Kelvin Ng
1701317534
LA16
ABSTRACT
The major component of an effective management control system is to know the relevant
area to measure before deciding the appropriate control to handle the personnel inside a
company. Problems occur the measurements are not reliable or do not represent the complete
image of the performance of the personnel or even the company. In worst scenario, the
management does not even know what kind of measurement to be used to control the
personnels behaviour to prevent any displacement or gamesmanship from management. But
in some situations, a good measurement and control does not always guarantee a successful
outcome for a company, because there are some unpredictable situations that may affect the
end result. Management should be aware and more critical towards those uncontrollable and
unpredictable variables when making the organization strategy to fully understand and
prepare for the unwelcome situations.
Komponen utama dari sebuah sistem pengendalian manajemen yang efektif adalah
mengetahui terlebih dahulu area yang relevan untuk diukur sebelum menentukan
pengendalian yang sesuai untuk mengatur personel yang ada dalam perusahaan.
Permasalahan timbul pada saat pengukuran yang dipilih tidak dapat diandalkan maupun
sama sekali tidak mengambarkan kinerja personel maupun perusahaan secara keseluruhan.
Pada kondisi yang terburuk, pihak manajemen tidak mengetahui secara jelas pengukuran
yang tepat untuk digunakan untuk mengendalikan tingkah laku personel untuk menghindari
adanya penyimpangan perilaku atau sportifitas dari pihak managemen. Tetapi pada beberapa
situasi, sebuah pengukutan dan juga pengendalian tidak menjamin hasil yang baik untuk
perusahaan karena terdapat beberapa situasi yang tidak terprediksi yang mungkin akan
mempengaruhi hasil akhir. Pihak manajemen seharusnya mengetahui dan lebih kritis
terhadap variabel yang tidak terkontrol maupun terprediksi tersebut dalam pembuatan
strategi organisasi untuk mengetahui secara keseluruhan dan mempersipkan diri menghadapi
situasi yang tidak diinginkan.
Hal tersebut tidak hanya berlaku pada Mungkin saja ada perusahaan yang telah
karyawan perusahaan, pengukuran yang implementasi pengukuran kinerja yang
tidak dapat diandalkan dapat juga baik dan telah sesuai dengan onnjektif
mempengaruhi keputusan yang diambil perusahaan, tetapi ada permasalahan lain
oleh manajemen yang merugikan yang muncul yang mempengaruhi hasil
perusahaan. Salah satu contoh yang sering akhir dan kinerja perusahaan, yaitu adanya
terjadi adalah adanya kenaikan jabatan faktor-faktor eksternal yang tidak dapat
maupun gaji berdasarkan peningkatan laba dikendalikan oleh perusahaan seperti
tahunan perusahaan. Hal tersebut akan faktor ekonomi, bencana alam, dan lain-
lain. Hal tersebut dapat langsung maupun keterangan-keterangan mengenai suatu
tidak langsung mempengaruhi kinerja data atau keadaan. Penarikan kesimpulan
sebuah perusahaan. Strategi organisasi juga hanya ditujukan pada kempulan data
dalam pemasaran dan produksi bisa saja yang ada dan tidak bermaksud untuk
menjadi hal yang sia-sia saat kesimpulan secara umum maupun
perkembangan ekonomi yang memiliki generalisasi (Sugiyono, 2004). Sedangkan
selera yang berbeda dengan yang studi kasus yang digunakan yaitu studi
diprediksikan sekarang atau mungkin kasus analisis situasi mengenai organisasi
adanya resesi yang mengakibatkan dimana mencoba untuk menganalisis
pengangguran tinggi sehinga situasi terhadap peristiwa tertentu.
mempengaruhi jumlah input perusaahaan Menurut Mariano (2000), tujuan dari
baik dari segi tenaga kerja maupun dari sebuah studi kasus dapat bersifat deskriptif,
jumlah output yang harus disesuaikan eksploratori, interpretatif serta eksplanatori.
dengan permintaan pasar yang menurun.
