, perawat menyetujui permintaan pasien
Pasien memiliki diagnose medis SNH hari ini
tersebut.
seorang perawat akan melakukan implementasi
5. Confidentiality/ kerahasiaan
ROM pasif membantu pasien makan. Sebelum Contoh
Saat perawat sedang melakukan perawatan pada
mengajari 3 hal tsb pasien diberi kesempatan untuk
genetalia pasien perawat lupa menutup korden
memilih latihan yang mana yang akan dilakukan.
2. Justice / keadilan jendela sehingga salah satu lansia lain melihat
Contoh
tindakan yang dilakukan perawat tersebut.
Diruang rawat mentari terdapat 2 kelas perawatan
6. Nonmaleficience/ tidak merugikan
yaitu kelas satu dan kelas dua, saat dinas pagi ada 7. Veracity /kejujuran
2 pasien yang sedang membutuhkan bantuan
perawat, perawat anton mengganti cairan infuse
kelas satu dengan ramah dan penuh senyum
namun saat menganti cairan infuse dikelas dua
perawat anton tampak cemberut.
3. Beneficience/ berbuat baik
Contoh
Perawat menasehati klien tentang program latihan
GAYA KEPEMIMPINAN
untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi
1. Demokratis
perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
Definisi pemimpin yang selalu mendengar dan
alesan resiko serangan jantung.
mempertimbangkan atas masukan masukan dari
4. Fidelity/ menepati janji
Contoh para pegawainya.
Seorang perempuan 28 th di rawat diruang penyakit Contoh
dalam dengan keluhan BAB encer sejak 2 minggu
Disebuah ruang perinatalogi terlihat kepala ruang Definisi ketergantungan kepada yang berwenang
dan para perawat sangat dekat. Kepala ruang dan tidak akan melakukan apa apa kecuali jika
perinatalogi sering mendisusikan tentang pelayanan diperintah
5. Karismatik
yang lebih baik dan para perawat pun aktif dalam
Definisi suatu hubungan emosional antara
memberikan masukan masukan.
pemimpin dan anggota kelompok yang dipimpin.
2. Otoriter
Definisi gaya pemimpin yang memusatkan pada
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh.
Contoh
Dalam menjalankan tugas para perawat dibangsal
bedah saraf harus sesuai tujuan yang telah
ditentukan oleh kepala ruang, tidak ada sedikit pun
bantahan dari perawat untuk melaksanakan
tugasnya sesuai dengan yang diinginkan kepala
METODE PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL
ruang.
1. Metode Fungsional
Contoh
Seorang perawat bernama heyna bekerja di ruang
3. Laisez faire
Definisi pemimpin memberikan dan membiarkan penyakit dalam, dalam ruangan tersebut pasiennya
pegawainya untuk melakukan kinerja masing sangat banyak tetapi perawat tidak sebanding
masing sesuka hati dengan jumlah pasien yang ada. Ruangan tersebut
Contoh
kekuarangan perawat pelaksana, suster heyna
Seorang kepala ruang disuatu bangsal memberikan
sangat ahli dalam melakukan tugas debridement
kepercayaan penuh kepada para pegawainya untuk
setiap harinya, disamping itu ada perawat yang lain
melaksanakan tugas masing masing, kepala ruang
yang tugasnya memberikan obat dan ada pula yang
hanya menerima laporan perkembangan kinerjanya.
4. Otokratis memantau vital sign.
ditempati pasien yang sudah terjadwal untuk cuci
darah demi menjangkau kualitas mutu pelayanan
2. Metode TIM
Definisi yang baik pihak rumah sakit menjadwalka untuk
Membagi perawat menjadi beberapa kelompok
satu pasien satu perawat.
dengan setiap kelompok memiliki penanggung 4. Metode Primer
Definisi pemberian asuhan keperawatan yang
jawab sebagai ketua
Contoh menugaskan kepada perawat yang bertanggung
Dalam pemberian tugas IGD kepala ruang membagi
jawab penuh terhadap keadaan pasien selama 24
tugas perawat pelaksana dalam beberapa kelompok,
jam dengan kinerja mulai pengkajian, evaluasi
kepala ruang memiliki harapan agar mencapai
hingga pasien pulang dengan dibantu perawat
pelayanan yang professional. Perawat yang dipilih
pelaksana.
untuk menjadi penanggung jawab terhadap Contoh
Diruang asoka terdapat 9 perawat setiap shift pagi
anggotanya. Perawat untuk menjadi penanggung
dengan kepala ruang. Dalam pemberian asuhan
jawab merupakan perawat yang sudah memiliki
keperawatan yang berkualitas, kepala ruang
pengalaman yang lebih dibandingkan dengan
menugaskan setiap perawat memiliki tanggung
anggotanya.
3. Metode KASUS jawab penuh selama 24 jam bagi pasiennya dengan
Definisi penjelasan dari pelayanan asuhan
dibantu perawat pelaksana.
keperawatan dengan model kasus yaitu pemberian
asuhan keperawatan yang secara menyeluruh
dengan satu penanggung jawab sehingga pasien
akan merasa puas dan perawat bekerja secara
professional.
Contoh
Diruang hemodialisa terdapat 15 tempat tidur
setiap harinya 15 tempat tidur tersebut selalu
FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Planning (perencanaan)
sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan
tujuan organisasi sampai dengan menyusun dan
menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya, melalui perencanaan yang akan
dapat ditetapkan tugas - tugas staf. Dengan tugas
ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman
untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta
menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh
staf dalam menjalankan tugas- tugasnya
2. Organizing (pengorganisasian)
adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber data yang dimiliki oleh
organisasi dan memanfaatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (directing, commanding,
coordinating) atau penggerakan
adalah proses memberikan bimbingan kepada staf
agar mereka mampu bekerja secara optimal dan
melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan
ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan
dukungan sumber daya yang tersedia.
PERHITUNGAN RUMUS BOR, ALOS,DLL
4. Controlling (pengawasan, monitoring)
adalah proses untuk mengamati secara terus 1. BOR
Rumus =
menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah
jumlah perawat x 100% ( Jumlah tempat tidur x
disusun dan mengadakan koreksi terhadap
jumlah 1 periode)
penyimpangan yang terjadi. 2. ALOS
Rumus =
Jumlah lama dirawat jumlah pasien keluar
3. TOI
Rumus =
(Jumlah tempat tidur x jumlah 1 periode ) Hari
perawatan jumlah pasien keluar
KEHAMILAN
1. Tanda tanda
a. Ukuran dada membesar
b. Mual dan muntah
c. Telat haid
d. Pusing dan sakit kepala
e. Sering mengantuk
2. Taksiran BB Janin
a. Jika kepala sudah masuk PAP
( TFU 11 ) x 155 gram
b. Jika kepala belum masuk PAP
( TFU 12 ) x 155 gram
3. HPHT
a. HPHT bulan Januari sd Maret
Tanggal + 7, Bulan + 9, Tahun + 0
b. HPHT bulan april sd desember
Tanggal + 7, Bulan 3, Tahun + 0
4. Usia kehamilan
a. Bulan = TFU x 2/7
b. Minggu = TFU x 8/7
5. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I
untuk menentukan tinggi fundus uteri dan
bagian janin yang berada dalam fundus uteri.
b. Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada
pada kedua sisi uterus, pada letak lintang
tentukan di mana kepala janin.
c. Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang
berada pada bagian bawah dan apakah sudah
masuk atau masih goyang.
d. Leopold IV
Untuk menentukan presentasi dan 2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang
engangement lebih banyak karena robekan kecil pada
servik.
3) Terkadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
4) Servik mulai membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacement)
Fase-Fase kala I Persalinan
1) Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi,
pembukaan servik secara bertahap
Pembukaan serviks kurang dari 4 cm
Biasanya berlangsung hingga dibawah 8
jam
2) Fase aktif
Fase akselerasi (sekitar 2 jam),
pembukaan 3 cm sd 4 cm.
Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
PERSALINAN pembukaan 4 cm sd 9 cm.
1. Tahapan tahapan persalinan Fase deselerasi (sekitar 2 jam),
a. Kala I, Pembukaan pembukaan 9 cm sd lengkap (+ 10 cm).
Lamanya kala I untuk primigravida b. Kala II ( Pengeluaran Janin )
berlangsung 12 jam His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-
multigravida sekitar 8 jam. kira 2-3 menit sekali,
Tanda-tanda kala I persalinan : kepala janin telah turun dan masuk ruang
1) Rasa sakit adanya his yang datang lebih
panggul, sehingga terjadilah tekanan pada
kuat, sering dan teratur.
otot-otot dasar panggul yang secara reflek
menimbulkan rasa ngedan karena tekanan
pada rectum sehingga merasa seperti BAB Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obat-
dengan tanda anus membuka. Pada waktu obat oksitosin.
2. Tanda tanda persalinan
his kepala janin mulai kelihatan,
Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih
vulva membuka dan perineum meregang.
Dengan his mengedan yang terpimpin akan kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih
lahir dan diikuti oleh seluruh badan janin.
banyak, robekan kecil pada bagian servik.
Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5
Kadang-kadang ketuban pecah
jam. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar
c. Kala III ( Pengeluaran Plasenta ) 3. Moulage
Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat Adalah istilah yang dipergunakan untuk
sebentar, uterus teraba keras dengan fundus menguraikan perubahan yang terjadi pada bentuk
uteri sehingga pucat, plasenta menjadi tebal. cranium fetus pada saat melewati jalan lahir.
Beberapa saat kemudian timbul his, dalam Dengan demikian, setiap kepala bayi sedikitnya

waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, akan mengalami moulage kecuali bila bayi tersebut

terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara dilahirkan dengan cara SC.
a. Moulage 0
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas Tulang tulang kepala janin terpisah, sutura
simpisis/fundus uteri, seluruh proses dengan mudah dapat diraba
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. b. Moulage 1
Tulang tulang kepala janin saling bersentuhan
Pengeluaran plasenta disertai dengan c. Moulage 2
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Tulang tulang kepala janin saling tumpang
d. Kala IV tindih tetapi masih dapat dipisahkan
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan d. Moulage 3
plasenta lahir, mengamati keadaan ibu Tulang tulang kepala janin saling tumpang

terutama terhadap bahaya perdarahan post tindih dan tidak dapat dipisahkan
4. Faktor yang mempengaruhi persalinan
partum. Dengan menjaga kondisi kontraksi dan Power / Tenaga
retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus. Passages/jalan lahir
Passanger/ janin d. Robekan perineum tingkat 4
Psikologis/kejiwaan ibu Mukosa vagina, kulit, jaringan perineum, sfingter
ani sampai ke ruktum perlu di rujuk.
POSTPARTUM 3. Adaptasi psikologis post partum
1. Periode nifas a. Fase Taking In ( dependent)
a. Early Puerperium (masa nifas dini) Fase ini dimulai pada hari kesatu dan kedua
Masa dimana telah diperbolehkan berdiri dan
setelah melahirkan, dimana ibu membutuhkan
berjalan-jalan sendini mungkin.
b. Immediate Puerperium perlindungan dan pelayanan pada tahap ini
Kepulihan alat-alat genetalia yang lamanya pasien sangat ketergantungan.
sampai dengan 6-8 minggu b. Fase Taking Hold (dependent- independent)
c. Later Puerperium Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah
Waktu yang diperlukan untuk pulihnya dan melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sehat sempurna terutama bila selama kehamilan sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap
atau bersalin mengalami komplikasi, waktu menerima pesan barunya dan belajar tentang
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, hal-hal baru, pada fase ini ibu membutuhkan
bulan bahkan tahunan. banyak sumber informasi.
2. Rupture perineum c. Fase Letting Go (independent)
a. Robekan perineum tingkat 1 Fase dimulai minggu kelima sampai minggu
Apabila hanya kulit perineum dan mukosa vagina
keenam setelah kelahiran, dimana ibu mampu
yang robek dan biasanya tidak memerlukan
menerima tanggung jawab normal.
penjahitan. 4. Lochea
b. Robekan perineum tingkat 2
Mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum Hari 2 3 post partum : Lochea rubra
perlu dijahit. Cairan secret berwarna merah karena berisi
c. Robekan perineum tingkat 3
darah segar dan sisa sisa selaput ketuban.
Robekan total muskulus sfingter ani eksternum
Hari 7 14 post partum : lochea serosa,
ikut terputus dan kadang-kadang dinding depan
Berbentuk serum dan berwarna merah jambu
rectum ikut robek pula. Menjahit robekan harus
kemudian menjadi kuning
dilakukan dengan teliti.
Lochea sanguilenta
Cairan secret berwarna merah kuning berisi
darah dan lender yang keluar pada hari 3 7
post partum
lochea alba,
bentuknya seperti cairan putih berbentu cream
terdiri atas leokosit dan sel sel desidua.

