Anda di halaman 1dari 18

PERBANDINGAN POTENSI ANTIMIKROBIAL YANG

TERDAPAT PADA AIR KELAPA MUDA DAN AIR KELAPA


TUA TERHADAP Escherichia coli

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh

Doddy Renaldo

405110146

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2013
PERBANDINGAN POTENSI ANTIMIKROBIAL YANG
TERDAPAT PADA AIR KELAPA MUDA DAN AIR KELAPA
TUA TERHADAP Escherichia coli

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh

Doddy Renaldo

405110146

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2013

Universitas Tarumanagara ii
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL/TOPIK : PERBANDINGAN POTENSI


ANTIMIKROBIAL YANG TERDAPAT PADA
AIR KELAPA MUDA DAN TUA TERHADAP
Escherichia coli

NAMA : Doddy Renaldo

NIM : 405110146

NAMA PEMBIMBING : dr. Sari Mariyati Dewi N, M.Biomed

LAMA PENELITIAN : Semester 4 - semester 6 ( 1 tahun )

LOKASI : Jakarta

JAKARTA,9 JANUARI 2013

Menyetujui,

dr. Sari Mariyati Dewi N, M.Biomed Doddy Renaldo


NIK: NIM: 405110146

Mengetahui,

DR. dr. Meilani Kumala, MS, SpGK

NIK : 1048600

Universitas Tarumanagara iii


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya, Doddy Renaldo, NIM: 405110146


Dengan ini menyatakan, menjamin bahwa skripsi yang
diserahkan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara,
berjudul
PERBANDINGAN POTENSI ANTIMIKROBA YANG TERDAPAT
PADA AIR KELAPA MUDA DAN TUA TERHADAP Escherichia coli
semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar dan tidak melanggar ketentuan plagiarisme dan
otoplagiarisme.
Saya menyatakan memahami adanya larangan plagiarisme
dan otoplagiarisme dan dapat menerima segala konsekuensi
jika melakukan pelanggaran
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
dan peraturan lain yan berlaku di lingkungan Universitas
Tarumanagara.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran
dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, 04 Januari 2013


(Doddy Renaldo)

NIM: 405110146

Universitas Tarumanagara iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN SAMPUL... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................. iv
1. PENDAHULUAN vi
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Rumusan Masalah.. 7
1.3 Tujuan Penelitian.... 7
1.4 Manfaat Penelitian .... 7
1.5 Hipotesis Penelitian .. 7

2. TINJAUAN PUSTAKA. 8
2.1 Penelurusan Literatur ... 9
2.1.1 AIR KELAPA. 9
2.1.2 Escherichia coli........... 11
2.2 Kerangka Teori... 12
2.3 Kerangka Konsep 12

3. METODE PENELITIAN.. 13
DAFTAR REFERENSI 16

Universitas Tarumanagara v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan air kelapa muda sebagai obat diare dan disentri telah
menjadi budaya masyarakat di kabupaten Lingga, provinsi Kepulauan
Riau. Masyarakat setempat percaya bahwa dengan menkonsumsi air
kelapa muda sebanyak 1-2 biji sehari dapat menyembuhkan gangguan
pada saluran pencernaan terutama yang disebabkan oleh infeksi.

Air kelapa muda (Cocus nucifera) memiliki kandungan yang terdiri


dari berbagai elektrolit, glukosa, lemak, dan protein-protein yang
bermakna secara medis. Pada tahun 2009, Mandal et al1 telah berhasil
mengisolasi tiga peptida dari air kelapa yang diberi nama Cn-AMP 1,
Cn-AMP 2, Cn-AMP 3. Cn-AMP 1 memiliki efek yang lebih besar
dibandingkan dengan kedua zat lainnya sebagai antimikrobial, anti-
fungi, dan immunostimulator sehingga disebut sebagai promiskuitas
peptida2.

Pada seluruh masyarakat Indonesia,menurut Riskesdas 2007,


tercatat 3,5% menderita diare dan diare merupakan penyebab kematian
tertinggi ke empat pada golongan semua umur(13,2%)3. Menurut
WHO, diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan
bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dengan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3
kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan
muntah atau tinja yang berdarah4. Pada daerah yang sedang
berkembang, prevalensi terjadi diare disebabkan oleh bakteri lebih
besar dibandingkan dengan kausa lain. Bakteri tersebut antara lain
Escherichia coli (E.coli) , Campylobacter, Shigella, Vibrio Colerae,
Salmonella5. Pada umum nya, E.coli merupakan flora normal pada
usus manusia. Beberapa strain dapat menular melalui makanan,
sehingga dapat menyebabkan diare jika kondisi tubuh dalam keadaan
tidak seimbang. Pada negara yang sedang berkembang, tidak jarang
terjadi outbreak diare yang disebabkan oleh E.coli.

Hal ini lah yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti apakah air
kelapa memiliki efek antimikrobial yang bermakna terhadap kuman
E.coli.

Universitas Tarumanagara vi
1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan
1. Adakah efek antimikrobial dari air kelapa terhadap kuman E.coli ?
2. Adakah perbedaan efek antimikrobial pada air kelapa muda dan air
kelapa tua?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efek


antimikrobial pada air kelapa terhadap pertumbuhan E.Coli, dan
perbedaan potensi antimikrobial pada kelapa muda lokal dan kelapa
tua lokal.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan ada nya penelitian ini, peneliti berharap dapat meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat dengan penggunaan air kelapa muda
ataupun tua untuk efek terapi yang ditimbulkannya.

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat menjadi sumber


informasi untuk penelitian selanjutnya untuk mengeksploitasi dan
mengembangkan efek dari air kelapa serta produknya.

1.5 Hipotesis Penelitian

Adanya efek antimikrobial dari air kelapa muda yang lebih besar
dibandingkan dengan air kelapa tua terhadap pertumbuhan E.coli.

Universitas Tarumanagara vii


BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Penelusuran Literatur

2.1.1 Buah kelapa ( Cocus nucifera)

Tanaman Kelapa ( Cocus nucifera), merupakan keluarga dari


famili Aracaceae (Palmae), dan subfamily Cocoideae. Hasil
panennya (waktu dan nutrisi nya) sangat bervariasi, hal ini
dipengaruhi oleh tanah tempat penanaman pohon, dan cuaca. Pada
keadaan umum, buah kelapa dapat ditanam dengan biji yang
berusia 7-8 bulan. Dalam 3 tahun pertama, tanaman harus cukup
air agar pertumbuhannya dapat optimal. Setelah itu dalam waktu
12 bulan, kelapa mulai berbunga, dan buah nya mulai mencapai
maturasi sekitar 8-10 bulan. Sebuah pohon, dalam jangka hidup
nya dapat memproduksi sekitar 10.000 buah kelapa6.

Buah kelapa, merupakah buah yang memiliki berbagai kegunaan,


terutama nutrisi yang dikandungnya dan kegunaannya dalam
bidang kesehatan. Adapun produk yang dapat dipanen dari buah
kelapa antara lain; serabut kelapa, batok kelapa, minyak kelapa,
santan, daun kelapa, dan air kelapa serta daging nya. Produk
produk ini digunakan sehari-hari oleh masyarakat pesisir di
seluruh dunia dalam berbagai cara. Bagian dalam buah kelapa ( air
dan daging kelapa) sering dikonsumsi sebagai sebuah pelepas
dahaga karena kandungan elektrolit nya yang tinggi,hal ini
sangatlah esensial dalam mengembalikan kebugaran paska
aktivitas sehari-hari6.

Universitas Tarumanagara viii


2.1.2 Air Kelapa

Air kelapa adalah air jernih tidak berwarna, tidak berbau yang
berada didalam kelapa. Air kelapa diketahui ber pH 4.5-5.2
tergantung kematangannya. Serta memiliki varietas zat nutrisi yang
lengkap. Berikut tabel perbandingan kandungan nutrisi pada air
kelapa7

KOPYOR KOPYOR
USDA ( MUDA) (MUDA) (MUDA)
Nutrient Unit per100g Per100g Per 100g
Proximates
Water G 94.99 94.18 94.45
Energy Kcal 19
Energy kJ 79
Protein G 0.72 0.12 0.52
Total lipid (fat) G 0.2 0.07 0.15
Ash G 0.39 0.87 0.47
Carbohydrate, by
difference G 3.71 4.76 4.41
Fiber, total dietary G 1.1
Sugars, total G 2.61 5.23 3.42
Minerals
Calcium, Ca Mg 24 27.35 31.64
Iron, Fe Mg 0.29 0.02 0.02
Magnesium, Mg Mg 25 6.40 9.44
Phosphorus, P Mg 20 4.66 12.77
Potassium, K Mg 250 203.70 257.52
Sodium, Na Mg 105 1.75 16.10
Zinc, Zn Mg 0.1 0.07 0.02
Copper, Cu Mg 0.04 0.01 0.03
Manganese, Mn Mg 0.142 0.12 0.08
Selenium, Se g 1
Vitamins MG/DM3 MG/DM3
Vitamin C, total ascorbic
acid Mg 2.4 7.41 7.08
Thiamin Mg 0.03 0.01
Riboflavin Mg 0.057 0.01 0.01
Niacin Mg 0.08
Pantothenic acid Mg 0.043
Vitamin B-6 Mg 0.032
Folate, total g 3

