Hama-hama tanaman padi menurut Kartasapoetra (1993) terdiri dari :
1. Keong Mas (Pomacea canaliculata)
2. Ulat Penggerek (Scahunobius bipunctifer) Daya pengrusaknya tertuju pada bagian-bagian pucuk tanaman sehingga mematikan tanaman padi. Ulat akan menggerek batang padi yang muda menuju titik tumbuh yang masih lunak . 3. Hama Putih (Nymphula depunctalis) Hama putih menyerang dan bergelantungan pada daun padi sehingga berwarna keputih- putihan,bersifat aquatil (menggantungkan hidup pada air untuk berdafas dan udara) 4. Hama Wereng Coklat (Nilapervata lugens) Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah muda lunak ,dapat meloncat tinggi dan tidak terarah,berwarna coklat,berukuran 3- 5mm,habitat di tempat lembab ,gelap,dan teduh. 5. Wereng Hijau (Nephotettix apicalis) Merusak kelopak-kelopak dan urat-urat daun padi dengan alat penghisap pada moncong yang kuat . Bertelur (sebanyak 25 butir) yang ditempatkan dibawah daun padi selama tiga kali sampai dia mati . 6. Walang Sangit (Leptocorixa acuta) Walang sangit menyerang bulir padi yang masih matang susu dengan cara menghisap cairan pada bulir padi sehingga menyebabkan bulir tanaman padi menjadi hampa. Merusak kelopak-kelopak dan urat-urat daun padi dengan alat penghisap pada moncong yang kuat . Bertelur (sebanyak 25 butir) yang ditempatkan dibawah daun padi selama tiga kali sampai dia mati .
7. Lembing Hijau (Nezera viridula)
Berkembang pada iklim tropis, hidupnya berkoloni,betina berukuran kecil (16 mm) dengan 1100 telur selama hidupnya,lama penetasan 6-8 minggu,jantan berumur 6 bulan. Serangannya tidak sampai menghampakan padi,tetapi menghasilkan padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan peca apabila dilakukan penggilingan/penumbukkan) 8. Ganjur (Pachydiplosis oryzae) Hama ini menempatkan telur-telurnya pada kelopak daun padi,larva-larva bergerak menuju dan memasuki batang padi,daun-daun membentuk kelongsong sehingga padi mati. Dapus : Kartasapoetra, AG. 1993. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara, Jakarta. 1. Keong Mas (Pomacea canaliculata) Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman 2. Ulat Penggerek (Scahunobius bipunctifer) Ulat penggerek menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larv a penggerek batang. Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabutdan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang 3. Hama Putih (Nymphula depunctalis) Hama putih menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih 4. Hama Wereng Coklat (Nilapervata lugens) Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar atau puso 5. Wereng Hijau (Nephotettix apicalis) a. Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng hijau adalah saat fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum, yaitu umur 30 hari setelah tanam. b. Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye. 6. Walang Sangit (Leptocorixa acuta) Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit menyebabkan beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam bulir padi. 7. Lembing Hijau (Nezera viridula) menghasilkan padi berkualitas jelek (goresan-goresan membujur pada kulit gabah dan peca apabila dilakukan penggilingan/penumbukkan)
8. Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Hama ini menyebabkan daun padi yang diserang akan menggulung seperti daun bawang, sehingga tanaman yang terserang tidak dapat menghasilkan malai.