KB

1. Jangka panjang
a) Mantap
MOW (metode operasi wanita ) Tubektomi
MOP (metode operasi pria ) Vasektomi
b) Tahun
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim )
IUD 10 tahun
Implant 3 tahun
2. Jangka pendek
a) Suntik
1 bulan tdk disarankan ibu menyusui
3 bulan disarankan ibu menyusui APGAR SCORE
b) Pil KB Sebuah metode sederhana untuk secara cepat menilai
c) Kondom kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat setelah
3. Usia subur
Hari terpendek kelahiran.
Tanggal menstruasi 18 =. 1. Kriteria Apgar Score
Maka H + hasil hari terpendek = APPERANCE / WARNA KULIT
Hari terpanjang Nilai 2 : seluruh tubuh bayi kemerahan
Tanggal menstruasi 11 = . Nilai 1 : pucat pada bagian ekstermitas
Maka H + Hasil hari terpanjang =. Nilai 0 : pucat seluruh tubuh / sianosis
PULSE/ DENYUT JANTUNG
Nilai 2 : > 100 x/menit
Nilai 1 : < 100 x/menit
Nilai 0 : tidak ada denyut jantung
GRIMACE / RESPON REFLEK
Nilai 2 : gerakan kuat
Nilai 1 : gerakan sedikit
Nilai 0 : tidak ada
ACTIVITY / TONUS OTOT
Nilai 2 : gerakan aktif
Nilai 1 : ekstermitas ditekuk
Nilai 0 : bayi lahir dalam keadaan lunglai
RESPIRATORY
Nilai 2 : menangis kuat
Nilai 1 : lemah / tidak teratur
Nilai 0 : bayi lahir tanpa menangis
2. Cara Penilaian Apgar Score
Skor Apgar dinilai pada menit pertama, menit
kelima, dan menit kesepuluh setelah bayi lahir,
untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya
tersebut. Namun dalam situasi tertentu, Skor Apgar 0.
juga dinilai pada menit ke 10, 15, dan 20, hingga c. Grimace (respon reflek) :
total skor 10. Ketika selang suction dimasukkan ke dalam
a. Appearance (warna kulit) : lubang hidung bayi untuk membersihkan jalan
Menilai kulit bayi. Nilai 2 jika warna kulit seluruh nafasnya , akan terlihat bagaimana reaksi bayi .
tubuh bayi kemerahan, nilai 1 jika kulit bayi Jika ia menarik, batuk, ataupun bersin saat di
pucat pada bagian ekstremitas, dan nilai 0 jika stimulasi, itu pertanda responnya terhadap
kulit bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau rangsangan bagus dan mendapat nilai 2. Tapi
putih semua). jika bayi hanya meringis ketika di stimulasi , itu

b. Pulse (denyut jantung) : berarti hanya mendapat nilai 1. Dan jika bayi

Untuk mengetahui denyut jantung bayi, dapat tidak ada respon terhadap stimulasi maka diberi

dilakukan dengan meraba bagian atas dada bayi nilai 0.

