PSSI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI

Tugas Mata Kuliah Perencanaan Strategis SI/TI


Dosen : Hanif Fakhrurroja, S.Si., M.T.

Hariyawan Setia Nugraha


NRP. 3314102
Kelas. 4SIP-02
ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN MENGGUNAKAN
PEST, FIVE FORCE OF COMPETITIVE, BSC DAN CSF DI PT GARUDA
INDONESIA TBK

A. Profil Perusahaan
1. Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan Garuda Indonesia merupakan salah satu
maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Maskapai penerbangan ini pertama kali mengudara
pada tahun 1940-an dalam era pendudukan Belanda. Pada saat itu maskapai masih bernama
Indonesian Airways sejak 26 Januari 1949 dengan pesawat pertama-nya yang bernama Seulawah atau
Gunung Emas. Pada awalnya Garuda Indonesia merupakan hasil kerjasama antara pemerintah
Indonesia dengan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), yang merupakan maskapai Belanda
yang kemudian semua sahamnya dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1953. Pada tahun 1953, Garuda
Indonesia telah berhasil memiliki 27 pesawat berserta staf-staf professional.

Pada tahun 2000, Garuda membentuk anak perusahaan yang bernama Citilink yang menawarkan
penerbangan dengan biaya murah ke kota-kota di Indonesia. Dengan adanya peristiwa-peristiwa
nasional yang terjadi, seperti Serangan 11 September 2001, Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS,
dan Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004 serta peristiwa jatuhnya sebuah Boeing 737 di
Yogyakarta berdampak masalah keuangan kembali terjadi di pihak Garuda. Hal ini diperparah dengan
sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat maskapai Indonesia menerbangi rute Eropa.

Setelah kembali menata krisis keuangan yang melanda Garuda. Garuda mulai mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 Februari 2011. Selain itu, Garuda juga menjadi sponsor
dalam pagelaran SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Pada tahun 2012, Garuda
Indonesia juga menjalin kerjasama dengan salah satu klub sepak bola Inggris, Liverpool FC sebagai
Partner Resmi Liverpool FC dan Partner Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool FC. Hingga
saat ini Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama konsumen Indonesia dalam penerbangan.
2. Visi dan Misi Garuda Indonesia
Visi Perusahaan
To be a sustainable airline company through customer-oriented services and growth in profit.
Misi Perusahaan
To maximize shareholder return through strong revenue growth, cost leadership in full service
operations, and group synergy while providing the highest value to customers through excellent
Indonesian hospitality.

B. PEST ( Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi ) Analisis


Model Relevansi Strategi
Politik Pengaturan tarif refernsi Melakukan product differentiation
&innovative pricing (multiple-price)
berdasarkan customer value setiap sub-classes
Ekonomi Kemungkinan melonjaknya Menetapkan asumsi harga avtur sebesar 57 sen dolar
harga minyak di pasar AS per liter.
global. Hedging Valas dalam rangka melindungi
Fluktuasi kurs mata uang. fluktuasi nilai tukar dari transaksi
pembayaran pinjaman perusahaan.
Sosial Pelayanan terhadap pelanggan Peningkatan pelayanan menghadirkan kerahmah
Kesejahteraan dan kredibilitas tamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari
karyawan Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight,
sound, taste, scent, touch, ketepatan waktu
penerbangan dan waktu kedatangan pesawat.
Mengadakan pelatihan, pendidikan dan sertifikasi
bagi karyawan
Teknologi Memaksimalkan penggunaan Penggunaan layanan e-commerce, maksimalisasi
SI / TI untuk mendukung channel digital marketing, aplikasi proses
proses bisnis pengadaan secara online (e-Procurement), IT
Service Management, penerapan e- ticketing secara
menyeluruh sesuai dengan ketentuan IATA dan juga
melakukan lelang real-time online based system (e-
Auction)
C. Five Force of Competitive Analisis
Model Pelaku Strategi
1. Persaingan Industri Lion Air Membangun anak perusahaan yaitu
(Industry Rivalry) Sriwijaya Air citylink untuk maskapai low cost,
Batik Air penambahan rute penerbangan,
peremajaan pesawat dan
menghadirkan garuda cargo.
2. Ancaman Pendatang Singapore Airlines Promosi dan harga yang lebih
Baru(Threat of New Qatar Airways terjangkau, menguatkan sisi
Entrants) Emirates Indonesia, baik dari segi budaya,
berprilaku maupun kebersihan dan
menjadi anggota Aliansi Global
SkyTeam
3. Kekuatan Tawar Airbus Mengembangkan sarana berupa SI/TI
Menawar Pemasok Boeing untuk mendapatkan informasi penting
(BargainingPower of Pertamina mengenai data
Suppliers) pemasok dan data produk yang dibeli
4. Kekuatan Tawar - Customer Local Penerapan pelayanan Garuda
Menawar Pelanggan - Customer Asing Indonesia Experience yang
(BargainingPower of mengedepankan ciri khas Indonesia
Customers) dan excellent service
Penggunaan SI/TI untuk membina
hubungan baik dengan
5. Ancaman Produk Kendaraan transportasi Membuka anak perusahaan
Substitusi (Supply darat dan laut. PT Aero Wisata
Change) (Aerowisata) bergerak pada bidang
usaha jasa industri pariwisata dan
hospitality, antara lain, perhotelan,
jasa boga, transportasi, darat dan
keagenan serta tours & travel
D. Balance Score Card (BSC)
Strategy Map
Process: Operation Management Objectives
Theme: Ground Turnaround
Financial Efisisensi Biaya
Perspective Efisiensi Biaya

