Anda di halaman 1dari 5

BAB V

APLIKASI FORAMINIFERA

V. 1 Penentuan Umur Relatif Batuan


V.1.1 Dasar teori
Fosil foraminifera secara sederhana dapat dianalisis guna mengetahui
umur relatif suatu batuan serta lingkungan pengendapannya.
Penentuan umur batuan, terdiri dari dua metode :
1. Penentuan umur absolut
Umumnya dilakukan dengan menghitung waktu paruh dari unsur-
unsur radioaktif yang terkandung dalam batuan tersebut
2. Penentuan umur relatif
Yaitu membandingkan umur batuan tersebut dengan batuan lain
yang sudah diketahui atau mempunyai hubungan posisi stratigrafi
yang jelas. Salah satu penentuan umur relatif ini adalah dengan
meneliti kandungan fosil yang ada dalam batuan tersebut.
Penentuan umur batuan dengan menggunakan analisis fosil
foraminifera telah banyak dilakukan. Disamping murah, mudah dan cepat,
analisisi ini ditunjang pula oleh kemajuan bidang ini yang sangat pesat,
sehingga banyak perusahaan perminyakan yang selalu menggunakan
analisis ini sebagai salah satu tahapan eksplorasi yang mereka lakukan.
Secara garis besar, penentuan umur relatif dilakukan dengan analisis
fosil foraminifera planktonik dengan menentukan kisaran umur yang
mewakili dari seluruh fosil foram yang dianalisis. Untuk penentuan
lingkungan pengendapan, dilakukan dengan analisis foram benthonik.
Berikut adalah contoh hasil analisis yang dilakukan :

57
58

Tabel 3. Contoh hasil analisis foram planktonik pada Batupasir, G. Pereng DIY
( PanduanKuliah, SiwiSanjoto, 2005 )

Umur relatif dari hasil analisis merupakan Miosen Tengah (N9-N12)


Keterangan : Gs. : Globigerinoides
Ga. : Globigerina
Gt. : Globorotalia
Orbo: Orbulina
V.1.2. Alat dan bahan
1. Fosil Foraminifera Planktonik atau bentonik yang telah di determinasi
2. Buku Postuma
3. Tabel untuk analis umur
4. Alat tulis

V.2.3. Langkah kerja


1. Tulis nama fosil foraminifera planktonik yang telah di deteminasi pada
kertas yang berisi tabel analisis umur.
2. Selanjutnya lihat umur fosil pada halaman terkahir buku postuma, di situ
akan ada umur setiap fosil-fosil.
3. Tarik garis pada tabel umur sesuai umur fosil yang terdapat pada buku.
4. Setelah dilakukan penarikan garis, tentukan umurnya dengan syarat garis
yang paling banyak terdapat pada umur tertentu.
59

V.2.4. Lampiran
Kolom penarikan umur relatif
60

V.1. Penentuan Lingkungan Batymetry


V1.1. Dasar teori
Lingkungan pengendapan adalah suatu kumpulan dari kondisi fisika,
kimia, dari biologi dimana sedimen terakumulasi (Krumbein&Sloss,
1963).Selain tersabut di atas banyak pula para ahli yang mengemukakan
tentang definisi lingkungan pengendapan antara Selly, 1978, mendefinisikan
suatu keadaan dipermukaan bumi yang disebabkan oleh interaksi antara
faktor-faktor fisika kimia dan biologi dimana sedimen tersebut diendapkan.
Faktor fisika meliputi kadar garam, kecepatan arus, kedalaman air
,kecepatan angin dan sebagainya. Faktor kimia meliputi kadar
garam,keasaman, kebasaan air serta komposisi kimi batuan.Sedangkan yang
dipelajari dalam praktikum ini adalah .faktor biologi yang mempelajari
kehidupan organism masalampau berdasarkan lingkungan hidupnya.
Metode yang dipakai untuk menentukan lingkungan pengendapan
tersebut adalah :
1. Menggunakan Ratio Plankton / Bentos
2. Menggunakan Foraminifera Kecil Bentonik
a) Penentuan lingkungan pengendapan dengan foraminifera kecil bentonik
Foraminifera kecil bentonik dipakai sebagai penetu lingkungan
pengendapan karena golongan ini hidupnya sangat pekat terhadap
lingkungan, sehingga hanya hidup pada lingkungan dan kedalaman
tertentu, selain itu karena bentonik hidup di dasar laut baik menambat
atupun merayap. Berdasarkan hal tersebut di atas maka beberapa ahli
mengelompokkan suatu komoniti yang hidup sesuai dengan lingkungan
hidupnya juga dihubungkan dengan faktor kedalaman yang dikenal
dengan nama zona bathymetri.
b) Penentuan lingkungan pengendapan dengan rasio plankton atau bentos
61

Table4. Kedalaman(Grimsdaledan Mark Hoven 1950)

% Ratio Plankton Kedalaman %


1 10 0 70
10 20 0 70
20 30 60 120
30 40 100 600
40 50 100 600
50 60 550 700
60 70 680 825
70 80 700 1100
80 90 900 1200
90 100 1200 2000

V2.2. Alat dan bahan


1. Sampel fosil sesuai kelompok
2. Cawan
3. Jarum
4. Tempat untuk wadah fosil
5. Mikroskop
6. Lampu penerang

V.2.3. Langkah kerja


1. Gabungkan fosil secara keseluruhan Top, Middle, danBottom.
2. Kemudian timbang fosil sebanyak 0,1gr dan di bagikan kepada seluruh
praktikan.
3. Karena kita menggunakan metode rasio, maka hitung berapa jumlah fosil
bentonik dan planktoniknya.
V.2.4. Lampiran
Kolom penarikan lingkungan batymetry

Anda mungkin juga menyukai