ASKEP Urolitiasis Elnita
ASKEP Urolitiasis Elnita
ASKEP Urolitiasis Elnita
PENDAHULUAN
tanaman obat yang ada di sekitar kita. Indonesia sangat kaya akan
(Soeryoko, 2011).
fosfat dan asam urat meningkat, dan batu tersebut dapat terjadi
deposit granuler yang kecil yang disebut pasir atau kerikil, sampai batu
berbagai zat terlarut pada saluran kemih. Batu dapat berasal dari kalsium
1
magnesium fosfat (30%), asam urat (5%), dan sistin (1%) (Brunner, dkk,
2000).
Lokasi urolitiasis dijumpai khas di kaliks atau pelvis dan bila akan
kejadian batu saluran kemih bagian atas terjadi di abad ke -20, khususnya
di daerah bersuhu tinggi dan dari Negara yang sudah berkembang. Pada
daripada wanita untuk terkena batu saluran kemih. Hal ini di pengaruhi
oleh banyak faktor, utamanya adalah lifestyle yang tidak sehat, sehingga
2
tahun 2009, dan 33 penderita (3,4%) pada tahun 2010. Data rekam medik
Ginjal Kronik (GGK) dengan proporsi 39,1 % dan infeksi Saluran Kemih
Umum Kabanjahe.
adalah :
3
2. Mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada Tn. J dengan
data :
dirawat.
4
3. Studi kepustakaan : Pengambilan data dengan membaca buku-
keperawatan ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian
2.1.3 Etiologi
2.1.4 Patofisiologi
2.1.6 Komplikasi
5
2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik
2.1.8 Penatalaksanaan
2.1.9 Pencegahan
2.2.1 Pengkajian
2.2.4 Evaluasi
BAB III. TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.1.1. Identitas Pasien
3.1.2. Keluhan Utama
3.1.3. Riwayat Kesehatan Sekarang
3.1.4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
3.1.5. Riwayat Sosial dan Ekonomi
3.1.6. Riwayat Kesehatan Keluarga
3.1.7. Riwayat Kesehatan Keluarga/ Psikososial
3.1.8. Pemeriksaan Fisik
3.2. Analisa Data
3.3. Diagnosa Keperawatan
3.4. Prioritas Masalah
3.5. Asuhan Keperawatan
3.6. Implementasi
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1. Pengkajian
4.2. Diagnosa Keperawatan
6
4.3. Intervensi Keperawatan
4.4. Implementasi
4.5. Evaluasi
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
FOTO DOKUMENTASI
DAFTAR KONSUL
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
(30%), asam urat (5%), dan sistin (1%). Namun saat ini sumber presipitasi
dari batu lebih sering dari asam urat dan infeksi yang menjadi komplikasi
dari penyakit, sehingga makna dari urolitiasis sendiri bukan hanya batu
fosfat, namun asam urat dan kristal lain juga pembentuk batu (Doenges,
2000).
Mineral-mineral tersebut tidak larut dan tidak terbawa oleh air kencing.
(Soeryoko, 2011)
8
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi
(www.apotekerbercerita.wordpress.com)
b. Fisiologi
1. Ginjal
tiap-tiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, tebal
2,5 cm. Bentuk ginjal seperti biji kacang jumlahnya ada dua buah
kiri dan kanan. Ginjal kiri lebih panjang dari ginjal kanan, berat
gram
9
Fungsi ginjal :
atau racun.
cairan tubuh
2. Ureter
3. Vesika urinaria
10
urinaria pada waktu kosong terletak di apeks vasika urinaria di
4. Uretra
dari :
1) Uretra prostatika
2) Uretra membranosa
3) Uretra kavernosa
11
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan
1) Tunika muskularis
2) Lapisan spongeosa
(Syaifuddin, 2012)
2.1.3 Etiologi
12
1. Teori inti matriks
2. Teori supersaturasi
batu
3. Teori presipitasi-kristalisasi
dan garam urat, sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan
pembentukan kalkuli :
a. Infeksi
13
akan mengubah Ph urine menjadi alkali dan akan mengendapkan
batu
infeksi
c. Jenis kelamin
d. Ras
e. Keturunan
kemih.
f. Air minum
g. Pekerjaan
14
h. Makanan
i. Suhu
kemih.
(Wijaya, 2013)
15
2.1.4 Patofisiologi
meningkat
Perubahan psiko-
kimiawi supersaturasi
- Kelainan kristaluria
- Agregalasi krista
- Pertumbuhan krita
16
2.1.5 Manifestasi Klinis
antara lain:
dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus
hidronefrosis
3. Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus
b. Batu ureter
17
3. Perut kembung ( ileus paralitik)
4. Hematuria
penisnya pada waktu buang air kecil sehingga tidak jarang dilihat
3. Bila terjadi infeksi sekunder, maka selain nyeri sewaktu miksi juga
4. Hematuria
c. Batu prostat
Pada umumnya batu prostat juga berasal dari air kemih yang secara
18
b. Batu uretra
Batu uretra umunya merupakan batu yang berasal dari ureter atau
(Wijaya,dkk, 2013)
2.1.6 Komplikasi
a. Obstruksi
b. Infeksi
e. Obstruksi traktus urinarius oleh batu atau edema pada gagal ginjal
19
c. Laboratorium: Urinalisis dilakukan untuk menentukan adanya darah
2.1.8 Penatalaksanaan
sebagai berikut :
batu
d. Analisis batu
bagian bawah :
20
a. Cytostomy : Salah satu usaha untuk drainase dengan menggunakan
berada di uretra
2.1.9 Pencegahan
c. Pengaturan diet
air kemih
21
2.2 Konsep Dasar Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Gejala :
2. Sirkulasi
Gejala :
sebelumnya (kalkuli)
d. Diare
Tanda :
3. Makanan/ cairan
Gejala :
cukup.
Tanda :
22
b. Muntah
4. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala :
Episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung pada lokasi
Tanda :
5. Keamanan
Gejala :
a. Penggunaan alkohol
b. Demam, menggigil
6. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala :
hiperparatiroidisme.
23
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
kontraksi ureteral
diuresis pascaobstruksi
2.2.3 Intervensi
1. Diagnosa I
kontraksi ureteral
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
24
b. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan ke staf
parirenal.
Kolaborasi :
dan nyeri
refleks spasme
2. Diagnosa II
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
25
Rasional : Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan
Kolaborasi :
penyebab/gejala komplikasi
3. Diagnosa III
Tujuan :
Kriteria Hasil :
vital stabil dan berat badan dalam rentang normal, nadi perifer normal,
Intervensi :
26
Rasional : Membandingkan keluaran aktual dan yang diantisipasi
kerusakan ginjal
toleransi jantung
Kolaborasi :
4. Diagnosa IV
pengobatan
Tujuan :
Kriteria Hasil :
27
Intervensi :
hidup
kemandirian
1. Diagnosa keperawatan I
2. Diagnosa keperawatan II
a. Dibuktikan oleh tanda vital stabil dan berat badan dalam rentang
normal
28
c. Turgor kulit baik
4. Diagnosa keperawatan IV
(Doengoes, 2000)
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
1. Biodata
Nama : Tn. J
Umur : 45 Tahun
Suku/bangsa : Karo/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Golongan darah : O
2. Keluhan utama
Klien mengeluh sedikit buang air kecil, nyeri saat buang air kecil,
susah tidur.
30
3. Penanggung jawab pasien/keluarga terdekat
Nama : Ny. E
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Petani
a. Provocative/pallietive
RSU Kabanjahe
b. Quantitatif/Qualitatif
pucat
c. Regional
sakit
31
f. Bagaimana terjadinya : 2 (dua) Hari yang lalu sebelum klien
gotong royong)
penyakit keturunan
32
Penyakit keturunan yang ada : Tidak ada penyakit
keturunan
8. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Pasien
penyakitnya dapat di
sembuhkan
33
Keadaan emosi : Stabil
sakit
dikunjungi keluarga
Kegemaran : Menonton tv
keadaan sembuh
Penampilan : Rapi
34
TB : 165 cm
BB : 65 kg
Kepala
Bentuk : Oval
Penglihatan Mata
jelas
anemia
Penciuman Hidung
bauan
Pendengaran Telinga
jelas
35
Cairan : Ada dalam batas normal
peradangan
bantu pendengaran
Pengecapan Mulut
Bau : Khas
dangan
Gigi
Leher
vena jugularis
Jantung
36
Nyeri dada : Tidak ada nyeri dada
jantung tambahan
Abdomen
Kulit
perubahan pigmentasi
Ekstremitas
Atas :
Bawah :
Genitourianaria
37
Anuria : Adanya Anuria
Sistem Persyarafan
kranial
di derita
Sebelum MRS
Sesudah MRS :
38
Pola Eliminasi
Sebelum MRS
BAB : Teratur
Bau : Khas
Frekuesi : 1 x/hari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kekuningan
Sesudah MRS
BAB : Teratur
Bau : Khas
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kekuningan
Pola Istirahat
Sebelum MRS
penyakit
yang terganggu
39
Sesudah MRS
sakit
dengan berbincang-bincang