Universitas Tarumanagara ix
Folic acid g 0
Folate, food g 3
Folate, DFE g 3
Choline, total Mg 1.1
Vitamin B-12 g 0
Vitamin B-12, added g 0
Vitamin A, RAE g 0
Retinol g 0
Carotene, beta g 0
Carotene, alpha g 0
Cryptoxanthin, beta g 0
Vitamin A, IU IU 0
Lycopene g 0
Lutein + zeaxanthin g 0
Vitamin E (alpha-
tocopherol) Mg 0
Vitamin E, added Mg 0
Vitamin D (D2 + D3) g 0
Vitamin D IU 0
Vitamin K (phylloquinone) g 0
Lipids PER 100 G PER 100 G PER 100G
Fatty acids, total saturated G 0.176 0.0733 0.1482
4:00 G 0
6:00 G 0.001
8:00 G 0.014
10:00 G 0.011 0.0007 0.0028
12:00 G 0.088 0.002 0.0274
14:00 G 0.035 0.0023 0.019
16:00 G 0.017 0.0219 0.032
18:00 G 0.01 0.0039 0.0108
Fatty acids, total
monounsaturated G 0.008 0.03 0.02
16:1 undifferentiated G 0 0.0011 0.0007
18:1 undifferentiated G 0.008 0.0194 0.015
20:01 G 0 0.0049 0.0019
22:1 undifferentiated G 0 0.0011 0.0023
Fatty acids, total
polyunsaturated G 0.002 0.0128 0.0054
18:2 undifferentiated G 0.002 0.0114 0.0032
18:3 undifferentiated G 0
18:04 G 0
20:4 undifferentiated G 0
20:5 n-3 (EPA) G 0
22:5 n-3 (DPA) G 0

Universitas Tarumanagara x
22:6 n-3 (DHA) G 0
Cholesterol Mg 0
Amino Acids
Tryptophan G 0.008 0.0 0.0
Threonine G 0.026 0.20 0.33
Isoleucine G 0.028 0.26 0.27
Leucine G 0.053 0.66 0.58
Lysine G 0.032 4.72 3.42
Methionine G 0.013 0.22 0.21
Cystine G 0.014 0 0
Phenylalanine G 0.037 0.26 0.00
Tyrosine G 0.022 0.0 0.0
Valine G 0.044 0.91 0.82
Arginine G 0.118 0.13 0.81
Histidine G 0.017 0.39 0.67
Alanine G 0.037 1.13 3.88
Aspartic acid G 0.07 1.60 0.76
Glutamic acid G 0.165 3.44 3.75
Glycine G 0.034 0.43 0.11
Proline G 0.03 0.52 0.95
Serine G 0.037 0.64 1.06
Other
Alcohol, ethyl G 0
Caffeine Mg 0
Theobromine Mg 0
Flavonoids
Flavonols
Isorhamnetin(1) Mg 0
Kaempferol(1) Mg 0
Myricetin(1) Mg 0
Quercetin(1) Mg 0
*The Chemical Composition and Biological Properties of Coconut Water 7

Cn-AMP1,Cn-AMP2,Cn-AMP3 merupakan monomer yang


memiliki molekul 858Da, 1249 Da, 980 Da. Senyawa senyawa ini
memiliki aktivitas yang luas dari antimikrobial, immunostimulatori
serta antifungal1. Cn-AMP1 yang memiliki molekul paling kecil
dan paling berpotensi. Menurut penelitian yang dilakukan Osmar
N.Silva et al. Senyawa ini merupakan komponen dari sistem

Universitas Tarumanagara xi
imunitas innate dalam tubuh manusia yang berpotensi sebagai
pengobatan terhadap infeksi mikrobial2.

2.1.2 Diare

Menurut WHO, diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan


perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai
mencair dengan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Biasanya sebagai
pertanda adanya gangguan pada saluran pencernaan yang bisa
disebabkan oleh beberapa agent, yaitu bakteri, parasit, virus,
maupun fungus4.

