Anda di halaman 1dari 3

ASAL MUASAL MASYARAKAT INDONESIA

Petrus Haryo Sabtono

Mengungkap Asal Muasal Masyarakat Indonesia

Banyak ahli yang memberikan teori dan pendapat mengenai keadaan kehidupan awal masyarakat
Indonesia. Beberapa pendapat tersebut adalah sebagai berikut:

Prof Dr. H. Kern Menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Teorinya ini berdasarkan
perbandingan bahasa. Bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan
Micronesia berasal dari satu akar yang sama, yaitu bahasa Austronesia.Van Heine Golderen
Menurutnya bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Hal ini dibuktikan oleh kesamaan artefak
prasejarah yang ditemukan di Indonesia dengan di daratan Asia.Hogen Menyatakan bahwa bangsa
yang mendiami pesisir Melayu berasal dari Sumatra bercampur dengan bangsa Mongol yang
kemudian disebut bangsa Proto Melayu (3000 SM 1500 SM) dan Deutro Melayu (1500 SM
500 SM).Mohammad Ali Menyatakan bahwa pada awalnya bangsa Indonesia berasal dari daerah
Yunan. Ini dipengaruhi oleh pendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol. Mereka
datang secara bergelombang, gelombang pertama (3000 SM-1500 SM) berkebudayaan Neolitikum
dengan jenis perahu bercadik satu, gelombang kedua (1500 SM 500 SM) menggunakan perahu
bercadik dua.J. Kroom Menurutnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah China
Tengah yang menyebar sekitar tahun 2000 SM 1500 SM.Brandes Menurutnya bangsa yang
mendiami kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah
yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan
yaitu Jawa dan Bali, dan sebelah timur sampai ke tepi pantai barat Amerika.Dr. Mohammad Yamin
Bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Bangsa-bangsa lain yang berada di Asia
berasal dari Indonesia. Ini dibuktikan dengan penemuan fosil dan artefak tertua yang lebih banyak
dan lebih lengkap ditemukan di Indonesia. Masyarakat awal Indonesia menggunakan bahasa yang
sama yaitu bahasa Campa. Bangsa inilah yang diperkirakan asal muasal bangsa Indonesia. Sekitar
tahun 1500 SM nenek moyang bangsa Indonesia yang berada di Campa terdesak hingga pindah ke
Kamboja, lalu menuju Semenanjung Malaka. Dari Malaka berlanjut menuju Sumatra, Kalimantan,
Jawa, Minahasa, dan daerah-daerah sekitarnya.

Mencari Jejak Asal

Cara untuk mengetahui asal-muasal nenek moyang bangsa Indonesia, biasanya dilakukan dengan
analisis persebaran bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam. Rumpun Bahasa Melayu
Austronesia Rumpun bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu
Austronesia. Rumpun ini meliputi Madagaskar (Afrika) sampai Melanesia dan Polinesia (Samudra
Pasifik), lalu Taiwan hingga sampai ke Indonesia. Para ahli berpendapat bahasa Melayu
Austronesia berasal dari Taiwan. Taiwan menggunakan bahasa tersebut sekitar 5000 SM yang
disebut bahasa Proto Austronesia (Austronesia Kuno) Masyarakat Tani di Yunan Peralihan
kebudayaan dari berburu dan mengumpulkan makanan ke kebudayaan bercocok tanam tidak
mungkin dilakukan oleh penduduk asli Indonesia. Para ahli memperkirakan kebudayaan tersebut
diperkenalkan oleh masyarakat pendatang. Pendatang ini diperkirakan dari daerah Yunan, hal ini
disimpulkan berdasarkan pada kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di Yunan dan
Indonesia. Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Setelah manusia jenis Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo punah, Kepulauan Nusantara
dihuni oleh manusia dari ras Austromelanesoid. Diperkirakan manusia ras ini berasal dari Teluk
Tonkin. Kedatangan Proto Melayu Sekitar 2000 SM, penduduk ras Melayu Austronesia dari Teluk
Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Nusantara, mereka disebut Proto Melayu(Melayu Tua).
Memasuki Kepulauan Nusantara, bangsa ini menempuh dua jalur penyebaran sesuai dengan jenis
kebudayaan yang dibawa yaitu: Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan
membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak lonjong. Keturunannya antara lain: masyarakat
Toraja. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan
membawa kebudayaan Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunannya antara lain: masyarakat
Batak, Nias, Dayak, dan Sasak.

Kedatangan Deutro Melayu Gelombang migrasi ras Melayu Austronesia dari Teluk Tonkin ke
Kepulauan Nusantara kembali terjadi sekitar 500 SM. Para ahli menyebutnya Deutro Melayu
(Melayu Muda). Masyarakat ini membawa kebudayaan perunggu, yang di kenal dengan sebutan
kebudayaan Dongson. Dongson adalah nama tempat di Teluk Tonkin tempat asal kebudayaan
perunggu di Asia Tenggara.

Mencari Jejak Asal

Untuk mengetahui asal-muasal nenek moyang bangsa Indonesia dilakukan analisis persebaran
bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam. Rumpun Bahasa Melayu Austronesia
Rumpun bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia.
Rumpun ini meliputi Madagaskar(Afrika) sampai Melanesia dan Polinesia(Samudra Pasifik), lalu
Taiwan hingga sampai ke Indonesia. Para ahli berpendapat bahasa Melayu Austronesia berasal
dari Taiwan. Taiwan menggunakan bahasa tersebut sekitar 5000 SM yang disebut Proto
Austronesia (Austronesia Kuno) Masyarakat Tani di Yunan Peralihan kebudayaan dari berburu
dan mengumpulkan makanan ke kebudayaan bercocok tanam tidak mungkin dilakukan oleh
penduduk asli Indonesia. Para ahli memperkirakan kebudayaan tersebut diperkenalkan oleh
masyarakat pendatang. Pendatang ini diperkirakan dari daerah Yunan, hal ini disimpulkan
berdasarkan pada kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di Yunan dan Indonesia.

Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Setelah manusia jenis Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo punah, Kepulauan Nusantara
dihuni oleh manusia dari ras Austromelanesoid. Diperkirakan manusia ras ini berasal dari Teluk
Tonkin. Kedatangan Proto Melayu Sekitar 2000 SM, penduduk ras Melayu Austronesia dari Teluk
Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Nusantara, mereka disebut Proto Melayu(Melayu Tua).
Memasuki Kepulauan Nusantara, bangsa ini menempuh dua jalur penyebaran sesuai dengan jenis
kebudayaan yang dibawa yaitu:

Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan membawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak lonjong. Keturunannya antara lain: masyarakat Toraja. Jalur kedua
menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan membawa
kebudayaan Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunannya antara lain: masyarakat Batak,
Nias, Dayak, dan Sasak.

Kedatangan Deutro Melayu

Gelombang migrasi ras Melayu Austronesia dari Teluk Tonkin ke Kepulauan Nusantara kembali
terjadi sekitar 500 SM. Para ahli menyebutnya Deutro Melayu (Melayu Muda). Masyarakat ini
membawa kebudayaan perunggu, yang di kenal dengan sebutan kebudayaan Dongson. Dongson
adalah nama tempat di Teluk Tonkin tempat asal kebudayaan perunggu di Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai