PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang sangat penting dari
yang dikeluhkan oleh masyarakat. Penyakit gigi dan mulut yang paling
2013).
Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) tahun 2012, di
seluruh dunia 60-90% anak-anak sekolah dan hampir 100% orang dewasa
menjaga oral hygiene. Nilai kebersihan gigi dan mulut penting untuk
Kesehatan gigi dan mulut tidak semata-mata mengenai gigi, tetapi juga
1
2
berhubungan dengan gusi dan tulang pendukung dan jaringan lunak pada
angka kejadian karies gigi (Costa, et al., 2012). Kelompok usia 35-40 tahun
gigi yang diberikan (Pintauli dan Hamada, 2008). Menurut Riskesdas (2013),
gigi dan mulut yaitu 29,5% sedangkan laki-laki yaitu 27,7% (Riskesdas,
2013).
Permasalahan gigi dan mulut terendah di Kota Kediri sebesar 14,2%.
(Riskesdas, 2013).
Menurut hasil data dari puskesmas Kecamatan Saronggi Kabupaten
Sumenep pada tahun 2016 usia tertinggi yang mengalami permasalahan gigi
dan mulut yaitu usia 20-44 tahun sebanyak 912. Permasalahan gigi dan mulut
yang paling banyak terjadi yaitu penyakit pulpa dan jaringan periapikal
sebanyak 1176 dengan oral hygiene sedang sampai buruk, serta kunjungan
pasien tertinggi yaitu di Desa Tanjung sebanyak 342. Penduduk wanita usia
berjumlah 175 orang dari total seluruh penduduk wanita berjumlah 1769
orang.
3
tempat yang dipilih peneliti, karena di desa tersebut belum pernah dilakukan
wanita usia 35-40 tahun. Penelitian dilakukan pada wanita usia 35-40 tahun,
gigi dan mulut tertinggi dan kelompok usia 35-40 tahun merupakan standar
hygiene terhadap keparahan karies pada wanita usia 35-40 tahun di Desa
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Sumenep.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Sumenep.
4
b. Untuk mengetahui oral hygiene pada wanita usia 35-40 tahun di Desa
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kabupaten Sumenep.
2. Manfaat Aplikatif
mulut.
masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan
keluarganya.