Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)
Disusun Oleh :
Nurkholisoh
104052001991
i
PELAKSANAAN TERAPI
BAGI PASIEN SKIZOFRENIA
DI MADANI MENTAL HEALTH CARE
JAKARTA TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)
Oleh :
Nurkholisoh
NIM: 104052001991
Dibawah Bimbingan :
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Sidang Munaqasah
Anggota,
Penguji I Penguji II
Pembimbing,
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Jakarta Timur adalah hasil karya sendiri, bukan merupakan jiplakan dari karya
orang lain.
Nurkholisoh
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Madani Mental Health Care Jakarta Timur merupakan hasil karya asli
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Nurkholisoh
v
ABSTRAKSI
NURKHOLISOH
Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien Skizofrenia Di Madani Mental Health Care
JakartaTimur
vi
KATA PENGANTAR
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berkat taufik,
Teriring salam dan doa tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih atas
keterlibatan semua pihak yang dari awal hingga akhir penulisan skripsi
memberikan bantuan dan kerja samanya pada proses penyusunan skripsi ini,
Islam.
Islam.
7. Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan
ilmunya kepada penulis. Terutama teruntuk Ibu Nini Fitriani, S. Psi dan
vii
ilmu yang mereka ajarkan, penulis dapat menyelesaikan studi S1 di
Islam.
tersusunnya skripsi ini. Terutama untuk Mas Kardi yang telah membantu
sayangNya, Amin.
10. Keluarga besar almarhum H. A. Aseni yang telah membantu penulis baik
nasehat dan doa yang tak pernah putus kepada penulis. I Love You Dad
11. Keluarga besar Madani Mental Health Care Jakarta Timur, khususnya
Health Care, ustad Jami HW, S. Sos. I selaku Kabid Internal Yayasan
Madani Mental Health Care, ustad Fuad Salim, Lc selaku Terapis Islam,
dan seluruh klien Madani Mental Health Care yang telah membantu
viii
persidangan, tak lupa juga teruntuk Tini Aulawiyah Komba, S. Sos. I dan
13. Keluarga besar Ikhya yang telah membantu penulis atas penyusunan
rela mengorbankan waktu, tenaga, saran dan doa yang tak pernah henti
lindungan-Nya, Amin.
14. Para siswa/I Madrasah Diniyah Nurul Falah yang telah mendoakan
15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.
Semoga segala apa yang telah kalian berikan kepada penulis atas
tersusunnya skripsi ini, mendapatkan berkah, rahmat, dan balasan dari Allah
SWT. Amin.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........ii
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN ...iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ...iv
ABSTRAK .v
KATA PENGANTAR ..vi
DAFTAR ISI .ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR ....xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....6
D. Metodologi Penelitian ...7
E. Tinjauan Pustaka .12
F. Sistematika Penelitian .13
x
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TERAPI BAGI PASIEN
SKIZOFRENIA DI MADANI MENTAL HEALTH CARE
JAKARTA TIMUR
A. Deskripsi Subyek (Informan) ..45
B. Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien Skizofrenia ..54
C. Analisis Pelaksanaan Terapi Terhadap Pasien Skizofrenia
Di Madani Mental Health Care Jakarta Timur ....56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .72
B. Saran .......73
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Bentuk-bentuk Program Pembinaan Skizofrenia
Madani Mental Health Care ....39
2. Metode dan Teknik Pengajaran Bentuk-bentuk Program
Pembinaan Madani Mental Health Care .................40
3. Jumlah Tenaga Kerja Madani Mental Health Care ....40
4. Tenaga Konselor Yang Masih Aktif ...41
5. Sarana dan Prasarana Madani Mental Health Care ....44
6. Identitas Informan Penelitian ..45
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Struktur Organisasi Madani Mental Health Care 42
2. Skema Penerimaan dan Pembinaan Madani Mental Health Care ...43
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
kebahagiaan tersebut banyak jalan dan cara yang dilakukan manusia, terlebih
Kenyataan yang sangat jelas dalam dunia masyarakat modern yang maju
rasional, objektif, terbuka, menghargai waktu, dan berpikir untuk masa depan
yang lebih jauh. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki aspek
Contohnya; apa yang dahulu belum dikenal manusia, kini sudah tidak
asing lagi baginya. Bahaya kelaparan dan penyakit menular yang dahulu ditakuti,
sekarang telah dapat dihindari. Waktu kini menjadi singkat dan jarak pun menjadi
1
Deliar Noer, Pembangunan Di Indonesia, (Jakarta : Mutiara, 1997), h. 24.
xiv
dekat. Kemajuan industri dapat menghasilkan alat-alat yang memudahkan
Manusia diciptakan Allah dari dua unsur; jiwa yang bersifat ghaib, dan
Apabila salah satu dari unsur tersebut mengalami gangguan, maka unsur
lainnya pun demikian, sehingga tidak terjadi keseimbangan. Hal ini bisa
akan mengalami penurunan daya tahan tubuh (kekebalan, anti body) yang
awalnya dapat berupa sakit kepala, maag, insomnia (sulit tidur), dan lain
sebagainya.
kanker, gagal ginjal, jantung, dan lain-lain). Begitu pun sebaliknya, bagi orang
yang mengidap suatu penyakit kronis, maka secara psikologis pudarlah gairah
hidupnya.2
2
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta : PT. Gunung Agung, 1995), h. 61.
xv
Skizofrenia merupakan sejenis gangguan terhadap fungsi otak. Dimana
halusinasi, delusi, gangguan berpikir.4 Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-
mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan, merasa dirinya
Orang Besar, merasa serba mampu, serba hebat dan sejenisnya, pikirannya
penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya, dan
seperti kurangnya motivasi atau apatis yang merupakan keadaan mental dimana
berkurangnya semangat atau keinginan untuk hidup, yang sering disertai dengan
Sulit untuk berpikir, kontak emosional amat miskin, sulit diajak bicara,
pendiam, dan suka melamun. Dan Tidak ada/kehilangan dorongan kehendak dan
3
Jimmi Firdaus, Skizofrenia Sebuah Panduan Bagi Keluarga Penderita Skizofrenia,
(Yogyakarta : CV. Qalam, 2005), h. 1-2.
4
Firdaus, Skizofrenia Sebuah Panduan Bagi Keluarga Penderita Skizofrenia, (Yogyakarta
: DOZZ CV. Qalam, 2005), h. 4-6.
5
Dadang Hawari, Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta :
PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 594-595.
6
Firdaus, Skizofrenia Sebuah Panduan Bagi Keluarga Penderita Skizofrenia, (Yogyakarta
: DOZZ CV. Qalam, 2005), h. 4-7.
xvi
tidak ada inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, menonton,
psikis. Oleh karena itu, kurang tepat jika orang melihat penyait fisik adalah
perilaku dan mental hidup yang sehat padahal sejauh ingin mencari kesembuhan
total (fisik dan psikis), sejauh itu pula harus menemukan esensi kemanusiaannya
secara total.
Bagi mereka yang telah dilanda Skizofrenia tentu ada upaya penyembuhan
yang dilakukan guna menjalani kehidupan yang normal kembali dan beraktifitas
sedang sakit.8
Madani Mental Health Care merupakan salah satu tempat rehabilitasi yang
7
Hawari, Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta : PT. Dana
Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 595-596.
8
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1986), h. 649.
xvii
(community base) dengan pendekatan holistik Bio Psiko Sosio Spiritual
(BPSS).
pengamalan nilai-nilai agama seperti sholat, puasa, sedekah, dan peringatan hari-
Tujuan terapi yang diterapkan di Madani Mental Health Care adalah untuk
memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmani dan rohani
atau mental, spiritual dan moral serta menggali dan mengembangkan potensi
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien
xviii
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Melihat banyak dan luasnya terapi skizofrenia ini, untuk lebih jelas
2. Perumusan Masalah
Jakarta Timur ?
1. Tujuan Penelitian
Dalam Program Transit House Di Madani Mental Health Care Jakarta Timur.
2. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
xix
2) Penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai upaya penanganan
b. Praktis
terapi.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
langkah yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, dan
diambil kesimpulan.9
xx
kata lain penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi
mengenai keadaan saat ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.11
Madani Mental Health Care, yang beralamat di Jln. Panca Warga III No. 34 Rt
10
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,
2002), cet. Ke-2, h. 7.
11
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
1999), cet. X, h. 3.
xxi
b. Dari hasil survei yang peneliti lakukan Yayasan Madani Mental Health
Skizofrenia.
peneliti lain namun dilihat dari informan penelitian yang penulis ambil
Pasien Skizofrenia.
dibutuhkan.
Populasi dalam penelitian ini adalah terapis, pasien dan pengurus Madani
menampilkan karakteristik (1) diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar,
melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan maslah penelitian (2) tidak
ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah
xxii
berkembang dalam penelitian, dan (3) tidak diarahkan pada keterwakilan (dalam
berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau
skizofrenia yakni PW (48 th), BR (21), DB (25 th), AF (25 th) yang
c. Catatan lapangan berisi tentang hal-hal yang diamati dan oleh peneliti
12
E. Kristi Poerwandari Pengantar Fuad Hassan, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi, (Jakarta: LPSP3 UI, 1998), cet. Ke-1, h.53.
13
Ibid, h.59.
xxiii
dilakukannya observasi, siapa yang hadir, interaksi sosial yang terjadi
observasi.
ini.
5. Sumber Data
a. Data primer yakni data yang berasal langsung dari sumbernya yaitu
terapis.
b. Data sekunder yakni data tidak langsung yaitu informan penelitian dan
penelitian.
6. Analisa Data
Analisa data adalah proses menyusun data agar data tersebut dapat
data yang diperoleh melalui metode dan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam
14
Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama,
(Bandung : Pustaka Setia, 2000), cet. Ke-1, h. 158.
.
xxiv
hal ini data yang diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, yaitu
penulisan penelitian, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh CeQDA UIN, tahun
E. Tinjauan Pustaka
maupun Swasta dan lembaga Madani Mental Health Care Jakarta Timur maka
Psikologi tahun 1426 H./2004 M. Kesimpulan dari skripsi ini adalah orang
dengan sikap positif maka kemungkinan orang tua akan dapat membantu
begitupun sebaliknya.
xxv
3. Penanganan Konselor dan Penyuluhan Islam Terhadap Pasien Gangguan
Berdasarkan survei dan data tersebut di atas maka dalam penelitian ini,
Madani Mental Health Care Jakarta Timur, pada dasarnya penelitian ini
secara prinsip dan teknis sama dengan penelitian sebelumnya namun jika dilihat
dari obyek dan lokasi penelitian sangatlah berbeda serta belum ada penelitian lain
F. Sistematika Penelitian
sebagai berikut :
xxvi
sebab-sebab terjadinya skizofrenia, tipe-tipe kepribadian
skizofrenia.
BAB III Profil Madani Mental Health Care Jakarta Timur yang mencakup
xxvii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TERAPI
1. Pengertian Terapi
penyakit. 17 Selain itu istilah terapi dalam Kamus Kedokteran diartikan sebagai
15
Dali Gulo, Kamus Psychologi, (Bandung : Tonis, 1982), h. 298.
16
J.S Badudu, Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta :
17
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
xxviii
yang sakit atau bisa juga diartikan sebagai cara pengobatan.18 Sementara dalam
Bahasa Arab kata terapi sepadan dengan kata Isytisyfa dimana kata tersebut
Therapy secara umum, menunjuk pada suatu proses korektif atau kuratif atau
18
Ahmad A. K Muda, Kamus Lengkap Kedokteran, (Surabaya : Gita Media Press, 1994),
h. 249-250, dan Ahmad Ramli, Kamus Kedokteran (Jakarta : Janbatan, 1999), h. 354.
19
A. Warsono Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, (Yogyakarta : Pondok
21
Andrew M. Colman, A Dictionary of Phsychology, (New York : Oxford University
xxix
digunakan secara bertukar-pakai dengan konseling (counseling) dan psikoterapi
(pshychotheraphy).22
adalah proses pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit yang dilakukan oleh
seorang terapis, baik itu penyakit mental, spiritual, moral maupun fisik yang
dilakukan oleh seorang terapis dengan latar belakang ilmu perilaku dan teknik-
menjaga dan mengembangkan kondisi klien agar akal dan hatinya berada dalam
2. Bentuk-bentuk Terapi
22
Andi Mappiare A. T., Istilah Konseling dan Terapi, (Jakarta : Rajawali Pers,2005), h.
334.
23
Solihin, Terapi Sufistik, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2004), h. 84.
24
M. A., Subandi, Psikoterapi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), h. 9.
xxx
Gangguan skizofrenia adalah salah satu penyakit yang cenderung berlanjut
relatif lama berbulan bahkan bertahun, hal ini dimaksudkan untuk menekan
a. Psikofarmaka
Terapi ini juga dimaksudkan karena bagi pasien skizofrenia terdapat gangguan
saraf pusat (otak) yaitu pelepasan zat dopamine dan serotonin yang
Oleh karena itu obat psikofarmaka yang akan diberikan ditujukan pada
xxxi
seperti Risperidone, Clozapine, Quetiapine, Olanzapine, Zotetine, dan
Aripiprazole.25
b. Psikoterapi
kejiwaan atau yang disebut dengan psikoterapi. Terapi kejiwaan ini baru dapat
motivasi agar pasien tidak merasa putus asa dan semangat juangnya
dengan yang baru sehingga pasien lebih adaptif terhadap dunia luar.
25
Dadang Hawari, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia, (Jakarta :
xxxii
Psikoterapi kognitif, yaitu memulihkan kembali fungsi kognitif
keluarganya.
c. Psikososial
hari. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu dampak dari gangguan skizofrenia
adalah terganggunya fungsi sosial dalam berbagai bidang fungsi rutin kehidupan
sehari-hari. Maka dengan terapi psikososial ini diharapkan pasien mampu kembali
d. Psikoreligius
26
Ibid, h. 105-109
xxxiii
berdoa, memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, dan kajian
Kitab Suci.
terjadinya gangguan skizofrenia, hal ini dapat diamati dengan adanya gejala-
gejala waham (delusi) keagamaan atau jalan pikiran yang patologis dengan pola
sentral keagamaan.
27
Ibid, h. 111-112
xxxiv
Sedangkan tujuan dari terapi adalah :
diri, atau jati diri dan citra diri serta dzat Yang Maha Suci yaitu Allah
SWT.28
B. SKIZOFRENIA
1. Pengertian Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari dua kata skizo yang berarti retak atau pecah (Split), dan
frenia yang berarti jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan
28
M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam Penerapan Metode
29
Jimmi Firdaus, SKIZOFRENIA Sebuah Panduan bagi Keluarga Penderita Skizofrenia,
xxxv
jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan
tidak adanya integrasi otak yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan afeksi
sehingga tidak ada kesesuaian antara pikiran dan emosi antara persepsi dan
kepribadian yang mulai tampak pada masa puber dan yang paling banyak
30
Dadang Hawari, Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta :
31
http://drlizawordpress.com
32
Katini, Kartono, Patologi Sosial, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 357.
33
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta : PT. Toko Gunung Agung, 2001), h. 49-
50.
xxxvi
berpikir yang memburuk, menghilangnya kesadaran sosial, adanya delusi,
halusinasi, sikap atau perilaku yang aneh, dan emosinya inkohoren dimana bila
terdapat kejadian yang menyenangkan penderita menjadi bersedih hati atau
sebaliknya.34
Sumber lain yang diperoleh dari buku Hygiene Mental dan Kesehatan
Mental Islam menjelaskan bahwa skizofrenia adalah nama umum untuk
sekelompok reaksi-reaksi psikotis yang dicirikan dengan adanya penarikan diri,
gangguan atau kekacauan pada kehidupan emosional dan afektif disertai
halusinasi dan delusi-delusi, perilaku negatifistik dan kerusakan atau kemunduran
jiwani yang progresif.37
34
www.google.com
35
http : //www2.kompas.com
36
Gerald C. Davidson, Psikologi Abnormal, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 444.
37
Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Islam, (Bandung : Mandar
xxxvii
Berdasarkan PPPDGJ III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit tidak
kronis yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan
pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada umumnya skizofrenia ditandai
Skizofrenia salah satu bentuk gangguan jiwa yang berat, dulu sering
dianggap sebagai akibat dari kerasukan roh halus atau ilmu gaib. Akibatnya
38
http://drliza.wordpress.com
39
Sutardjo A. Wiramihardja, Psikologi Abnormal, (Bandung : PT. Refika Aditama,
2005), h. 134.
xxxviii
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja dari berbagai bangsa, negara,
maupun kelompok sosio-ekonomi dan budaya. Padahal jika diketahui sejak dini
dan ditangani dengan baik, maka skizofrenia bisa diatasi. Memang tak bisa 100%,
jika tidak ditangani secara benar, gangguan skizofrenia menjadi makin parah,
gangguan pikiran, perasaan, dan tingkah laku, sehingga tak mampu berfikir dan
bertindak wajar.
Persoalannya, gejala skizofrenia tak mudah dikenali. Tanda awal yang bisa
dideteksi, antara lain mudah curiga, depresi, cemas, tegang, gampang tersinggung,
dan marah. Penderita juga mengalami gangguan tidur, nafsu makan, kehilangan
energi dan motivasi, sulit mengingat dan berkonsentrai. Tanda lainnya penderita
mengalami periode akut, yaitu ketika timbul gejala positif seperti gaduh, gelisah,
tidak bisa tenang, selalu ingin bergerak, pikirannya kacau dan bicara melantur,
penderita sering berpindah topik pembicaraan dan tak ada kaitannya. Gejala ini
Selain itu penderita mulai meyakini sesuatu yang tak wajar (delusi atau
waham), misalnya menganggap dirinya titisan Hittler atau Cleopatra, bisa juga
tidak ada (halusinasi). Oleh karena itu, penderita sering bicara atau tertawa
sendiri.
xxxix
Pada tahap lanjut atau kronis penderita biasanya menjadi pasif, seperti tak
ada perhatian pada lingkungan, hidup didunianya sendiri. Penderita tak mau
mengurus dirinya sendiri dan kehilangan perasaan serta emosi. Pada tahap tertentu
mampu menilai realitas (Reality Testing Ability/ RTA) dengan baik dan
tubuhnya.
40
Kumpulan Artikel Kesehatan Kompas, 2001
xl
Perasaan hadirnya alter-ego (diri yang lain) adalah istilah yang
Merasa dirinya Orang Besar, merasa serba mampu, serba hebat dan
sejenisnya.
terhadap dirinya.
karena terbatas atau tidak adanya ekspresi muka dan gerakan tangan,
sama sekali.
41
Jimmi Firdaus, SKIZOFRENIA Sebuah Panduan bagi Keluarga Penderita Skizofrenia,
42
Dadang Hawari, Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta :
xli
Penarikan diri dari dunia sosial dapat terjadi sebagai akibat dari
orang lain.43
suka melamun.
ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, mononton, serta tidak
43
Firdaus, SKIZOFRENIA Sebuah Panduan bagi Keluarga Penderita Skizofrenia,
xlii
Anhedonia merupakan ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan.
menjadi 2 yakni :
episode akut, sedangkan pada stadium kronis (menahun) gejala negatif skizofrenia
lebih menonjol.
45
Gerald C. Davidson, Psikologi Abnormal, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 448-449.
xliii
Secara klinis gejala tersebut akan menjadi skizofrenia apabila memenuhi
broadcasting.
