PENDAHULUAN
50% BB BERASAL DARI OTOT
FUNGSI OTOT GERAKAN
GERAK TULANG & SENDI
PERISTALTIK USUS
KONTRAKSI JANTUNG
PEMBAGIAN OTOT BERDASARKAN FUNGSI
& ANATOMI :
Otot skelet, rangka (skeletal muscle) 40% BB
Otot jantung (cardiac muscle)
Otot polos (smooth muscle)
PEMBAGIAN OTOT BERDASARKAN LIGHT
MICROGRAPH :
Bergaris (striated) otot skelet & jantung
Tidak bergaris otot polos
KULIAH SISTEM MUSCULAR 2
Dr. Gatot Sugiharto
1
OTOT SKELET/RANGKA
Satuan-
Satuan-satuan kontraktil otot dibungkus o/ jaringan
konektif yg bersifat elastis
Otot (kelompok fascicle) epimysium
Fascicle perimysium
Muscle fiber (MF) endomysium
Selaput-
Selaput-2 pembungkus otot tsb merup
merup.. 1 kesatuan
shg force pada MF disampaikan scr efisien ke
tendon
MYOFIBRIL adlh satuan kontraktil otot terkecil
dibungkus o/ sarkolema :
Mempunyai struktur Z line, A, I, H band
Panjang myofibril antara 2 Z line sarcomere
Terdiri dari myofilamen :
Actin (thin filamen) : Tropomyosin, Troponin & G actin
Myosin (thick filamen) : Head & tail
2
KULIAH SISTEM MUSCULAR 5
Dr. Gatot Sugiharto
3
KULIAH SISTEM MUSCULAR 7
Dr. Gatot Sugiharto
4
THICK FILAMEN
5
THIN FILAMEN
Mempunyai 3 komponen dg panjang 1 m :
Actin :
Ada 2 rantai F-actin saling melingkar, 1 rotasi tiap
10 nm
F-actin terdiri dari 13 molekul G-actin (BM 4.200
200))
tiap rotasi
Tiap molekul G-actin merup
merup.. Active site & meme--
ngandung ADP
Tropomyosin :
Panjang 40 nm, (BM 70 70..000
000)) pada keadaan isti
isti--
rahat menutupi 7 active site dari G-actin
Troponin : ada 3 sub unit
Tn I afinitas tinggi thd actin
Tn T afinitas tinggi thd tropomyosin
Tn C afinitas tinggi thd ion CaCa22+
KULIAH SISTEM MUSCULAR 11
Dr. Gatot Sugiharto
6
Suatu peristiwa dimana potensial aksi
(PA) pada permukaan membran MF
menimbulkan kontraksi
Ada 4 langkah :
1. Propagasi / perambatan PA ke dalam T
tubule & pelepasan Ca2+ dari terminal
cisterna
2. Pengaktifan protein otot kontraktil oleh
Ca2+
3. Penghasilan tenaga oleh protein
kontraktil shg terjadi keregangan
4. Relaksasi otot
KULIAH SISTEM MUSCULAR 13
Dr. Gatot Sugiharto
7
1. Potensial aksi dihantarkan motoneuron sampai ke
ujungnya pada serabut otot
2. Pada tiap end plate disekresi neurotransmiter
acetylcholin (200-300 vesikel)
3. Acetylcholin membuka ribuan Ach-gate protein
chanels pada end plate (post sinaptic) membran
4. Ion Na+ berdifusi melalui chanel tsb, lalu msk ke
serabut otot sampai menimbulkan PA
5. PA dihantarkan ke slrh arah pada membran MF,
msk lewat T-tubule
6. Pada triad PA T-tubule membuka voltage gate Ca2+
channels pada terminal cistern dan SR
7 Ion Ca2+ berdifusi dari SR (tempat penyim-
panannya) msk ke myofibril
8. Ca2+ membuat kekuatan timbul antara actin &
myosin
9. Sesaat kmd Ca2+ dipompa kembali ke dlm SR
8
KULIAH SISTEM MUSCULAR 17
Dr. Gatot Sugiharto
9
KULIAH SISTEM MUSCULAR 19
Dr. Gatot Sugiharto
10
KULIAH SISTEM MUSCULAR 21
Dr. Gatot Sugiharto
11
KULIAH SISTEM MUSCULAR 23
