Ruk Upt Dinkes Kec. Ende Tengah Di Onekore TAHUN 2016 Program Imunisasi
Ruk Upt Dinkes Kec. Ende Tengah Di Onekore TAHUN 2016 Program Imunisasi
CAKUPAN
NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR TARGET 2016 TREND / GAP
2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
2 KIA
a. MTBS * Pelayanan Kesehatan 90.15% 98% 101% 97% 91% /
Bayi Lengkap
b. Kesehatan Remaja * Pelayanan Kesehatan remaja 80% 90% 96.10% 80.34% 98% /
3. Kesehatan Gigi * Pelayanan kesehatan gigi dan 80% 28.3% 29.8% 40% 28% / 61 %
mulut masyarakat
4. P2M * penemuan kasus TB BTA + 40 kasus 10 kasus 5 kasus 5 kasus 13=32,5% / 67,5 %
* pengobatan penderita kasus TB 40 kasus 14 kasus 8 kasus 8 kasus 26=65% /4%
*penjaringan suspect TB 400 kasus 140 kasus 80 kasus 77 kasus 245=61% /4%
* Kasus sembuh 100% 8 kasus 9=69%
* pasien yang dikonfersi 100% 8 kasus 23=88%
* TB anak 15% 0 kasus 0%
* Penemuan & tatalaksana kasus malaria 349 kss 65 kss 32 kss 8 kss 73 kss / 79,1 %
* Penemuan & tatalaksana kasus Diare 819 kss 208 kss 239 kss 544 kss 455 kss / 44,5 %
* Penemuan & tatalaksana kasus DBD 4 kss 8 kss 6 kss 6 kss 15 kss /-%
* Penemuan & tatalaksana kasus pneumonia 194 kss 3 kss 2 kss 3 kss 0 kss / 100 %
* Penemuan & tatalaksana kasus AFP 1 kss 0 kss 0 kss 0 kss 0 kss - / 100 %
* Penemuan & tatalaksana kasus kusta 0 kss 1 kss 0 kss 0 kss 0 kss -/- %
* Penemuan & tatalaksana kasus gigitan rabies 0 kss 0 kss 0 kss 44 kss 14 kss /-%
5. Kesling 1. Inspeksi Sanitasi Lingkungan Perumahan 80% 98% 99 98
6 Apotk 1. Pengawasan OMKABA ; Obat, Makanan, Kosmetik, Bah 100% 100% 98% 100% 0% / 100 %
Obat
PRIORITAS
315 207
371 269
8
403 313
1089 789
72.45179
38.5 % imunisasi anak sekolah dasar belum
mencapai target.
*
* 31.3 % K4 belum mencapai target
* 100 % komplikasi maternal ditangani belum
mencapai target
* 0.3 % persalinan nakes belum mencapai target
* 7 % persalinan di faskes belum mencapai target
* 6.2 % pelayanan nifas belum mencapai target
*
* 9.5 % penanganan neonatus dgn komplikasi
belum mencapai target
* 57.7 % rujukan maternal rest
belum mencapai target
1 Pelayanan Imunisasi
a. 38,5 % cakupan imunisasi anak a. Kurang kerjasama antara petugas a. Melakukan kerjasama antara petugas
sekolah dasar belum mencapai target kesehatan, guru dan orang tua siswa. kesehatan, guru dan orang tua siswa.
2 KIA
* 42,3 % pelayanan kesehatan balita lengkap * sistem pencatatan yang kurang baik * memperbaiki sistem pencatatan dengan
belum mencapai target menambah petugas bantu di program
3 KIA
* * Penyegaran dan sosialisasi * melakukan Sosialisasi ke masyarakat tentang
* 31.3 % K4 belum mencapai target ke masyarakat tentang pentngnya ANC pentngnya ANC ke Posyandu dan Kelompok
* 100 % komplikasi maternal ditangani belum masih rendah Masyarakat
mencapai target * Rendahnya Kunjungan Rumah terutama * melakukan Kunjungan Rumah
ke kelompok masyarakat yang dengan * melakukan kerjasama Lintas Sektor terutama tngkat
* 7 % persalinan di faskes belum mencapai target alamat yang tdak jelas Kelurahan dan RT sebagai penggerak sasaran dan
* 6.2 % pelayanan nifas belum mencapai target * Kehamilan yang tdak direncanakan Kader Posyandu
* * Terlambat mengambil keputusan
* 9.5 % penanganan neonatus dgn komplikasi * Belum optmalnya Kerjasama Lintas Sektor
belum mencapai target
* 57.7 % rujukan maternal rest
belum mencapai target
Remaja
* 3 % pelayanan kesehatan di sekolah belum * masih ada siswa / siswi yang tdak hadir saat * melakukan sosialisasi kesehatan remaja di sekolah-sekolah
mencapai target pemeriksaan di sekolah oleh petugas kesehatan * melakukan pendekatan dengan pihak sekolah sebelum
baik pemeriksaan berkala maupun penjaringan hari kegiatan
d. GIZI
* 19 % D / S belum mencapai target * Kurangnya partsipasi masyarakat untuk datang * Kerja sama lintas sektor dalam rangka menggerakan
ke posyandu sasaran ke posyandu
* 41 % N / D belum mencapai target * banyaknya bayi / balita mengalami penurunan * Penyuluhan
nafsu makan dikarenakan sakit
* kurang pengetahuan orang tua tentang pola
asuh anak yang benar
* banyaknya tmbangan yang rusak * pengadaan tmbangan yang baru
* 0,5 % / D belum mencapai target * kurang pengetahuan orang tua tentang pola * Penyuluhan dan konseling gizi
asuh anak yang benar
* adanya penyakit penyerta pada bayi / balita * kerjasama lintas program (dokter / perawat) untuk
pemeriksaan lanjutan
* penyediaan makanan keluarga kurang bervariasi * melakukan demo masak makanan gizi seimbang dan
pembuatan menumakan untuk 1 minggu
* 4 % K / D belum mencapai target * kurang pengetahuan orang tua tentang pola * Penyuluhan dan konseling gizi
asuh anak yang benar
* adanya penyakit penyerta pada bayi / balita * kerjasama lintas program (dokter / perawat) untuk
pemeriksaan lanjutan
* penyediaan makanan keluarga kurang bervariasi * melakukan demo masak makanan gizi seimbang dan
pembuatan menumakan untuk 1 minggu
* 4 % BGM / D belum mencapai target * kurang pengetahuan orang tua tentang pola * Penyuluhan dan konseling gizi
asuh anak yang benar
* adanya penyakit penyerta pada bayi / balita * kerjasama lintas program (dokter / perawat) untuk
pemeriksaan lanjutan
* penyediaan makanan keluarga kurang bervariasi * melakukan demo masak makanan gizi seimbang dan
pembuatan menumakan untuk 1 minggu
* 26 % ASI Eksklusif belum mencapai target * Banyak ibu bayi yang sibuk bekerja dan kuliah * Penyuluhan dan konseling tentang ASI eksklusif
* Kurangnya produksi ASI pada ibu bayi
3. Gigi
* 61 % pelayanan kesehatan gigi dan mulut * kurang pengetahuan masyarakat akan kesehatan * melakukan penyuluhan di masyarakat
masyarakat belum mencapai target gigi dan mulut
* kurangnya kerjasama dengan pihak kader * meningkatkan kerjasama dengan kader posyandu
posyandu dalam rangka penyediaan waktu bagi dalam rangka penyediaan waktu bagi petugas
petugas untuk pemeriksaan gigi dan mulut di untuk melakukan pemeriksaan gigi dan mulut di posyandu
posyandu
4. P2M
* 67,5 % penemuan TB BTA + belum mencapai target * Kurang informasi tentang masyarakat yang sakit * Penyuluhan / sosialisasi tentang penyakit TB
TB oleh petugas * Penjaringan Suspect TB
* 35% pengobatan penderita kasus TB belum * kurang kesadaran masyarakat terhadap bahaya * Pelacakan kasus kontak serumah
mencapai target pasien TB * Pengawasan minum obat TB oleh petugas
* 39 % penjaringan suspect TB belum mencapai target * Malu untuk mengungkapkan penyakit * Pelacakan kasus TB mangkir
* Rendahnya kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan * Kerjasama lintas sektor (dari lingkup RT, Kader, & kelurahan,
kesehatan Onekore RSUD & fasyankes lainnya)
( Bisa jadi berobat ke fasyankes lain)
* 79 % Penemuan & tatalaksana kasus malaria * kurang kesadaran masyarakat terhadap penyakit * sosialisasi & penyuluhan terhadap semua lapisan masya-
belum mencapai target menular spt px malaria, DBD, Pneumonia, AFP, & rakat tentang pentngnya PHBS dan tentang pentngnya
* 44,5 % Penemuan & tatalaksana kasus diare Kusta PHBS, dan tentang penyakit menular
belum mencapai target * kurang kesadaran terhadap pentngnya PHBS * permintaan bubuk abate ke dinas kesehatan kabupaten
* Minimnya air bersih di masyarakat sehingga upaya
* 100 % Penemuan & tatalaksana kasus pneumonia PSN tdak maksimal
belum mencapai target * Faktor cuaca yang tdak menentu sehingga terjadi-
* 100 % Penemuan & tatalaksana kasus pneumonia nya KLB DBD
belum mencapai target * Keterbatasan penyediaan bubuk abate
* Rendahnya kunjungan masyarakat ke fasyankes
akibat lebih senang membeli obat di luar / apotk
a/ ke fasyankes lainnya
2. Sanitasi Perumahan yang diperiksa / diinspeksi belum * Masih rendahnya kepemilikan sarana sanitasi (JAGA, SAB, TPS, SPAL) di rumah * Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi tentang
memenuhi syarat kesehatan dan belum mencapai target * Masih rendahnya kualitas lingkungan perumahan seperti pencahayaan yang peningkatan akses sarana sanitasi dan kesehatan lingkungan
kurang di dalam rumah, lantai rumah yang retak dan rusak, rumah yang tidak * Konseling tentang perubahan perilaku PHBS di rumah
bebas jentik serta kandang hewan yang kotor dan belum terpisah dari rumah tangga
* Belum optimalnya kerjasama lintas sektor terkait * Meningkatkan kegiatan Inspeksi sanitasi lingkungan perumah
han
* Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait
3. Cakupan pemeriksaan / inspeksi sanitasi SAB belum * Keterbatasan Format Inspeksi SAB * Pengadaan format inspeksi SAB
mencapai target
4. Sanitasi SAB yang diperiksa / diinspeksi belum memenuhi * Belum tersedianya sarana sanitasi SAB yang memenuhi syarat kesehatan * Perbaikan saluran distribusi air
syarat kesehatan dan belum mecapai target seperti adanya titik-titik kebocoran antara sumber dan tandon air dan pada saluran * meningkatkan penyuluhan dan konseling tentang perilaku
distribusi (perpipaan dan sambungan rumah) menjaga kebersihan SAB
* Lingkungan disekitar penyyanga kran becek dan dekat dengan kotoran manusia * Perbaikan SAB dengan melibatkan masyarakat dan lintas
atau kotoran hewan sehingga meningkatkan resiko pencemaran bakteri sektor terkait
* Melaksanakan kaporisas pada Sarana SAB
6. Sanitasi JAGA yang diperiksa / diinspeksi belum memenuhi * Belum tersedianya sarana sanitasi JAGA yang memenuhi syarat kesehatan * Meningkatkan kegiatan Inspeksi sanitasi lingkungan JAGA
syarat kesehatan dan belum mencapai target seperti menjadi sumber pencemaran lingkungan sekitar dan pencemaran tanah * Meningkatkan sosialisasi dan pemicuan STBM
permukaan, bangunan JAGA dekat dengan sumber air, tidak bebas dari serangga * Tingkatkan kerjasama lintas sektor terkait dalam kegiatan
belum memiliki SPAL dan septick tank serta tidak bersih STBM di masyarakat
7. Cakupan pemeriksaan / inspeksi sanitasi TTU belum * Keterbatasan format inspeksi TTU * Pengadaan format inspeksi TTU
mencapai target
8. Sanitasi TTU yang diperiksa / diinspeksi belum memenuhi * Belum tersedianya sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di TTU * Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang
syarat kesehatan dan belum mencapai target seperti : Jamban, SPAL, Tempat pembuangan sampah, persediaan air bersih, TTU yang memenuhi syarat kesehatan
ruang karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan * Meningkatkan kunjungan dan inspeksi sarana TTU
* Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga hygiene sanitasi TTU * Meningkatkan Penyuluhan san sosialisasi tentang Sanitasi TTU
* Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dalam membantu menjaga kebersihan TTU * Meningkatkan kerjasama dengan Lintas Sektor terkait dalam
kegiatan sanitasi di TTU (Kerja bakti, PSN di TTU)
9. cakupan pemeriksaan / inspeksi sanitasi TPM belum * Keterbatasan format inspeksi TPM * Pengadaan format inspeksi TPM
mencapai target
10. Sanitasi TPM yang diperiksa / diinspeksi belum memenuhi * Belum tersedianya sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di TPM * Meningkatkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang
syarat kesehatan dan belum mencapai target seperti : kualitas air bersih dan kuantitas air yang tidak mencukupdan tidak, TPM yang memenuhi syarat kesehatan
memenuhi syarat kesehatan, jamban tidak memenuhi syarat dan menjadi * Meningkatkan kunjungan dan inspeksi sarana TPM
sumber pencemar, terdapat serangga dan rendahnya hygiene sanitasi baik dari * Pengambilan sampel makanan pada TPM
penjamah, peralatan maupun bahan makanan * Pemeriksaan kesehatan secara berkala pagi karyawan di
TPM yang memenuhi syarat kesehatan
11. Cakupan Pengambilan sampel belum mencapai target * Kapasitas Laboratorium Kesling dalam pemeriksaan sampel * Meningkatkan kerjasama Puskesmas dan Laboratorium dalam
masih kurang / terbatas pemeriksaan sampel (ketersediaan botol sampel steril)
* Ketersediaan botol sampel steril yang masih terbatas
12. Sampel belum memenuhi syarat (Bakteriologis) * Rendahnya Perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan sarana SAB * Meningkatkan Penyuluhan tentang SAB dansanitasi Lingkungan
dan Lingkungan sekitar SAB * Upaya perbaikan ppa distribusi SAB
* Adanya kebocoran pada pipa distribusi SAB * Adanya kebocoran pada pipa distribusi SAB
13. 1. 100% Pengawasan OMKABA belum mencapai target * kurangnya sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat * Melakukan sosialisasi kepada masyarakat
secara berkala (sarana-sarana) yang menjual OMKABA
* keterbatasan biaya untuk melakukan pengawasan OMKABA * Mengajukan permintaan biaya untuk melakukan
pengawasan di sarana - sarana.
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA
DANA
1 Pelayanan Imunisasi
Anak Sekolah
* memberikan penyuluhan * meningkatkan pemahaman * siswa SD 7 SD
tentang pentingnya imunisasi anak sekolah dan orang tua kls 1-3
Anak Sekolah serta guru tentang pentngnya guru &
imunisasi anak sekolah orang tua
2 KIA
a. Poli Anak
* memperbaiki sistem pencatatan dengan mengusulkan * memperbaiki sistem pencatatan * petugas 1 org x 1 kl x 32 RT x 75.000
untuk menambah petugas bantu di program di poli anak
b. Poli KIA/KB
* melakukan Sosialisasi ke masyarakat tentang * Meningkatkan kunjungan hamil bumil, bufas,
pentngnya ANC ke Posyandu dan Kelompok untuk melakukan pemeriksaan kehamilan masyarakat
Masyarakat
* melakukan Kunjungan Rumah * Mengetahui sasaran KIA, dan mendeteksi masyarakat
masalah KIA yang belum sempat diketahui
* melakukan kerjasama Lintas Sektor terutama tngkat * Meningkatkan kunjungan hamil petugas
Kelurahan dan RT sebagai penggerak sasaran dan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan kelurahan
Kader Posyandu
Remaja
* melakukan sosialisasi kesehatan remaja di sekolah-sekolah * meningkatkan pemahaman siswa/i dan guru remaja dan 23 sekolah
* melakukan pendekatan dengan pihak sekolah sebelum tentang kesehatan remaja siswa/i
hari kegiatan * meningkatkan kerjasama dengan sekolah
d. Gizi
* Kerja sama lintas sektor dalam rangka menggerakan * meningkatkan kunjungan sasaran untuk bayi / balita 23 posyandu
sasaran ke posyandu datang ke posyandu
* pengadaan tmbangan yang baru * untuk mengurangi angka / D bayi / balita 23 posyandu
* Penyuluhan dan konseling gizi
* kerjasama lintas program (dokter / perawat) untuk * untuk menangani penyakit penyerta bayi / balita 100%
pemeriksaan lanjutan
* melakukan demo masak makanan gizi seimbang dan * meningkatkan nafsu makan anak bayi / balita 23 posyandu
