Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan di beberapa tahun
terakhir. Kanker payudara di Indonesia berada di urutan kedua sebagai kanker
yang paling sering ditemukan pada perempuan setelah kanker mulut rahim.
Kanker adalah jenis penyakit yang muncul akibat dari pembelahan sel-sel somatis
yang abnormal. Kanker berawal dari munculnya tumor, sedangkan tumor dibagi
menjadi dua yaitu tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Salah satu jenis kanker
adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan hasil pembelahan sel-sel
payudara yang tidak normal. Carpenito (2000) menyatakan bahwa kanker
payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel
abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan
limfe dan pembuluh darah.
Kanker payudara berasal dari munculnya tumor di daerah payudara, yang
kemudian akan menyebar di dalam payudara melalui pembuluh darah dan
pembuluh kil. Kanker payudara umumnya menyerang kaum wanita. Akan tetapi,
saat ini kasus kanker payudara yang menyerang kaum laki-laki bukanlah suatu hal
yang asing. Penyakit kanker payudara juga tidak mengenal batasan usia. Penyebab
munculnya kanker payudara dapat berasal dari keturunan, mutasi, maupun
lingkungan. Mutasi terjadi jika kromosom-kromosom di dalam tubuh patah yang
kemudian yang menyambung dengan kromosom lain sehingga akan muncul
kromosom tubuh yang berbeda. Lingkungan merupakan faktor yang sangat
menentukan, seperti akibat radiasi sinar X, sinar ultraviolet, serta berlebihnya zat-
zat kimia yang mengendap dalam tubuh terutama di bawah lapisan kulit.
Mencukur atau mencabut rambut ketiak merupakan salah satu hal yang
Dapat menyebabkan munculnya kanker payudara. Saat mencukur atau mencabut
rambut ketiak, secara tidak sengaja dapat melukai kulit ketiak sehingga kulit
ketiak akan semakin tipis, mudah iritasi, dan pori-por rambut akan terbuka lebih
lebar sehingga mempermudah bibit-bibit penyakit masuk dalam tubuh. Bibit-bibit
penyakit dapat berasal dari kuman dalam keringat, dan lebih parahnya yang
berasal dari zat-zat kimia yang terkandung dalam deodorant. Sehingga cara yang
lebih aman sebaiknya menggunakan gunting khusus rambut ketiak.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka perlu
disampaikan tentang bahaya mencabut atau mencukur rambut ketiak. Dengan
demikian, makalah dengan judul hubungan mencukur atau mencabut rambut
ketiak dengan munculnya kanker payudara perlu ditulis dan dibahas lebih lanjut.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini
dipaparkan rumusan masalah dalam makalah.
1) Bagaimana cara mengenali lebih awal kanker payudara?
2) Bagaimana cara menghilangkan rambut ketiak dengan aman?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini
dipaparkan tujuan penulisan makalah.
1) Mampu mengenali lebih awal kanker payudara.
2) Mampu mengetahui cara menghilangkan rambut ketiak dengan
aman.
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada Bab.1,


pembahasan masalah akan menyajikan tentang (1) cara mengenali lebih
awal kanker payudara dan (2) cara menghilangkan rambut ketiak dengan
aman.

2.1 Cara mengenali lebih awal kanker payudara


Kanker payudara bukanlah penyakit yang mudah untuk dikenali
karena pertumbuhan sel-sel kanker yang berlebihan tidak dapat dirasakan.
Diawal perkembangbiakan sel-sel kanker atau saat muncul tumor jinak
belum terjadi gejala-gejala yang mencurigakan dan hal ini yang sering
dianggap remeh oleh sebagian pasien. Akan tetapi saat ini sebenarnya
sudah muncul benjolan di dalam ketiak. Pada kenyataanya saat tumor
jinak sudah muncul, sel-sel tumor ini akan terus berkembang menjadi
tumor ganas (kanker). Saat sudah menjadi kanker stadium akhir penyakit
ini akan semakin sulit untuk disembuhkan. Sehingga sangat diperlukan
penganalan lebih awal tentang penyakit kanker payudara yaitu dengan
cara-cara yang dapat dilakukan setiap hari, minimal dilakukan satu bulan
sekali yaitu dengan rutin mengecek kondisi payudara apakah ada yang
berubah dan setiap bulan setelah menstruasi dilakukan pengecekan dengan
memijat payudara untuk mematiskan tidak ada benjolan yang tumbuh di
dalam payudara. Hal ini merupakan cara yang efektif dan efisien untuk
dapat dilakukan semua orang, namun semakin baik jika melakukan cek
secara rutin kepada dokter. Pengenalan lebih awal penyakit kanker
payudara ini sangat membantu mengurangi pasien kanker payudara
terutama di Indonesia.
2.1.1 Definisi kanker payudara
Kanker payudara secara umum dapat dikatan sebagai hasil
perkembangan sel-sel kanker yang berlebihan sehingga dapat bersifat
merusak jaringan payudara.
1) Harianto dalam anggorowati (2005) menyatakan bahwa
kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal
dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas.
2) Carpenito (2000) menyatakan bahwak kanker payudara
adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah.