Dr. Gatot Sugiharto
12
KULIAH SISTEM MUSCULAR 25
Dr. Gatot Sugiharto
13
Setelah PA berakhir pd membran otot, terjadi
peristiwa :
Ca2+ ditranspor kembali ke dalam SR
secara aktif
Ca2+ ditranspor scr aktif ke dlm cairan
ekstrasel
Konsentrasi Ca2+ dlm sarkoplasma cepat
kembali normal
Ion-ion Ca2+ lepas dari troponin C
Troponin kembali ke posisi semula
Aktif site pada aktin kembali ditutup oleh
tropomyosin
14
KULIAH SISTEM MUSCULAR 29
Dr. Gatot Sugiharto
15
Kekuatan kontraksi dpt , akibat frekuensi
rangsangan supra ambang, hal ini dikrnkan :
Lamanya active site , krn tingginya konsentrasi
Ca2+ sitoplasma
Ca2+ dilepas o/ SR tiap kali PA lewat & membuka
voltage gates Ca2+ channels
Terjadi balance antara pelepasan & penyerapan
Ca2+ o/ SR, shg konsentrasi Ca2+ tetap 10-5 mMol/l
kekuatan otot krn rangsang berulang-2
disebut Summation (temporal summation)
Bila frekuensi lbh ditingkatkan lagi :
Twitch satu dg lainnya akan menyatu, terjadi
sumasi, bentuk gerigi berkurang, lamanya
gelombang menurun (tetani bergerigi) & kmd
gelombang menghilang menjadi lurus (tetani
lurus)
KULIAH SISTEM MUSCULAR 31
Dr. Gatot Sugiharto
16
KULIAH SISTEM MUSCULAR 33
Dr. Gatot Sugiharto
17
FENOMENA TREPPE (TANGGA)
Fenomena ini muncul apa apa--
bila otot dirangsang stlh
fase relaksasi baru sele
sele--
sai
Terlihat selama 30 s/d 50
rangsangan pertama
Konsentrasi Ca2+ sarko
sarko--
plasma meningkat juga
Pompa Ca2+ di SR tidak
mampu kembalikan se se--
mua akhirnya kekuatan
konstan sebesar 25 25%%
kekuatan tetani lurus
18
Penyebab : bakteri clotridium tetani
Berkembang biak dlm jaringan dg O2 rendah
Toksinnya merangsang motoneuron & fiber otot
rangka
Masa inkubasi biasanya < 2 minggu
Gejala pusing, otot nyeri, sulit menelan
Spasme otot secara luas 2 s/d 10 hari stlh gejala
pertama. Kejang otot wajah Risus sardonicus,
otot punggung Ophitotonus, otot masetter
Trismus
Mortality rate (angka kematian) 40-60%
Toksin dpt dinetralisir o/ human tetanus immune
globulin
Pencegahan imunisasi :
Aktif : Tetanus Toksoid
Pasif : Anti Tetanus Serum / Human Imunne Globulin
KULIAH SISTEM MUSCULAR 37
Dr. Gatot Sugiharto
19
KULIAH SISTEM MUSCULAR 39
Dr. Gatot Sugiharto
20
PRESTASI OTOT ( MUSCLE PERFORMANCE )
Dinilai berdasarkan
Power gaya mak-
simum sbh otot
Endurance lamanya
otot bertahan u/ aktivi-
tas tertentu
Dua faktor utama yg me-
nentukan performance
Tipe MF di dlm otot
Training / latihan
KULIAH SISTEM MUSCULAR 41
Dr. Gatot Sugiharto
21
Sifat kontraksi dpt dipelajari dlm keadaan :
Isometrik : panjang otot tetap, perubahan
kekuatan kontraksi diukur
Isotonik : kekuatan otot tetap, perubahan
panjang otot diukur
Kontraksi Isometrik :
Ada 3 faktor yg mempengaruhi kekuatan
kontraksi isometric :
1. Intensitas rangsangan
2. Panjang otot
3. Frekuensi rangsangan
KULIAH SISTEM MUSCULAR 43
Dr. Gatot Sugiharto
22
Kekuatan kontraksi jumlah fiber otot yg aktif
Motor Unit (MU)= semua fiber otot yg diinervasi /diken
/diken--
dalikan o/ 1 Motorneuron (MN)
Kebanyakan MN mengontrol ratusan s/d ribuan MF
Besarnya MU menentukan halusnya kontrol gerakan MU otot mata
hanya mengendalikan 2-3 MF kontrol akurat/precise
U/ otot yg mempertahankan posisi tbh 1 motorneuron menginervasi
1000 MF
MF dari tiap MU bercampur dg MF dari MU lain
Dalam melakukan gerakan tertentu
Sejumlah MN tertentu di dlm SSP dirangsang
Yg plg kecil diaktifkan lbh dulu disusul yg lbh besar
Recruitment peningkatan jumlah MU akfif (sumasi multi MU)
Kekuatan maksimal terjadi bila semua MU berkontraksi bersama
bersama--sama
tetani lurus
Pada kontraksi berkepanjangan MU diaktifkan bergantian
23
Jumlah MU yg terangsang sgt mem mem--
pengaruhi kekuatan kontraksi
merup.. salah satu cara sistem otot u/
merup
kekuatan kontraksi Multiple
Fiber summation (Spatial summasumma--
tion)
Cara lain u/ kekuatan kontraksi
adalah meningkatkan frekuensi
rangsangan Frequency Summa Summa--
tion / Tetanization (Temporal sumsum--
mation) KULIAH SISTEM MUSCULAR 47
Dr. Gatot Sugiharto
24
KULIAH SISTEM MUSCULAR 49
Dr. Gatot Sugiharto
25
BAGAIMANA AFTERLOAD MEMPENGA-
RUHI KONTRAKSI :
Lamanya bag. Isometric bertambah, krn SEE
hrs diregang lbh byk (lbh lama), sblm kom-
ponen kontraktil mempunyai kekuatan cukup
mengatasi afterload
Jarak pemendekan otot berkurang, krn feno-
mena length tension relationships. Di luar pan-
jang optimal sarcomere 2,0 2,2 m, maka
kekuatan otot akan berkurang, hingga s/ saat
kekuatan sarcomere tdk mampu melampaui
beban after load pemendekan otot terhenti
Kecepatan pemendekan (load-velocity relation-
ships) otot juga berkurang. Kekuatan max
terjadi bila afterload = 0
KULIAH SISTEM MUSCULAR 51
Dr. Gatot Sugiharto
26
HUB. PANJANG & GAYA OTOT
Pada fiber otot (MF):
Kekuatan kontraksi jumlah interaksi cross-bridge
Jumlah interaksi cross-bridge tumpang tindih
aktin-myosin
Panjangnya sarcomere pada saat mulai kontraksi
Panjang filamen tebal sependek-pendeknya < 1,6 m
Ujung myosin berhadapan / bersentuhan dengan Z line
Kepala myosin tdk dpt berputar
Kekuatan tidak dihasilkan
Panjang sarcomere 1,6 s/d 2,1 m
Ujung filamen tipis bersentuhan/tumpang tindih pada M
line
Pengikatan kepala myosin pada active site terganggu
Kekuatan di bawah maksimal
27
KULIAH SISTEM MUSCULAR 55
Dr. Gatot Sugiharto
28
PENGATURAN AKTIVITAS
OTOT SKELET
Lamanya kontraksi tergantung lamanya
rangsangan pada NMJ (Neuro Muscular
Jungtion)
Ach (achetylcolin) yg dilepas o/ PA (potensial
aksi) tunggal cepat diinaktifkan o/ AChE
(achetylcolin Esterase)
Lamanya perubahan permeabilitas SR (sar-
coplasmic reticulum) terhadap Ca2+ singkat
Kelangsungan kontraksi membutuhkan PA
frekwensi tinggi
Menyebabkan konsentrasi Ca2+ dlm sarko-
plama tinggi
KULIAH SISTEM MUSCULAR 57
Dr. Gatot Sugiharto
RELAKSASI OTOT
Stlh kontraksi MF kembali ke resting length secara
pasif, hal ini disebabkan :
Gaya elastis
Kontraksl otot yg berlawanan