pembuatan menumakan untuk 1 minggu
* Penyuluhan dan konseling gizi
3 Gigi
4. P2M
* Penyuluhan / sosialisasi tentang penyakit TB * meningkatkan pengetahuan masyarakat masyarakat 10 lokasi
tentang bahaya TB paru & cara batuk efektf
* Penjaringan Suspect TB * meningkatakan penemuan suspect TB penderita 50 lokasi
anggota rumah
* Pelacakan kasus kontak serumah * mendeteksi secara dini penyebaran penya- anggota rumah 50 lokasi
kit TB dari pasien TB
* Pengawasan minum obat TB oleh petugas * meninimalisir resiko putus minum obat penderita 20 lokasi
* Pelacakan kasus TB mangkir * meminimalisir angka TB mangkir penderita 10 lokasi
* Kerjasama lintas sektor (dari lingkup RT, Kader, & kelurahan, * mendeteksi secara dini penderita TB yang RT, Kader &
RSUD & fasyankes lainnya) belum datang ke faskes dan meminimalisir kelurahan
resiko putus obat
P2M
* Penyuluhan / sosialisai tentang penyakit menular pentng- * Meningkatkan pengetahuan masyarakat masyarakat 10 lokasi 1. transport Petugas
nya PHBS PSN sehingga meningkatkan kesadaran masya- 2 org x 10 lokasi x 1 hari x Rp. 50.000
rakat tentang PHBS & bahaya penyakit
menular. 2. Snack
15 org x 10 lokasi x Rp 15.000
* Kunjungan rumah pelacakan kasus penyakit menular * meningkatkan angka penemuan kasus pe- masyarakt 50 lokasi 1. transport petugas
nyakit menular penderita 2 org x 50 lokasi x 1 hr x Rp 50.000
* Pemberantasan sarang nyamuk & PJB * Meminimalisir Penyebaran nyamuk Masyarakat 78 lokai 1. transport petugas
2 org x 78 lokasi x 1 hr x Rp 50.000
* MBS * meningkatkan angka penemuan kasus Masyarakat 78 lokai 1. transport petugas
malaria 2 org x 78 lokasi x 1 hr x Rp 50.000
* meningkatnya sasaran
balita untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
* meningkatnya kunjungan
balita
daftar hadir
kamera
tmbangan
microtois
kartu snellen
dokter / *
perawat
TPG
* Format IS Saniatarian
* Liflet
* Satpel
1. KIA
2. IMUNISASI
3. KESEHATAN REMAJA
4. GIZI
5. Kesehatan Gigi
6. P2M
7. KESLING
8. APOTIK
MASALAH TARGET PENCAPAIAN
2016 2013
1. D / S 85% 74%
2. N / D 80% 68%
3. K / D 15% 6%
81%
7. Inspeksi Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
9
8. TPM yang memenuhi syarat kesehatan 85%
5
9. Pengambilan Sampel 409
11
10. Sampel yang memenuhi syarat (Bakteriologis) 409
6
11. Inspeksi Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
81%
10
1. Pengawasan OMKABA ; Obat, Makanan, Kosmetik, 100% 100%
Bahanan Berbahaya
PENCAPAIAN GAP
2014 2015 2016
5% 4% 11% /4%
88% 75 80
89% 85 89 / 100 %
80% 77 80
80% 53 64
48% 62 62
57 80
64%
61% 56 48
32 42 61
80
64% 64%
7. Penjaringan suspect TB
5. GIZI 1. D / S
2. N / D
3. K / D
4. ASI Eksklusif
1. P2p
a. Penemuan kasus TB yang diobat 40 kasus 19 kasus 35.60%
0.464
U S G
7. -
1. kurang kerjasama antara petugas kesehatan, guru dan orang tua siswa
2. kurang informasi yang diperoleh orangtua tentang pentngnya imunisasi anak usia sekolah
c. When /Kapan
1. tahun 2016
d.Where/ Dimana
1. 7 SD di wilayah Kel. OK dan PP
e.Why/ Mengapa
1. Kurang pengetahuan orang tua
2. Kurang pengetahuan guru
3. Kerjasama lintas sektor ( dengan pihak sekolah) belum terjalin dengan baik
F. How/ bagaimana
1. kurangnya pendekatan/ penyampaian informasi dari petugs kesahatan kepada pihak sekolah
2. kurangnya pendekatan/ penyampaian informasi dari pihak sekolah terhadap orang tua
Urutan Prioritas Masalah
total
15
15
12
15
15
9
8
Mencari Akar Permasalahan
Masalah
1. Rendahnya angka penemuan kasus Tb baru 46,4% 1. SDM / Manusia
1. Petugas yang terlath (TB ) hanya 1 orang sj
2. Kurangnya jumlah petugas
3. Petugas merangkap pengelola program yang lain
4. Belum maksimalnya kerjasama lintas program
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
3. Metode
1. kualitas penjaringan dan pelacakan belum maksimal oleh petugas
2. kurang pengetahuan masyarakat ttng cara pengambilan sampel dahak yang baik dan benar
3. Kurang maksimal kegiatan penyuluhan/ siaran keliling
4. Dana
1. -
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat ttng penyakit Tb dan bahayanya.
