Anda di halaman 1dari 7

I

ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

1.1 Alat dan Bahan


1. Umbi singkong (sampel bahan pakan)
2. Penggaris
3. Pisau (alat pengupas)
4. Kantong plastik/karung
5. Alat pemotong (talenan)
6. Timbangan

1.2 Prosedur Kerja


1.2.1Penjemuran
1. Menimbang singkong 2kg, bagi menjadi 2 bagian
2. Kupas umbi singkong dan pisahkan dari kulitnya, masing-masing timbang
umbi singkong tanpa kulit , dan kulit umbi singkong
3. Potong melintang untuk umbi singkong dengan ketebalan 1cm, 1,5cm.
timbang masing-masing ukuran.
4. Jemur daging singkong dengan posisi melintang di atas pelastik/trashbag di
bawah sinar matahari
5. Pengambilan data penimbangan pukul 07:00 dan 15:30 selama tiga hari
berturut turut
6. Melakukan perhitungan pengurangan kadar air (%)
7. Lalu buat grafik laju penurunan kadar air
II
HASIL PENGAMATAN

2.1 Pengeringan bahan pakan

Table data berat singkong


Berat (gram)
Daging
Awal Kulit
1cm 1,5cm pagi sore pagi sore pagi sore
855 863 122 727 658
106 106 589 522 609 541
103 100 501 460 526 470
98 97 459 438 463 449

Table data kadar air


1cm 1,5 cm
Hari ke-
Pagi Sore Pagi Sore

1 67% 56,97% 67% 51,09%


2 46,16% 40,91% 47,29% 42,01%
3 39,27% 36,06% 40,85% 36,50%
4 35,98% 34,34% 35,96% 34,88%
Berat kulit (gram)
Hari ke-
Pagi Sore

1 66% 24,86%
2 21,60% 21,60%
3 20,99% 20,38%
4 19,98% 19,79%


Rumus yang digunakan : x 100%

III
PEMBAHASAN

Pengeringan bahan pakan dapat dilakukan dengan dua cara yakni,


pengeringan dengan alat (mesin), dan pengeringan buatan (artifisial). Penjemuran
merupakan salah satu metode pengeringan secara buatan yang mengandalkan radiasi
panas matahari sebagai alatnya.Bahan pakan yang digunakan dalam pengeringan kali
ini adalah singkong (Manihot Utilissima). Singkong memiliki kadar air yang cukup
tinggi pada bagian dalamnya, untuk dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan pakan
diperlukan pengeringan yang bertujuan untuk memudahkan dalam pencampuran dan
pengolahan bahan pakan tersebut.
Sebelum dijemur, singkong terlebih dahulu dikupas bagian kulitnya, dan
memotongnya menjadi 2 bagian. Hal ini dianjurkan karena untuk memperluas luas
permukaan daging singkong yang dijemur agar penguapan air dapat maksimal serta
mempercepat proses pengeringan. Kulit singkong dipisahkan dari dagingnya, dan
dikeringkan. Pengupasan bertujuan agar daging singkong dapat kering dengan cepat
karena proses penguapan.
Berdasarkan data berat kulit dan daging singkong yang dikeringkan
mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena kandungan air selama penjemuran
menguap. Pengukuran berat dilakukan dua kali dalam satu hari selama 4 hari, hal ini
dimaksudkan agar dapat diketahui waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan
singkong tersebut. Kelembaban dan suhu lingkungan penjemuran, serta tempat
penyimpanan di malam hari sangat berpengaruh terhadap kadar air dan kelembaban
dari bahan yang dikeringkan. Kelembaban yang tinggi dapat menambah resiko
kontaminasi bakteri pada bahan pakan dan berakibat pada penurunan kualitas dan
nilai gizi dari bahan pakan tersebut.Selama penyimpanan, ruangan memiliki
kelembaban yang relatif tinggi yang disebabkan karena rendahnya suhu di malam hari
serta kurangnya sirkulasi pada ruang penyimpanan.
Pada sampel kulit singkong ini sudah tidak mengalami perubahan berat yang
signifikan akibat penguapan air sejak hari ke dua sore sampai akhir
penimbangan.Sedangkan pada sampel daging singkong mengalami penyusutan yang
signifikan dari berat sebelum di jemur, baik daging singkong dengan ketebalan 1,5
cm maupun 1 cm. perbedaannya pada singkong ketebalan 1 cm mengalami
penurunan kadar air yang lebih cepat dibandingkan ketebalan singkong 1,5cm , hal
tersebut di pengaruhi oleh perbedaan luas permukaan dan ketebalan singkong.
Hasil tersebut memiliki ketidakpastian dalam pengumpulan datanya sebelum
dihitung.Banyak terjadinya human error dari pelaksanaan praktikum ini. Dimulai dari
penimbangan yang kurang teliti, pada saat penjemuran cuaca tidak menentu, dan
angin yang tidak adapat dihindarkan, sampel terbawa angin atau bisa tumpah dan
pindah ke kelompok lain.
IV
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:


1. Metode pengeringan bahan pakan dengan cara buatan (artifisial) memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya adalah lamanya proses pengeringan
tersebut karena bergantung pada sinar matahari.
2. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air pada bahan pakan. Hasil
penjemuran sampel pada kelompok 2 mengalami penurunan yang konstan
pada hari ke 2 untuk kulitnya sedangkan untuk daging mengalami penurunan
yang signifikanterutama pada hari pertama dan kedua pengeringan
3. Perbedaan persentase hasil pengeringan pada singkong dengan ketebalan 1cm
dan 1,5cm dikarenakan oleh luar permukaan dan juga ketebalan sampel yang
digunakan

Anda mungkin juga menyukai