Customer Memenuhi kebutuhan


Perspective pelanggan
Memenuhi Kebutuhan
Pelanggan

Internal Evaluasi system


Perspective operasional
Kontrol atas performa
supplier
Kontrol Performa Evaluasi Sistem Peningkatan kinerja
Supllier Operasional system pengadaan dan
lingkungan

Peningkatan Kinerja
Sistem Pengadaan

Learning & Growth Kepuasan pegawai


Persperctive Peningkatan
Mencapai profesionalisme
Integritas Pendidikan dan pelatihan

Peningkatan
Profesionalisme

Membangun
kompetensi & skill
Balance Scorecard
Perspective Measurement Target
Financial Saving ratio 10% dari biaya budget pengadaan

Customer Survey Kepuasan pelanggan 92% pelanggan merasa puas

Rata-rata penilaian sistem 90.0 berdasarkan penilaian SAP AIS


operasional

Key supplier management/ 4.0 berdasarkan rata-rata penilaian atas


strategic sourcing evaluation survey data supplier

Key supplier timeliness of 84% supplier tepat waktu berdasarkan


deliveries. survey data supplier
Internal
Persentase transaksi 30% dari semua transaksi pengadaan
menggunakan e-procurement

Efektifitas waktu siklus MCE target = 0.8


pengadaan

Ketersediaan modul untuk 20 modul = 100%


e- procurement (SAP)

Mengembangkan prosedur / 20 kebijakan = 100%


kebijakan e-procurement

Survey Kepuasan Pegawai 90% pegawai menyatakan puas

Employee Retention Max turnover rate sebesar 5%


Learning &
Growth
Tingkat absen karyawan 0.1% dari jumlah hari kerja

Training, seminar, workshop Minimal 40 jam = 100%


E. Critical Success Factor (CSF)
No. Urut Tujuan Strategis dan Tolok Ukurnya
Prioritas
Peningkatan kinerja sistem pengadaan dan lingkungannya

Tolak Ukur:
1
- Penyediaan modul untuk pengadaan elektronik
- Jumlah transaksi menggunakan e-procurement
- Efektifitas waktu siklus pengadaan
- Penambahan prosedur/kebijakan e-procurement

Kontrol atas performa supplier

2 Tolak Ukur:
- Hasil evaluasi supplier yang memiliki standar kualifikasi yang
ditentukan sehingga tidak menghambat proses pengadaan pada
nantinya. Evaluasi ini meliputi: strategic sourcing dan timelinerss of
deliveries.

Meningkatkan profesionalisme
3
- Evaluasi tingkat absensi pegawai.

Efesiensi biaya
4
Tolak Ukur:
- Kemampuan penghematan atas biaya pengadaan

Memenuhi kebutuhan pelanggan


5
Tolok Ukur:
- Kepuasan pelanggan

Anda mungkin juga menyukai