3. PHBS yng kurang
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
3. Metode
1. kualitas penjaringan dan pelacakan belum maksimal oleh petugas
2. kurang pengetahuan masyarakat ttng cara pengambilan sampel dahak yang baik dan benar
4. Dana
1. Tidak terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Kunjungan TB mangkir,
Kunjungan rumah untuk Kepatuhan minum obat TB, dan Pemeriksaaan Rumah pasien TB
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit Tb dan bahayanya.
3. PHBS yng kurang
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2. Terbatasnya persediaan abate
3. Metode
1. kurang maksimalnya kegiatan PSN
2. Abatesasi yang kurang
3. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan
4. Pemeriksaan jentk berkala yang tdak dilaksanakan
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Pemeriksaan jentk berkala,
Kegiatan PSN dan abatesasi.
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit DBD dan bahayanya.
3. PHBS yng kurang
4. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan 3M + dan PSN
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2. Terbatasnya persediaan slide dan blood lancet
3. Metode
1. PSN kurang
2. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan
3. Belum maksimalnya kegiatan MBS
4. kurang maksimalnya metode penggambilan darah MBS oleh petugas
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan MBS
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit malaria dan bahayanya.
3. Tidak tepat gunanya kelambu malaria yang dibagikan.
4. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan PSN
5. Rendahnya angka penemuan kasus pneumonia yang terkonfirmasi 1. SDM / Manusia
1. kurangnya kerja sama lintas program
2. Petugas merangkap pengelola program yang lain
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2.
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah dan pelacakan kasus pnemonia
4. Dana
1.
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit pnemonia dan bahayanya.
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2.
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah dan pelacakan kasus diare
2.
4. Dana
1.
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit diare dan bahayanya.
3. PHBS yang kurang
4. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang CTPS (cuci tangan pakai sabun)
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2.
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan
2. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit AFB dan bahanya
3. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengambilan feces yang baik dan benar
4.
4. Dana
1. Tidak terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Pengambilan feces
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit AFP dan bahayanya.
3.
4.
8. Rendahnya angka cakupan imunisasi anak SD 1. SDM / Manusia
1. kurangnya komunikasi yang dibangun dengan lintas sektor ( pihak sekolah )
2.
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas )
2.
3. Metode
1.
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan BIAS
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Masih kurangnya dukungan Lintas Sektor dalam hal ini pihak sekolah contoh kegiatan tdak sesuai jadwal yang sudah dibe
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / orang tua ttng pentngnya imunisasi usia sekolah
3.
4.
1. Rendahnya angka penemuan 1. Petugas yang terlath (TB ) hanya 1 orang sj 1. Meningkakan SDM melalui upaya Pelathan/ Magang untuk Petugas di Poli
kasus Tb baru 46,4% atau Faskes Rujukan.
2. Kurangnya jumlah petugas 2. Meningkatkan kerjasama lintas program
3. Petugas merangkap pengelola program yang lain untuk perolehan informasi maupun pelaksanaan kegiatan
4. Belum maksimalnya kerjasama lintas program
Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 3. Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Pusk
2. Tidak adanya ruangan khusus Poli Tb 4. Mengusulkan pengadaan ruangan poli TB
Metode
1. kualitas penjaringan dan pelacakan belum maksimal oleh petugas 1. Meningkatkan kualitas Kegiatan Penjaringan suspect TB di masyarakat
2. kurang pengetahuan masyarakat ttng cara pengambilan sampel dahak yang baik dan benar 2. Meningkatkan kualitas Kegiatan Pelacakan kasus kontak serumah penderita
3. Kurang maksimal kegiatan penyuluhan/ siaran keliling 3. Meningkatkan kualitas Kegiatan Penyuluhan/ sosialisasi tentang TB yang
berbasis pendekatan sasaran (keluarga)
Dana
1. - 1. Mengusulkan penambahan anggaran untuk pemeriksaan slide TB di laborat
Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 1. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
1. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
dukungan moral untuk pematauan kepatuhan pasien minum obat.