Berbagai pengalaman perusahaan yang
Dengan adanya faktor-faktor tidak terduga memiliki permasalahan yang relevan
tersebut, manajemen perlu mengambil dengan analisis ini akan dijadikan studi
tindakan untuk antisipasi dirinya dalam kasus dalam menganalisis pengendalian
menghadapi kondisi yang tidak diinginkan. yang diambil dalam menghadapi persoalan
Faktor-faktor yang tidak terduga tersebut tersebut untuk menekankan dampak yang
sebaiknya tidak diberikan kepada personel ditimbulkan oleh pengukuran yang tidak
tingkat bawah untuk menghadapi resiko dapat diandalkan serta faktor-faktor yang
tersebut, hal tersebut dikarenakan secara tidak terkendali terhadap keputusan yang
umum, semakin rendah jabatan yang diambil oleh manajemen.
dimiliki oleh seseorang, maka semakin
rendah tingkat toleransi resiko yang RESULT AND DISCUSSIONS
dimiliki. Personel tingkat bawah tentunya
tidak terbiasa dengan faktor-faktor tersebut Salah satu pengukuran yang umum
untuk mempengaruhi pekerjaannya, digunakan adalah accounting measures,
sehingga perlu adanya struktur pembagian atau pengukuran akuntansi dalam menilai
tugas dan tanggung jawab yang lebih jelas kinerja manajemen. Biasanya pengukuran
dan teliti yang dapat menjawab akuntansi menggunakan laporan keuangan
permasalahan faktor tidak terkendali untuk menjadi patokan karena semua
tersebut. informasi kinerja perusahaan telah
dicantumkan dengan jelas dari hasil laba
METHODS sebelum pajak, laba bersih, laba ditahan
hingga nilai asset serta kewajiban yang
Dalam jurnal ini, metode yang digunakan dimiliki. Penggunaan pengukuran
untuk menganalisa pengaruh pengukuran akuntansi memang memberikan gambaran
tidak dapat diandalkan dan variable tidak umum kinerja perusahaan serta hasil dari
terkendali terhadap pengendalian hasil kinerja manajemen dalam satu periode
keuangan serta perencanaan strategi akuntansi dan juga mudah dimengerti,
organisasi adalah dengan menggunakan objektif serta mudah untuk dianalisa.
analisis deskriptif dan studi kasus dari
berbagai perusahaan. Menurut Iqbal Hasal Kinerja manajemen yang dinilai dengan
(2001) mengatakan bahwa analisis menggunakan pengukuran akuntansi
deskriptif mempelajari cara pengumpulan bahkan semua incentive yang diberikan
data serta penyajiannya sehingga mudah tergantung pada laporan keuangan akan
dipahami dan hanya berhubungan dengan mengakibatkan hal-hal yang tidak
hal menguraikan atau memberikan diinginkan oleh perusahaan. HealthSouth
Corporation yang merupakan perusahaan menimbulkan berbagai tekanan dan
terbesar di Amerika Serikat yang bergerak keinginan manajemen untuk manipulasi
dalam bidang rumah sakit terjerat dalam laporan keuangan dengan berbagai cara
kasus kecurangan pada tahun 2002 dengan agar nilai yang ada laporan keuangan tetap
adanya modifikasi laporan keuangan yang positif dan mempertahankan nilai saham.