Gravitasi
1. GAYA ELASTIS
Struktur
Struktur--2 intrasel, fiber
fiber--2 ekstrasel dari endomysium,
perimysium, epimysium & tendon bersifat elastis
Fiber
Fiber--2 ekstrasel itu disebut series elastic element / com
com--
ponent
Saat MF berkontraksi, fiber ekstrasel tsb diregangkan
Sebagian gaya kontraksi MF digunakan u/ gaya regang
tsb
Bila kontraksi selesai SEE kembali ke dimensi semula
Sebagian enersi keregangan SEE dikembalikan MF
kembali ke panjang semula
KULIAH SISTEM MUSCULAR 58
Dr. Gatot Sugiharto
29
KULIAH SISTEM MUSCULAR 59
Dr. Gatot Sugiharto
30
Gaya yang diukur waktu otot dirangsang
merupakan penjumlahan :
Gaya pasif pd resting length tsb
Gaya aktif yg dihasilkan myofibril-2
Umumnya panjang otot sesuai dengan gaya aktif
tertinggi
31
Keadaan RIGOR MOR-
TIS berlangsung 15 s/d
25 jam, kemudian :
Enzim lizosim dilepas
akibat outolisis
Lizosim menghancur-
kan myofilamen
Kecepatannya tergan-
tung suhu lingkungan
32
2. Penambahan sarcomere, terjadi pada
ujung otot bila diregang trs
melampaui batas optimum
3. Hyperplasia : penambahan jumlah
MF
Kekuatan kontraksi hrs ekstrim
Penambahan hanya beberapa % saja
Pembelahan/pemecahan linear dari MF
yg hypertrophy
Atrophy >< hypertrophy
Denervation atrophy : bisa pulih asal
blm > dari 3 bln
KULIAH SISTEM MUSCULAR 65
Dr. Gatot Sugiharto
33
Kebutuhan otot berkontraksi thd ATP luar biasa
besarnya
Setiap filamen tebal memecahkan 2.500 molekul ATP/s
(selama kontraksi)
Setiap MF mengandung 15 milyar filamen tebal
Suatu organ otot kecil pun mengandung ribuan fiber otot
Konsentrasi ATP dlm MF 4 mmol/L. hanya cukup
u/ kontraksi 1 2 detik dlm keaadaan normal tdk
mungkin menyediakan ATP cukup sblm kontraksi,
Kenyataan MF dlm keadaan istirahat :
Mengandung ATP & senyawa enersi tinggi lainnya
Mempertahankan kontraksi s/d ATP lain dibentuk
Selama kontraksi pembentukan ATP = penggunaan ATP
Akan tetapi ADP difosforilisasi kmbl ATP hanya
dlm < 1 detik
34
ANAEROBIC METABOLISM (tanpa O2)
Glikolisis peme cahan glukosa asam
pemecahan
pyruvat (AP)
Sumber ATP dari kebanyakan kontraksi otot
rangka (bukan saat istirahat)
Cadangan glikogen smp 1,5% berat MF rangka
Saat MF kekurangan ATP & CP, glikogen di di--
pecah o/ enzim
Tiap molekul glukosa menghasilkan 2 molekul
ATP & AP
Efisiensinya hanya 2/17 efisiensi aerobic meta
meta--
bolism
Tetapi sgt penting kalau penyediaan oksigen
terbatas
35
Sumber energi refosforilasi ATP :
1. Fosfocreatine (direct phosphorilation) : kuantitasnya 5
x ATP, dpt mempertahankan kontraksi 7 15 s
2. Glikogen yg tersimpan pd otot, dihidrolisir Piruvic
acid & lactid Acid + Energi (anaerobic glycolysis)
Glikolisis sgt penting krn
Dpt berlangsung tnp O2
Kecepatan pembentukan ATP 2,5 x proses oksidasi
Energi hasil glikolisis terkumpul dlm MF & hny dpt
mempertahankan kontraksi - 1 menit
3. Metabolisme Oksidatif (Oxidative phosphorylation)
pengikatan O2 dg bhn makanan sel u/ menghasilkan
ATP
> 95 % energi otot berasal dari sini
Menghasilkan energi u/ berberapa jam aktivitas
Sumber : karbohidrat, lemak (terbyk), protein
36
KULIAH SISTEM MUSCULAR 73
Dr. Gatot Sugiharto
37
KULIAH SISTEM MUSCULAR 75
Dr. Gatot Sugiharto
AKTIVITAS SEDANG
Kebutuhan ATP , disediakan o/ mitokon
mitokon--
dria
Terjadi kecepatan produksi ATP o/ mi mi--
tokondria
kecepatan konsumsi & difusi oksigen msh
cukup
Semua ATP yg diproduksi digunakan MF
Metabolisme aerobik AP sumber ATP utama
AP disediakan dari glukosa o/ glikolisis
Lipid/asam amino dipakai bila cadangan
glikogen habis
38
KULIAH SISTEM MUSCULAR 77
Dr. Gatot Sugiharto
AKTIVITAS BERAT
Kebutuhan ATP sgt besar & produksi ATP pd
mitokondria mencapai puncak
Difusi oksigen ke dlm MF tdk cukup
Mitokondria hanya menyediakan 1/3 kebutu-
han ATP, 2/3 nya disediakan o/ glikolisis
Produksi AP > penggunaannya o/ mitokondria
konsentrasi AP dlm sarkoplasma
AP asam laktat o/ lactate dehydrogenase
(LDH)
Asam laktat ion H + ion laktat, shg pH
Fungsi enzim-enzim berubah MF tdk dpt
berkontraksi terus
KULIAH SISTEM MUSCULAR 78
Dr. Gatot Sugiharto
39
KULIAH SISTEM MUSCULAR 79
Dr. Gatot Sugiharto
40
KULIAH SISTEM MUSCULAR 81
Dr. Gatot Sugiharto
41
EFISIENSI KONTRAKSI OTOT =
Kerja yg dihasilkan
= < 20-25 % (sisa u/ Panas)
Energi yg dihabiskan
Efisiensi yg rendah di krnkan :
50 % energi mak. dipakai u/ sintesa ATP
Hanya 40 -45 % ATP dikonversi mjd energi
Efisiensi dpt dicapai bila Velocity of
Shortening 30 % dari max
Bila terlalu pelan maintanance heat
Bila terlalu cepat energi terpakai u/
mengatasi gaya perlawanan dlm otot sendiri
KULIAH SISTEM MUSCULAR 83
Dr. Gatot Sugiharto
42
ATP + Creatine ADP + CP
Arah reaksi : Istirahat , Kontraksi
PELEPASAN PANAS
Pada reaksi katalitik spt glikolisis, MF
menggunakan hanya sebagian enersi
yg dilepas
42%
42% pada MF istirahat dg aerobic
metabolism
30
30%
% pada MF akfif berat dg anaerobic
metabolism
Sisanya u/ menghangatkan sarkoplasma,
cairan interstisial & drh, suhu tubuh &
pelepasan panas
43
KULIAH SISTEM MUSCULAR 87
Dr. Gatot Sugiharto
44
KULIAH SISTEM MUSCULAR 89
Dr. Gatot Sugiharto
STRUKTUR NMJ
Axon terminal (dari alpa motoneuron) bi-
asanya bercabang dekat MF, dimana 1 ca-
bang menginervasi 1 fiber
Axon terminal terbenam dlm lekukan/in-
vaginasi permukaan MF yg disebut Sy-
naptic gutter, bagian saraf ini disebut end
plate & dilapisi o/ presynaptic membrane
Permukaan dlm synaptic gutter ( dilapisi
membran post synaptic) berlekuk-2 (jung-
tional folds) u/ memperluas permukaan
Celah antara pre & post synaptic mem-
brane disebut Synaptic cleft berisi ACh-
Ease u/ menghidrolisir Ach.
KULIAH SISTEM MUSCULAR 90
Dr. Gatot Sugiharto
45
KULIAH SISTEM MUSCULAR 91
Dr. Gatot Sugiharto
46
KULIAH SISTEM MUSCULAR 93
Dr. Gatot Sugiharto
47
PELEPASAN NEUROTRANSMITER
Ketika PA sampai ke Presynaptic ter-
minal, terjd depolarisasi membuka
Ca2+ channels disekitar dense bar.
