Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL SENI

Artikel Tentang Macam Macam Seni

Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK.
Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan
indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah,
tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno.
Begitu juga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan
adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti
mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu.
berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum :

Macam Macam Seni


1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap
yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke
dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan
memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan
memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta
kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada
dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang
kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium.
Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan
wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi
bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan
secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa.
Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah
perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan
dengan unsur cabang kesenian.

2. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan
notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan
instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik
Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang
kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik
Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon,
dan terompet.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan
memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi
dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi
dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat
notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat
atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni
musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki
proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus
kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik
banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis,
eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-
bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman
Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada
saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.
Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap
menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam
penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu,
dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik
untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin
mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan
penghayat musiknya.

3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater,
kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang
casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan
penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus
yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan
membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual
yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis
teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara
dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting,
pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian
penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.

4. Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi
unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-
maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan,
kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam
penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami
arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an
berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan
koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek
keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan
membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber
daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui
gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari
untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur
terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan
sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting
hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di
daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat
untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral
maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman
prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan
tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak.
Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki
makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka
gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang
diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan
dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran
fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara
dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari
mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifatfungsi magis-ritual yang
dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap
upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya
mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari
jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini,
kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional,
dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh
sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat
memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

5. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam
bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni
lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan
lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian
dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita
tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas
cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada
berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan
multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba
berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni
yang pernah kalian buat atau kalian kenali.

6. Seni Berwawasan Teknologi


Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi
berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu
reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang
seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah
munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema),
audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang
berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan
pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan
teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian
dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru
sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat
canggih.
Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam
permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan
imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam
menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah
ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat
efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar
kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan
bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat
dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan
pendekatan psikologis.

Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni
berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan
proses berkesinambungan.
Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan multidimensional
mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.

1. Menyiapkan pendidikan yang sejajar,


2. Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya
3. Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,
4. Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.

Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep dasar


pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang integral dapat
menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam pendidikan model
profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk mencetak profesionalisme penari
yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki kesanggupan untuk
mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum maupun d lingkup
pendidikan formal yang dimiliki.
Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki indikator yang
dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan seni dan seperangkat
keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan
keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini dibekali dengan ide yang dibalut kerja
kreatif, jadwal terprogram, serta proses penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme
sehingga pengalaman ke depan menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak
kreatif yang terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada
landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi simulasi yang
mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan konsep profesional
dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini dibutuhkan penempaan yang memiliki
landasan basis profesional sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional
menjadi tangguh dalam berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa
depan. Dengan demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-
bibit profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat ditawar
lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah sebagai berikut di
bawah ini.

1. Menekankan kepada produk/hasil,


2. Pengetahuan profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,
3. Obyektivitas dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,
4. Gaya penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,
5. Prosedur imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol
profesionalismenya,
6. Kemampuan, kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik
konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.
7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk berkualitas adalah simbol
pematangan diri dan penempaan mentalita pengalaman yang terasah dalam
performa profesionalisme yang diidamkan.
8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku profesional, artis dan koreografer.

Itu tadi adalah sekilas penjelasan saya tentang seni yang mudah mudahan akan bisa
menambah wawasan teman teman tentang seni. Jadilah seniman yang baik, seniman yang
baik tidak membutuhkan alkohol untuk mendapatkan inspirasi.