2.1.2 Penyebab kanker payudara


Penyebab kanker payudara pada dasarnya belum dapat dipastikan
faktor utamanya. Nani dalam anggorowati (2009) menyatakan bahwa
seseorang akan memiliki risiko terkena kanker payudara lebih besar bila
anggota keluarganya ada yang menderita kanker payudara atau kanker
ovarium. Akan tetapi ada beberapa faktor lain yang dianggap sebagai
pemicu timbulnya kanker payudara yaitu:
1) Kontaminasi senyawa kimia yang berlebihan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dapat berasal dari
kebiasaan merokok atau zat-zat yang terkandung dalam
deodorant.
2) Wanita memiliki peluang lebih besar terkena daripada laki-
laki.
3) Adanya riwayat obesitas.
4) Adanya mutasi kromom-kromosom akibat radiasi sinar X,
radiasi sinar ultraviolet.
5) Wanita yang tidak pernah melahirkan anak.
6) Wanita yang melahirkan anak setelah usia 35 tahun.
7) Wanita yang tidak pernah menyusui. Harianto dalam
anggorowati (2005) menyatakan bahwa risiko orang yang
tidak menyusui akan lebih besar terserang kanker.
8) Wanita yang terlalu cepat mendapat menstruasi pertama,
yaitu kurang dari umur 10 tahun.
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan pada nomor
lima, enam, tujuh, dan delapan merupakan pengaruh akibat
ketidaknormalan kerja hormon estrogen dan progerteron yang
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan atau perkembangbiakan yang
pesat (proliterasi) pada jaringan payudara.

2.1.3 Tanda-tanda awal kanker payudara


Pada stadium awal kanker payudara tidak mudah untuk dapat
dikenali karena tidak ada rasa nyeri atau sakit pada payudara. Akan tetapi
sebenarnya saat payudara diraba akan terasa ada benjolan yang tumbuh di
dalam payudara. Akan tetapi benjolan ini bukan muncul sebelum atau
sesudah menstruasi. Pada stadium lanjut kanker payudara baru akan
mengeluarkan tanda-tanda sebagai berikut:
1) Ada cairan keluar (bukan asi) dari putting.
2) Putting mengkerut dan masuk (kecuali jika bentuk asli
masuk).
3) Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk.
4) Perubahan bentuk payudara atau putting susu.
5) Rasa nyeri atau sakit pada payudara.
6) Adanya luka disekitar putting yang dapat membusuk.

2.2 Cara menghilangkan rambut ketiak dengan aman


Rambut ketiak memilki berberapa manfaat yang kurang dipahami
oleh sebagian wanita yaitu rambut ketiak sebenarnya berfungsi untuk
menjaga suhu tubuh dengan memperlambat proses penguapan zat cair
didalam tubuh, dan berfungsi sebagai peredam gesekan antar kulit ketiak
sehingga menjaga kulit ketiak tetap halus. Akan tetapi hal ini tidak
berlaku bagi sebagian wanita yang menganggap munculnya rambut
ketiak merupakan hal yang jorok dan memalukan. Oleh karena itu,
mencukur atau mencabut rambut ketiak menjadi solusi untuk
menghilangkan rambut ketiak. Akan tetapi mencukur atau mencabut
rambut ketiak bukanlah cara yang tepat untuk menghilangkan rambut
ketiak.

2.2.1 Pentingnya menghilangkan rambut ketiak


Menghilangkan rambut ketiak bagi sebagian wanita merupakan hal
yang wajib dilakukan selain untuk menunjang penampilan
menghilangkan rambut ketiak juga untuk menjaga kebersihan tubuh.
Rambut ketiak yang lebat dapat menyimpan kuman-kuman dan
menimbulkan bau tidak sedap saat tubuh berkeringat.

