Anda di halaman 1dari 6

SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO.

2/Agustus 2013

STUDI KUALITAS LISTRIK DAN PERBAIKAN FAKTOR


DAYA PADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA
MENGGUNAKAN KAPASITOR

Rinaldo Jaya Sitorus, Eddy Warman


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: rinaldositorus@gmail.com

Abstrak

Pemakaian energi listrik pada beban beban listrik, sering menimbulkan problem karena daya yang
dikonsumsi tidak sesuai dengan daya yang dibutuhkan oleh beban. Hal ini disebabkan karena faktor daya
pada beban terpasang cukup rendah. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik yang tersedia dari
PLN, maka keberadaan daya reaktif harus dibuat seminimal mungkin. Beban listrik pada umumnya
bersifat induktif, dicirikan dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan. Untuk itu haruslah dilakukan
perbaikan faktor daya pada instalasi dengan memperhitungkan kapasitas beban terpasang dengan faktor
daya yang dihasilkan. Salah satu cara perbaikan faktor daya adalah dengan memasang kapasitor. Dengan
perbaikan faktor daya yang mendekati Cos (phi) =1 maka didapat pemakaian daya listrik yang
optimum.

Kata Kunci: Faktor daya, Perbaikan faktor daya

1. Pendahuluan analisis tentang hal-hal yang harus diperhatikan


Pemakaian energi listrik pada beban beban dalam pemasangan kapasitor (seperti kondisi
listrik, sering menimbulkan problem karena beban, lokasi pemasangan).
daya yang dikonsumsi tidak sesuai dengan daya
yang dibutuhkan oleh beban Hal ini disebabkan 2. Faktor Daya
karena faktor daya pada beban terpasang cukup Sistem tenaga listrik yang andal dan energi
rendah. Oleh karena itu, agar pemanfaatan listrik dengan kualitas yang baik atau memenuhi
energi listrik yang tersedia dapat berfungsi standar, mempunyai kontribusi yang sangat
secara optimal, haruslah dilakukan perbaikan penting bagi kehidupan masyarakat modern
faktor daya pada instalasi dengan karena peranannya yang dominan dibidang
memperhitungkan kapasitas beban terpasang industri, telekomunikasi, teknologi informasi,
dengan faktor daya yang dihasilkan. Salah satu pertambangan, transportasi umum, dan lain-lain
cara perbaikan faktor daya adalah dengan yang semuanya itu dapat beroperasi karena
memasang kapasitor. tersedianya energi listrik. Perusahaan-
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya perusahaan yang bergerak diberbagai bidang
listrik yang tersedia dari PLN, maka keberadaan sebagaimana disebutkan diatas, akan mengalami
daya reaktif harus dibuat seminimal mungkin. kerugian cukup besar jika terjadi pemadaman
Disamping itu penghematan energi merupakan listrik tiba-tiba atau tegangan listrik yang tidak
sesuatu yang prioritas di tengah menipisnya stabil, dimana aktifitasnya akan terhenti atau
persediaan energi listrik saat ini. Dalam tugas produk yang dihasilkannya menjadi rusak atau
akhir ini dilakukan perhitungan perbaikan faktor cacat.
daya analisis mengenai prinsip kerja dan Beban listrik linier adalah beban yang tidak
pengaruh alat ini secara nyata terhadap kualitas mempengaruhi karakteristik dari tegangan dan
listrik (tegangan, arus, power factor, rugi-rugi arus. Beban linier merupakan beban yang
daya), persentase optimalisasi pemanfaatan mengeluarkan bentuk gelombang yang
daya, pengaruhnya terhadap tagihan listrik berbentuk linier, dimana arus yang mengalir
bulanan, pengaruhnya terhadap PLN, serta sebanding dengan tahanan dan perubahan

64 copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

tegangan dimana bentuk gelombang arus sama semua daya listrik yang diterima oleh beban
dengan bentuk gelombang tegangan. digunakan untuk menghasilkan daya nyata, tapi
sebagian digunakan untuk daya reaktif. Oleh
Pada kasus sumber tegangan berbentuk karena itu, daya reaktif yang diserap oleh beban
sinusoidal murni, beban linier mengakibatkan harus diuapayakan sekecil mungkin, dengan
arus yang mengalir pada jaringan juga berbentuk mengkompensasi daya reaktif itu sendiri.
sinusoidal murni. Beban linier dapat Kompensasi daya reaktif tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam, beban dihasilkan oleh sebuah kapasitor.
resistif, dicirikan dengan arus yang sefasa Umumnya daya reaktif yang diserap oleh
dengan tegangan; beban induktif, dicirikan beban, dikenal dengan daya reaktif induktif,
dengan arus yang tertinggal terhadap tegangan sementara daya reaktif yang dihasilkan oleh
sebesar 900, beban kapasitif, dicirikan dengan sebuah kapasitor dikenal juga dengan daya
arus yang mendahului terhadap tegangan reaktif kapasitif. Kedua daya reaktif ini secara
sebesar 900, dan beban yang vektoris mempunyai arah yang berlawanan,
merupakan kombinasi dari tiga jenis tersebut, sehingga dapat saling meniadakan (saling
dicirikan dengan arus yang mengkompensasi).
tertinggal/mendahului. Umumnya beban terpasang pada instalasi
listrik, dapat dikategorikan sebagai beban resistif
Faktor Daya (seperti lampu pijar) dan beban kapasitif (seperti
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk lampu TL). Bila beban tersebut dihubungkan ke
melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, sumber tegangan akan menghasilkan aliran arus
daya merupakan jumlah energi listrik yang ke beban yang secara vektoris dapat
digunakan untuk melakukan usaha. Pada sistem digambarkan seperti Gambar 2.1.a dan Gambar
tenaga listrik, daya listrik dapat dikategorikan 2.1.b berikut.
dalam 3 jenis, yakni, daya Nyata/Daya Aktif
(Apparent Power) yang disimbolkan dengan P
dengan satuan Watt, daya Reaktif (reactive
Power) yang disimbolkan dengan Q dengan
satuan Volt Amper Reaktif (VAR), dan daya
Semu yang disimbolkan dengan S dengan satuan
Volt Amper (VA). Vektor arus dan tegangan Bentuk gelombang
Pada kasus sistem listrik bolak-balik arus dan tegangan.
dimana tegangan dan arus berbentuk sinusoidal,
perkalian antara keduanya akan (a) Beban resistif
menghasilkan daya aktif satuan volt-
ampere (VA) yang memiliki dua buah bagian.
Bagian pertama adalah daya yang
termanfaatkan oleh konsumen, bisa menjadi

gerakan pada motor, bisa menjadi panas pada


elemen pemanas, dsb; daya yang
termanfaatkan ini sering disebut sebagai daya Vektor arus dan tegangan Bentuk gelombang
aktif (real power) memiliki satuan watt (W) arus dan tegangan.
yang mengalir dari sisi sumber ke sisi beban
bernilai rata-rata tidak nol. Bagian kedua (b) Beban Induktif.
adalah daya yang tidak termanfaatkan oleh
konsumen, namun hanya ada di jaringan, daya Gambar 2.1 Diagram vektor dan arus untuk
ini sering disebut dengan daya reaktif(reactive beban resistif dan beban induktif.
power) memiliki satuan volt-ampere-
reactive (VAR) bernilai rata-rata nol. Jadi dapat dilihat bahwa beban resistif
Daya reaktif dibutuhkan oleh beban agar (Gambar 2.1.a) mempunyai vektor arus dan
dapat beroperasi. Beban jenis ini dikenal juga tegangan yang sefasa sehingga sudut =0,
dengan beban induktif, seperti elektromotor, dan sementara beban induktif (Gambar 2.1.b) vektor
lampu TL. Besarnya daya reaktif pada beban arus terbelakang sebesar sudut . Hal ini
ditentukan dengan besarnya faktor daya beban disebabkan karena sebagian arus yang
atau yang dikenal juga dengan cos . Jadi tidak

65 copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

dikonsumsi oleh beban dimanfaatkan untuk


mendapatkan daya reaktif.
Berikut rumus untuk mementukan faktor daya:
P
S =V I = [1]
cos
P= V.I. cos [2]
Q = V .I . sin [3]

maka dapat dituliskan: cos =  [4]
Dari Gambar 2.1.b, bila vektor arus
diuraikan menjadi 2 komponen arus, maka akan
Gambar 2.3 Perbandingan vektor diagram daya
diperoleh vektor daya seperti Gambar 2.2 di
untuk sudut yang lebih kecil.
bawah ini, dimana P = V.I.cos merupakan
daya nyata yang diserap oleh beban, Q = V.I.sin Gambar 2.3.c dan Gambar 2.3.d,
daya yang diubah oleh beban menjadi daya memperlihatkan bahwa untuk pemakaian daya P
reaktif, dan S = V.I, merupakan daya semu yang yang sama penyerapan daya S akan semakin
berasal dari jaringan listrik PLN. kecil. Dan ini menunjukkan bahwa dengan

perbaikan faktor daya yang semakin besar (sudut

yang semakin kecil).

Kapasitor
Kapasitor adalah komponen pasif yang
Gambar 2.2 Diagram vektor daya untuk beban menghasilkan daya reaktif. Konstruksi kapasitor
induktif ini terdiri atas dua keping pelat (konduktor)
sejajar dan di tengah-tengahnya terdapat suatu
Perbaikan Faktor Daya bahan dielektrik .
Dari Gambar 2.2, bila sudut nya Nilai kapasitansi suatu kapasitor (C) adalah:
diperkecil, maka untuk daya semu yang sama 
C =  [5]
(dalam hal ini vector OB pada Gambar 2.3.a dan
2.3.b sama panjang), maka akan diperoleh
C = kapasitansi (farad)
vector OA yang semakin panjang (bandingkan
A = Luas penampang
vector OA pada Gambar 2.3.a dengan vector OA
d = jarak antar penampang
pada Gambar 2.3.b). Dan ini akan menghasilkan
daya P yang semakin besar, sementara daya Q = permitivitas vakum (0 = 8,85 x 10-12
akan semakin kecil (bandingkan vector AB pada C2/Nm2)
Gambar 2.3.a dengan vector AB pada Gambar
Proses pengurangan daya reaktif itu bisa terjadi
2.3.b). Dan bila beban listrik bekerja dengan
karena kedua beban (induktor dan kapasitor)
daya konstan, maka semakin kecilnya sudut ,
arahnya berlawanan akibatnya daya reaktif
akan menghasilkan daya S yang semakin kecil, menjadi kecil. Bila daya reaktif menjadi kecil
seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 2.3.c sementara daya aktif tetap maka harga pf
dan Gambar 2.3.d. Oleh karena itu, dengan menjadi besar akibatnya daya nyata (kVA)
memperkecil sudut , daya beban terpasang menjadi kecil
dapat diperbesar. Memperkecil nilai sudut ,
sama halnya dengan memperbesar nilai cos . 3. Pengukuran dan Perancangan Alat
Pada Gambar 2.3 di bawah ini ditunjukkan Pada tugas akhir ini, data diambil pada
vektor diagram daya dua sudut yang berbeda. sebuah rumah di Jl.Pala15 no19. Rumah ini
berlangganan daya listrik sebesar 1300 VA.
Langgangan listrik ke PLN dihitung bedasarkan
besar daya semu yang diminta oleh pelanggan.
Makin besar daya semu yang diminta pelanggan
makin besar juga tarik dan biaya pemasangan
yang dibutuhkan.