Artikel Tentang Seni dan Teater


A. Wawasan Seni
Wawasan seni adalah pandangan, sikap, pendekatan, dan pengertian teatang
prinsip berkesenian dan terhadap hasil karya seni. Kesenian adalah setiap hasil
karya manusia yang mengandung keindahan atau setiap ekspresi (ugkapan ) diri
manusia yang hendak menyampaikan gejolak jiwanya melalui proses penciptaan
yang didasarkan atas nilai etis dan estetis. Wawasan yang akan dibahas disini
adalah wawasan seni yang dikaitkan dengan pendidikan kesenian disekolah umum.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kepekaan terhadap rasa keindahan yang
sama. Adapun yang membedakan manusia satu dengan lainnya adalah kadar
kepekaannnya. Apabila kadar kepekaan terhadap rasa keindahan orang dapat
memberikan tanggapan penghargaan dan penilaian yang dari lainnya. Kepekaan
terhadap rasa keindahan dapat dilatih dengan menghadapkan seseorang kepada
suatu hasil ungkapan yang berwujud hasil karya seni, melalui sentuhan-sentuhan
inderawi dengan menggunakan kepekaan rasa yang dimiliki. Tinggi rendahnya
penghargaan terhadap karya seni bergantung pada kadar kepekaan terhadap rasa
keindahan yang dimiliki seseorang.
Pendidikan kesenian di sekolah menengah umum pada dasarnya memberikan bekal
kepada siswa untuk dapat mempertinggi dan mempertajam kadar kepekaannnya
terhadap rasa keindahan. Hasil karya seni yang dinamakan kesenian merupakan
hasil budi daya manusia yang diungkapkan dengan menggunakan kepekaan rasa
estetik (rasa keindahan) terhadap lingkungan sekitar. Dalam proses mewujudkan
keingginan manusia berekspresi dapat dipilih suatu media yang diinginkan antara
lain gerak, suara, bunyi, laku, bahan, warna, dan garis. Bentuk karya seni dapat
berupa :
1. Seni sastra ( menggunakan media ekspresi kata atau bahasa )
2. Seni tari ( menggunakan media gerak tubuh)
3. Seni musik (menggunakan media ekspresi bunyi dan suara)
4. Seni teater (menggunakan media ekspresi laku dan suara )
5. Seni rupa ( menggunakan media ekspresi bahan, garis, wujud )

Berdasarkan media yang digunakan, kesenian dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu :


1. Seni sastra : prosa ( cerpen, novel dan esai) dan puisi
2. Seni pertunjukan : musik, tari dan drama
3. Seni rupa : lukisan, patung, kriya, grafis dan arsitektur.

Sesuai dengan pengertiannya, seni sebagai alat ekspresi gejolak jiwa manusia. Oleh
sebab itu pendidikan yang diajarkan hendknya menyangkut masalah:
1. Mempelajari proses penciptaan karya seni
2. Mengenal unsur - unsur seni
3. Merasa ikut serta dalam proses penciptaan

Dalam pendidikan seni teater di sekolah menengah umum, kalau siswa disuruh
mencoba praktik berakting atau menyutradarai suatu pertunjukan, sebenarnya dia
sekaligus dilatih untuk ikut merasakan dan mencoba proses penciptaan tersebut,
dan diharapkan dapat berpartisipasi aktif. Dalam proses ini, jika siswa tidak
mampu bermain ( berakting ) dengan baik, hal itu tidak jadi Yang penting adalah
bahwa siswa ikut berpartisipasi. Siswa tidak ijadi peaain teater yang baik, tetapi
siswa dirancang dan dilatih untuk merasakan bagaimana suatu proses penciptaan
dilakukan. Disini bukan sebagai tujuan tetapi sebagai sarana pendidikan.

B. PENGERTIAN SENI TEATER


Kata teater beasal dari kata Yunani lama ' Theatron ' yang berarti gedung atau
tempat pertunjukan. Kata Yunani Theatron diturunkan dari kata Theomai yang
berarti' dengan takjub melihat atau memandang' sehingga teater secara luas dapat
diartikan ;
1. Gedung pertunjukan atau tempat kegiatan seni dilakukan
2. Publik atau auditorium/ tempat penonton menyaksikan pertunjukan
3. Karangan/cerita yang mengenai kegiatan

Teater adalah segala bentuk pertunjukan yang ditonton oleh publik atau penonton
disuatu tempat. Drama yang berasal dari kosa kata Yunani Dran yang artinya
berbuat, bergerak atau berlaku. Drama mempunyai pengertian yang lebih sempit
dibanding dengan teater, drama berarti laku yaitu syatu ekspresi kesenian
memperagakan suatu cerita ( hasil sastra yang disebut lakon ) dalam suatu
pertunjukan yang menggunakan laku atau dialog ( kata ) sebagai alat unkapnya..
Sandiwara berasal dari bahasa Jawa yaitu dari kata Sandi dan Warah. Sandi artnya
rahasia, sedangkan Warah artinya pengajaran, ki hadjar Dewantara mengartikan
Sandiwara sebagai pengajaran yang dilakukan lewat perlambang. Dengan demikian
teater dapat di rumuskan sebagai berikut
Teater adalah suatu kegiatan berekspresi yang bertolak dari alur cerita yang
dipertunjukan dengan menggunakan tubuh sebagai media utama, sedangkan dalam
proses penciptaannnya digunakan unsur gerak, suara , bunyi dan rupa yang
disampaikan kepada penonton.
Berdasarkan rumusan diatas, unsur-unsur teater terdiri atas :
1. Tubuh sebagai media utama (pemeran,pelaku.pemain)
2. Gerak sebagai assar penunjang ( gerak tubuh dan peran )
3. Suara sebagai unsur penunjang utama (kata/dialog/ucapan dan peran)
4. Banyi sebagai unsur pembantu penunjang (bunyi benda,efek dan musik )
5. Rupa sebagai unsur pembantu penunjang ( setting,dekorasi,kostum dan cahaya)
6. Cerita sebagai unsur utama penjalin proses penciptaan suatu bentuk seni teater.

Pendidikan seni teater sebenarnya adalah pendidikan tentang kehidupan manusia,


lengkap dengan problema yang terdapat dalam kehidupan, pendidikan moral,
watak/karakter, konflik kehidupan, dan segala aspek kehidupan lainnya. Dalam
kelompok seni, teater merupakan kelompok seni yng kolektif artinya adalah bahwa
proses penciptaan suatu hasil karya seni teater tidak dapat dikerjakan atau
diciptakan oleh satu orang, tetapi dilakukan atau dibantu oleh beberapa orang,
seni kolektif menuntut suatu kerjasama ensamble yang dipimpin oleh seorang
sutradara. Dengan mempelajari proses penciptaan karya seni teater, berarti kita
juga belajar bekerja sama dengan orang lain, menghargai orang lain dan taat pada
ketentuan kebersamaan.

C. PENGETAHUAN TEATER

1. Pengenalan Bentuk Teater


Bentuk teater di Indonesia terdiri atas Teater Tradisional dan Teater
Modern.Teater Tradisional adalah suatu bentuk seni teater yang berakar dan
bersumber dari tradisi masyarakat lingkungannya. Tetare ini dihasilkan oleh
kreativitas suku bangsa Indonesia di beberapa daerah dan bertolak dari tradisi yang
sejalan dengan tata kehidupan dan kebudayaan daerah serta adat istiadat
masyarakatnya. Teater Tradisional adalah milik masyarakat yang pengolahannya
didasarkan atas cita rasa seniman pendukungnya, erat hubungannya dengan
kehidupan dan pandangan hidup serta nilai tradisi yang dimilikinya. Teater
Tradisional bertolak dari sastra lama, sastra lisan. Karena bertolak dari sastra
lisan, maka cara pengungkapan bentuk teaternya dilakukan dengan spontan, yaitu
melalui ungkapan yang improvisatoris.
Teater Modern adalah suatu bentuk yang sering disebut sebagai Teater Tidak
jarang menyebutkannya sebagai Teater naskah karena Mmkm bertitik tolak dari
karya sastra, yang disusun untuk suatu lakon Secara teknis Teater Modern,
bersumber dari konsep rnkai oieh teknik dan hukum dramaturgi. Konsep teknis
idah dituangkan dalam aturan dan tatanan yang orang yang berminat
mempelajarinya. Oleh karena itu, yang akan diajarkan bertolak dari pendekatan
teknis Teater modern (Barat).

2. Dramaturgi
Dramaturgi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk drama, yang ak dari suatu
lakon yang akan diperrunjukan diatas panggung. Seni drama pada hakekatnya
adalah bentuk kesenian yang memantulkan perikehidupan manusia dengan segala
masalahnya dalam bentuk permainan diatas panggung yang bertolak dari naskah
lakon. Penggambaran prilaku diatas panggung tidak cukup hanya secara
badaniah/jasmaniah, yaitu gerak laku yang terlihat mata tetapi juga
mneggambarkan, gerak laku rohaniah/batiniah. Gerak laku lahiriyah pada
hakekatnya adalah ungkapan dari gerak rasa batiniah, yang dirasakan secara
emosional lalu diungkapkan atau terpancar lewat gerak laku lahiriah.
Perikehidupan manusia bersendi pada unsur - unsur psikologi yang menentukan
sepak terjang dan sikap hidupnya dalam masalah yang dihadapi menurut
watak/karakter dan kepribadiannya.
Dalam seni drama, suasana akan terasa lebih hidup, lebih bergerak, dan lebih
dinamis apabila didalamnya terdapat konflik dan benturan - benturan. Hakekat
seni drama ialah pengungkapan dalam bentuk laku segala kemampuan psikis
(kemampuan kejiwaan) yang terkandung dalam diri manusia setelah mendapat
rangsangan dari konflik - konflik dalam kehidupan. Isi drama pada umumnya adalah
masalah kehidupan manusia yang lengkap dengan konflik dan segala aspek
kehidupan. Seniman yang bergerak di bidang teater harus menguasai persoalan
dramaturgi, baik seniman tersebut sebagai pengarang lakon maupun sebagi
sutradara, bahkan para pemain dan seluruh staf produksi pun harus mnegenal apa
yang disebut drmaturgi.
Lakon sebagai suatu karya teater belumlah lengkap sebagai suatu hasil karya seni
teater sebelum dipentaskan di atas panggung atau divisualkan, yaitu diperagakan
secara visual diatas panggung. Dramaturgi adalah ilmu yang mengungkapkan seluk
beluk lakon untuk dapat dipertunjukan atau divisualkan ujud peragaan diatas
panggung. Dalam pementasan suatu drama, unsur yaag dapat menghidupkan
naskah lakon diatas pentas adalah laku (action) atau disebut juga gerak laku. Nilai
dramatik yang terkandung didalamnya diperoleh dari laku tersebut, sedangkan laku
dapat muncul karena adanya konflik dalam lakon.