dengan klien
Pola Aktivitas
Bekerja di : Ladang
Kebersihan
Sebelum MRS
Mandi : 1 x sehari
Kuku : Bersih
Pakaian : Rapi
Sesudah MRS
40
Kuku : Bersih
41
b. LFT ( Tanggal 21 April 2015)
0.9 mg/dl
Therapy :
3. Isosorbit 3x 1
4. Asam mefenamat 3x 1
5. Adalat 3x1
Yang Mengkaji,
ELNITA SARAGIH
NIM: 2012.008
42
43
3.2. Analisa Data
Kemungkinan Masalah
No Data
Penyebab Keperawatan
merah
44
5 DS : Klien mengatakan sulit Kelemahan Intoleransi
oleh keluarga
saluran kemih ditandai dengan klien mengatakan nyeri saat buang air
tidak selera makan dan porsi yang disediakan hanya 1/3 porsi yang
habis
berwarna pekat
lemas
45
3.4. Prioritas Masalah
saluran kemih ditandai dengan klien mengatakan nyeri saat buang air
tidak selera makan dan porsi yang disediakan hanya 1/3 porsi yang
habis
pekat
lemas
46
3.5. Intervensi
Nama : Tn. J No.RM : 11-66-47
Umur : 45 Tahun Ruang : V Kamar II
Jenis kelamin : Laki- laki
Diagnosa
No Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Gangguan rasa - Mengurangi - Rasa nyeri hilang - Kaji tingkat skala nyeri - Dengan mengkaji skala
nyaman nyeri nyeri - Nyaman terpenuhi - Beri posisi yang nyeri dapat mengetahui
dengan klien nyeri saat bincang dengan klien - dapat mengetahui keadaan
pemberian obat
analgesik
47
2 Gangguan pemenuhan Kebutuhan Klien mengatakan - Kaji pola makan klien - Meningkatkan selera makan
nutrisi kurang dari nutrisi klien sudah selera makan - Beri makanan bervariasi - Untuk mengidentifikasi
kebutuhan tubuh terpenuhi Porsi yang di sediakan dan dalam keadaan tingkat selera makan klien
berhubungan dengan habis seluruhnya hangat - Untuk meningkatkan
anoreksia ditandai - Beri makanan dalam masukan nutrisi
dengan klien porsi sedikit tapi sering - Menambah nafsu makan
mengatakan tidak - Beri makanan kesukaan klien
selera makan dan klien - Membantu dalam membuat
porsi yang di sediakan - kolaborasi dengan ahli rencana untuk memenuhi
hanya 1/3 porsi yang gizi dalam pemberian kebutuhan klien
habis diet - memperbanyak protein
- Kolaborasi dengan dalam urine
dokter dalam pemberian
cairan tambahan
3 Gangguan pola - Warna urine - Pola eliminasi urine - Anjurkan klien supaya - Mencegah terjadinya
eliminasi urine klien tidak kembali normal banyak minum obstruksi pada batu saluran
kurang minum di - Cairan - Warna urine putih keluarga klien supaya - Membantu dalam
48
tandai dengan klien kembali keruh sesering mungkin klien memperkeruh urine
sedikit buang air kecil normal di beri minum - Klien dan keluarga
kesehatan tentang
pentingnya banyak
minum
4 Gangguan istirahat - Kebutuhan - Klien bisa istirahat - Batasi jam kunjungan - Membantu konsentrasi dan
dengan hospitalisasi terpenuhi - Klien tampak segar - Lakukan persiapan - Mengatur pola tidur
penyakitnya ditandai menguap dan seperti pada jam 9 klien dalam istirahat tidur
dengan klien mata klen tidak malam sesuai dengan - Meningkatkan rileksasi
nyaman
kelemahan fisik ditandai kembali diinginkan - Latih dalam energi dan menyebabkan
mengatakan sulit kegiatan sehari hari ringan dan berikan - Pemenuhan kebutuhan
50
3.6. Implementasi dan Evaluasi
No
Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
Dx
Kamis 09.10 Wib - Mengkaji tingkat S : Klien mengatakan
dengan dilanjutkan
berbincang- nyeri
- Beri posisi semi
bincang fowler kepada klien
12.00 Wib - Memantau - alihkan perhatian
tanda-tanda vital klien dengan
klien berbincang-bincang
TD : 130/80 dengan klien
mmHg,RR : - Pantau tanda-tanda
20x/i, HR : 80x/i, vital klien
Temp: 36C - Kolaborasi dengan
12.30 Wib - Berkolaborasi dokter dalam
dengan dokter pemberian obat
dalam analgesik
pemberian obat
51
analgesik
Asam mefenamat
3x1
hangat habis
sering dilanjutkan
makanan klien
lunak) sering
12.30 Wib - Berkolaborasi - Beri makanan
52
tambahan: ahli gizi dalam
dokter dalam
pemberian cairan
tambahan
minum teratasi
pendidikan dilanjutkan
pentingnya minum
keluarga klien
supaya klien
sesering mungkin di
kasih minum
- Beri pendidikan
53
kesehatan tentang
pentingnya banyak
minum
dengan klien
berbincang- - Pertahankan
- Alihkan perhatian
klien dengan
berbincang-bincang
54
dengan klien
Kamis 21 April
2015 V 08.00 Wib - Mengkaji S: Klien mengata-
kelemahan melakukan
aktivitas
10.00 Wib - Melatih dalam
O : Klien terlihat lemas
melakukan
A : Masalah belum
aktivitas ringan
teratasi
dan berikan
P : Intervensi
bantuan dalam
dilanjutkan
aktivitas
- Kaji penyebab
perawatan diri
kelemahan
10.00 Wib - Mencatat respon - Berikan bantuan
terhadap dalam aktivitas
aktivitas perawatan diri
- Catat respon
55
terhadap aktivitas
dengan dilanjutkan
berbincang- nyeri
56
tanda-tanda vital - Alihkan perhatian
dalam analgesik
pemberian obat
analgesik
Asam mefena-
mat 3x1
57
11.30 - Memberikan klien
wib
makanan - Beri makanan yang
tambahan
58
mungkin diberi teratasi
minum P : Intervensi di
tentang minum
supaya klien
sesering mungkin di
kasih minum
- Beri pendidikan
kesehatan tentang
pentingnya banyak
minum
59
Jumat 22 April IV 09.45 Wib - Membatasi jam S : Klien mengatakan
bincang - Pertahankan
lingkungan yang
60
aktivitas ringan lemas
aktivitas P : Intervensi
respon kelemahan
pemberian obat
analgesik
Asam
mefenamat 3x1
61
Sabtu 23 April II 10.00 Wib - Memberikan S : Klien mengatakan
sering P : Intervensi
dihentikan
kesehatan teratasi
tentang P : Intervensi
terhadap klien
dan keluarga
62
2015 persiapan untuk sudah mulai bisa
P : Intervensi
dilanjutkan oleh
perawat ruangan
63
BAB IV
PEMBAHASAN
Bila dilihat dari landasan teoritis yang ada pada BAB II dan yang di
Sedikit buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, sakit pada daerah
64
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan frekuensi/dorongan
kontraksi ureteral
diuresis pascaobstruksi
saluran kemih ditandai dengan klien mengatakan nyeri saat buang air
tidak selera makan dan porsi yang disediakan hanya 1/3 porsi yang
habis
lemas
65
e. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan kurang minum
berwarna pekat
diberi minum
66
4.5. Evaluasi
putih keruh
ringan
67
BAB V
5.1. Kesimpulan
hari mulai tanggal 21 April 2015 sampai tanggal 23 April 2015, maka
5.2. Saran
68
2. Bagi klien dan keluarga klien diharapkan agar dapat mengenal lebih
69
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Jilid II
Edisi V
70
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
terima kasih kepada Ibu Juli Evianna Br Purba, S.Pd, M.Kes, selaku
ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
2. dr. Hanry Anta Lesmana, M.Pd, SpA. selaku Ketua Yayasan ARTA
MEHAGA Kabanjahe.
3. Ibu Vera Caroline Br Barus, SST, M.Pd. selaku Direktur Akper ARTA
Kabanjahe.
71
i
4. Tn. J. selaku pasien urolitiasis di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
asuhan keperawatan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
masa datang.
Penulis,
ii
72
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ...................................................... 3
1.2.1. Tujuan Umum ................................................. 3
1.2.2. Tujuan Khusus ................................................ 3
1.3. Metode Penulisan ...................................................... 4
1.4. Sistematika Penulisan ............................................... 5
BAB II. TINJAUAN TEORITIS ....................................................... 8
2.1. Konsep Dasar Medis ................................................ 8
2.1.1. Pengertian ....................................................... 8
2.1.2. Anatomi dan Fisiologi ...................................... 9
2.1.3. Etiologi ............................................................ 12
2.1.4. Patofisiologi ..................................................... 16
2.1.5. Manifestasi Klinis ............................................ 17
2.1.6. Komplikasi ....................................................... 19
2.1.7. Pemeriksaan Diagnostik ................................. 19
2.1.8. Penatalaksanaan ............................................ 20
2.1.9. Pencegahan .................................................... 21
2.2. Konsep Dasar Keperawatan ....................................... 22
2.2.1. Pengkajian ...................................................... 22
2.2.2. Diagnosa Keperawatan ................................... 24
2.2.3. Intervensi ........................................................ 24
2.2.4. Evaluasi Keperawatan .................................... 28
73
iii
BAB III. TINJAUAN KASUS .......................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR KONSUL
DOKUMENTASI
74
iv
AKADEMI KEPERAWATAN ARTA KABANJAHE
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
LEMBAR KONSULTASI
75