Halusinasi yang menetap dari panca indera mana saja dan disertai oleh
xliv
gaduh, gelisah (excitement) posisi tubuh tertentu (postering) atau
saat ini belum dapat diketahui secara pasti tentang penyebab skizofrenia. Banyak
munculnya gejala-gejala skizofrenia dan hingga sekarang telah banyak teori yang
a. Faktor biologis
Resiko bagi masyarakat umum 0,9%, pada orang tua 5,6%, pada saudara kandung
10.1%, pada anak 12,8%, pada kembar monozygote 59,2%, dan pada kembar
dizygote 15,2%.47 Selain itu faktor biokimiawi yang dikenal dengan teori
46
www.google.com
47
Dadang Hawari, Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta :
xlv
adanya psikosis amphetamine. Aktivitas dopamine yang tidak biasa mendorong
b. Faktor psikososial
semakin lama semakin kuat, adanya trauma yang bersifat kejiwaan, adanya
hubungan orang tua-anak yang patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam
keluarga.
Tidak tepat mempelajari yang benar atau dengan tepat mempelajari yang
d. Peran-peran sosial
atau patut dijadikan panutan. Ia mengikuti kebiasaan dua orang yang bertentangan
e. Faktor religius
keagamaan, yang apabila tetap pada kodrat itu maka akan selamat. Penelitian yang
48
Sutardjo A. Wiramihardja, Psikologi Abnormal, (Bandung : PT. Refika Aditama,
2005), h. 158.
49
Sutardjo A. Wiramihardja, Psikologi Abnormal, (Bandung : PT. Refika Aditama,
xlvi
dilakukan oleh D.B. Larson menyatakan bahwa komitmen agama amat penting
(doa dan dzikir) tidaklah lengkap sementara agama (doa dan dzikir) tanpa
disorganized type atau kacau balau ditandai dengan gejala-gejala antara lain
sebagai berikut :
apa maksudnya. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang diucapkan
Alam perasaan (mood affect) yang datar tanpa ekspresi serta tidak
serasi.
Waham tidak jelas dan tidak sistematik dan tidak terorganisir sebagai
suatu kesatuan.
50
Dadang Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa SKIZOFRENIA, (Jakarta :
xlvii
Halusinasi yang terpecah-pecah yang isinya tidak terorganisir sebagai
satu kesatuan.
membisu.
dirinya.
Sikap tubuh katatonik yaitu sikap yang tidak wajar atau aneh.
xlviii
Waham kejar atau waham kebesaran, misalnya kelahiran luar biasa,
misi atau utusan sebagai penyelamat bangsa, dunia atau agama, misi
homoseksual.
Tipe ini merupakan sisa-sisa dari gejala skizofrenia yang tidak begitu
menonjol. Misalnya alam perasaan yang tumpul dan mendatar serta tidak serasi,
penarikan diri dari pergaulan sosial, tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan
tidak rasional.
Tipe ini tidak dimasukkan dalam tipe-tipe yang telah diuraikan di atas,
tingkahlaku kacau.
xlix
Selain gambaran gejala klinis skizofrenia yang jelas dengan
atau halusinasi.
ini, oleh karenanya kategori ini tidak dianjurkan untuk dipakai secara
l
yang berlebihan dan atau kesedihan yang mendalam (depresi) yang
silih berganti.51
51
Ibid, h. 64-72.
li
BAB III
Mental Health Care yang bertempat di Jl. Panca warga III No. 34 Cipinang Besar
Selatan ini merupakan lembaga yang bergerak dan fokus pada masalah
Kurang lebih sudah hampir 5 tahun lembaga ini berjalan, sejak akhir tahun
Agustus 2003 mulai bergerak dan atas prakarsa para aktivis muda yang prihatin,
Atas dasar itulah akhirnya para aktivis muda yang dipimpin oleh oleh
Darmawan bertekad untuk membuat salah satu wadah yang dapat membantu atau
Lembaga ini didirikan atas persetujuan Prof. Dadang dan mengacu kepada
lii
Spiritual). Metode ini dikenal sebagai metode yang mutakhir dan telah disahkan
mengajukan diri ke notaris, agar mendapatkan status badan hukum yang jelas dan
diakui negara. Dengan berbagai perjuangan dan proses yang cukup berat, akhirnya
tepat pada tanggal 11 November 2007 yayasan Madani Mental Health Care
diresmikan, dan disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM sebagai : Yayasan
Pusat Rehabilitasi Mental Madani Mental Health Care Metode Prof. Dr. dr.
Sosio Spiritual (BPSS), didirikan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab,
dengan menggunakan Metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, sebagai metode
Adapun yang menjadi visi dan misi lembaga ini adalah menyelamatkan
dan mengembalikan masa depan dan citra diri keluarga, masyarakat dan bangsa,
serta meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dan dapat melaksanakan
meningkatkan kualitas hidup korban naza dan skizofrenia sehingga dapat kembali
liii
Di samping itu tedapat pula program pembinaan lembaga yang terkait
kemampuan, dengan mengikuti program lanjutan selama 3 bulan serta masuk fase
kemandirian 6 bulan. (Transit House, Day Care, dan Home Care merupakan jenis
Tujuan dari program pembinaan ini adalah apabila klien mengikuti dan
menjalankan program pembinaan dengan baik maka akan dapat diharapkan dapat
Ada beberapa bentuk yang akan penulis uraikan terkait pada program
pembinaan secara khusus terhadap klien skizofrenia dan akan penulis sajikan
Health Care
52
Dokumentasi lembaga Madani Mental Health Care 2008
liv
2. Doa dan Dzikir (olahraga)
3. Menulis dan membaca al-quran 2. Penguasa keahlian (komputer)
4. Akhlak dan tasawuf 3. Keterampilan memasak
5. Fiqih dan muamalat 4. Bahasa Inggris dan Arab
6. Pengetahuan wawasan Islam 5. Seni (Lukis, handycraft, musik)
6. Pariwisata
Sumber : Madani Mental Health Care 2008
daripada klasikal (general), hal ini dilihat lebih kepada kompetensi klien, latar
belakang kehidupan, masalah yang dihadapi dan harapan serta cita-cita mereka.
lv
5. Aktif 21
6. Tidak Aktif 11
7. Perempuan 7
8. Laki-laki 25
9. Pengalaman Kurang Dari 3 tahun 11
10. Pengalaman Lebih Dari 3 Tahun 21
11. Keterampilan Program Pilihan 4
Jumlah 124
Sumber : Madani Mental Health Care 2008
No Tenaga Konselor
1. Agus Tri Darpito
2. Suryanto
3. Darmawan, S. Ag
4. Taufik Permadi, S. P
5. Santi Rachmawati, SE
6. Ahmad Jami H. W, S. Sos. I
7. Ginanjar Maulana F., S. Si
8. H. Andre Fuad Salim, Lc
9. Krisna Jaya SS, MM
10. Faisal, S. Sp. I
11. Heria Widya Hernomo
12. Yanto Abdul Latief, S. Th. I
13. Ade C. Hidayat, S. Pd. I
15. Ishtihori, S. Sos. I
16. Sugeng
Sumber : Madani Mental Health Care 2008
dibagi atas :
lvi
2. Struktur organisasi yakni orang-orang yang memegang kendali utama
53
Ibid
lvii
Sumber : Madani Mental Health Care, 2008
Health Care
pembinaan klien skizofrenia yang ada di Madani Mental Health Care, sebagai
berikut :
lviii
-Klien yang Mandiri , sesudah dari Transit
Home Care House dan masa Day Care-Klien bekerja dan
melanjutkan pendidikan Konsellor
Di Rumah Klien
melakukan kunjungan ke Rumah Snatri dan
Progran dilakukan di rumah Klien tersebut
Adapun saran dan prasarana yang tersedia di lembaga ini adalah atas
lix
BAB IV
A. Deskripsi Informan
1) Pimpinan Yayasan
bersaudara merupakan salah satu pendiri yayasan Madani Mental Health Care
Jakarta Timur yang bertempat di Jl. Panca Warga III Cipinang-Besar Jakarta-
lx
bidang sosial khususnya dalam penangangan narkoba dan gangguan skizofrenia
meng-eksiskan diri dalam bidang sosial, hal ini sebagaimana motto yang beliau
yayasan Madani Mental Health Care Mental Health Care, beliau aktif dalam
narkoba salah satunya adalah Pesantren Modern Darul Ihsan di wilayah Cariu,
Jawa-Barat.
sebuah tempat rehabilitasi dengan nama Madani Mental Health Care Home Care
pada tahun 2003 dan hingga kini lembaga tersebut berganti nama dengan Madani
Mental Health Care dengan menggunakan sistem terpadu Prof. Dadang yakni
BPSS.54
2) Terapis
54
Buletin Madani cet ke-1, September 2006.
lxi
Fuad Salim, Lc kelahiran September 1978 merupakan putera betawi
keturunan Arab, lulusan dari tiga universitas yang berada di daerah timur tengah
yakni Universitas Damaskus, Universitas Majma Ilmy Aly, dan Mahad Talim
Madani Mental Health Care, bermula beliau menjabat sebagai konselor yang
intens kepada klien skizofrenia, beliau juga memberikan motivasi dan perhatian
yang positif kepada klien, dan memberikan teladan yang baik dalam proses
terapi Islam.
kegiatan terapi Islam. Alhasil beliau dalam menyampaikan materi terapi Islam,
mendapatkan respon positif dari klien skizofrenia, dan hingga kini beliau masih
dipercayakan untuk bisa eksis di lembaga Madani Mental Health Care terutama
3) Informan PW
55
Wawancara tak berstruktur dengan Fuad Salim, pada tanggal 7 Agustus 2008.
lxii
PW kelahiran Mei tahun 1960 merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara,
korban pergaulan bebas yang rentan dengan Naza, kurang lebih usia 13 tahun PW
lebih 4 tahun.
Pada tahun 1977 di usianya yang ke-17 hingga usia yang ke-38 tahun, PW
PW alami bertentangan satu dengan yang lain. Bisikan tersebut berbunyi : kalau
kamu tidak bertaubat jangan harap suara atau bisikan ini akan hilang dan sudah
sempurna, setelah itu mulai muncul sebuah keberanian dalam diri PW untuk
mengakui perbuatannya kepada kedua orang tuanya, jika selama ini PW sudah
terjerat Naza.
lxiii
yakni berusaha memberikan pengobatan kepada PW, hingga akhirnya PW dibawa
takut dan jera. Lalu PW berusaha melakukan pengobatan sendiri dengan cara
kurang lebih selama 4 bulan menjalani pengobatan namun belum juga berhasil,
yang terjadi pada dirinya, mulai dari mengkonsumsi Naza hingga mengalami
Abu ke Madani Mental Health Care dengan program transit house, disana PW
lxiv
bertemu dengan ustad Darmawan, selama kurang lebih 9 bulan PW menjalani
4) Informan BR
bersaudara, tinggal dengan seorang ayah yang berusia 55 tahun dan ibu yang
perguruan tinggi yang ada di Semarang, BR yang memiliki banyak teman dan
dikenal sebagai orang yang mudah bergaul atau beradaptasi dengan lingkungan
yang baru tiba-tiba terlibat konflik dengan seorang teman yang berinisial T.
hingga mengeluarkan kata-kata kasar dan menyakitkan hati BR. Hal ini membuat
kali terjadi.
dibawa ke sebuah klinik dr. Darmani seorang ahli syaraf, selama 1 tahun
lxv
menjalani pengobatan BR belum mengalami perubahan yang signifikan,
disana mereka bertemu dengan Prof. Dadang dan akhirnya kedua orang tua BR
gangguan skizofrenia yang berupa halusinasi. Menderngar hal itu kedua orang
pengobatan dan rehabilitasi, atsa pendapat dan persetujuan kedua orang tua BR
Waktu itu BR masuk ke Madani Mental Health Care pada tanggal 13 Juli
2008, dimana saat itu kondisi BR masih diselimuti adanya halusinasi, selama 1
5) Informan DB
tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai pegawai swasta.
tinggal bersama dengan seorang pembantu, karena kesibukan kedua orang tua
lxvi
akhirnya DB berteman akrab dengan teman-temannya, dan DB pun merasa bahwa
dan alkohol yang dilakukan bersama teman-temannya disebuah diskotik. Hal ini
pun tidak diakui oleh kedua orang tuanya, semasa menjalani kehidupan di Bali,
tidak peduli sementara ada orang lain yang peduli dengan dirinya.
Di sinilah timbul konflik batin antara DB muslim atau non muslim, hingga
akhirnya DB merasa dirinya adalah non muslim. Kedua orang tua DB merasa
marah ketika peristiwa ini terjadi pada DB, akhirnya terjadi proses gangguan
berpikir, gejala menutup diri, kurang percaya diri, cemas, marah-marah, hingga
DB pernah diasuh oleh salah satu ustad yang pernah mengajar kurang
lebih 6 bulan tetapi keadaan DB bukan semakin membaik, hal ini dikarenakan
dilakukan oleh satu orang ustad dan belum memahami keadaan DB dan akhirnya
yang bernama GCM (Geria Cipta Mandiri) kurang lebih sekitar 3 bulan.
mobil ambulans serta di sel layaknya orang gila. Melihat keadaan seperti itu orang
tua DB merasa sedih hingga akhirnya membawa DB ke rumah sakit Thamrin dan
lxvii
bertemu dengan Prof Dadang.kemudian orang tua DB mengetahui kalau ada
lembaga yang dapat menindak lanjuti keadaan DB yakni Madani Mental Health
Care. Dan akhirnya DB mulai menjalani masa pengobatan dengan program transit
house.
6) Informan AF
tuanya yang bekerja sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta Jakarta dan
selama 4 botol perbulan hingga tahun 2006. Hal ini dilakukan bersama teman-
4 kali melihat temannya OD (Over Dosis), hal ini tidak membuat AF jera, dengan
jiwa terutama pada saat AF mengalami skizofrenia dengan kejadian seperti itu
dengan dzikir ala abah anom, selama 2 tahun berada di pondok pesantren inaba
lxviii
keadaan AF tidak mengalami perubahan yang signifikan dikarenakan AF masih
bertentangan dalam dirinya tentang kebenaran ajaran Islam. Selama kurang lebih
Jibril, Tomi Soeharto, Nyi Roro Kidul, gangguan berpikir, dan lain sebagainya.
Melihat keadaan AF seperti itu akhirnya orang tua bertemu dengan Prof
Dadang dan menceritakan keadaan AF, atas saran dan masukan dari Prof Dadang,
House di lembaga rehabilitasi yang bernama Madani Mental Health Care Jakarta
Timur.
pilihan lainnya. Adapun proses pelaksanaan terapi yang diberikan Madani, akan
1. Terapi medik-psikiatrik
lxix
Terapi medik psikiatrik adalah terapi terhadap pasien skizofrenia dengan
Psikofarmaka yaitu pemberian obat yang diberikan dan tertuju pada gangguan
2. Terapi psikososial
membangun rasa percaya diri. Lalu upaya komunikasi dengan teman, keluarga
3. Terapi psikoreligius
religius, mempolakan hidup dengan pola agamis, dan mengajak pasien untuk
4. Terapi pilihan
telah dicanangkan di Madani. Terapi ini terbagi pada dua cabang terapi yaitu
lxx
(Inggris/Arab), dan melukis (handy craft). Sedangkan terapi fisik dilakukan
dengan olah fisik atau olahraga yang diinginkan pasien seperti fitness, renang,
Selama proses terapi berlangsung, pasien yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah pasien skizofrenia yang telah menjalani proses terapi medik secara kontinu
dan memiliki perkembangan fisik yang membaik. Jumlah pasien yang menderita
skizofrenia saat ini berjumlah 4 orang namun jika dilihat dari keaktifan pasien
dalam proses terapi sangat tergantung dari perkembangan fisik pasien, dengan
demikian tidak dapat dipastikan pasien yang terlibat secara aktif dalam setiap
Selain itu waktu yang diberikan terapis dalam proses kegiatan terapi ini
hampir dilakukan setiap hari, dimulai dari terapi medis hingga terapi pilihan.
Masing-masing dari terapi ini membutuhkan waktu yang sangat relatif, tergantung
Secara umum pasca detoksifikasi di RS. MH. Thamrin atau RS. Lain,
lanjutan selama kurang lebih 3 bulan. Selama di Madani pasien tersebut akan
1. Terapi medik-psikiatrik
lxxi
Terapi medik psikiatrik adalah terapi terhadap pasien skizofrenia dengan
Psikofarmaka yaitu pemberian obat yang diberikan dan tertuju pada gangguan
Madani hanya menjadi media yang menjembatani pasien Madani dengan ahli
medik dengan cara kerja sama dengan ahli medik-psikiatrik dalam hal penanganan
minum obat teratur, melayani komplikasi medik yakni dapat rawat jalan/rujuk ke
rumah sakit.
2. Terapi psikososial
membangun rasa percaya diri. Lalu upaya komunikasi dengan teman, keluarga
56
Wawancara pribadi dengan Pimpinan Madani. Pada tanggal 29 Juli 2008.
lxxii
sesama teman untuk saling sharing dengan didampingi pembina,
3. Terapi psikoreligius
religius, mempolakan hidup dengan pola agamis, dan mengajak pasien untuk
religius. Hal ini mengingat aspek religi amat penting dalam upaya mengobati
sholat, puasa, mengaji, doa, dzikir, mempelajari aqidah, akhlak, fiqih dan
menjadi dua tahap yakni secara personal dan secara kelompok. Adapun keduanya
a. Terapi Personal
lxxiii
Terapi personal merupakan terapi yang dilakukan antara terapis dengan
pasien secara langsung atau face to face. Dalam terapi ini terapis menggunakan
terapi wawancara. Berdasarkan data yang penulis peroleh dalam penelitian, secara
teknik, awal mula terapi personal ini dilakukan dengan seorang konselor yang
dalam hal ini bertugas sebagai pendamping pasien selama 24 jam penuh, sekaligus
Adapun tujuan terapi wawancara ini dilakukan yakni agar pasien dapat
pasien dapat lebih terbuka dengan keadaan atau hal-hal yang dialaminya,
hubungan yang dibina antara pasien dengan konselor serta terapis semakin
membaik, dan terapis pun dapat memberikan terapinya secara maksimal dan
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh ustad Fuad,
sebagai berikut :
Terapi wawancara ini dilakukan secara personal yakni antara terapis dengan
pasien atau konselor dengan pasien. Hal ini dilakukan agar pasien dalam
memberikan data mengenai keadaan dirinya dapat lebih terbuka dan hubungan
antara pasien dengan terapis terjalin dengan akrab. Sehingga saya sebagai terapis
dapat memberikan terapi secara maksimal dan sesuai dengan kebutuhan pasien.57
adalah :
1) Tahap awal
57
Wawancara pribadi dengan terapis psikoreligius ustad Fuad Salim, pada tanggal 29 Juli
2008.
lxxiv
Pengisian form wawancara adalah tahap awal yang dilakukan
dalam hal ini pasien diharuskan untuk mengisi form wawancara yang telah
ini lebih kurang 1 jam, kondisi pasien pun dalam keadaan yang stabil atau
membaik dengan alokasi tempat yang aman dan nyaman, dengan demikian
lxxv
menelaah case pasien dengan cara bertanya langsung dengan pasien,
gangguan halusinasi atau adanya gejala psikis lain, maka hal yang
pasien untuk bisa menceritakan keluhan pasien secara terbuka dan leluasa,
skizofrenia.