3. Dramatik dalam lakon


Unsur utama lakon adalah laku dramatik, sedangkan laku dramatik ditimbulkan dek
adanya konflik. Konflik terdapat dalam kehidupan lakon, padahal hakekatnya
adalah penggambaran kehidupan sebenarnya di atas panggung. Suatu pementasan
tema dapat hidup apabila kita dapat memunculkan laku tersebut.

4. Konflik sebagai Unsur Pokok Sebuah Drama


Konflik pada hakekatnya terdapat dalam kehidupan. Karena sebuah lakon
menggambarkan kehidupan, maka lakon harus mengandung konflik yang sering
disebut krisis, tekanan, ataupun ketegangan. Krisis, tekanan atau ketegangan
seringkah melibatkan konflik. Ada tiga tipe dasar yang menyebabkan terjadinya
konflik:
a. Konflik antara manusia dengan manusia
Dalam hal ini konflik dapat bersifat fisik ( adu kekuatan, bertengkar, adu mulut,
berkelahi) atau dapat juga bersifat mental,( memeras otak untuk saling
mengungguli).
b. Konflik antara manusia dan dirinya sendiri
Dalam hal ini konflik umumnya bersifat kejiwaan, mental, dan moral. Konflik
antara karakter seseorang, ketamakan, ambisi, cinta, tugas, dan kesadaran moral.
c. Konflik antara manusia dan kekuatan luar
Dalam hal ini konflik mencakup masyarakat, alam lingkungan, Tuhan, takdir, atau
nasib.

5. Tata Pentas
Tata pentas dalam pementasan drama sangat penting karena setidaknya dapat
memperlihatkan tempat kejadian yang berhubungan dengan ruang waktu dan
kapan kejadian tersebut terjadi. Penampilan tata pentas lebih menghidupkan
drama yang akan dipertunjukan. Aliran apa. yang dianut dalam menciptakan tata
pentas sudah dapat dilihat pada kesan pertama secara visual. Kehadiran tata
pentas, disamping merupakan sarana pendukung dalam pementasan, dapat lebih
menghidupkan suasana cerita yang dipentaskan.

6. Fungsi Teater di Indonesia


Di Indonesia kegiatan seni teater mempunyai berbagai fungsi:
a. Teater untuk keperluan upacara Teater tradisional di Indonesia pada umumnya
di zaman dahulu banyak digunakan untuk keperluan upacara, bahkan upacaranya
sendiri dilakukan dalam bentuk kegiatan teater. Tiap pemain, yaitu peserta
upacara, merupakan penonton dan sekaligus juga ikut aktif dalam upacara itu
sendiri.
b. Teater untuk keperluan ekspresi seni dan hiburan Teater tradisional, setelah
digunakan untuk keperluan upacara, diperlukan juga untuk masyarakat
lingkunganya, yaitu untuk hiburan. Seni pertunjukan yaitu kegiatan kesenian yang
memang dipersiapkan untuk dipertunjukan di depan penonton. Unsur suatu seni
pertunjukan :
1. Materi kegiatan
2. Seniman yang melakukan kegiatan
3. Penonton yang menyaksikan kegiatan
c. Teater untuk keperluan penyampaian pesan Teater untuk keperluan hiburan
pada mulanya hanya untuk keperluan mengisi waktu senggang dengan maksud
untuk menghibur diri. Dalam perkembangannya, para seniman teater ingin
sekaligus memanfaatkan fungsi teater sebagai media penyampaian pesan, yaitu
dapat berupa pendidikan atau penerangan. Unsur penciptaan teater menjadi
sangat penting, yaitu dengan munculnya cerita - cerita yang berkaitan dengan
karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai