Penjelasan Litologi Kav 2
Penjelasan Litologi Kav 2
Tmph FORMASI HALANG: Perselingan batupasir, batulempung, napal dan tuf dengan
sisipan breksi.
Bagian bawah, terdiri dari breksi dan napal dengan sisipan batupasir dan
menyudut tanggung, kemas terbuka, terpilah buruk, terdiri dari napal, kepingan
sampai kuning kecoklatan; padat; berbutir sedang, menyudut tanggung; tebal lapisan
antara 5-10 cm. Sisipan batulempung, berwarna kelabu kekuningan; padat. Dibagian
Lebih keatas, terdapat perselingan anatara batupasir dan napal dengan sisipan
setempat tufan; padat; kesarangan sedang. Tebal lapisan antara 5-10 cm tetapi, ada
juga yang mencapai 1m. Napal, berwarna putih kekuningan, tufan, dan repih (dapat
diremas). Batas antara lapisan batupasir dan napal setempat tegas, setempat
berangsur. Sisipan batulempung, tuf dan kalkarenit, berketabalan antara 5-30 cm.
Setempat bagian ini berupa breksi; padat; berkomponen kepingan batuan andesit,
batulempung dan batupasir konglomeratan yang padat terdapat di bagian paling atas
terdiri dari komponen batuan beku bersifat andesit, napal dan batulempung,
berukuran 0.5-5cm.
juga lapisan bersusun, perarian sejajar, konvolut, tikas beban dan tikas seruling (flute
cast).
umur N15-N16 atau akhir Miosen Tengah awal Miosen Akhir (Safaruddin, 1982).
menunjukkan umur N17-N18 atau Miosen Akhir- Pliosen Awal (Safaruddin, 1982).
Dengan demikian umur Formasi Halang adalah Miosen Tengah sampai Pliosen Awal
(N15-N18).
sp, disimpulkan bahwa lingkungan pengendapan Formasi Halang adalah batial atas
1982) berpendapat bahwa lingkungan pengendapan adalah laut dangkal dan terbuka
S. Kemlaka (lebih kurang 4 Km baratlaut Maos), ditafsirkan arah arus purba menuju ke
baratdaya sapai selatan (Haryono, 1981). Sedangkan jauh disebelah timur, yakni
tenggara (Suharyanto, 1982). Ini berarti asal bahan endapan Formasi Halang diduga
kebumen.
perbukitan tebalnya melebihi 1000 m. Formasi ini menindih selaras Formasi Pemali,
Nama formasi ini mula-mula diusulkan oleh Haar (1934) dengan lokasi tipe di
Majenang). Tempat itu kini tergenang oleh air Waduk Melahayu. Nama lain yang
Breksi, berwarna hitam kelabu; padat; setempat berlapis sejajar dan lapisan
Basal, pada sayatan tipis tampak bertekstur profiritik halus dengan fenokris
piroksen, plagioklas dan mineral bijik; bermasadasar mikrolit plagioklas, piroksen dan
Dibeberapa tempat, terdapat sisipan batupasir dan lava basal. Lava basal,
berwarna kelabu tua, kelabu kemerahan bila lapuk; terkekarkan dengan arah tak
teratur; afanitik; banyak mengandung lubang gas yang beberapa di antaranya telah
Fosil tidak dijumpai dalam satuan ini. Satuan ini terletak di bagian bawah
Formasi Halang dan dapat dikorelasikan dengan Anggota Batupasir berumur Miosen
Nama yang pernah dipakai untuk satuan ini adalah Tweede Breccie Horizont
(Harloff, 1933).
Tpb BASAL: Basal berwarna kelabu tua, coklat bila lapuk, berbablur lembut-kasar;
subhedral, kembaran albit; sebagai fenokris, berukuran kurang dari 1 mm hingga lebih
dari 2 mm.
sebagai fenokris berukuran sekitar 1 mm, berupa augit dan hipersten, sebagian
Mineral bijih, berjumlah 10% atau kurang; berwarna hitam; berukuran kurang
Batuan ini menerobos Formasi Halang yang berumur Miosen Tengah bagian
atas sampai Pliosen Awal sehingga umurnya dapat ditafsirkan sesudah Pliosen Awal,
mungkin Pliosen Akhir. Batuan ini diduga merupakan batuan terobosan dangkal atau
hipabisal.
Batuan ini terdapat secara setempat disebelah barat Banyumas, lainnya tak
sekitarnya.
Tmphb Anggota breksi formasi halang [Breksi aneka batuan dengan komponen
Bagian bawah satuan ini berupa batupasir berbutir kasar dengan sisipan breksi;
sedangkan bagian atas bersisipan batulempung, napal atau napal pasiran yang bersifat
dan Sphaeroidinella subdehiscens (BLOW), yang menunjukkan umur Pliosen Awal atau
N19 (Yudha, 1982). Fosil bentos yang dijumpai adalah Anomalia sp., Amphistegina sp.,
Elphidium sp., dan Eponides sp. yang menunjukkan lingkungan pengendapan neritik
dalam.
perbukitan rendah. Sentuhan dengan satuan yang lebih tua tidak dijumpai sehingga
ketebalan dan hubungannta tidak dapat ditentukan. Berdasarkan arah jurus dan besar
kemiringan lapisannya yang tidak jauh berbeda, serta umur yang menerus N18 (umur
bagian atas Formasi Halang) hingga N19 (umur Formasi Tapak), maka ditafsirkan
hubungan antara keduanya adalah selaras. Dilembar Majenang (Kastowo, 1975) dan
Lembar Majenang (Kastowo, 1975). Nama lain yang pernah dipakai adalah Tapak