di bagian apeks dengan dua jari atau dengan d. Activity (tonus otot) :
meletakkan stetoskop pada dada bayi. Denyut Hal ini dinilai dari gerakan bayi. Bila bayi
jantung dihitung dalam satu menit, caranya menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara
dihitung 15 detik, lalu hasilnya dikalikan 4, aktif dan spontan begitu lahir, artinya tonus
sehingga didapat hasil total dalam 60 detik. ototnya bagus dan diberi nilai 2. Tapi jika bayi
Jantung yang sehat akan berdenyut di atas 100 dirangsang ekstermitasnya ditekuk, nilainya
kali per menit dan diberi nilai 2. Nilai 1 diberikan hanya 1. Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai
pada bayi yang frekuensi denyut jantungnya di atau terkulai dinilai 0.
bawah 100 kali per menit. Sementara bila denyut e. Respiration (pernapasan) :
Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan Rumus = (8 + (2xn) )
Keterangan
mendengarkan tangis bayi. Jika ia langsung
n : usia anak saat ini
menangis dengan kuat begitu lahir , itu tandanya
RUMUS MENGHITUNG USIA ANAK
paru-paru bayi telah matang dan mampu
Contoh
beradaptasi dengan baik. Berarti nilainya 2. Seorang anak perempuan pada tanggal 15 juni 2016 di
Sedangkan bayi yang hanya merintih rintih, antar ke poli tumbuh kembang untuk melakukan
nilainya 1. Nilai 0 diberikan pada bayi yang pemeriksaan perkembangan dari hasil pengkajian
terlahir tanpa tangis (diam). didapatkan anak lahir tanggal 25 oktober 2014,
berapakah usia anak saat ini?
Tanggal lahir 25 10 2014
Dan kriteria keberhasilannya adalah sebagai
Tanggal kunjungan 15 06 2016
berikut : Maka, Tanggal 30 +15 25 = 20 hari
Bulan 12 + 5 10 = 7 bulan
Hasil skor 7-10 pada menit pertama menunjukan
Tahun 2015 2014 = 1 tahun
bahwa bayi berada dalam kondisi baik atau
dinyatakan bayi normal.
Hasil skor 4-6 dinyatakan bayi asfiksia ringan
sedang, sehingga memerlukan bersihan jalan
napas dengan resusitasi dan pemberian oksigen
tambahan sampai bayi dapat bernafas normal.
Hasil skor 0-3 dinyatakan bayi asfiksia berat,
sehingga memerlukan resusitasi segera secara
aktif dan pemberian oksigen secara terkendali.

RUMUS MENGHITUNG BERAT BADAN IDEAL (BBI)


ANAK
Diberikan secara oral sebanyak 2 tetes. Diberikan
4 x dengan interval waktu minimal 4 minggu
DPT
Vaksin DPT diberikan secara Intramuscular pada
paha kanan atau kiri dengan
dosis 0.5 ml. jumlah suntikan 3 kali.

HEPATITS B
IMUNISASI Pemberian imunisasi Hepatitis B sebanyak 3 x
BCG Babicille calmette guerin
Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari dan
imunisasi BCG adalah imunisasi untuk mencegah
selanjutnya dengan interval waktu minimal 4
penyakit TB (tuberculosis). Dosis pemberian 0,05
minggu.
ml sebanyak 1 kali , Disuntikkan secara
intracutan di daerah lengan kanan atas pada
insersio musculus deltoideus
CAMPAK
Vaksin campak diberikan secara subcutan atau
Intramuscular di lengan atas dengan dosis 0.5 ml.
Vaksin campak diberikan pada bayi berusia 9
bulan.
POLIO
Imunisasi polio diberikan dengan tujuan untuk
mencegah anak terjangkit penyakit polio yang
dapat menyebabkan anak menderita kelumpuhan
pada kedua kakinya dan otot-otot wajah.

Anda mungkin juga menyukai