Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

membutuhkan komunikasi dalam menjalani kehidupannya. Seiring perkembangan

jaman maka berdampak pada semakin mudahnya komunikasi dengan munculnya

berbagai sarana komunikasi. Kebutuhan terhadap sarana komunikasi telah

membawa manusia pada suatu era informasi dimana masyarakat tidak dapat

dipisahkan lagi dengan sarana telekomunikasi yang dapat memberikan akses pada

pengguna untuk mendapatkan informasi di berbagai tempat di belahan dunia.

Kemudahan serta kecepatan dalam melakukan komunikasi dan teknologi yang

senantiasa berkembang membuat sarana komunikasi semakin beragam dan

mempunyai kecanggihan yang akan selalu ter-update.

Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan komunikasi yang bersifat online

semakin meningkat pesat. Salah satu bidangnya adalah internet atau yang umum

disebut dengan dunia maya dimana seseorang dapat mengekspresikan kreativitas

di dalamnya. Pada intinya, para pengguna internet dihubungkan dengan ribuan

komputer yang semuanya menyimpan informasi.1

Dengan demikian maka kemudahan ini lalu menyebar ke berbagai sektor

kehidupan manusia mulai dari pendidikan, pertahanan, kesehatan, hiburan,

1
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual (Suatu Pengantar), 2003, Alumni, Bandung,
hlm.162
2

periklanan, bahkan perdagangan. Di dalam dunia perdagangan, seseorang atau

suatu perusahaan dapat menggunakan internet untuk mempromosikan produk

yang mereka tawarkan atau menawarkan suatu layanan tertentu atau sekedar

untuk berbagi informasi. Jejaring sosial yang semakin marak belakangan ini pun

turut menjadi suatu ladang usaha baru dan juga promosi yang sangat

menguntungkan bagi para pelaku usaha, mengingat cepatnya informasi yang dapat

diperoleh hanya dengan mengakses suatu jejaring sosial atau internet. Hanya

dengan melakukan pencarian di internet maka seseorang dapat dengan cepat

memperoleh apa yang dicarinya. Hal ini lah yang melatarbelakangi munculnya

website atau situs internet yang merupakan suatu wadah baru di dunia maya bagi

para pelaku usaha untuk menawarkan suatu layanan atau produk mereka.

Seiring berkembangnya teknologi maka memicu pula tumbuhnya

kreativitas dalam menghasilkan suatu inovasi yang memiliki suatu kegunaan dan

juga kekhasan yang secara otomatis dilekati oleh suatu sifat komersil karena

inovasi tersebut dapat didayagunakan untuk kebutuhan manusia bahkan

mempermudah aktivitas manusia. Salah satu dari bentuk perkembangan teknologi

dan kreativitas manusia yaitu munculnya website atau situs internet yang memuat

berbagai hal seperti berita, atau karya tulis, gambar, foto, video, dan lainnya yang

merupakan hasil dari intelektual manusia. Mengingat hal tersebut maka penting

dirasa adanya suatu perlindungan terhadap inovasi-inovasi yang bermunculan

seiring dengan perkembangan teknologi. Hak atas kekayaan intelektual (HKI)

merupakan hasil proses berpikir manusia yang menjelma ke dalam suatu ciptaan

atau penemuan. Ciptaan atau penemuan tersebut merupakan milik yang di atasnya
3

melekat suatu hak yang bersumber dari akal (intelek).2 Indonesia telah

meratifikasi Agreement Establishing the World Trade Organization

(Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia), yang kemudian disebut World

Trade Organization (WTO), dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994

tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57) dan Establishing

on Trade-Related Aspects of Intelectual Property Rights (TRIPs) menjadikan

pentingnya peran hak kekayaan intelektual dalam mendukung perkembangan

teknologi yang dihasilkan.

Saat ini Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan di bidang

hak kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan sebagaimana disyaratkan

dalam persetujuan TRIPs. Peraturan perundang-undangan tersebut antara lain :

1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

menggantikan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7

Tahun 1987 dan untuk kedua kalinya diubah dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997;

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang

Perlindungan Varietas Tanaman;

3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia

Dagang;

2
Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Ditjen HKI, 2006, hlm. 7
4

4. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain

Industri;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain

Tata Letak Sirkuit Terpadu;

6. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten; dan

7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang

Hak Cipta, hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu

dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Hak cipta terdiri atas hak ekonomi (economic rights) dan

hak moral (moral rights). Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat

ekonomi atas ciptaan serta produk hak terkait. Hak moral adalah hak yang melekat

pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa

alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa hak cipta merupakan suatu bentuk penghargaan

atas terciptanya suatu karya yang melekat dan dapat dimanfaatkan atau

didayagunakan oleh pencipta maupun pemegang hak cipta.

Meluasnya pemakaian internet oleh masyarakat ternyata membawa

konsekuensi tersendiri yaitu munculnya tindak kejahatan baru yang muncul

seiring dengan perkembangan teknologi seperti timbulnya carding, cracking, dan

cybersquating yang semakin menjamur di dalam jaringan internet selain itu juga

dengan segala kemudahan yang didapatkan melalui penggunaan jaringan internet


5

ini memungkinkan munculnya masalah baru di bidang hak kekayaan intelektual,

terutama yang berkenaan dengan Hak Cipta.3

Pada tanggal 19 September 2013 YAHOO!Inc,yang selanjutnya akan

disebut Yahoo, yang merupakan suatu perusahaan raksasa di bidang internet

mengirimkan somasi kepada pengelola situs kudunyahoo.com, yang selanjutnya

akan disebut Kudunyahoo. Surat tersebut dikirimkan kepada Hady Hidayat

tertanggal 19 September 2013 dan ditandatangani oleh kuasa hukum Yahoo, Daru

Lukiantono dan Primastuti Purnamasari.

Yahoo mengajukan keberatan tersebut kepada Kudunyahoo karena pihak

Yahoo menganggap telah terjadinya pelanggaran hak kekayaan intelektual. Kasus

ini merupakan salah satu contoh kasus yang terjadi di dalam ruang lingkup

perkembangan tehnologi yang terkait dengan hak cipta dan sangat menarik untuk

diulas lebih jauh mengingat Kudunyahoo merupakan merupakan website lokal

yang berkedudukan di Indonesia dan pelanggaran hak cipta yang semakin marak

belakangan ini. Selain itu juga terdapat indikasi pelanggaran hak kekayaan

intelektual lainnya di dalam sengketa ini, yaitu merek. Mengingat Yahoo

merupakan perusahaan besar yang mendunia dengan merek Yahoo. Dan juga isu

yang menyebar di media sosial dan di masyarakat bahwa Kudunyahoo dianggap

telah melakukan pelanggaran terkait dengan hak cipta.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk penulisan hukum dengan

judul ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA ANTARA

3
Tim Lindsey, Op.Cit hlm. 161.
6

YAHOOMELAWAN KUDUNYAHOO TERKAIT DENGAN HAK CIPTA

DAN MEREK

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

menjadi fokus dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana alur sengketa hak cipta antara Yahoo melawan

Kudunyahoo? Dan apakah Kudunyahoo dapat dikatakan melakukan

pelanggaran hak cipta database dan tampilan website terhadap Yahoo?

2. Apakah Kudunyahoo dapat dikatakan melakukan pelanggaran Prinsip

Persamaan Pada Pokoknya dalam Undang-undang nomor 15 Tahun

2001 tentang Merek terhadap Yahoo?

3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penegakkan hukum terkait hak

cipta di media internet?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, dapat

dirumuskan beberapa hal mengenai tujuan yang akan dicapai dari

penelitian ini, yaitu :

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui bagaimana alur sengketa yang terjadi antara

Yahoo dengan Kudunyahoo dan untuk mengetahui apakah

Kudunyahoo dapat dikatakan melakukan pelanggaran hak cipta

database dan tampilan website terhadap Yahoo.


7

b. Untuk mengetahui apakah Kudunyahoo melakukan pelanggaran

Prinsip Persamaan Pada Pokoknya dalam Undang-undang nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek terhadap Yahoo

c. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam rangka

menegakkan hukum terkait dengan hak cipta di media internet.

2. Tujuan Subyektif

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan atau data

guna penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu syarat yang harus

dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Gadjah

Mada.

D. Keaslian Penelitian

Sepanjang penelusuran kepustakaan yang telah penulis lakukan di

Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan internet,

penulis menemukan dua karya tulis yang tema bahasannya hampir sama

dengan tema yang penulis angkat ini. Adapun judul dari penelitian tersebut

adalah Perlindungan Hak Cipta Atas Buku Elektronik Pada Jaringan

Internet Di Yogyakarta Tahun 2011 yang ditulis oleh Nawungkrida Rio

Pangestu (2012, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta),

Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Fotografi Digital Di

Website Fotografer.net yang ditulis oleh M. Noor Ghifari (2012, Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).


8

Meskipun sama-sama meneliti mengenai hak cipta tetapi penelitian

yang dilakukan penulis ini berbeda dengan penelitian yang telah ada

sebelumnya. Selanjutnya adalah Perlindungan Hukum bagi Pemegang Hak

atas Merek Terdaftar Pertama (Studi Kasus Kemiripan Merek antara Batik

Danar Hadi sebagai Pemegang Merek Terdaftar Pertama dengan Batik

Diana Hadi) oleh Safiera Sari Alvebrina (2012, Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada). Penelitian yang dilakukan penulis adalah

mengenai analisis terhadap hak cipta dan merek di dalam sengketa yang

terjadi antara Yahoo melawan Kudunyahoo. Dengan demikian maka

penulisan hukum ini jelas berbeda dilihat dari segi obyek pembahasan dan

muatan permasalahan yang akan diteliti.

Dan juga fakta bahwa penulisan hukum dengan judul Analisis Yuridis

Terhadap Sengketa Antara Yahoo Melawan Kudunyahoo Terkait dengan

Hak Cipta dan Merek belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut,

penulisan hukum ini adalah karya mandiri penulis. Apabila ditemukan

penelitian yang serupa, maka diharapkan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dapat digunakan untuk melengkapi penelitian yang telah ada

sebelumnya serta memperkaya khasanah penulisan hukum yang bersifat

akademis

.
9

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

ilmiah dalam pengembangan ilmu hukum, khususnya mengenai sengketa

hak cipta yang terjadi di dunia maya atau internet dan juga terkait dengan

hak merek.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk menambah

wawasan, pengalaman, dan pengetahuan di bidang penelitian yang

berhubungan dengan perlindungan hak cipta di dalam dunia maya atau

internet serta hak merek. Dengan demikian, penelitian ini juga diharapkan

mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap masyarakat dan juga

pemerintah agar membantu pihak-pihak yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai