Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Umumnya di Indonesia anak prasekolah mengikuti program Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB) dan program Taman Kanak-kanak (TK). Pada usia ini, anak perlu
asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup, sehingga orang tua perlu
mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Sedangkan
menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan
proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan

B. Tujuan pemberian nutrisi yang seimbang pada anak pra sekolah.


Masa prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak meliputi
masa kanak-kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Masa prasekolah adalah masa peralihan
antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh
kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat,
mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.
Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat badan.
Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan
pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter
anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting
guna menghadirkan pertumbuhan optimal.

Umur 4-6 tahun


Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :
a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih makanan yang
disukai.
b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah maupun sekolah.
c. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.
Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada usia 4-6 tahun adalah :
a. untuk membangun tubuh/ memelihara dan memperbaiki bagian-bagian tubuh yang rusak (zat
pembangun; misalnya protein, mineral, dan air)
b. untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan protein)
c. untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin, air, dan mineral).

C. MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH


Anak-anak pra-sekolah sering dianggap sedang memasuki fase johnny won,t eat. Anak
seusia ini banyak melakukan aktivitas fisik (bermain dan lari-lari kesana kemari). Sehingga harus
lebih banyak asupan makanan pada anak.
Pada umumnya adalah masalah kesulitan makanan, kesulitan makanan anak yaitu kurangnya
nafsu makan. Kesulitan makan juga timbul jika alat pencernaan mengalami kelainan maupun
reflex-refleks yang berhubungan dengan makan terganggu. Permaslahan pada usia TK (pra-
sekolah) adalah usia ini seorang anak merupakan golongan konsumen pasif yang belum dapat
mengambil dan memilih makanan sendiri. Mereka juga masih sukar di berikan pengertian
tentang makanan, diusia ini anak amat rentan terhadap berbagai penyakit infeksi terutama
apabila kondisi kurang gizi.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut Palmer dan Horn
yang dikemukakan Samsuddin (1985) antara lain adalah :
1. Kelainan neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat-alat tubuh,
kelainan esophagus (saluran menelan) dan lainnya.
2. Kelainan kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alatpencernaan seperti lidah,
saluran pencernaan,
menyebabkan anakmengalami kesulitan untuk makan atau menimbulkan muntah-muntah.
3. Kelainan gigi
Kerusakan pada gigi atau ketidak sempurnaan pada gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak
mengunyah atau menggigit makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga enggan untuk
makan
4. Penyakit infeksi akut dan menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkankurang nafsu makan (anoreksia)
dan sulit menelan. Infeksi inimempersukar anak untuk menerima makanan.
5. Defisiensi nutrien/gizi
Defisiensi golongan yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anoreksia karena
produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan apatis.
6. Kelainan psikologik
Disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengaturmakan anaknya.

D. UPAYA MENGATASI MASALAH MAKAN PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH


Akibat dari kesulitan makan akan berpengaruh terhadap gizi seorang anak. Upaya untuk
mengatasi kesulitan makan adalah menghilangkan penyebab kesulitan makan. Secara garis besar
dapat dilakukan upaya dietetik dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetik
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang makanan. Adapun
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makanan ialah :
a. Umur dan berat badan anak
b. Keadaan penyakit anak
c. Keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi, usus, dsb
d. Kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
e. Penerimaan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan
Bila menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat meminta bantuan atau
berkonsultasi dengan ahi gizi. Dengan bantuan seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak
yang memenuhi persyaratan :
a. Jumlah kebutuhan setiap nutrien disesuaikan dengan daftar kebutuhan nutrien dan besarnya
makanan.
b. Jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien yag diperlukan dengna
menggunakan daftar komposisi bahan makanan berbagai macam bahan makanan.
c. Bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak, saring atau cair.
d. Jadwal waktu makan dalam sehari
e. Cara pemberian makanan dengan cara biasa atau memakai alat
2. Upaya psikologik
Adalah upaya yang dilakuka orang tua dalam mengelola dan mengatur makan anak. Dapat
dilakukan dengan cara antara lain :
a. Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu perlu sabar, tenang,dan tekun.
b. Adakan suasana makan yang menyenangkan anak,bersih dan berikan pujian apabila anak
melakukan cara makan dengna baik serta cukup makan.
c. Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak dan sesuai dengan kondisi anak sehingga
memudahkan anak untuk makan.
d. Orang tua hendaknya memperhatikan porsi yang pantas untuk anak dengan cara, memberi
porsi makan yang sekiranya anak tersebut dapat menghabiskannya, serta memberi pujian
pada anak karena dapat menghabiskan makanannya.
e. Memberikan makanan-makanan baru ketika anak sedang lapar untuk meningkatkan variasi
selera makannya.
f. Jangan terlalu memaksakan satu jenis makanan yang anak tidak suka.

E. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK ANAK PRA-SEKOLAH


1. KALORI
Kalori merupakan satuan panas dalm proses metabolisme dan dipakai untuk menyatakan
besarnya energi yang terkandung dalam bahan makanan. Sewaktu laju pertumbuhan menurun
pada masa pra-sekolahkebutuhan kalori per kg tidak setinggi pada waktu masa bayi dan nafsu
makannya jua menurun. Kebutan kalori anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg BB/hari.
2. PROTEIN
Keperluan protein untuk anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg BB/hari.
Sumber makanan dari : telur, ayam, bebek, daging, jeroan, ikan, ikan laut, ikan air tawar,
udang, susu, keju, sereal, kacang-kacangan, kacang tanah, kacang kedelai, tahu, tempe,
jagung, beras, gandum.
3. KARBOHIDRAT
Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari karbohidrat.
Sumber makanannya :
susu, tepung, ubi, singkong, sagu, sereal, beras,jagung, gandum, buah, sirup, kue, sayur.
4. LEMAK
Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makanannya : susu, keju, kuning
telur, mentega, margarin,minyak nabati, kacang tanah, daging, jeroan, otak, ikan.
5. CAIRAN
Keperluan anak balita berkisar antara 100-125 ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800
ml/hari.
6. VITAMIN A ATAU RETINOL
Kebutuhan vitamin A anak balita adalah 800ng RE/hari.
Sumber makanan : hati, minyak ikan, susu, produk kemasan susu, ikan air tawar, kuning telur,
mentega, sayur dan buah berwarna hijau, kuning dan merah.
7. TIAMIN
Kebutuhan tiamin anak balita adalah 0,5-0,6 mg/hari.
Sumber makanan :
hati, daging, susu, kuning telur, sereal, beras,setengah giling, gandum, kacang-kacangan dan s
ayuran.
8. RIBOFLAVIN
Kebutuhan riboflavin anak balita adalah 0,8 mg/hari.
Sumber makanan : susu, keji, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur berdaun hijau.
9. NIASIN
Kebutuhan niasin anak balita adalah 13 mg/hari.
Sumbemakanan : daging, ikan, ayam, hati, sereal, sayuran berwarnahijau dan kacang tanah.
F. CARA MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK ANAK PRASEKOLAH
Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu
berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik.
Apabila kegemukan, jangan berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah
suasana makan menjadi menyenangkan.

Tabel I. Makanan panduan untuk anak pra sekolah


Kelompok makanan Disarankan porsi harian Disarankan melayani ukuran
Sayur-sayuran berdaun 3-5 porsi cangkir sayuran yang
hijau gelap, kuning, Sertakan semua jenis secara dimasak
kacang kering dan teratur. Sering sajikan cangkir sayuran mentah
kacang polong, dan sayuran hijau tua. Sajikan cincang
sayuran-sayuran kacang kering dan kacang cangkir sayuran mentah
lainnya polong yang dimasak dalam berdaun seperti seperti daun
beberapa kali seminggu selada atau bayem
Buah-buahan 2-4 porsi buah utuh seperti pisang,
Sertakan buah-buahan apel, jeruk atau irisan melon
atau jus pada mereka cangkir jus
secara teratur cangkir dimasak atau buah
kalengan
cangkir kismis
Sereal, nasi dan pasta 6-11 porsi potong roti
Termasuk beberapa porsi roll, biskuit atau muffin
produk gandum harian 4 kerupuk, biskuit asin
cangkir dimasak sereal,
nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk makan
sereal kering
dari camgkir untuk
dimasal sereal panas
Susu, yogurt dan keju 4 porsi cangkir susu atau yogurt
ons keju alami
ons keju diproses
Daging unggas, ikan, 3-5 porsi 1 ons daging dimasak
kacang kering dan Unggas atau ikan
kacang polong, telur telur
dan kacang-kacangan cangkir kacang masak
2 sendok makan selai kacang
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian yang telah dibahas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa masa
prasekolah adalah masa peralihan antara masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia
ini dalam menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup
protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara
seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini memerlukan kalori sebesar 50 kkal per kg berat
badan. Anak-anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring dengan
pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan pertumbuhan, karakter
anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat
penting untuk mencapai pertumbuhan optimal.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai
berikut.
1. Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang kepada anaknya ketika
berusia 1-6 tahun.
2. Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, sunita. Susirah sotardjo. Moerijanti soekarti. 2011. Gizi seimbang dalam Daur
Kehidupan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Boediman, Dradjat. 2009. Sehat Bersama Gizi. Jakarta : CV. Sangung Seto.
3. Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
4. Purwitasari, Desi. Dwi Maryanti. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi Yogyakarta : Nuha
Medika.
5. Santoro, Soegeng, Anne Lies Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai