Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL REVIEW

MATA KULIAH TEKNIK ANALISA KUALITATIF


TEKNIK ANALISIS SWOT PADA KASUS PENGEMBANGAN
KAWASAN PESISIR DI INDONESIA

Disusun Oleh:
Ruth Angelia - 08151037

Dosen Pengampu:
Achmad Ghozali, ST., M.T
Anggit Suko Rahajeng, S.T., M.T

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2017
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 2
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 3
II. PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
2.1 Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawa ......... 4
A. Teknik Pengambilan Data ........................................................................................... 4
B. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 5
C. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 6
2.2 Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kecamatan Tobelo .......................... 8
A. Teknik Pengambilan Data ........................................................................................... 8
B. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 9
C. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 10
2.3 Perbandingan Metode dan Hasil Penelitian .............................................................. 11
III. PENUTUP..................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik Analisis Kualitatif merupakan metode yang memiliki sifat-sifat seperti
penekanan pada lingkungan, induktif, fleksibel, serta memerlukan partisipasi aktif dari
partisipan maupun penafisran (Semiawan, ). Pengunaan teknik analisis kualitatif banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk melihat fenomena-fenomena
sosial dalam suatu lingkungan. Banyak metode yang termasuk dalam metode analisis
kualitatif, seperti analisis stakeholder untuk melihat kepentingan maupun tingkat
pastisipatif dari stakeholder. Selain itu, ada juga metode analisis Forum Group
Discussion, Delphi, AHP, serta SWOT. SWOT merupakan analisis yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik disadari atau tidak. Analisis ini melihat
potensi serta kelemahan yang berada di luar maupun di dalam diri suatu objek. Dalam
Rangkuti (2006) analisis SWOT telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Penggunaannya
dari bentuk yang paling sederhana seperti untuk menyusun strategi mengalahkan musuh
di dalam suatu pertempuran atau pun untuk memenangkan persaingan bisnis. Konsep
dasar SWOT menurut Sun Tzu dalam Rangkuti (2006) yaitu apabila kita telah mengenal
kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan,
sudah dapat dipastikanbahwa kita akan dapat memenangkan pertempuran. Dengan
pengelompokkan yang ada di SWOT, maka peneliti dapat menggunakan analisis SWOT
untuk membuat strategi dalam meminimalisisr kekurangan dan memaksimalkan potensi
yang ada.

Di Indonesia, sudah banyak penelitian dengan menggunakan analisis SWOT.


Pengunaannya untuk mengembangkan suatu wilayah dengan melihat kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di kawasan tersebut. Tidak terkecuali untuk
mengembangkan kawasan pariwisata khususnya wilayah pesisir di Indonesia. Indonesia
yang merupakan negara kepulauan dengan total luas laut yang mencapai 5,9 juta km2,
dengan jumlah pulaunya yang mencapai 17.504, maka dapat dikatakan bahwa laut
menjadi sumber daya yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan.
Faktanya, dari 7000 spesies ikan di dunia, 2000 diantaranya berada di perairan Indonesia
serta sebagai pusat keanekaragaman terumbu karang dunia. Kekayaan laut yang
melimpah menjadi alasan bahwa suatu daerah pesisir dapat dikembangkan dalam rangka

2
meningkatkan kesejahteraan. Maka dari itu, banyak penelitian yang menggunakan metode
SWOT untuk mengembangkan lingkungan pesisir Indonesia seperti dalam jurnal Analisis
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
dan jurnal Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei
Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Analisis SWOT ini menjadi bahan pertimbangan untuk mengelola, memperbaiki, serta
meninjau keadaan lingkungan pesisir. Namun selain memiliki kelebihan, analisis ini
memiliki kekurangan baik dalam alat maupun metodenya. Maka dari itu, perlu adanya
tinjauan terhadap penelitian yang menggunakan analisis SWOT. Oleh karena itu, dalam
laporan ini, penulis akan mengkritik dua jurnal yang berjudul Analisis Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara dan jurnal
Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei Nagalawan
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara untuk semakin
memahami penggunaan metode analisis kualitatif serta prinsip dalam analisis SWOT.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan critical review ini adalah sebagai berikut,
1. Mengetahui dan memahami penggunaan metode kualitatif.
2. Mengetahui dan memahami prinsip dasar, prosedur, instrument data, dan
interpretasi analisis SWOT.

