Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Kelompok

Mata kuliah : Biologi


Judul : Sterilisasi

Dosen pengampuh : Reski Amalia.S.Pd,M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

TAHIRUDDIN 201601046
SURIANTI 201601059

NURLAIL FITRIANI 201601060


EKA WAHYUNI 201601070

SUKMAWATI 201601074

NUNUNG PUSPITASARI 201601075

STIKES PELAMONIA KESDAM VII/ WIRABUANA


S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... .2


A.Latar Belakang .................................................................................... .2
B.Rumusan Masalah ............................................................................... .3
C.Tujuan.................................................................................................. .4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... .5


A.Pengertian Sterilisasi ........................................................................... .5
B.Apa tujuan Sterilisasi.6
C.Bagaimana macam-macam sterilisasi...6
D.Bagaimana aplikasi sterilisasi dalam keseharian dunia kesehatan...12

BAB III PENUTUP ............................................................................... 15


A.Kesimpulan ......................................................................................... 15
B.Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada
pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan mengenai
bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan
mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi,
imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi
infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik diperlukan pula
pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang bisa dijadikan lokasi atau
tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang
besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat berkat
penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah atau
mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep steril
ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan lebih
spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan yang
membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi dalam makalah
ini.Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia keperawatan.

3|Page
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sterilisasi
2. Apa tujuan Sterilisasi
3. Bagaimana macam-macam sterilisasi
4. Bagaimana aplikasi sterilisasi dalam keseharian dunia kesehatan
C. Tujuan
Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka kami menyimpulkan beberapa tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah:
1. Bagaimana konsep steril digunakan.
2. Mempelajari pengertian,tujuan maupun macam-macam tekhnik sterilisasi.
3. Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang sterilisasi.

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat,bahan,media,
dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk
membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative
maupun bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah
pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan
aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan
terhadap pencemaran oleh miroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun
sterilisasi ini juga penting.
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun
kimiawi.Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman
patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan
atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau
bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
steralisasi gas (Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.

5|Page
Tujuan Sterilisasi
Adapun tujuan dari sterilisasi
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mencegah makanan menjadi rusak
3. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
4. Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan
biakan murni.
Macam-Macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau
0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan
antibiotik.
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi
akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan adalah
dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi penyaringan
secara fisik paling banyak digunakan adalah dalam penggunaan filter khusus misalntya
filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz. Jenis filter yang dipakai tergantung
pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.

Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu
bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme
dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan atau gas yang
melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan bahan yang dapat
mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus.
Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi dalam otoklaf.
Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka tehadap panas seperti
serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel,dsb

2. Sterilisasi secara fisik


Dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran

6|Page
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung)
Membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum,
pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas penggunaanya.
b. Panas kering:
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok
untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.Waktu
relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergnatung dengan waktu dan suhu yang
digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka
sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
c. Uap air panas
Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih
tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi
termurah Waktu 15 menit setelah air mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh
dengan teknik ini: Clostridium perfingens dan Cl. Botulinum
d. Uap air panas bertekanan
Menggunalkan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan tekanan 15 lbs,
apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk mengetahui autoklaf
berfungsi dengan baik digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang
telah distrerilkan.diinkubasi selama 7 hari berturut-turut apabila selama 7 hari:
Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya,
Keterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
Pasteurisasi
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella,
Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah) dengan Suhu 65 C/
30 menit
Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara kimiawi biasanya

7|Page
menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Beberapa kelebihan
sterilisasi dengan cara ini:
a. Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
b. absorbsi as. NukleatDaya kerja
c. Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
d. penetrasi lemahKelemahan

Sinar ion bersifat hiperaktif


Sering digunakan padaGamma Daya kerjanya sterilisasi bahan makanan,
terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan
disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi
dengan sinar gamma disebut juga sterilisasi dingin
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

Pemanasan :

a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih
tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.

Penyinaran dengan UV :

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV.

3. Sterilisasi dengan Cara Kimia


a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
1. Rongga (space)
2. Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)

8|Page
3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4. Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat
sangat mudah menguap
6. Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah berkontak
dengan disinfekstan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia
1.Jenis bahan yang digunakan
2.Konsentrasi bahan kimia
3.Sifat Kuman
4.pH
5.Suhu
c. Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi
1.Alkohol
a) Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran sel rusak
b) Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi & enzim tdk aktif
2.Halogen
a) Mengoksidasi protein kuman
3.Yodium
a) Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
b) Efektif terhadap berbagai protozoa
4.Klorin
a) Memiliki warna khas dan bau tajam
b) Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
5.Fenol (as. Karbol)
a) Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel menurunkan
tegangan permukaan
b) Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
6.Peroksida (H2O2)
a) Efektif dan nontoksid
b) Molekulnya tidak stabil

9|Page
c) Menginaktif enzim mikroba
7.Gas Etilen Oksida
a) Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan,
media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan
yang sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi
secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit
Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap seperti halnya
alkohol. Umumnya isopropil alkohol 70-90% adalah yang termurah namun merupakan
antiseptik yang sangat efisien dan efektif. Penambahan yodium pada alkohol akan
meningkatkan daya disinfeksinya. Dengan atau iodium, isopropil tidak efektif terhadap
spora. Solusi terbaik untuk membunuh spora adalah campuran formaldehid dengan
alkohol, tetapi solusi ini terlalu toksik untuk dipakai sebagai antiseptik.

Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu


serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat
iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk
sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol,fenol,hidrogen
feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat
(hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.

Jenis Peralatan Kesehatan Yang Dapat Disterilkan.

Jenis Peralatan kesehatan yang dapat disterilkan antara lain yaitu :

1. Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan
lain-lain.

2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia
dan lain-lain.

10 | P a g e
3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung, drain dan lain-lain.

4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea
dan lain-lain.

Penggunaan radioisotop

-Dalam bidang kimia :analisis pengaktifan dan sterilisasi makanan

-Dalam bidang kedokteran :untuk mendiagnosa dan pengobatan penyakit

-Dalam bidang eknologi pangan :pengawetan makanan

-Dalam bidang hidrologi sebagai perunut dan sumber perangsang

Alat-alat Sterilisasi

Alat-alat sterilisasi meliputi Otoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu Spritus.


Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering, dimana oven
berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Perinsip dari oven ini sendiri
adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas kering.

Ozonsterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak bersekala.


Ozonsterilizer terdiri atas dua bagian, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas
ozonsterilizer mempunyai prinsip kerja membunuh mikroba menggunakan ozon (O3),
dimana ozon dapat merusak mekanisme dari mikroba sehingga sel protein pada mikroba
mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan kematian pada mikroba,
dan ozon (O3) itu sendiri bersifat racun. Bagian bawah dari ozonsterilizer (elektra)
berfungsi mensterilisasikan medium menggunakan sinar lampu dengan panas tinggi,
dimana cara kerjanya hampir sama dengan oven.

Otoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air


panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koogulasi,
pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada
mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang
bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat.

11 | P a g e
Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk
mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni
mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.

Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter dan
cawan petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung jumlah
mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba dapat
dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai beberapa koloni
yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni counter
dan juga menggunakan tombol check.

Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan
sebagai tempat pengujian sampel.

Aplikasi Sterilisasi Dalam Keseharian Dunia Kesehatan


Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan
atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau
bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
sterilisasi gas (formalin, H2O2).
Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang
bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien untuk
prosedur invasive sepeti:
a. Mengisap jalan napas pasien
b. Memasukkan kateter urinarius
c. Mengganti balutan luka
Daerah steril biasanya dibatasi engan duk steril atau lapisan tebal kertas
berlilin atau kemasan terbuka tempat bahan-bahan steri dikemas.

12 | P a g e
Banyak rumah sakit mempunyai pusat penyedian, yaitu tempat
kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta desterilkan.Hasil prose ini
dimonitor oleh laboratorium mirobiologi secara teratur.
Kecenderungan di rumah sakit untuk menggunakan alat-alat serta bahan
yang dijual dalam keadaan steril dan sekali pakai, seperti alat suntik, jarum, srung
tangan dan masker, tidak saja mengurangi waktu yang diperlukan untuk
membersihkan, menyiapkan, serta mensterilkan peralatan, tetapi juga mengurangi
pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.
d. Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau menyingkirkan
pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.Untuk mengevaluasi prosedur dan cara-
cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan pengambilan contoh
mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan.Pinggan-pinggan petri yang
menunjukan adanya pertumbuhan mikrobe sebelum dan sesudah pembersihan
merupakan alat pengajar yang meyakinkan untuk melatih para petugas yang baru.
Pengurangan kontaminasi oleh mikroba paling baik dicapai dengan
kombinasu pergeseran dan penggsokan, serta air dan deterjen. Ini sudah cukup,
kecuali bila spencemrannya hebat, maka perlu digunakan desinfektan.Agar
efektif, desinfektan digunakan dalam konsentrasi yang cukup selama waktu
tertentu.Penggunaan desinfektan, misalnya, membantu menjaga air untuk
mengepel agar tidak tercemar.Kain pel harus di cuci dan di keringkan baik-baik
setiap hari untuk mengurangi pencemaran. Seember larutan dan kain pel basah
sering kali di gunakan untuk membersihkan permukaan benda lain selain lantai.
Bila larutan yang sam dipakai seharian, maka dapat mengakibatkan pencemaran
oleh mikrobe yang lebih parah dibandingkan sebelum di bersihkan.
Dengan keadaan yang bersih di rumah sakit maka keadaan asepsis lebih
mudah dicapai.
e. Universal Precaution
Pengendalian infeksi untuk penyakit-penyakit yang menular malalui darah
.Berlaku universal ,tidak memandang apa atau siapa yang dirawat, tahu ataupun

13 | P a g e
tidak tahu status infeksinya. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa semua
pasien berpotensi menularkan berbagai penyakit.
f. Cuci Tangan
Pencegahan infeksi yang paling penting Harus merupakan kebiasaan yang
mendarah daging bagi tenaga kesehatan Harus selalu dilakukan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan keperawatan walaupun memakai sarung tangan atau
yang lainya (cuci tangan tidak bisa digantikan dengan sarung tangan).
Perlu diatur sedemikian rupa agar alat atau ruang tetap bersih atau
steril,tidak berdekatan dengan limbah atau sampah medis. Membakar sampah
medis sampai menjadi arang.
2) Sterilisasi :
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba
yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi.

14 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan.
2.beberapa tujuan sterilisasi: Mencegah terjadinya infeksi Mencegah makanan
menjadi rusak Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri Mencegah
kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
3.sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi.
B. Saran
1.Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna maka akan menjamin
keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar mikroorganisme. Dan dapat
juga dilakukan untuk mencegah ataupun mengendalikan infeksi.
2.Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam
proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.

15 | P a g e
Daftar Pustaka

Ramli,Muhammad.2011.Ipa Kelas 12 Hand Book,PT.Ranu Prima Colledge

Azis,Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika

Irnaningtyas.2013.Biologi Untuk SMA kelas XI,Penerbit Erlangga.

Jawetz, J. Melnick,(1986), Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, EGC, Jakarta.

Ester, Monica.2005.Pedoman Perawatan Pasien,EGC,Jakarta.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai