EKOSISTEM
DAUR KARBON
DISUSUN OLEH :
NOVITASARI
F1071151056
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aktivitas dalam ekosistem yang merupakan keterkaitan antara mahkluk hidup dengan
lingkungannya membentuk siklus-siklus pertukaran sejumlah besar material yang disebut
siklus materi. Siklus materi menyangkut bagaimana aliran atau perjalanan materi yang terdiri
dari bahan-bahan kimia dari satu media ke media lainnya dalam lingkungan, termasuk media
kehidupan. Bahan-bahan kimia yang berputar dalam siklus tersebut diantaranya: karbon,
nitrogen, oksigen, hidrogen, belerang dan fosfor. Siklus materi tidak hanya berputar pada
lingkungan abiotik namun juga ke dalam tubuh biota, maka siklus materi ini disebut siklus
biogeokimia.
Ada 2 fase siklus biogeokimia yaitu fase atmosfer dan fase sedimen. Siklus
biogeokimia yang terjadi dominan di fase atmosfer disebut waduk atmosfer dan siklus
biogeokimia yang terjadi dominan di fase sedimen disebut waduk sedmien. Fase atmosfer
penting bagi elemen kimia seperti nitrogen. Sedangkan fase sedimen penting misalnya bagi
fosfor yang kurang mengikuti fase atmosfer (Wirakusumah, 2003)
Karbon merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan organisme, karena
konfigurasi semua molekul organic berbasiskan unsure ini. Karbon beredar di dalam biosfer
dalam bentuk karbondioksida (CO2) yang berupa gas, sehingga siklusnya tergolong ke dalam
sikluis tipe gas.
Dalam garis besarnya terdapat 3 sumber karbon utama yaitu di dalam atmosfer (dalam
bentuk karbondioksida), di dalam lautan (dalam bentuk terlarut) dan di dalam bumi (batuan
kapur atau minyak fosil). Proses peredaran unsur ini mencakup wilayah yang sangat luas
yang meliputi atmosfer, bumi dan lautan.
Daur karbon juga dapat diartikan sebagai Rangkaian transformasi, karbon dioksida
ditetapkan sebagai karbon atau senyawa karbon dalam energy m-organisme hidup melalui
fotosintesa atau komosintesi, dibebaskan melalui respirasi dan atau kematian dan penguraian
energy pengikat, yang digunakan oleh spesies heterofik, dan akhirnya dikembalikan kepada
keadaan asli untuk digunakan lagi.
Untuk mempelajari jalannya siklus karbon, dapat dilakukan dengan mengamati siklus
yang terjadi di dalam ekosistem yang lebih sempit/kecil. Misalnya di dalam botol biaka,
akuarium, rumah kaca dan sebagainya, yang di dalamnya mengandung unsur dari komponen
biotik maupun abiotik. Pada prinsipnya siklus karbon di suatu tempat berlangsung melalui
proses pertukaran energi dan materi yang berlangsung antara kedua komponen tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Daur Karbon ?
2. Bagaimana perbandingan hasil pengamatan di tempat gelap dan di tempat terang /
3. Sebutkan klasifikasi hewan dan tumbuhan ?
4. Mengapa digunakan hewan dan tumbuhantersebut dalam prakikum daur karbon ?
5. Apa fungsi penambahan larutan bromthymol blue pada botol selai ?
6. Mengapa CO2 bewarna kuning kemerahan di dalam larutan yang bersifat asam ?
7. Mengapa O2 berwarna biru di dalam larutan yang basa
8. Bagaimana kondisi siput dan hydrilla pada hari ke- 7 , jelaskan ?
C. Tujuan
Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Karbon dapat dijumpai dimana-mana, karbon dapat dijumpai dalam atmosfere sebagai
CO2 dalam jaringan semua makhluk hidup dan terbesar dijumpai dalam batuan endapan serta
bahan bakar fosil yang terdapat dalam perut bumi. Dalam siklus karbon, atom karbon terus
mengalir dari produsenke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan
energi fotonmatahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama. produsen memerlukan
CO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Siklus biogeokimia atau siklus
organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus
oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. (Amir, 2001)
Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler
bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Di atmosfer terdapat
kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi
manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida
di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang
nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan
yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan
dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus
karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya
termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil
carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati),
dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon
antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-
macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun
demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer. (Suwasono, 2007)
Dari hasil penelitian sumber karbon dalam bentuk glukosa atau maltosa meningkatkan
aktifitas enzim dalam sel Bacillus sp. Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi
metan (CH4) oleh mikroorganisme. Bakteri Methylococcus mampu mengoksidasi metan
menjadi karbon dioksida.Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu
pertukaran antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum terjadi dalam
perairan. Pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi dengan membentuk batu kapur
(lime stone)(Ambasari, 2011).
Di dalam ekosistem terjadi proses yang disebut siklus materi dan aliran energy.
Energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk melanjutkan kerja. Energy yang dimiliki oleh
setiap organisme adalah energi kimia yang diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein,
karbohidrat, lemak dan sebagainya. Energy tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan
produsen (tumbuhan hijau) dengan mengubah energy matahari ke dalam bentuk energy
potensial. Perlu diketahui bahwa energy di dalam ekosistem ini tuduk pada hukum
Termodinamika II. Aliran energy dalam ekosistem akan selalu seirama dengan siklus materi.
Kedua proses tersebut berjalan melalui rantai makanan dan jarring makanan. Di samping itu,
di alam juga terjadi siklus biogeokimia yaitu peredaran bahan abiotik dari lingkungan melalui
komponen biotic dan kembali lagi ke lingkungan. Siklus biogeokimia dikelompokkan ke
dalam tipe siklus gas (gas karbon, nitrogen, belarang), siklus padatan / siklus sedimen
(fosfor), dan tipe siklus air (hidrologi) (Indriyanto, 2006).
Jika aliran energy merupakan arus satu arah yang diperbarui terus dari pasokan SS,
aliran materi yang diperlukan dunia kehidupan pada dasarnya bersifat dua arah karena bahan-
bahan kimia terbatas persediaannya hingga harus digunakan lagi menurut proses perputaran
(siklus). Karena proses siklus materi tidak hanya terjadi dalam tubuh organism (biota), tetapi
berlangsung juga dalam linkungann abiotik, proses ini disebut siklus biogeokimia (Kemenhut,
2012).
Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan
juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme tersebut. Sebagai
tingkatan yang paling inklusif dalam hirarki organisasi biologis, suatu ekosistem melibatkan 2
proses yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya pada tingkat yang lebih rendah, yaitu aliran
energi dan siklus kimia (Campbell, 2004).
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi
ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan
untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air
berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air
adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air (Setyo,2007).
Hubungan antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan siklus karbon dan
mutlak diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan
terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan tersebut
karena terdapat banyak faktor yang mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon
terus mengalir dari produsen ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat,
sedangkan energy foton matahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama. produsen
memerlukan CO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Dari kegiatan
fotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan karbohidrat dan oksigen yang diperlukan
oleh konsumen untuk melangsungkan kehidupannya (Anshory, 1984).
BAB III
METODOLOGI
C. Cara Kerja
1) Disiapkanduapercobaan A dan B masing-masingterdiridariempat tabung / botol
biakan.Ditandaitabung tabung biakaninidengan A1,A2,A3,A4dan B1,B2,B3,B4.
Buat tiga ulangan untuk setiap percobaan.
2) Diisi setiap tabung dengan jumlah air yang sama sampai permukaan air kira kira
20mm di bawah mulut tabung
3) Ditambahkan 3 tetes bromthymol blue kedalam tiap tiap tabung
4) Dimasukkan siput/ikan kecil kedalam tabung A1 dan B1, siput / ikan kecil dan
hydrilla sp ke dalam tabung biakan A2 dan B2, Hydrilla saja kedalam tabung A3
dan B3, dan hanya air pada tabung A4 dan B4 sebagai kontrol.
5) Ditutup semua tabung biakan tersebut rapat agar kedap udara
6) Diletakkan percobaan A ditempat terang (cahaya) dan percobaan B di tempat gelap
7) Di amati tabung biakan 24 jam kemudian dan dicatat semua warna indikator dari
setiap tabung (buatlah tabelnya). Dicatat pula perubhan yang mungkin terjadi
dengan siput dan Hydrilla sp.
8) Setelah itu dipindahkan tabung biakan A ke tempat gelap dan tabung biakan
ketempat terang. Lalu dicatat perubahnnya setelah 24 jam dipindahkan. Di ulangi
perpindahan ini selama 7 hari.
9) Setelah pengamatan selama 7 hari, bagaimana kesimpulan saudara tentang daur
karbon pada percobaan ini?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel pengamatan Kondisi air
A B
Hari
Perlakuan
ke
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4
A (TERANG) B (GELAP)
A1 A2 A3 B1 B2 B3
Air Air hijau, Air jernih, Air Air hijau, Air kuning
jernih, siput hydrilla kuning, siput hidup, hydrilla
siput hidup, hidup / siput hydrilla hidup / segar
hidup hydrilla segar mati dimakan
dimakan
B. Pembahasan
Pada praktikum ini , praktikan melakukan percobaan yang berjudul daur karbon,
adapun tujuan dari praktikum ini dalah untuk mengetahui hubungan antara produsen dan
konsumen di dalam ekosistem. Adapun bahan utama yang kami gunakan pada percobaan kali
ini adalah hydrilla verticillata dan keong sawah (Pila ampullacea) Penggunaan tumbuhan
dan hewan bertujuan untuk mengetahui peristiwa daur karbon yang terjadi pada suatu bentuk
ekosistem buatan yang sederhanayakni dalam tabung biakan tertutup. Hydrilla sp. melakukan
proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6), dimana O2
tersebut akan dimanfaatkan oleh siput untuk berespirasi dan glukosa sebagai sumber energi.
Percobaan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di tempat terang dan di tempat gelap.
Hal itu dimaksudkan untuk melihat perbedaan proses fotosintesis dan respirasi yang
pada tempat yang berbeda yang dilakukan oleh Hydrilla sp. serta proses respirasi dan
metabolisme yang dilakukan oleh siput pada tempat yang berbeda, dimana pada tempat terang
cahaya matahari didapat untuk melakukan proses fotosintesis Hydrilla sp.serta untuk
membandingkan apakah cahaya berpengaruh terhadap siklus karbon pada ekosistem aquatik
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial
untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun
daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk
hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon
diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi
matahari dan pigmen klorofil (Muslimin.L.W.1996).
Pada percobaan kali ini, dilakukan dua tempat yaitu yang diletakkan di tempat terang
dan ditempat gelap , pada setiap tempat masing- masing di beri 4 perlakuan . Tabung
pertama (A1) diisi dengan air + siput + larutan bromtimol , pada tabung kedua (A2), diisi
dengan air + siput dan Hydrilla + larutan bromtimol, pada tabung ketiga (A3) diisi dengan air
+ hydrilla + bromtimol, dan pada tabung ke empat (A4) diisi dengan air + larutan bromtimol.
Perlakuan yang sama juga dilakukan pada tempat gelap, jika pada perlakuan ditempat terang
A1 dan seterusnya, maka pada perlakuan gelap menjadi B1, B2, B3, dan B4. Pemberian
larutan bromtimol pada tiap perlakuan (3 tetes) menyebabkan air berubah warna menjadi
kuning.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 7 hari didapatkan hasil sebagai
berikut :
Perlakuan ditempat terang, dengan 4 tabung yang berbeda beda yaitu A1 (air + keong).
A2 (air + keong + hydrilla + larutan bromtimol), pada A3 (air + hydrilla + larutan
bromtimol), pada A4 (air + larutan bromtimol) dan ini sebagai perlakuan kontrol. Sama
halnya pada perlakuan gelap, yaitu B1, B2, B3 dan B4.
Pada hari pertama Pada tabung A1 A4 belum terjadi perubahan begitu pula pada
perlakuan gelap B1 - B4, belum terjadi perubahan. Pada hari ke kedua pada A1 A2 berubah
warna menjadi kuning dan B1-B3 juga berubah menjadi kuning . pada hari ketiga mulai
terlihat bahwa hydrilla yang dimasukkan pengurangan , hal ini diakibatkan hydrilla yang
menjai sumber makanan bagi keong sudah di makan.
Pada hari ke 7 , air pada A1 jernih, dan keong didalamnya hidup, kemudian pada A2 air
menjadi berwarna hijau, keong hidup dan hydrilla telah habis di makan, pada A3 warna air
tetap jernih dan hydrilla tetap segar. Pada perlakuan B1 air terlihat kuning, dan keong di
dalamnya mati, kemudian pada B2 air menjadi hijau, keong masih hidup dan hydrilla sudah
habis dimakan , kemudian pada b3 warna air kuning, dan hydrilla tetap segar.
Pada perlakuan A2 dan B2 warna air menjadi hijau hal ini disebabkan karna terjadinya
proses respirasi yang dilakukan siput menghasilkan kadar CO2 yang cukup tinggi. Respirasi
adalah proses pemecahan glukosa dengan menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan CO2
dan H2O serta energi, dimana siput mengambil O2 dari air dan udara yang ada di dalam
tabung. Selanjutnya menghasilkan CO2, sehingga warna pada larutan menjadi berwarna agak
kekuningan.
Pada A2 air hijau keong mati, hydrilla habis, B2 Air coklat, keong mati, hydrilla habis.
Hal ini menunjukkan terjadinya proses daur karbon yang melibatkan keong dan Hydrilla sp.
dalam tabung tersebut. Daur karbon ini berlangsung secara terus menerus tanpa henti.
Dimana didalamnya tedapat proses panjang dan menggunakan waktu yang lama. Daur dalam
botolini Hydrillasp.membutuhkan CO2 dalam fotosintesis dan mengeluarkan O2. Dimana O2
dibutuhkan oleh Pila ampullacea. dalam respirasi yang menghasilkan CO2. selanjutnya CO2
yang dihasilkan digunakan oleh Hydrilla verticillata. untuk fotosintesis, dan begitu
selanjutnya. Kandungan CO2l ebih kecil bila diletakkan pada tempat terang karena adanya
Hydrilla verticillata yang menggunakannya untuk proses fotosintesis.
Tetapi kadar CO2 lebih banyak pada tempat gelap karena tidak adanya cahaya untuk
fotosintesis.
Pada A3 air jernih , hydrilla segar. Pada B3 Air kuning kecoklatan, hydrilla segar . Pada
A4 dan B4 tidak terjadi perubahan, tetap berwarna kuning dan bersih dikarenakan sebagai
perlakuan kontrol.
Adapun klasifikasi dari keong ( Pila ampullacea) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filllum ; Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Ampullariini
Famili : Ampullaridae
Genus : Pila
Spesies : Pila ampullacea
Adapun klasifikasi dari Hydrila verticillata adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitacea
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata L
Penggunaan keong (Pila ampullacea ) pada praktikum ini untuk melihat peristiwa
fotosintesis dalam air yang merupakan tempat hidup dari keong (Pila ampullacea) Selain itu,
keong (Pila ampullacea) mempunyai cangkang yang berupa kalsium karbonat yang berasal
dari kombinasi Ca dan CO2. Kalsium karbonat terbentuk karena proses fotosintesis tumbuhan
laut sehingga cangkang merupakan suatu bukti adanya daur karbon dan ketika keong (Pila
ampullacea) itu mati, air dapat melarutkan kalsium karbonat,karena adanya CO2 yang
terlarut. Sedangkan penggunaan Hydrilla verticillata karena merupakan tumbuhan air yang
kosmopolit atau ditemukan dimana-mana.
Pada percobaan ini bromtimol biru berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui
apakah terdapat CO2 didalam tabung reaksi karena larutan bromtimol biru sangat sensitif
dengan CO2, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya reaksi perubahan warna.
CO2 akan berwarna kuning kemerahan di larutan asam, karena CO2 juga mempunyai
sifat asam, bromtimol biru akan berubah menjadi kuning di larutan asam. Kemudian O2 akab
berwarna biru pada larutan basa karena O2 bersifat netral.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Daur karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
2) Penggunaan keong (Pila ampullacea ) pada praktikum ini untuk melihat peristiwa
fotosintesis dalam air, Sedangkan penggunaan Hydrilla verticillata karena merupakan
tumbuhan air yang kosmopolit atau ditemukan dimana-mana.
3) Kadar oksigen yang terlarut dalam air mempengaruhi aktivitas organisme dalam
melaksanakan perannya pada suatu ekosistem.
4) Hydrilla berperan sebagai organisme autotrof yaitu sebagai produsen dan siput
sebagai konsumen air dan cahaya matahari faktor abiotik.
5) Aliran energi pada ekosistem adalah cahaya matahari dan karbondioksida diserap
hydrilla untuk berfotosintesis, kemudan dikonsumsi oleh siput dan digunakan untuk
respirasi.
6) Respirasi adalah proses pemecahan glukosa dengan menggunakan oksigen (O2) dan
menghasilkan CO2 dan H2O serta energi, dimana siput mengambil O2 dari air dan
udara yang ada di dalam tabung. Selanjutnya menghasilkan CO2, sehingga warna
pada larutan menjadi berwarna agak kekuningan.
7) Bromthymol blue berfungsi sebagai larutan indikator dari asam dan basa,
terbentuknya warna kuning menunjukan kalau larutan bersifat asam(kadar CO2 yang
tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat basa(kadar O2 berlebih).
B. Saran
Diharapkan pada praktikum yang selanjutnya lebih teliti lagi agar hasil yang didapatkan
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar-dasar Ekologi bagi Populasi dan Komunitas. Jakarta :
UI Press.