Diare diklasifikasikan menurut jangka waktu terjadinya diare


antara lain4;

1. Diare akut = berlangsung kurang dari 14 hari


2. Diare kronik = berlangsung lebih dari 14 hari

Diare diklasifikasikan menurut patofisiologis dan klinisnya


menjadi diare inflamasi dan non inflamasi. Diare inflamasi
disebabkan karena respons imun terhadap patogen yang
menginfeksi saluran pencernaan, dan diare non inflamasi
disebabkan oleh enterotoksin yang disekresi oleh bakteri patogen
biasanya menyebabkan diare cair dengan volume yang lebih
banyak dari biasanya dan tidak disertai lendir maupun darah9.

Diare juga dapat diklasifikasikan menurut mekanisme


pembentukannya menjadi9;
1. Diare sekretorik = akibat gangguan elektronik yang
menyebabkan berkurangnya absorbsi atau sekresi
berlebihan

Universitas Tarumanagara xii


2. Diare osmotik = akibat meningkatnya osmolaritas
lumen dan menarik cairan dari plasma
3. Diare eksudatif = akibat kerusakan mukosa usus.

2.1.3 Escherichia coli

E. coli adalah kuman opurtunis yang banyak ditemukan didalam


usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena
dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada
anak dan pelancong, seperti juga kemampuannya menimbulkan
infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus seperti di traktus
urinarius, dan lain lain nya8.

E. coli merupakan kuman yang berbentuk batang pendek, gram


negative, ukuran 0,4-0,7 x 1,4 mikron, sebagian bergerak positif
dan beberapa strain mempunyai kapsul9.

E. coli yang dapat menimbulkan penyakit bergantung pada tempat


infeksi dan mekanisme nya bergantung pada strain yang memiliki
kemampuan berbeda. Berikut merupakan strain-strain yang
diketahui patogen, disebut juga Diarrheagenic E.Coli8 ;

1.Entero Patogenik Escherichia coli( EPEC)

2.Entero Hemoragik Escherichia coli (EHEC)

3.Entero Toksin Escherichia coli (ETEC)

4. Entero Agregasif Escherichia coli (EAEC)

5. Entero Invasif Escherichia Coli (EIEC)

Secara umum, E. coli yang peneliti sebutkan diatas memiliki


kesamaan dalam mekanisme menimbulkan penyakit yaitu dengan
invasi mukosa dan dengan mengeluarkan enterotoksin yang dapat
menyebabkan hipersekresi air dan klorida yang terus menerus serta

Universitas Tarumanagara xiii


penghambatan reabsorbsi natrium. Hal ini lah yang menyebabkan
hipermotilitas usus dan diare.9

2.2 Kerangka Teori

KELAPA MUDA AIR KELAPA


Muda

AMP

KELAPA MATANG AIR KELAPA


Matang
Menghambat
pertumbuhan
bakteri

2.3 KERANGKA KONSEP

Konsentrasi Air
Kelapa Muda
Daya Hambat
bakteri

Konsentrasi air
kelapa matang

1.Variabel bebas : Konsentrasi air kelapa muda dan matang

2.Variabel terikat : Daya hambat bakteri

Universitas Tarumanagara xiv


BAB 3

Metodologi Penelitian

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, dimana uji coba dilakukan


dengan membandingkan berbagai konsentrasi air kelapa muda dan air
kelapa tua terhadap daya hambat Escherichia coli.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi dan laboratorium


kimia Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S. Parman No. 1 Jakarta.
Waktu penelitian dari pengajuan proposal sampai dengan penulisan
laporan mulai bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2014

3.3 Populasi dan Sampel

Sampel yang digunakan adalah kelapa muda dan kelapa matang yang
di panen di Serang,Banten.

3.4 Perkiraan besar Sampel

2 biji kelapa muda dan 2 biji kelapa matang

3.5 Cara Kerja Penelitian

Hal yang akan dikerjakan oleh peneliti akan diurai sebagai berikut:

1. Persiapan alat dan bahan


Bahan yang digunakan berupa air kelapa muda dan air kelapa matang,
strain dari Escherichia Coli.
Alat yang akan digunakan berupa penyaring, tabung reaksi,bakerglass,
pipet mikro, plat cakram, lilin, disc antibiotik,swab steril, loop steril,

2. Ekstraksi air kelapa


Kelapa yang muda, dikupas kulit nya, di ambil air nya (Konsentrasi
100%) kemudian diencerkan sampai dengan konsentrasi 75% dan
50%, begitu juga dengan air kelapa matang.

Universitas Tarumanagara xv
3. Pengujian daya hambat bakteri dengan metode Kirby-Bauer
yang telah dimodifikasi8
Yang harus dilakukan pertama adalah preparasi inokulum dari cakram
kultur utama, dengan menggunakan menyentuhkan loop pada koloni
pada cakram, kemudian memindahkan bakteri tsb ke tabung yang
berisi saline. Kemudian mencelupkan swab steril ke inokulum dan
menginokulasinya ke cakram yang akan digunakan untuk difusi.
Goreslah swab tersebut di seluruh permukaan cakram sebanyak tiga
kali sambil memutar cakram setelah setiap aplikasinya. Tutuplah
cakram tersebut dan biarkan ia mongering selama beberapa menit
dalam temperatur ruangan. Masukanlah disk antimikrobial dengan
forsep yang steril dan di inkubasi selama 16-24 jam. Diameter tiap
zona dapat diukur dengan penggaris dalam satuan mm.

4. Menyusun Laporan hasil uji coba dalam bentuk tabel.

3.6 Variabel Penelitian

Konsentrasi air kelapa muda dan matang sebagai variable bebas, daya
hambat bakteri sebagai variable terikat

3.7 Instrumen Penelitian

Peneliti akan menggunakan metode tabulasi dengan menggunakan data


dari hasil uji coba laboratorium. Data yang disajikan berupa numerik

3.8 Definisi Operasional

1. Air kelapa matang : air yang berasal dari kelapa yang matang, yaitu
kelapa yang usia buah nya di atas 11 bulan atau memiliki tanda berupa
kulit sabut berwarna coklat dan buah tidak berkecambah9.

2. Air kelapa muda : air yang berasal dari kelapa yang masi mudah
yaitu < 11bulan dan memiliki warna sabut yang hijau dan bersih9.

3. Daya hambat antibiotik : diukur berdasarkan diameter zona putih


yang ditimbulkan dlm disk.

3.9 Pengumpulan data

Data yang diperlukan dapat ditentukan dengan metode analisis saat


melakukan eksperimen.

Universitas Tarumanagara xvi


3.10 Alur Penelitian

Persiapan Alat dan Bahan Ekstraksi air kelapa dari Air kelapa
buah kelapa

Pengenceran konsentrasi
air kelapa

Antibiotik Sensitivity
testing

3.11 Jadwal Pelaksanaan

Pelaksaan uji coba akan dimulai dari Januari 2014 sampai dengan
Juni 2014.

Universitas Tarumanagara xvii


DAFTAR REFERENSI

1. Mandal S.pM et al., Identification and structural insights of three novel


antimicrobial peptides isolated from green coconut water. Peptides .
2009. Ed 30(4):pg 633-637
2. Silva ON et al., Cn-AMP1 : a new promiscuous peptide with potential for
microbial infections treatment. Biopolymers. 2012. Ed 98(4):pg 322-331
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
RI.RISKESDAS, 2007.
4. Health Topics., Diarrhea. http://www.who.int/topics/diarrhoea/en.
accesed at 5/1/2014.
5. Prof. M. Farthing et al., Acute Diarrhea in adults and children : a global
perpective. World Gastroenterology Organization Global Guidelines.
2012.
6. DebMandal M, Mandal S., Coconut (Cocos nucifera L.:Arecaceae): in
health promotion and disease prevention. Asian Pacific Journal of
Tropical Magazine. 2011. Elsevier;pg 241-247
7. Jean W.H.Yong et al., The Chemical Composition and Biological Properties
of Coconut (Cocos Nucifera L.) Water.Molecules. 2009. Ed 14;pg 5144-
5164
8. Jawetz E, Melnick J, Adelberg E. Mikrobologi Kedokteran. Ed 20.
Setiawan I, editor. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. 1996
9. Umar Zein., Diare Akut yang disebabkan Bakteri. Divisi Penyakit Tropik
dan Infeksi, Fakultas Kedokteran USU. 2004
10.Vandeppite J, et al. Basic Laboratory Procedures in clinical bacteriology.
Geneva : World Health Organization 2nd ed. 2003
11.Buku kelapa. ( pending )

Universitas Tarumanagara xviii

Anda mungkin juga menyukai