2.2.2 Hubungan kebiasaan mencukur atau mencabut rambut ketiak


dengan munculnya kanker payudara
Kebiasaan mencukur atau mencabut rambut ketiak sebenarnya
tidak secara langsung dapat menimbulkan penyakit kanker payudara.
Dampak utama mencukur atau mencabut rambut ketiak sebatas semakin
menipisnya kulit ketiak, karena pada faktanya kulit ketiak lebih tipis dari
kulit tubuh yang lain. Hal ini dapat menimbulkan dampak iritasi.
Mudahnya iritasi yang terjadi pada kulit ketiak karena di sekitar bawah
kulit ketiak terdapat kelenjar getah bening yang berfungsi menjaga
kekebalan tubuh. Saat terjadi iritasi menunjukkan kerja dari kelenjar
getah bening untuk melawan bibit-bibit penyakit. Selain itu dampak
secara langsung yang dapat dirasakan setelah mencukur atau mencabut
rambut ketiak yaitu muncul luka pada kulit ketiak. Akan tetapi peluang
munculnya kanker payudara akibat kebiasaan mencukur atau mencabut
rambut ketiak masih mungkin terjadi terutama akibat kontaminasi dengan
zat-zat kimia yang terkandung di dalam deodorant. Hal ini terjadi saat
setelah mencabut atau mencukur rambut ketiak maka pori-pori kulit
ketiak akan terbuka lebih lebar dari normalnya. Sehingga zat-zat kimia
dalam deodorant akan semakin mudah untuk dapat masuk dalam kulit dan
mengendap di bawah lapisan kulit di sekitar payudara yang dapat
mengganggu proses pembelahan sel. Gangguan inilah yang menyebabkan
munculnya kanker payudara.

2.2.3 Macam-macam menghilangkan rambut ketiak.


Menghilangkan rambut ketiak dengan aman sangat perlu diketahui
dan dilakukan oleh semua orang yang ingin menghilangkan rambut
ketiak. Dengan demikian diharapkan untuk mencegah timbulnya berbagai
penyakit yang berbahaya. Berikut macam-macam meghilangkan rambut
ketiak menghilangkan rambut ketiak dengan aman.

2.2.3.1 langkah-langkah menghilangkan rambut ketiak dengan


mencukur
1) Pastikan menggunakan pencukur yang tajam untuk mengurangi
kemungkinan terjadi luka.
2) Mencukur saat mandi dengan menggunakan busa atau
shampoo.
3) Setelah mencukur hindari penggunaan deodorant atau bedak
apapun selama minimal tiga hari. Hal ini dilakukan agar pori-
pori kulit ketiak kembali normal, sehingga za-zat kimia
deodorant tidak mudah terserap oleh kulit ketiak.

2.2.3.2 menghilangkan rambut ketiak dengan mencabut


Mencabut rambut ketiak sebenarnya merupakan hal yang sangat
tidak dianjurkan untuk menghilangkan rambut ketiak, karena dengan
mencabut akan menimbulkan rasa sakit dan pelebaran pori-pori kulit
ketiak akan semakin parah. Apabila memutuskan untuk mencabut rambut
ketiak, maka jangan pernah menggunakan deodorant atau bedak minimal
selama tiga hari.
2.2.3.3 menghilangkan rambut ketiak dengan menggunting
Cara inilah yang paling aman untuk menghilangkan rambut ketiak.
Gunakan gunting khusus untuk menghilangkan rambut ketiak sehingga
tidak timbul luka dan tidak terjadi pelebaran pori-pori kulit. Selain itu
dengan menggunting tidak akan timbul rasa sakit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pada BAB II telah dipaparkan secara rini penjelasan tentang (1)
cara mengenali kanker payudara dengan aman dan (2) cara
menghilangkan rambut ketiak dengan aman. Berdasarkan pembahasan
tersebut dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
Cara mengenali lebih awal kanker payudara merupakan hal yang
tidak mudah karena pada stadium awal tidak ada rasa sakit dan tidak
nampak terjadi perubahan pada payudara. Akan tetapi saat sudah
memasuki stadium lanjut baru akan nampak perubahan pada kanker
payudara dan saat kondisi ini sudah tidak mudah untuk disembuhkan.
Cara menghilangkan rambut ketiak dengan aman dapat dilakukan
dengan menggunting rambut ketiak untuk menghindari pelebaran pori-
pori kulit ketiak

3.2 Saran
Berdasarkan pada simpulan yang telah dikemukakan di atas, ada
beberapa saran yang ditujukan. Cara mengenali lebih awal kanker
payudara dan cara menghilangkan rambut ketiak dengan aman wajib
diketahui dan diterapkan terutama oleh kaum wanita. Sehingga
diharapkan jumlah penderita kanker payudara dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Anggorowati, lindra. 2013. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal


KesehatanMasyarakat,(online),121-126,
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas), diakses 3 Oktober 2015.
Desanti, Ophi Indria, IM Sunarsih, Supriyati. 2010. Persepsi Wanita Berisiko
Kanker Payudara Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Di Kota
Semarang, Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat, (online), 26 (3):
152-161, (http://journal.fkugm.ac.id/nju/index.php/kemas), diakses 4
Oktober 2015.
Suyono, Rizka A., Dewi A., Ariva L. 2015. Cerdas Menulis Karya Ilmiah.
Malang: Gunung Samudera.
Tim Penanggulangan dan Pelayanan Kanker Payudara Terpadu Paripurna RS.
Kanker dharmais. 2002. Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini. Jakarta:
Pustaka popular obor. Dari informasi kesehatan, (Online),
(http://www.informesdika.com), diakses 3 Oktober 2015.
Tim Revisi Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima Universitas Negeri
Malang. 2010.

Anda mungkin juga menyukai