3
II. PEMBAHASAN

2.1 Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawa


Dalam jurnal yang berjudul Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di
Pesisir Sei Nagalawa, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera
Utara oleh Mariany Siagian, dkk, diketahui bahwa terjadi pertumbuhan penduduk yang
berpotensi untuk mengalami kerusakan dikarenakan banyaknya pembangunan yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan. Di kawasan Pesisir, khususnya di Pesisir Sei
Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Sumatera Utara menyimpan potensi akan mangrove.
Hutan mangrove pada wilayah tersbut dianggap berpotensi untuk pengembangan
pariwisata khususnya dengan konsep ekowisata. Sistem ekowisata ini dianggap alternatif
yang tepat oleh penulis untuk dapat menanggulangi permasalahan lingkungan pada
ekosistem pesisir di Sei Nagalawan. Hal ini dianggap sebagai peluang oleh penulis untuk
menarik wisatawan dengan obyek yang berbasis alam dan budaya penduduk lokal.
Namun diperlukan adanya kajian terhadap potensi yang ada di Pesisir Sei Nagalawan baik
dari segi kegiatan ekonomi maupun social budaya, untuk itu penulis jurnal tersebut
memilih teknik analisis SWOT untuk dapat melihat potensi dan kondisi yang ada serta
dapat memberikan arahan untuk pengembangannya.

A. Teknik Pengambilan Data


Dalam proses pengambilan data, penulis melakukan survey secara primer, dimana
menggunakan alat-alat seperti GPS, Kompas, Kamera digital, alat tulis, serta rol meter
kain yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis mangrove yang ada di Pesisir Sei
Nagalawan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu metode yang digunakan
peneliti adalah observasi. observasi menurut Arikunto (2006) adalah mengumpulkan data
atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara
langsung ke tempat yang akan diselidiki. Dari kegiatan peneliti untuk datang ke lokasi
dan menghitung secara lansung maka dapat dikategorikan sebagai salah satu metode
pengambilan data. Selain observasi peneliti juga melakukan studi literatur terlebih dahulu
untuk dapat menentukan bagaimana cara pengklasifikasian mangrove di kawasan pesisir
tersebut.

Dari data yang dibutuhkan, peneliti masih melakukan satu metode lagi untuk
pengambilan data yaitu dengan melakukan wawancara secara terstruktur. Dengan teknik

4
purposive sampling, peneliti memilih jumlah responden untuk diwawancara. Metode
purposive sampling ini merupakan Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada
dalam anggota sampel yang diambil (Nasution,2006). Dari hasil survey secara sekunder,
peneliti mendapatkan sebanyak 3676 orang pengunjung total pertahun yang berkunjung
ke kawasan ekowisata mangrove desa Nagalawan. Kemudian, dengan menggunakan
rumus, peneliti mengambil jumlah responden yang akan digunakan dengan rumus sebagai
berikut

Dari hasil tersebut didapatkan sebanyak 361 responden. Jumlah ini cukup banyak dan
akan memakan waktu cukup lama. Padahal dengan metode ini peneliti dapat
mengefisienkan waktu penelitian dengan menetapkan sejumlah kriteria tertentu yang
terdapat di masyarakat. Metode purposive sampling seharusnya digunakan apabila
terdapat populasi dalam jumlah yang sedikit.

B. Teknik Analisis Data


Dalam menganalisis data, peneliti tidak hanya menggunakan analisis SWOT, tetapi
juga menggunakan analisis seperti kerapatan spesies, analisis kesesuaian, analisis daya
dukung lingkungan dan selanjutnya analisis SWOT. Analisis SWOT ini digunakan
peneliti untuk mengidentifikasi faktor yang ada secara sistematis serta dapat merumuskan
strategi pengelolaan yang diperlukan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan berikut adalah
teknik pengambilan data serta analisis data yang digunakan dalam jurnal Kajian Strategi
Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei Nagalawa, Kecamatan Perbaungan,
Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

5
Tentukan Sampel
Studi literatur Observasi (Purposive
sampling)

Merumuskan
Analisis SWOT, Wawancara
strategi dari hasil
dan lainnya terstruktur
Matriks SWOT

Menentukan
prioritas strategi

Gambar 2.1 Diagram Proses Pengambilan Data dan Analisis


Sumber: Analisis Penulis, 2017

C. Hasil Penelitian
Berikut ini adalah hasil penelitian dari jurnal Kajian Strategi Pengembangan
Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei Nagalawa, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Sumatera Utara yaitu dari uumlah responden terdapat ketidak
konsistenan, dimana dalam penelitian ini, peneliti hanya mendapatkan sebanyak 52
responden. Masyrakat sebagian berkisaran umur 37-46 tahun. Dari hasil wawancara,
peneliti menemukan gambaran umum sosial masyarakat yang ada di pesisir Sei Nagalawa
seperti tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Berikut ini adalah
hasil tinjauan terkait analisis SWOT yang telah dilakukan oleh peneliti.