dilakukan oleh CEO Richard Scrushy
dengan meningkatkan laba hingga $1.4 Pada kasus tertentu, manajemen tidak
billion. Hal tersebut disebabkan oleh secara langsung melakukan manipulasi
tekanan untuk menjaga nilai saham laporan keuangan yang dimiliki melainkan
perusahaan dan juga untuk mencapai berusaha untuk mendapatkan laba dengan
ekspetasi para investor. Kecurangan berbagai cara dan mengabaikan investasi-
tersebut ternyata telah dilakukan sejak investasi yang kemungkinan
tahun 1996 dan parahnya pada tahun menguntungkan bagi perusahaan diperiode
tertentu, labanya hingga diinflasi setinggi yang kedepannya. Hal tersebut dilakukan
4700% dan pajaknya lebih tinggi oleh manajemen untuk mengurangi arus
dibanding laba yang sebenarnya. kas keluar pada periode tersebut sehingga
meningkatkan asset lancar perusahaan
Penerapan pengukuran akuntansi akan serta meningkatkan laba bersih yang
menimbulkan tekanan bagi manajemen dimiliki. Seperti kasus Kodak Film yang
perusahaan seperti pada kasus HealthSouth merupakan perusahaan yang bergerak
Corporation yang memalsukan laporan dalam bidang teknologi terutama dalam
keuangan untuk mencapai keinginan produk fotografi dan film. Kodak Film
investor dan dinilai kinerja yang baik oleh menikmati sukses yang luar biasa pada
para pemegang saham sehingga awal tahun 2000 dengan penjualan yang
meningkatkan nilai pasar perusahaan. Pada tinggi karena kamera digital yang
Indonesia sendiri juga banyak kasus diproduksi. Dengan pergerakan jaman
hukum terkait dengan manipulasi laporan yang semakin cepat terutama pada bidang
keuangan, seperti kasus PT Kereta Api teknologi, Kodak Film tetap
Indonesia (PT KAI) yang melaporkan mempertahankan produknya dan sama
keuntungan sebesar Rp. 6,9 miliar yang sekali tidak melakukan penelitian untuk
sebenarnya pada tahun tersebut saldo laba mengeluarkan inovasi baru atau
bersih menunjukkan angka rugi sebesar Rp. berinvestasi pada bidang lainnya yang
63 miliar. Hampir sama dengan kasus kemungkinan menguntungkan bagi Kodak
HealthSouth Corporation, laporan pada beberapa tahun kemudian. Tentunya
keuangan yang dimiliki oleh PT Kerata Api strategi tersebut tidak berbuah hasil yang
Indonesia ternyata tidak sesuai dengan baik untuk Kodak dikarenakan dengan
standar akuntansi yang berlaku dan ada dengan mulai munculnya berbagai
unsur manipulasi laporan keuangan dari perangkat elektronik yang semakin mudah
pihak manajemen PT KAI. Hal tersebut untuk mengambil gambar dan fitur lainnya,
kemudian diungkapkan pada tahun 2005 sehingga Kodak mengalami penurunan
saat ditemukan bahwa adanya laba dan nilai pasar akibat dari investasi
ketidakjujuran dari pihak manajemen serta yang dari dulu tidak dianggap penting dan
pihak auditor yang audit laporan keuangan hanya focus untuk mengejar keuntungan
KAI dengan mengeluarkan opini wajar pada jangka pendek tanpa memikirkan
tanpa pengecualian pada tahun sebelumnya. keberadaannya pada jangka panjang.
CTI Reviews (2016). Human Behavior in a Hudson, S (2004, January 21). Philips
Just World, Reaching for Common Ground. Electronics Balanced Scorecard.
Cram101. ISBN: 978-1-467-21620-3 https://scm.ncsu.edu/scm-
articles/article/philips-electronics-
Jawkes, Y. (2015). Media and Crime (Key balanced-scorecard
Approach to Criminology). 2nd edition.
Sage Publication Ltd. ISBN: 978-1-848- Brogger, G (2015, September 23). Stock
60703-3 Options and the New Silicon Valley.
https://innovators.berkeley.edu/article/stoc
Ungson, G.R. & Yim-Yu Wong (2008). k-options-and-new-silicon-valley
Global Strategic Management. Routledge.
ISBN: 978-0-765-61688-3 Kotter International (2012, May 2).
Barriers to Change: The Real Reason
Matulich, S. & David M. Currie (2008). Behind Kodak Downfall.
Handbook of Frauds, Scams, Swidles: http://www.forbes.com/sites/johnkotter/20
Failures of Ethics in Leadership. CRC 12/05/02/barriers-to-change-the-real-
Press. ISBN: 978-1-420-07285-3 reason-behind-the-kodak-
downfall/#5f240d243698
Helsinski, N (2016, June 15). The Board of
Directors of Konecranes Plc Resoulved on Budi, K & Anton Aprianto (2006, August
Key Employee Incentive Plan. 7). Laporan Keuangan Kereta Api Diduga
http://www.konecranes.com/resources/me Salah.
dia/releases/2016/the-board-of-directors- https://m.tempo.co/read/news/2006/08/07/
of-konecranes-plc-resolved-on-key- 05681332/laporan-keuangan-kereta-api-
employee-incentive-plan diduga-salah