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat ttng penyakit Tb dan bahayanya. 2. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit TB
bahayanya.
3. PHBS yang kurang 3. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 3. Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Pusk
2. Tidak adanya ruangan khusus Poli Tb 4.
3. Metode
1. kualitas penjaringan dan pelacakan belum maksimal oleh petugas 4. Meningkatkan kualitas Kegiatan Penjaringan suspect TB di masyarakat
2. kurang pengetahuan masyarakat ttng cara pengambilan sampel dahak yang baik 5. Meningkatkan kualitas Kegiatan Pelacakan kasus kontak serumah penderita
dan benar. 6. Meningkatkan kualitas Kegiatan Penyuluhan/ sosialisasi tentang TB yang
berbasis pendekatan sasaran (keluarga)
4. Dana
1. Tidak terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Kunjungan TB mangkir, 7. Mengusulkan anggaran untuk kegiatan kunjungan rumah TB mangkir, Peme
Kunjungan rumah untuk Kepatuhan minum obat TB, dan Pemeriksaaan Rumah pasien rumah penderita TB dan Pemantauan kepatuhan minum obat OAT.
TB.
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 8. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit Tb 9. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit TB
dan bahayanya. bahayanya.
3. PHBS yng kurang 10. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
3. Metode
1. kurang maksimalnya kegiatan PSN 1. Meningkatkan kegiatan PSN di masyarakat berbasis RT
2. Abatesasi yang kurang 2. Meningkatkan kegiatan Pembagian abate di masyarakat berbasis RT
3. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan 3. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang penyakit DB
berbasis RT.
4. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang pentngnya
berbasis RT.
4. Pemeriksaan jentk berkala yang tdak dilaksanakan 5. Melaksanakan kegiatan PJB di masyarakat berbasis RT
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Pemeriksaan 6. Mengusulkan anggaran untuk kegiatan PSN, abatesasi dan PJB
Jentk Berkala, Kegiatan PSN dan abatesasi.
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 7. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penggerakan sasaran diwilayahnya dalam kegiatan PSN.
8. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyakit DBD 9. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit D
dan bahayanya. bahayanya.
3. PHBS yng kurang 10. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
4. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan 3M + dan PSN Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
Meningkatkan upaya kegiatan PSN dan gerakan 3M+
3. Metode
1. PSN kurang 1. Meningkatkan kegiatan PSN di masyarakat berbasis RT
2. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan 2. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang penyakit M
dan bahayanya berbasis RT.
3. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang pentngnya
3. Belum maksimalnya kegiatan MBS 4. Meningkatkan kegiatan MBS baik berbasis RT maupun Posyandu dan tempa
Pendidikan.
4. kurang maksimalnya metode penggambilan darah MBS oleh petugas 4. Meningkatkan kerja sama lintas program contoh melibatkan petugas analis
kegiatan MBS.
Sosialisasi teknik pengambilan sampel malaria yang baik dan benar oleh an
4. Dana berbasis RT.
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan MBS dan PSN 5. Mengusulkan anggaran transportasi untuk kegiatan MBS dan PSN
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 6. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penggerakan sasaran diwilayahnya dalam kegiatan PSN.
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng 8. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
penyakit malaria dan bahayanya. penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
9. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
mengontrol penggunaan kelambu malaria oleh masyarakat dalam wilayahn
3. Tidak tepat gunanya kelambu malaria yang dibagikan. 10. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit m
4. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan PSN dan bahayanya.
11. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
penggunaan kelambu malaria
10. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
11. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
Gerakan 3M +
12. Meningkatkan upaya kegiatan PSN dan gerakan 3M+
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 2. Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Pusk
2.
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah 3. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan serta
dan pelacakan kasus pnemonia Kegiatan Pelacakan dan Penjaringan suspect Pneumonia di masyarakat
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan Pneumonia 4. Mengusulkan anggaran untuk transportasi kegiatan Pelacakan Pneumoni
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 5. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
ttng penyakit pnemonia dan bahayanya. 6. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang
Penyakit Pneumonia bahayanya.
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 2. Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Pusk
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah 3. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan serta
dan pelacakan kasus diare Kegiatan Pelacakan kasus Diare di masyarakat
4. Dana
1. -
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 4. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
keluarga ttng penyakit diare dan bahayanya. 5. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit
3. PHBS yang kurang Pneumonia bahayanya.
4. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang CTPS (cuci tangan pakai sabun) 6. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Pentngnya
7. Meningkatkan upaya sosialisasi/penyuluhan kesehatan tentang CPTS
(cara cuci tangan pakai sabun) yang baik dan benar.
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 3. Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Pusk
2.
3. Metode
1. Belum maksimalnya kegiatan penyuluhan 4. Meningkatkan kualitas kegiatan Penyuluhan kesehatan serta
Kegiatan Pelacakan kasus AFP di masyarakat
2. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengambilan 5. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang cara
feces yang baik dan benar pengambilan sampel feces yang baik dan benar.
4. Dana
1. Tidak terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan 6. Mengusulkan anggaran transportasi untuk kegiatan pengambilan feces
Pengambilan feces
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Kurang dukungan Lintas Sektor 7. Meningkatkan upaya pendekatan/ advokasi kepada Lintas Sektor dalam hal
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / anggota keluarga ttng penyampaian informasi kepada petugas kesehatan (sesuai dengan desa bin
penyakit AFP dan bahayanya. 8. Meningkatkan upaya sosialisasi/ penyuluhan kesehatan tentang Penyakit
AFP dan bahayanya.
2. Sarana
1. Sarana mobilisasi petugas yang tdak mendukung ( kendaraan dinas ) 2. -
3. Metode
1. 3.
4. Dana
1. Kurang terakomodir kebutuhan dana transportasi untuk kegiatan BIAS 4. Pengajuan transport petugas yang tdak diakomodir dalam dana BOK
melalui dana lain contoh JKN atau DAU
5. Lingkungan/ masyarakat
1. Masih kurangnya dukungan Lintas Sektor dalam hal ini pihak sekolah contoh 5. Meningkatkan upaya pendekatan terhadap pihak sekolah contoh
kegiatan tdak sesuai jadwal yang sudah diberikan minimal 1 minggu sebelum kegiatan sudah ada kontrak waktu
2. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat / orang tua ttng pentngnya 6. Upaya kegiatan Penyuluhan atau sosialisasi kepada pihak sekolah yang
imunisasi usia sekolah melibatkan orang tua tentang pentngnya imunisasi usia anak sekolah
ksanaan kegiatan
ksanaan kegiatan
ksanaan kegiatan
nggung biaya BBM oleh pihak Puskesmas
n Kabupaten Ende.
at berbasis RT
di masyarakat berbasis RT
an kesehatan tentang penyakit DBD dan bahayanya
t berbasis RT
ksanaan kegiatan
nggung biaya BBM oleh pihak Puskesmas
a Dinas Kesehatan Kab. Ende
at berbasis RT
an kesehatan tentang penyakit Malaria
an kesehatan serta
pect Pneumonia di masyarakat
pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan kegiatan
Dinas Kesehatan kabupaten
an kesehatan serta
1. Sosialisasi
2. Pencarian kasus
3. Pengambilan specimen dahak
1. Tata laksana pasien TB baru: 1. Menurunkan angka
kesakitan dan kematian
akibat TB
- Penemuan penderita TB baru 2. Menegakkan
diagnosis
- Pengobatan penderita TB baru 3. Pencegahan
penularan TB di
masyarakat
2. Pemeriksaan sputum 4. Meningkatkan
pengetahuan masyarakat
tentang penyakit TB
3. Pelatihan 5. Menegakkan
diagnosis
4. Penyuluhan 6. Pemantauan minum
obat secara teratur untuk
mencegah resistensi obat
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Monitoring dan evaluasi
WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER DANA
PELAKSANAANANGGARAN KINERJA Meningkakan SDM melalui upaya Pelathan/ Magang untuk Petugas di Poli TB
Penggunaan kendaraan pribadi yang ditanggung biaya BBM oleh pihak Puskesmas
uk mencegah