Tabel 2.1Hasil Analisis SWOT oleh Penulis Jurnal Kajian Strategi Pengembangan
Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei Nagalawa, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Sumatera Utara

NO SWOT KETERANGAN
Potensi alam yang mendukung untuk dilakukan
kegiatan ekowisata
1 Strength
Sarana dan Prasarana yang cukup memadai.
Keberadaan kelompok masyarakat sebagai

6
NO SWOT KETERANGAN
pengelola sumberdaya mangrove.
Rendahnya pemahaman masyarakat dan
pengunjung tentang sumberdaya dan ekosistem
mangrove dan juga ekowisata.
2 Weakness Kurangnya dukungan dari pemerintah desa
setempat .
Kurangnya informasi/promosi tentang adanya
wisata mangrove di desa Sei Nagalawan.

Tingginya minat wisatawan untuk melakukan


kegiatan wisata mangrove.
Lokasi tempat wisata yang strategis.
3 Opportunities
Menghasilkan produk unggulan hasil dari
sumberdaya mangrove dan satu satunya di
Sumatera Utara.

Persaingan dengan obyek wisata yang lain.


Dampak negatif dari aktifitas wisata (sampah,
4 Threat potensi buangan limbah, kegiatan yang merusak
ekosistem mangrove, dll).
Konflik kepentingan.
Sumber:Siagian ,2015

Dari penelitian tersebut maka dirumuskan delapan strategi yaitu seperti,


meningkatkan usaha pengelolaan ekosistem mangrove melalui kegiatan ekowisata,
menjaga obyek wisata mangrove dengan tetap memperhatikan daya dukung kawasan,
memberikan promosi baik lewat internet maupun media lainnya untuk menarik minat
wisatawan berwisata mangrove dan lainnya. Dari delapan strategi, terdapat tiga strategi
yang menjadi prioritas yaitu pertama, meningkatkan usaha pengelolaan ekosistem
mangrove melalui kegiatan ekowisata. Menjaga obyek wisata mangrove dengan tetap
memperhatikan daya dukung kawasan dan memberikan promosi baik lewat internet
maupun media lainnya untuk menarik minat wisatawan berwisata mangrove. Analisis ini
merupakan hasil dari analisis penulis sendiri. Seharusnya perlu dilakukan pembobotan
untuk melihat strategi yang harus diprioritaskan bukan dari hasil tafsir penulis sendiri.

7
Selain itu diperlukan dibuatnya matriks untuk strategi untuk dapat melihat lebih jelas dari
potensi dan kekurangan yang ada.

2.2 Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kecamatan Tobelo


Kabupaten Halmahera Utara kaya akan sumberdaya perikanan dan kelautan, namun
masih banyak penduduknya yang hidup di dalam kemiskinan. Untuk keluar dari belenggu
kemiskinan tersebut maka harus adanya dorongan dari luar seperti adanya pemberdayaan
melalui program-program yang ada di pesisir. Pemerintah pun sebenarnya telah membuat
beberapa program salah satunya yaitu Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Pesisir (PEMP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui
pendekatan ekonomi serta kelembagaan sosial. Program ini telah berjalan pada tahun
2004, 2006, hingga 2008. Program ini dianggap telah membuat beberapa kemajuan di
berbagai tempat di Halmahera Utara salah satunya di Kecamatan Tobelo.Namun perlu
dilakukan evaluasi terhadap program ini untuk dapat mengkaji seberapa banyaknya
program ini dapat menjawab permasalahan yang ada di lingkungan pesisir tersebut, oleh
karena itu dilakukannya penelitian ini di salah satu kecamatan yang ada di Halmahera
Utara, di Kecamatan Tobelo untuk dapat mengevaluasi dampak program PEMP terhadap
kesejahteraan masyarakat.

A. Teknik Pengambilan Data


Dalam upaya untuk mengumpulkan data-data terkait, penulis melakukan metode
survey secara primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh dari responden yang
menerima program serta pemangku kepentingan lainnya (stakeholder). Dalam jurnal ini
tidak dijelaskan bagaimana cara pengambilan data, namun kemungkinan besar, peneliti
menggunakan metode wawancara terstruktur atau pun dari kuisioner dikarenakan
jawaban yang diberikan berfokus pada kondisi sosial-budaya, umur, pendapatan, jumlah
tanggungan, serta waktu kerja. Data sekunder didapatkan peneliti dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Halmahera Utara, Kantor Statistik Kabupaten Halmahera Utara dan
sumber pustaka lainnya yang dianggap relevan dengan kegiatan penelitian. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa peneliti melakukan kajian dokumen. Kajian dokumen
ialah cara menyelidiki data yang didapat dari dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain yang
didokumentasikan (Djaelani,2013).

Subyek penelitian ialah masyarakat pesisir anggota Kelompok Masyarakat Pemanfaat


serta stakeholder perikanan di Kabupaten Halmahera Utara. Peneliti menggunakan

8
random purposive sampling yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu
kriteria tertentu secara acak. Dari hal tesebut peneliti mendapatkan responden yang terdiri
dari KMP nelayan sebanyak 18 orang, KMP pembudidaya ikan sebanyak 2 orang, KMP
pedagang ikan sebanyak 10 orang, Koperasi LEPP-M3 sebanyak 5 orang dan 5 orang
perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara. Dari metode
pengambilan data yang digunakan peneliti, terdapat kekurangan dimana peneliti tidak
menyebutkan kriteria apa saja yang digunakan untuk memilih responden tersebut. Metode
purposive sampling juga bukan termasuk metode random sampling. Metode ini
seharusnya tidak dilakukan secara random, karena apabila dilakukan secara random,
maka seharusnya memberikan kesempatan yang sama kepada setiap populasi yang ada.

B. Teknik Analisis Data


Analisis yang digunakan oleh peneliti ada empat teknik yaitu analisis deskriptif,
analisis wilcoxon signed rank test, dan selanjutnya analisis SWOT untuk merumuskan
strategi perbaikan pemberdayaan masyarakat pesisir di lokasi penelitian. Analisis
selanjutnya adalah proses hierarki analitik (PHA) yang digunakan untuk menentukan
alternatif kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan di lokasi penelitian. Namun
metode analisisis deskriptif seharusnya merupakan metode dalam penulisan bukan
menjadi metode untuk analisis. Dari teknik pengambilan data dan analisis, maka
digambarakan diagram proses sebagai berikut

Melakukan
Menyiapkan Pertanyaan Kajian Dokumen dari dinas
wawancara/memberikan
untuk Responden terkait
kuisioner

Menentukan metode
Melakukan analisis SWOT
Merumuskan strategi dari pengambikan sample
dari hasil tinjauan
hasil Matriks SWOT (random purposive
dokumen &responden
sampling)

Didapatkan metode
Melakukan Analisis PHA
alternatif

9
Gambar 2.2 Diagram Proses Pengambilan Data dan Analisis
Sumber: Analisis Penulis, 2017

C. Hasil Penelitian
Berikut ini adalah hasil penelitian dari jurnal

Tabel 2.2 Hasil SWOT dan Strategi dari Jurnal Analisis pemberdayaan masyarakat
nelayan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara

Internal Faktor Kekuatan Kelemahan


Tenaga kerja tersedia Teknologi masih
Usia potensial sederhana
masyarakat pesisir Lemahnaya
Tingkat pendidikan permodalam usaha
masyarakat pesisir Akses pemasaran
Ketekunan dan terbatas
motivasi Kelompok
masyarakat pesisir
Keterbatasan
fasilitas penunjang
usaha perikanan

Eksternal Faktor
Peluang S-O W-O
Potensi SDI
belum optimal Pengembangan Pengembangan
Peluang teknologi dan skala teknologi dan skala
kesempatan usaha perikanan usaha perikanan
kerja di bidang Pengembangan
perikananan akses permodalan
Koperasi LEPP Pengembangan
Dukungan akses pemasaran
kebijakan Penguatan

10
Pemerintah kelembagaan
masyarakat pesisir
Pembangunan
sarana prasarana
penunjang usaha
peraikanan

Ancaman S-T W-T

Harga ikan Pengelolaan Pengembangan


rendah sumberdaya perikanan akses pemasaran
Harga BBM berbasis masyarakat Pengembangan
tinggi teknologi dan skala
Cuaca dan usaha perikanan
musim buruk Pengelolaan
Kegiatan sumberdaya
penangkapan perikanan berbasis
ikan bersifat masyarakat
merusak dan
IUU
Sumber:Sipahelut, 2011

Analisis yang ada sudah tepat dimana mengkombinasikan dari setiap SWOT
yang ada. Selanjutnya peneliti menggunakan analisis PAH yang dilakukan
pembobotan untuk menentukan strategi yang tepat.

2.3 Perbandingan Metode dan Hasil Penelitian


Berikut ini adalah perbandingan antara jurnal satu dan dua dalam perbandingan
metode serta hasil yang ada.

