Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang sangat penting dari

kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia perlu

diperhatikan, karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi

yang dikeluhkan oleh masyarakat. Penyakit gigi dan mulut yang paling

banyak diderita masyarakat yaitu penyakit karies gigi (Pontonuwu, dkk.,

2013).
Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2012, di

seluruh dunia 60-90% anak-anak sekolah dan hampir 100% orang dewasa

memiliki karies yang sering menimbulkan rasa sakit serta dapat

memengaruhi kualitas hidup. Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menyatakan

bahwa prevalensi masyarakat Indonesia yang pernah mengalami karies gigi

yaitu 72,1%, sedangkan prevalensi masyarakat di provinsi Jawa Timur

menunjukkan angka yang lebih tinggi yaitu 76,2%.


Salah satu faktor penting penyebab terjadinya karies yaitu kurangnya

menjaga oral hygiene. Nilai kebersihan gigi dan mulut penting untuk

diketahui tiap individu, hal tersebut berperan dalam upaya pencegahan

terhadap terjadinya karies (Chandra, et al., 2007). Hal ini menunjukkan

pentingnya menjaga oral hygiene, bukan hanya untuk mencegah penyakit

mulut namun sebagai pendorong kepercayaan diri seorang individu.

Kesehatan gigi dan mulut tidak semata-mata mengenai gigi, tetapi juga

1
2

berhubungan dengan gusi dan tulang pendukung dan jaringan lunak pada

mulut, lidah dan bibir (Patel, 2012).


Usia dan jenis kelamin merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

angka kejadian karies gigi (Costa, et al., 2012). Kelompok usia 35-40 tahun

merupakan kelompok usia standar untuk memonitor kesehatan orang dewasa

dalam hal karies, keparahan penyakit periodontal, dan pelayanan kesehatan

gigi yang diberikan (Pintauli dan Hamada, 2008). Menurut Riskesdas (2013),

penduduk dengan kelompok usia 35-44 tahun di Provinsi Jawa Timur

memiliki permasalahan gigi dan mulut sebesar 33,6%. Berdasarkan jenis

kelamin, wanita merupakan kelompok terbesar yang memiliki permasalahan

gigi dan mulut yaitu 29,5% sedangkan laki-laki yaitu 27,7% (Riskesdas,

2013).
Permasalahan gigi dan mulut terendah di Kota Kediri sebesar 14,2%.

Sumenep merupakan kabupaten urutan ke 18 dari 20 kabupaten yang

memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut tertinggi sebesar 27,8%

(Riskesdas, 2013).
Menurut hasil data dari puskesmas Kecamatan Saronggi Kabupaten

Sumenep pada tahun 2016 usia tertinggi yang mengalami permasalahan gigi

dan mulut yaitu usia 20-44 tahun sebanyak 912. Permasalahan gigi dan mulut

yang paling banyak terjadi yaitu penyakit pulpa dan jaringan periapikal

sebanyak 1176 dengan oral hygiene sedang sampai buruk, serta kunjungan

pasien tertinggi yaitu di Desa Tanjung sebanyak 342. Penduduk wanita usia

35-40 tahun di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep

berjumlah 175 orang dari total seluruh penduduk wanita berjumlah 1769

orang.
3

Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep merupakan

tempat yang dipilih peneliti, karena di desa tersebut belum pernah dilakukan

penelitian tentang pengaruh oral hygiene terhadap keparahan karies pada

wanita usia 35-40 tahun. Penelitian dilakukan pada wanita usia 35-40 tahun,

karena menurut Riset Kesehatan Dasar (2007) wanita memiliki permasalahan

gigi dan mulut tertinggi dan kelompok usia 35-40 tahun merupakan standar

untuk memonitor kesehatan orang dewasa. Berdasarkan hal yang diuraikan di

atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh oral

hygiene terhadap keparahan karies pada wanita usia 35-40 tahun di Desa

Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh oral hygiene terhadap keparahan karies

pada wanita usia 35-40 tahun di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi

Kabupaten Sumenep.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh oral hygiene terhadap keparahan

karies pada wanita usia 35-40 tahun.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh oral hygiene terhadap keparahan karies

pada wanita usia 35-40 tahun di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi

Kabupaten Sumenep.
4

b. Untuk mengetahui oral hygiene pada wanita usia 35-40 tahun di Desa

Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.

c. Untuk mengetahui keparahan karies pada wanita usia 35-40 tahun di

Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan gigi

dan mulut serta dapat digunakan sebagai dasar kajian dalam

pengembangan ilmu kesehatan gigi dan mulut.


b. Dapat memberikan informasi di bidang Ilmu Kedokteran Gigi

mengenai pengaruh oral hygiene terhadap keparahan karies pada

wanita usia 35-40 tahun di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi

Kabupaten Sumenep.

2. Manfaat Aplikatif

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat, dengan

menyusun kebijakan dan strategi program-program kesehatan gigi dan

mulut.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan

keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai