Sistem proyeksi yang digunakan di Indonesia diantaranya ada sistem proyeksi Polyeder
dan proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM), yang dijadikan sebagai sistem proyeksi
nasional di Indonesia adalah proyeksi UTM karena sistem ini memiliki tingkat distorsi yang
lebih minimum dibanding polyeder yaitu berkisar antara -40 cm/ 1000 m dan 70cm/ 1000 cm.
Berikut adalah sifat khusus dari proyeksi UTM :
a. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6.
b. Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
c. Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
d. Satuan : Meter
e. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
f. Ordinat Semu (U) : 0 meter untuk belahan bumi bagian Utara dan
10.000.000 meter untuk belahan bumi bagian Selatan
g. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)
h. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180 BB s/d 174 BB, zone
2 dari 174 BB s/d 168 BB, dan seterusnya sampai zone
60 yaitu dari 174 BT s/d 180 BT.
i. Batas Lintang : 84 LU dan 80 LS dengan lebar lintang untukmasing-
masing zone adalah 8, kecuali untukbagian lintang X
yaitu 12
j. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C (800LS 720LS), D, E,F sampai
X (720LU 840LU) (notasi huruf I dan ON tidak
digunakan).
k. Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90 BT sampai
meridian 144 BT dengan batas lintang 11 LS sampai 6 LU. Dengan demikian, wilayah
Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.
UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk
bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu.Sistem koordinat UTM memproyeksikan
bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.
Gambar 3. Penampang Atas Bumi
Proyeksi dilakukan antar garis bujur setiap 60. Setiap daerah yang dibatasi oleh garis
bujur sejauh 60 ini disebut zone UTM. Dengan demikian mengacu pada bentuk bumi bulat
sempurna (3600), terdapat 60 zona UTM di dunia. Zona 1 dimulai dari 1800 Bujur Barat (BB)
hingga 1740 BB, zona 2 dari 1740 BB hingga 1680BB, terus ke arah timur hingga zona 60
yang dimulai dari 1740 Bujur Timur (BT) hingga 1800 BT. Secara keseluruhan terdapat 120
zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis
khatulistiwa dan bagian selatan (south) garis khatulistiwa.
Keuntungan:
a) Proyeksi simetris selebar 6 untuk setiap zone.
b) Transformasi koordinat dari zone ke zone dapat dikerjakan dengan rumus yang sama
untuk setiap zone di seluruh dunia.
c) Distorsi berkisar antara - 40 cm/ 1.000 m dan 70 cm/ 1.000 m.
Kerugian :
a) Karena pembesaran jarak dan konvergensi meridian, maka unsur ini harus diperhatikan
dalam perhitungan.
b) Walaupun satu derajat bagian meliputi daerah luas akan tetapi masih dibutuhkan
hitungan-hitungan pemindahan bagian derajat, menjadi tidak praktis.
c) Konvergensi meridian pada jarak 15 km maksimum dapat mencapai lebih kurang 150
meter.
Konvergensi adalah serangkaian garis searah yang menuju suatu titik pertemuan dan
Konvergensi Meridian adalah ukuran lembar peta dan cara menghitung titik sudut
lembar peta UTM.