Tabel 2.3 Perbandingan Metode dan Hasil kedua Jurnal

11
Perbandingan Jurnal Kajian Strategi Jurnal Analisis
Pengembangan Ekowisata pemberdayaan masyarakat
Mangrove Di Pesisir Sei nelayan di Kecamatan
Nagalawan Kecamatan Tobelo Kabupaten
Perbaungan Kabupaten Serdang Halmahera Utara
Bedagai Sumatera Utara
Teknik 1. Peneliti melakukan observasi, 1. Peneliti melakukan
Pengambilan studi literature, serta wawancara/ memberikan
Data wawancara purposive kuisioner pada responden
sampling 2. Kajian dokumen yang
2. Menggunakan purposive berarti data didapatkan dari
sampling namun dinilai instansi resmi
kurang efektif dan efisien 3. Penggunaan metode
waktu dikarenakan populasi purposive sampling namun
yang sangat banyak tidak menjelaskan kriteria
yang digunakan
Teknik 1. Menggunakan teknik analisis 1. Menggunakan teknik
Analisis Data lain untuk mendukung analisis lain untuk
penelitian mendukung penelitian
2. Menggunakan SWOT 2. Menggunakan SWOT dan
dikombinasikan dengan
PAH untuk dapat
menentukan strategi yang
terlebih dahulu harus
dilakukan
Hasil Analisis 1. Terdapat tidak kesesuai 1. Semua responden yang
dalampemilihan jumlah dimuat di metode,
responden pada metode dan diwawancarai
hasil 2. Memuat matriks SWOT
2. Matriks SWOT dalam untuk memperlihatkan
penelitian tidak dimuat, kejelasan dalam strategi
namun lansung kepada hasil 3. Dilakukan analisis prioritas
yaitu strategi yang dibuat strategi dengan PAH

12
Perbandingan Jurnal Kajian Strategi Jurnal Analisis
Pengembangan Ekowisata pemberdayaan masyarakat
Mangrove Di Pesisir Sei nelayan di Kecamatan
Nagalawan Kecamatan Tobelo Kabupaten
Perbaungan Kabupaten Serdang Halmahera Utara
Bedagai Sumatera Utara
3. Melakukan analisis terkait sehingga dapat membuat
prioritas strategi dengan pembaca atau pun
analisis penulis sendiri stakeholder memahami apa
yang harus dilakukan
terlebih dahulu dalam
memperbaiki kawasan
pesisir.
Sumber: Analisis penulis, 2017

13
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari jurnal Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei
Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara dan
Analisis pemberdayaan masyarakat nelayan di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera
Utara didapati kesimpulan sebagai berikut

1. Beberapa metode dalam pengambilan data dalam analisis kualititatif ialah observasi,
kajian dokumentasi, wawancara serta membagi kuisioner. Dalam penentuan jumlah
sampling, peneliti harus mengkaji lebih lanjut bagaimana penggunaan setiap metode
sampling tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang membuat tidak efektif. Peneliti harus
lebih jelas dalam mengkaji kebutuhan dalam menganalisis termasuk kriteria yang
dibutuhkan dalam pemilihan sampel harus disebutkan agar tidak membuat
kesalahpahaman terhadap pembaca.
2. Dalam analisis SWOT diperlukan kajian yang mandalam terkait hasil dari wawancara
yang dilakukan. Pengkajian secara mendalam ini diperlukan agar dapat menetukan
strategi yang tepat. Untuk mempermudah maka perlu dibuat matriks SWOT agar setiap
potensi dan kekurang yang ada dapat terlihat. Untuk menambah analisis dan membantu
stakeholder dalam menganalisis data diperlukan analisis HAP atau PHA yang mana dapat
digunakan untuk memperkuat analisis SWOT dalam menentukan strategi yang menjadi
prioritas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Conny R. Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Grasindo.


Djaelani Aunu Rofiq, (2013). Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
Diakses pada 15 Oktober 2017 dari http://e-journal.ikip-veteran.ac.id
Lasabuda, Ridwan, (2013). Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perspektif
Negara Kepulauan Republik Indonesia. Diakses pada 3 Oktober 2017 dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
Nasution, Rozaini. 2003. Teknik Sampling. Medan: USU digital library
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum
Siagian, mariany (2015). Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Pesisir Sei
Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Diakses pada 15 Oktober 2017 dari https://jurnal.usu.ac.id
Sipahelut, Michel, dkk, (2011). Analisis pemberdayaan masyarakat nelayan di Kecamatan
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Diakses pada 15 Oktober 2017 dari
repository.ipb.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai