Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

A. Pengertian UTM (Universal Tranverse Mercator)


Proyeksi UTM adalah proyeksi yang memiliki mercator dengan sifatsifat khusus. UTM
merupakan sistem proyeksi silinder, konform, secant, transversal yang mempunyai ketentuan-
ketentuan diantaranya :
a. Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang disebut meridian
standar dengan faktor skala 1.
b. Lebar zone 6 dihitung dari 180 BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180 BT dengan
nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri.
c. Perbesaran di meridian tengah = 0,9996.
d. Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84 LU dan 80 LS.

Ciri proyeksi UTM adalah :


a. Proyeksi bekerja pada setiap bidang Ellipshoid yang dibatasi cakupan garis meridian
dengan lebar 6 yang disebut zone.
b. Proyeksi garis meridian pusat (MC) merupakan garis vertikal pada bidang tengah poyeksi.
c. Proyeksi garis lingkar equator merupakan garis lurus horizontal di tengah bidang proyeksi.
d. Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi pada butir
dua dan tiga dengan interval sama. Jadi garis pembentukan gridn bukan hasil dari garis
Bujur atau Lintang Ellipshoide (kecuali garis Meridian Pusat dan Equator).
e. Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara grid di Meridian Pusat = 0, atau
garis arah meridian yang melalui titik luar Meridian Pusat tidak sama dengan garis arah
Utara Grid Peta yang disebut Konvegerensi Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu
tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil.

Ciri-ciri dari sistem grid UTM adalah :


1. Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi seluruh wilayah
permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing masing
zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60bujur dan 80 lintang.
2. Zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 1800 BB sampai 1740 BB terus kearah timur
sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.
3. Batas lintangnya adalah 800 LS dan 840 LU ke arah utara dengan kode huruf C berturut-
turut ke utara sampai dengan huruf X untuk Lintang Utara 720 840.
4. Setiap zone UTM, bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan bumi, tetapi
memotong bumi.
5. Masing-masing zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridian sentral
dengan garis ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati (true origin).
6. Dalam sistem grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur
(mT), sedang untuk ordinat, agar tidak dijumpai harga negative maka di sebelah selatan
ekuator diberi ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU), disebelah utara ekuator diberi
ordinat 0 meter Utara (mU).
7. Setiap zone pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km.,
sehingga setiap titik yang berada di daerah pertampalan akan mempunyai dua harga
koordinat.
8. Faktor skala pada meridian sentral (meridian tengah) ditentukan besarnya k=0,9996.

Sistem proyeksi yang digunakan di Indonesia diantaranya ada sistem proyeksi Polyeder
dan proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM), yang dijadikan sebagai sistem proyeksi
nasional di Indonesia adalah proyeksi UTM karena sistem ini memiliki tingkat distorsi yang
lebih minimum dibanding polyeder yaitu berkisar antara -40 cm/ 1000 m dan 70cm/ 1000 cm.
Berikut adalah sifat khusus dari proyeksi UTM :
a. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6.
b. Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
c. Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
d. Satuan : Meter
e. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
f. Ordinat Semu (U) : 0 meter untuk belahan bumi bagian Utara dan
10.000.000 meter untuk belahan bumi bagian Selatan
g. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)
h. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180 BB s/d 174 BB, zone
2 dari 174 BB s/d 168 BB, dan seterusnya sampai zone
60 yaitu dari 174 BT s/d 180 BT.
i. Batas Lintang : 84 LU dan 80 LS dengan lebar lintang untukmasing-
masing zone adalah 8, kecuali untukbagian lintang X
yaitu 12
j. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C (800LS 720LS), D, E,F sampai
X (720LU 840LU) (notasi huruf I dan ON tidak
digunakan).
k. Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90 BT sampai
meridian 144 BT dengan batas lintang 11 LS sampai 6 LU. Dengan demikian, wilayah
Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.

Gambar 1. Universal Transversl Mercator

UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk
bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu.Sistem koordinat UTM memproyeksikan
bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.
Gambar 3. Penampang Atas Bumi
Proyeksi dilakukan antar garis bujur setiap 60. Setiap daerah yang dibatasi oleh garis
bujur sejauh 60 ini disebut zone UTM. Dengan demikian mengacu pada bentuk bumi bulat
sempurna (3600), terdapat 60 zona UTM di dunia. Zona 1 dimulai dari 1800 Bujur Barat (BB)
hingga 1740 BB, zona 2 dari 1740 BB hingga 1680BB, terus ke arah timur hingga zona 60
yang dimulai dari 1740 Bujur Timur (BT) hingga 1800 BT. Secara keseluruhan terdapat 120
zona UTM didunia karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis
khatulistiwa dan bagian selatan (south) garis khatulistiwa.

Gambar 4. Peta Dunia


Setiap zona UTM memiliki sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati pada
perpotongan antara meridian (garis bujur) sentralnya dengan ekuator. Untuk menghindari
koordinat negatif, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zona yang
terletak di bagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negatif, ekuator
diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zona yang terletak di bagian
utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter (Prahasta, 2001:129)
Khusus untuk wilayah Indonesia, terdapat 9 zona UTM yang dimulai dari meridian
900 BT hingga meridian 1440 BT dengan batas paralel (lintang) 110 Lintang Selatan (LS)
hingga 60 Lintang Utara (LU). Dengan demikian, wilayah Indonesia dimulai dari zona 46
(meridian sentral 930 BT) hingga zona 54 (meridian sentral 1410 BT).

Keuntungan dan kerugian system koordinat UTM :

Keuntungan:
a) Proyeksi simetris selebar 6 untuk setiap zone.
b) Transformasi koordinat dari zone ke zone dapat dikerjakan dengan rumus yang sama
untuk setiap zone di seluruh dunia.
c) Distorsi berkisar antara - 40 cm/ 1.000 m dan 70 cm/ 1.000 m.
Kerugian :
a) Karena pembesaran jarak dan konvergensi meridian, maka unsur ini harus diperhatikan
dalam perhitungan.
b) Walaupun satu derajat bagian meliputi daerah luas akan tetapi masih dibutuhkan
hitungan-hitungan pemindahan bagian derajat, menjadi tidak praktis.
c) Konvergensi meridian pada jarak 15 km maksimum dapat mencapai lebih kurang 150
meter.
Konvergensi adalah serangkaian garis searah yang menuju suatu titik pertemuan dan
Konvergensi Meridian adalah ukuran lembar peta dan cara menghitung titik sudut
lembar peta UTM.

Anda mungkin juga menyukai