Ca2+ berdifusi masuk sesuai gradien
(konsentrasi Ca 100 x) vesikel
melekat pd attachment site pd slh 1
dense bar
Vesikel melebur dg presynaptic M. isinya
ditumpahkan (proses exocytosis ) masuk
celah synaptic
KULIAH SISTEM MUSCULAR 95
Dr. Gatot Sugiharto
48
KULIAH SISTEM MUSCULAR 97
Dr. Gatot Sugiharto
49
PENGIKATAN Ach PADA RESEPTOR
Bila Ach di ikat o/ binding site 2
subunit bentuk protein berubah
membentuk channel ditengah reseptor
Channels yg terbuka memungkinkan
Na+ msk sel & K+ keluar sel
Krn gradien Na+ > K+ Na+ influk >
K+ efluk Potensial membran
berubah depolarisasi membran
50
KULIAH SISTEM MUSCULAR 101
Dr. Gatot Sugiharto
51
PA pada tiap MU selalu menyebabkan
kontraksi pada semua MF yg
diinervasinya
Apabila dirangsang dg frekuensi
(100
100x/s)
x/s) selama bebrapa menit vesikel
ACh menurun EPP menurun
depolarisasi tdk terbentuk otot juga
mengalami fatique (jrg pada keadaan
normal, kecuali krn penyakit)
Ach disintesa dlm presynaptic mem
mem--
bran terminal & di release secara
Exocitosis
KULIAH SISTEM MUSCULAR 103
Dr. Gatot Sugiharto
52
KULIAH SISTEM MUSCULAR 105
Dr. Gatot Sugiharto
53
KULIAH SISTEM MUSCULAR 107
Dr. Gatot Sugiharto
54
KULIAH SISTEM MUSCULAR 109
Dr. Gatot Sugiharto
55
KULIAH SISTEM MUSCULAR 111
Dr. Gatot Sugiharto
56
STRUKTUR OTOT POLOS (OP)
Tdk memiliki T-tubules, myofibril,
sarcomere, SR tdk berkembang non
striated muscles
Thick filament menyebar dlm sarko-
plasma, thin filament melekat ke dense
bodies yg dihub-kan dg dense bodies lain
melalui intermediate filament
Dense boides yg melekat pd sarkolema
berfungsi sbg jangkar saat kontraksi
bentuk otot memendek & sdkt memutar
KULIAH SISTEM MUSCULAR 113
Dr. Gatot Sugiharto
57
Sumber Ca2+ dari ECF, msk ke dlm sel
berikatan dg calmodulin (s/ Ca binding
protein)
Calmodulin-Ca komplek menaktivasi
Myosin light kinase u/ memecah ATP &
mengawali kontraksi
Filament tebal & tipis tdk terorganisasi
spt otot sklelet tdk ada Length-
tension relationship dpt
memanjang/memndek tnp perubahan
tonus yg berarti sifat plasticity
KULIAH SISTEM MUSCULAR 115
Dr. Gatot Sugiharto
58
Inervasi OP berasal dr serat post ganglionik
otonom
Berdasarkan inervasisnya OP dibedakan :
Multiunit Smooth Muscles (Errector pili
muscle, male reproductive tract, Cilliary
muscle)
Inervasi mirip otot skelet, kontraksi sgt
tergantung rangsang sarat, & bukan krn
local stimuli
Viceral Smooth Muscles (GI trract, uterus,
Urinary tract)
MF satu dg lain saling berhimpitan,
masing-2 berhubungan melalui gap
jungtions impuls listrik dpt disebarkan
ke sel-2 sekitarnya
KULIAH SISTEM MUSCULAR 117
Dr. Gatot Sugiharto
59
KULIAH SISTEM MUSCULAR 119
Dr. Gatot Sugiharto
60
KULIAH SISTEM MUSCULAR 121
Dr. Gatot Sugiharto
61
KULIAH SISTEM MUSCULAR 123
Dr. Gatot Sugiharto
62
KULIAH SISTEM MUSCULAR 125
Dr. Gatot Sugiharto
63
INTERCALATED DISCS (ID)
2 sel otot jtg, berhub 1 dg lain melalui gap
jungtions & desmosome hub ini menstabil-
kan sel & memungkinkan molekul kcl & ion
berpindah dr 1 sel ke sel lain
Sbh PA dpt dg mudah menjalar ke sel diseki-
tarnya lewat ID
Myofibril dari 2 sel berdampingan saling me-
lekat erat pada membran di ID kontraksi
sgt effisien
Seolah-olah semua otot jantung adalah 1 kesa-
tuan (mechanically, chemically, electrically)
Cardiac muscle is a fungtional syncitium
64
KULIAH SISTEM MUSCULAR 129
Dr. Gatot Sugiharto
65
KULIAH SISTEM MUSCULAR 131
Dr. Gatot Sugiharto
66