Hal ini sebagaimana apa yang dikatakan ustad Fuad, berikut ini :
Sempat waktu itu ketika saya mau melakukan terapi, biasa untuk
langkah awal, saya tanya bagaimana keadaan pasien, apa ada yang
dirasakan, ketika saya tanyakan keadaaan pasien, lantas dia bercerita dan
bertanya ustad kenapa yach ko kuping saya terasa ada yang bisikin
katanya saya ini ada yang menjelek-jelekkin, bisikannya suara wanita
ustad, dan berkali-kali membisiki saya, saya jadi bingung dan pusing nah
saat pasien mulai merasakan hal seperti itu saya terus tanyakan sampai dia
benar-benar mau cerita lebih banyak lagi dan lebih jelas lagi, saya juga
kadang coba tanyakan obat yang diminumnya, takut-takut ini masih
pengaruh obat atau memang benar-benar bentuk halusinasi yang dialami
pasien.58
2) Tahap pertengahan
58
Wawancara tak terstruktur dengan terapis psikoreligius ustad Fuad Salim, pada tanggal
7 Agustus 2008.
lxxvi
Setelah tahapan awal selesai dilakukan, maka untuk tahapan
ucapan pasien yang kurang jelas, dan sulit dipahami apa maksud yang di
ucapkan pasien.
Hal ini tergambar dari apa yang disampaikan oleh ustad Fuad,
berikut ini :
dipahami pasien dan lamanya terapi tergantung dari kondisi pasien, namun
biasanya waktu terapi adalah 1jam. Hasil yang dicapai pun variatif ada
yang cepat dan ada yang lambat, tergantung dari internal pasien.
3) Tahap akhir
59
Ibid.
lxxvii
Tahapan ini adalah tahapan akhir dari sebuah terapi. Tahapan ini
adalah tahapan kesimpulan dari apa yang terapis sampaikan di atas. Dalam
berupa program atau tindakan apa yang akan pasien lakukan, tentunya
perencanaan ini pasien akan selalu dipantau dan diawasi oleh pembimbing
diatur dan masih labil maka dalam terapi selanjutnya perlu adanya evaluasi
perencanaan.
b. Terapi Kelompok
beberapa pasien. Terapi ini dibuat dengan sistem lingkaran dan bersifat direktif.
Jumlah pasien yang ikut dalam terapi ini tidak ditentukan batasannya, tanpa
paksaan dan atas kesadaran internal pasien. Keberhasilan yang dicapai dari terapi
ini khususnya dalam hal kesembuhan pasien sangat bervariatif, tergantung dari
lxxviii
mengkaji al-Quran, simulasi, relaksasi, dan pengamalan nilai-nilai ibadah seperti
Dari beberapa terapi kelompok yang tersebut di atas, maka secara satu-
Mengaji dan mengkaji al-Quran merupakan salah satu terapi dari terapi
kelompok yang diberikan oleh terapis Psikoreligius, mengaji dan mengkaji al-
setelah selesai mengerjakan sholat dzuhur dan makan siang bersama, dengan
dan salam sebagai muqoddimah dari terapi Psikoreligius yang akan dilakukan
setelah itu barulah terapis membagikan ayat suci Al-Quran kepada masing-
masing pasien untuk dibaca, namun sebelum itu terapis memberikan pertanyaan
kepada masing-masing pasien tentang apa itu al-quran dan apa fungsinya.
membaca salah satu ayat yang tertera dari surat al-Fatiha berikut terjemahannya,
sebagai contoh pasien diperintahkan untuk membaca surat al-fatiha ayat pertama,
setelah itu terapis memberikan penjelasan akan makna yang terkandung dari ayat
pertama surat Al-Fatiha dengan gaya bahasa dan gerakan yang mudah dipahami
lxxix
Pada saat terapi Psikoreligius berlangsung, apabila terdapat salah satu
pasien yang lengah dan tampak melamun maka hal yang dilakukan oleh seorang
pasien tersebut dari isi materi yang disampaikan terapis, sekalipun penyampaian
keadaan pasien.
Adapun materi yang disampaikan dari terapi ini, selain dengan sistem
dialog, terapis pun menggunakan sistem ceramah yakni memberikan arahan atau
nasehat yang positif dalam diri pasien, hal ini dapat membuat pasien berpikir
dengan jernih dan baik serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terapi simulasi
merupakan terapi yang dilakukan dengan cara memberikan gambaran secara jelas
dengan menggunakan alat bantu berupa benda yang mampu memberikan stimulasi
kepada pasien. Sebagai contoh kertas kosong yang dibagikan kepada masing-
60
Ibid.
lxxx
seandainya diberikan uang Rp. 100.000.000 apa yang akan pasien lakukan, dan
simulasi. Terapi ini pun disajikan secara sederhana sesuai dengan kondisi pasien.
kepedulian diantara masing-masing pasien dan kesadaran atas segala apa yang
Terapi relaksasi
kaku dan memfungsikan kembali sel-sel syaraf yang rusak. Terapi ini dilakukan
dengan cara mengucapkan asma Allah yang tertera dalam Asmaul Husna, yang
Rahman dengan suara yang keras sambil memejamkan kedua mata hingga pasien
dapat merasakan keberadaan Ya Rahman dalam hal ini adalah Allah swt yang
merupakan Tuhan semesta alam, sang pencipta dan sang pemberi rezeki serta sang
penolong bagi seluruh hambanya dimuka bumi ini. Selain itu bentuk terapi
61
Ibid.
lxxxi
relaksasi yang dilakukan adalah dengan cara menarik napas sedalam-dalamnya
dan bertahan beberapa menit hingga pasien merasa tak kuasa untuk menahannya
sambil mengucapkan di dalam hati kalimat asmaul husna seperti Ya Qodir yang
Tujuan dari terapi ini menurut ustad Fuad Salim yakni memberikan
pemahaman dan keyakinan kepada pasien bahwa Allah-lah yang patut disembah
dan menjadi sandaran utama dari setiap masalah yang dihadapi manusia. Dia-lah
Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa bantuannya kita bukanlah siapa-siapa dan teramat
kecil diri kita yang sebenarnya.62
Dari sekian terapi yang telah dilakukan pasien maka langkah berikutnya,
salah satu bentuk ibadah yang bernilai tinggi, ia pun mampu memberikan
juga merupakan salah satu program yang harus dijalankan oleh para pasien untuk
62
Ibid.
63
Wawancara pribadi dengan pasien PW, pada tanggal 7 Agustus 2008.
lxxxii
dapat mempercepat masa pengobatan dan memfungsikan kembali sel-sel syaraf
yang rusak.
dituntut untuk bisa berpuasa sehari dan sebulan penuh, namun jika ada diantara
pasien yang melanggar peraturan maka dalam hal ini terapis berupaya
menanyakan apa alasan yang menyebabkan pasien tidak menjalankan puasa dan
menindaklanjutinya.
Fungsi sedekah adalah sebagai penolak bala dan menghilangkan sifat bakhil
(pelit). Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan santunn anak yatim dan orang
miskin, selain itu juga selama bulan ramadhan diadakannya kegiatan Saur On
kurang beruntung darinya. Hal ini selain menumbuhkan rasa kepekaan terhadap
sesama, ini juga dapat menumbuhkan sifat dermawan dalam diri pasien serta rasa
agar pasien mampu membaca ayat suci al-Quran, mengamalkannya, dan sebagai
pedoman atau pegangan dalam hidupnya saat pasien rapuh. Pembelajaran al-
Quran ini dibimbing dengan para ustad yang dimulai dengan pengenalan huruf
lxxxiii
hijaiyah, baris, makhraj hingga kepada hukum-hukum bacaan dalam al-Quran
dapat memperingati hari-hari besar Psikoreligius. Contoh hari raya Idul Adha,
qurban yang jatuh pada hari tasyrik, lembaga Madani Mental Health Care
kambing, sapi atau kerbau. Setelah itu dari hasil pemotongannya akan diberikan
kepada pasien skizofrenia, baik secara personal maupun kelmpok senada dengan
apa yang diungkapkan oleh salah satu pasien, dalam wawancara berikut ini :
merujuk kepada terapi, sebagaimana yang tadi saya katakan bahwa terapi dalam
terapi Psikoreligius yang dilakukan oleh ustad Fuad pertama membaca al-Quran,
jadi masing-masing dari pasien, secara satu persatu disuruh baca surat al-Fatiha
beserta artinya, setelah itu ustad memberikan penjelasan dari surat yang kami
baca, namun sebelumnya kami diperintahkan untuk fokus pada salah satu ayat
dari surat al-Fatiha tersebut. Contoh surat al-Fatiha ayat 2 Ar-Rahmanir Rahim
yang berarti Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, setelah itu barulah
biasanya ustad memberikan simulasi atau praktek dari penjelasan ayat tersebut,
lxxxiv
hal ini dimaksudkan agar masing-masing pasien lebih paham tentang apa yang
dijelaskan oleh ustad, selain simulasi, ustad juga memberikan terapi relaksasi
kebesaran Allah melalui apa yang telah diberikannya kepada kami, yakni nikmat
jika diantara pasien ada yang merasa tidak kuat maka kami diperintahkan untuk
maksudnya Allah telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa diganti dengan
benda apapun, yakni nikmat bernapas, jika kita tidak bisa bernapas maka yang ada
adalah kematian. Untuk itu selain mengucapkan syukur kami juga diperintahkan
merasakan bahwa memang Allah-lah yang telah memberikan nikmat kepada kita
disadarkan bahwa selama ini apa yang telah kami perbuat adalah salah, maka
langkah yang harus kami lakukan adalah bertaubat, memohon ampun kepada
Allah SWT melalui sholat dan berdoa agar diterima taubatnya dan diampuni
sholat, puasa, sedekah, peringatan hari-hari besar Psikoreligius. Sholat yang kami
lakukan biasanya berjamaah mulai dari yang wajib hingga yang sunnah, begitu
pun dengan puasa, kadang salah satu pasien ada yang melaksanakan puasa sunnah
senin-kamis, dan puasa bulan ramadhan, kami juga diajarkan untuk bersedekah,
menurut ustad Fuad dengan bersedekah melatih kita bersifat dermawan dan
lxxxv
berjiwa sosial selain itu menghindarkan diri dari malapetaka dan menghapuskan
4. Terapi pilihan
telah dicanangkan di Madani. Terapi ini terbagi pada dua cabang terapi yaitu
dengan olah fisik atau olahraga yang diinginkan pasien seperti fitness, renang,
hasil lapangan yang penulis peroleh, sebagian besar proses pelaksanaan terapi
telah berjalan namun belum menunjukkan titik maksimal, hal ini dikarenakan
adanya kendala yang diperoleh baik dari pihak pasien maupun dari pihak
Adapun yang menjadi kelebihan dari proses pelaksanaan terapi ini terlihat
bahwa proses pelaksanaan terapi yang diberikan Madani bersifat holistik yakni
tidak hanya satu terapi saja melainkan beberapa terapi. Hasil yang diperoleh dari
terapi holistik ini pun mampu meminimalisir gejala-gejala skizofrenia yang terjadi
64
Wawancara pribadi dengan pasien PW, pada tanggal 7 Agustus 2008.
lxxxvi
pada pasien skizofrenia dan membantu proses penyembuhan secara total.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Snyderman yakni terapi medik tanpa agama
Selain itu yang menjadi kelemahan dari proses pelaksanaan terapi ini
terletak pada kondisi pasien yang cenderung labil, hal ini disebabkan adanya efek
timbul dari terapi medis yakni efek dari mengkonsumsi obat-obatan dan kurang
65
Dadang Hawari, Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta :
PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), ceti ke-3, hal. 582.
lxxxvii
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
terhitung sejak bulan Mei hingga Nopember 2008, khususnya pada metode terapi
Islam yang diterapkan di lembaga Madani Mental Health Care kepada pasien
psikoreligius, dan terapi pilihan. Terapi ini dilakukan secara direktif baik
b. Adapun yang menjadi kelebihan dari proses pelaksanaan terapi ini terlihat
lxxxviii
yakni tidak hanya satu terapi saja melainkan beberapa terapi. Hasil yang
c. Selain itu yang menjadi kelemahan dari proses pelaksanaan terapi ini
terletak pada kondisi pasien yang cenderung labil, hal ini disebabkan
adanya efek timbul dari terapi medis yakni efek dari mengkonsumsi obat-
2. Saran
atau saran kepada lembaga Madani Mental Health Care yang terkait pada
dengan visi dan misi yang tertera di lembaga Madani Mental Health Care.
baik.
lxxxix
DAFTAR PUSTAKA
A.K Muda, Ahmad, Kamus Lengkap Kedokteran, (Surabaya : Gita Media Press,
1994), Cet. 1.
Cet. Ke-2.
Badudu, J.S, Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Gramedia, 2005).
Bin Said, Musfir, Konseling Terapi, (Jakarta : Gema Insani Press, 2005), Cet. 1.
Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, (Jakarta : PT. Gunung Agiung, 1995), Cet.
12.
2006), Cet.1.
xc
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1986), Cet.
Ke-9.
(Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), Edis Revisi ke-3.
http;//drlizawordpress.com
http;//www2.kompas.com
xci
Kahmad, Dadang, Metode Penelitian Islam; Perspektif Ilmu Perbandingan Islam,
_____, Patologi Sosial, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet 1.
xcii
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2005), Cet 1.
www.google.com
xciii
xciv