66 copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

Dalam perancangan alat untuk perbaikan Dengan mengetahui besaran-besaran listrik


faktor daya kapasitor yang digunakan adalah yang diperlukan, maka nilai kapasitor dan
kapasitor yang ratingnya yang mudah untuk induktor yang akan digunakan dapat dihitung
menggunakan persamaan [3].
dicari. Dengan kata lain besar kapasitansi
kapasitor yang dipakai disesuaikan atau Q1 = 405,4 VAR
mendekati dari kapasitansi perhitungan. Alat Dan untuk daya aktif yang konstan, besarnya
kapasitas kapasitor yang dibutuhkan untuk
yang digunakan untuk memperbaiki faktor daya
mereduksi daya reaktif dari cos 1 =0,782
juga berfungsi sebagai filter pasif untuk
mengurangi harmonisa arus yang ada pada menjadi cos 2 = 0,98 sebagai berikut :
jaringan. P1 = 509,26 Watt
Untuk perbaikan faktor daya menjadi :
Pengukuran data kelistrikan cos 2 =0,98.
Untuk mengukur besaran listrik yang S 2 = 519,65 VAR
diperlukan digunakan alat ukur Clam On Power
HiTester 3286-20 merek HIOKI. Alat ukur ini Q2 = 103,3 VAR
mampu mengukur parameter- parameter yang Besar kapasitas kapasitor yang dibutuhkan :
diperlukan, antara lain: arus, tegangan, faktor Q = 302,1 VAR
daya, %THDi pada pengukuran satu fasa dan Q Daya Reaktif(Var)= V2.2.C [6]
untuk sistem tiga fasa mampu mengukur daya
Q
aktif, daya reaktif daya semu, dan urutan fasa. maka: C = . [7]
Berikut tampilan alat ukur tersebut pada Gambar
3.1 di bawah ini: C= 23,81 F
Besar kapasitansi kapasitor yang diperlukan
untuk mengubah faktor daya dari cos 1 =0,782
menjadi cos 2 = 0,98 sebesar C= 23,81 F
Karena kapasitor dengan kapasitansi C= 23,81
F susah didapatkan, maka kapasitor yang
digunakan kapasitor dengan rating C= 22 F,
V= 250 volt
Pada Gambar 3.2 berikut ditunjukkan rangkaian
alat yang akan digunakan untuk memperbaiki
Gambar 3.1 Clam On Power HiTester 3286-20 faktor daya.
HIOKI

Pengukuran dilakukan pada keluaran dari


power supply, pada kasus ini setelah keluaran
kwh meter. Berikut hasil pengukuran pada
sistem listrik rumah tangga yang berlangganan
1300 VA sebelum dipasang kapasitor yang
ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Hasil pengukuran besaran listrik


sebelum perbaikan faktor daya

Sebelum perbaikan
Besaran Listrik
faktor daya
Arus (I) 3.24 A
Tegangan (V) 201 V
Cos 1 0,782 lagging Gambar 3.2 Rangkaian Alat perbaikan faktor
1 38,50 daya
Daya Semu 651,24 VA
Daya Aktif 509,26 Watt 4. Analisis Hasil Pengujian
Daya Reaktif 405,4 VAR Setelah dilakukan pemasangan alat
perbaikan faktor pada sistem listrik rumah

67 copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

tangga yang berlangganan listrik ke PLN 1300 Dari hasil percobaan, perbaikan faktor daya
VA saat beban rata-rata, rata, maka hasil dapat mengurangi pemakaian arus yang
pengukurannya ditunjukkan pada Tabel 4 mengalir pada sistem. Berikut perhitungan
berikut. pengurangan pemakaian arus yang terjadi:
I1 = Arus sebelum perbaikan faktor daya
Tabel 4. Hasil pengukuran setelah perbaikan I2 = Arus setelah perbaikan faktor daya
faktor daya Maka pengurangan pemakaian arus yang terjadi
Sebelum Setelah (I) adalah:
Besaran Listrik perbaikan perbaikan % pengurangan pemakaian arus
faktor daya faktor daya 
Arus (I) 3.24 A 2,63A (%I) =  100% [8]

Tegangan(V) 201 V 201V ,
Cos 1 0,782 lagging 0,965 %I = , 100% = 18,8%
lagging
1 Dari hasil perhitungan diatas setelah perbaikan
38,50 15,20
faktor daya pemakaian arus listrik berkurang
Daya Semu maks (Smax) 1300 VA 1300 VA
sebesar 18,8% dengan
gan beban yang sama.
Daya Semu (S) 651,24 VA 528,63 VA
Daya Aktif(P) 509,26 Watt 509,26 Watt
Pengaruh Perbaikan Faktor Daya Terhadap
Daya Reaktif( Q ) 405,4 VAR 138,6 VAR
Tagihan Listrik Bulanan dan Terhadap PLN
Untuk pelanggan rumah tangga hanya
Berdasarkan Tabel
abel 4, pada saat sistem cos dikenakan biaya pemakaian Kilo Watt Jam
1 = 0,782 lagging disuplai dari sumber dengan (KWh). Sehingga pengaruh pemasangan
kapasitas daya terpasang sebesar 1300 VA kapasitor sebagai kompensator daya reaktif tidak
(konstan), maka beban maksimum yang dapat akan mengurangi tagihan bulanan untuk
dilayani adalah: pemakaian daya aktif yang sama. Karena KWh
P1 = 1016,6 Watt meter hanya mengukur daya aktif saja. Kalau
pun ada pengurangan daya aktif ketika dipasang
Bila Faktor daya di perbaiki menjadi 0,965
kapasitor,
itor, itu hanya sedikit yaitu berkurangnya
lagging (cos 2 - 0,965), maka sekarang rugi-rugi
rugi panas di saluran instalasi rumah karena
sekarang beban yang terpasang dapat dilayani berkurangnya arus total.
sebesar : Dengan
engan memperbaiki faktor daya
P2 = 1254,5 Watt pelanggan dapat mengurangi pemakaian daya
Dengan demikian, maka pertambahan beban Semu(S) sebesar 18,82 %. Sehingga pelanggan
yang dapat dilayani adalah : dapat mengoptimalkan pemakaian energi listrik
% P+ = 23,4 % tanpa harus menambah besar langganan listrik
Dari perhitungan diatas, dengan adanya ke PLN. Semakin optimalnya daya aktif yang
perbaikan faktor daya dari cos 1 = 0,782 dimanfaatkan di sisi pelanggan. Dengan
demikian jumlah pelanggan yang minta
lagging menjadi 2 = 0,965 lagging tambahan daya ke PLN akan berkurang. Ini
memperlihatkan bahwa perbaikan faktor daya sangat membantu PLN yang masih kesulitan
menghasilkan penambahan daya yang lebih menangani permintaan dari pelanggan baik
besar (dari 1016,6 Watt, menjadi 1254,5 Watt) sambungan baru maupun permintaan tambahan
seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 4 daya.
berikut.
5. Kesimpulan
Dari analisis yang dilakukan, diperoleh
1400
1200 kesimpulan berikut ini:
1000 1. Pada beban rumah tangga yang bersifat
P ( Watt)

800
600
induktif dan daya berlangganan 1300 VA,
400 kapasitor yang digunakan akan bermanfaat
200
0
untuk memperbaiki faktor daya. Pada sistem
1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5
listrik rumah tangga pada beban terpasang
Faktor daya yang tetap 509,26 Watt dengan faktor daya
Gambar 4. Hubungan Faktor daya dengan sebelumnya 0,782 lagging menjadi 0,965
pemakaian daya listrik.

68 copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

lagging. Mengurangi drop tegangan karena


turunnya arus dari 3.24A menjadi 2.63A.
2. Dengan adanya perbaikan faktor daya,
dengan daya semu maksimum 1300 VA
maka pemakaian daya semu untuk beban
yang sama berkurang. Besar pengurangan
pemakaian daya semu sebesar 18,82 %.
Sehingga mengoptimasi pemakaian daya
listrik berlanggan ke PLN.

Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak alm. Ir. Satria Ginting, MT dan Bapak Ir.
Eddy Warman dan juga Bapak Santra Girsang
dan Bapak Limbong beserta beserta Pegawai
PLN yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.

Referensi
1. PDH Course 144, Power Factor in Electrical
Management, www.PDHcentre.com.
2. ElektrotekLTD, Understanding Power Factor
Correctionand Harmonics,
www.elektrotekltd.com.
3. Noptin H, Analisis Pengaruh Pemasangan
Mini Kapasitor Bank Terhadap Kualitas
Listrik Di Rumah Tangga Serta Perancangan
Filter Aktif Menggunakan Kontroler PI
Sebagai Pelindung Kapasitor Dari
Harmonisa, Fakultas Teknik ITS. 2012.
4. Vlad grigore, Topological Issues in Single
Phase Power Factor Correction, Institute of
Intelligent Power electronic Publication,
Helsinki University technology, 2011.
(Dissertation of PhD).
5. Fairchild, Application Note 42047 Power
Factor Correction (PFC) Basic,
www.fairchildsemi.com.
6. Colorado Springs Utilities, Power Factor
Correction, White paper #23, Peb 2009.
7. EATON, Power factor Capasitors and
Harmonic Filters, September
2011.www.eaton.com/consultant.
8. Satria Ginting, Perbaikan Faktor Daya Pada
Beban Listrik, Paper #8, 2011.
9. http://konversi.wordpress.com/2009/11/18/ka
pasitor-bermanfaat-sekaligus-berbahaya.
10. http://konversi.wordpress.com/2010/05/05/m
emahami-faktor-daya.

69 copyright @ DTE FT USU

Anda mungkin juga menyukai