Oleh :
Nama: Deni Utama
Npm : G1A012058
Dosen Pembimbing :
Ferzha Putra Utama, S.T., M.Eng
Funny Farady Coastera, S.Kom, M.T.
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan
semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client
dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan
karena mereka dump- client atau dump-terminal. Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua
pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa
kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
Sangat mudah
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
Skala kecil
Susah diamankan
Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin
dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
2.Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-
jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database.
3.Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three
Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.
Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business
logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat
komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application
Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan
melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-
nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus
disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh
karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
4.Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang
membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server
dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application
Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih
menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini,
bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk
mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Manfaat LAN.
Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua
client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat
berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian
komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan
fax melalui 1 modem.
Point to Point (PTP) Adalah salah satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu
perangkat/komputer saja baik menggunakan perangkat wireless maupun menggunakan kabel
Lan saja. PTP merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat
sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
Jaringan Point to Point merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap
sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua
simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan
mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung
kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah
sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area
network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-
link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah
yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya
mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang
terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link
serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router
dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour.
Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello
packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters
224.0.0.5.
Contoh : kita melakukan sharing antar laptop menggunakan kabel Lan Cross.
point-to-point juga digunakan untuk penggunaan system radio fixed services
PPP biasanya digunakan sebagai lapisan data link protokol untuk koneksi
melalui sinkron dan sirkuit asynchronous, di mana sebagian besar telah digantikan yang lebih
tua Serial Baris Internet Protocol (SLIP) dan perusahaan telepon standar diamanatkan
(seperti Link Access Protocol, Seimbang (LAPB) di X.25 protocol suite). PPP dirancang
untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protokol, termasuk Internet
Protocol (IP), getar, Novell Internetwork Packet Exchange (IPX), NBF danAppleTalk.
3. Sistem Terkluster
Merupakan gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada
suatu lokasi, saling berbagi trempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam
jaringan lokal (Local Area Network).
Secara umum, sistem terkluster memiliki persamaan dengan sistem parallel dalam hal
menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi.Jikasalah satu mesin
mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka masin lain dapat mengambil alih
pelaksanaan tugas itu.Dengan demikian sistem akan lebih handal dan fault toleran dalam
melakukan komputasi.
Dalam hal jaringan, sitem terkluster miri dengan sistem terdistribusi.Bedanya, jika jaringan
pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang likasinya tersebar maka
jaringan pada sistem terkluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam
satu tempat.
Dalam ruang lingkup jaringan lokal, sister terkluster memiliki beberapa model dalam
pelaksanaannya, yaitu:
1. Model Asimetris
2. Model Simetris
Kedua model diatas memliki perbedaan dalam hal pengawasan mesin yang sedang bekerja.
1.Model Asimetris
Pengawasan dalam model asimetris menempatkan suatu mesin yang tidak melakukan
kegiatan apapun selain bersiap siaga mengawasi mesin yangbekerja.Jika mesin itu mengalami
masalah maka pengawas akan segera mengambil alih tugasnya
2. Model Simetris
Pengawasan pada model simetris tidak menerapkan mesin yang khusus bertindak sebagai
pengawas.Sebagai gantinya, mesin-mesin yang melakukan komputasi saling mengawasi
keadaan mereka.Mesin lain akan mengambil alih tugas mesin yang sedang mengalami
masalah.
Jadi jika dilihat dari uraian cara pengawasan diatas dan dari segi efisiensi maka mengunakan
mesin model simetris lebih unggul daripada model asimetri.Hal ini disebabkan pada model
asimetris terdapat masin yang tidak melakukan kegiatan apapun selain mengawasi mesin
lain.Sedangkan pada model simetris mesin yang menganggur(hanya mengwasi mesin lain) ini
dimanfaatkan untuk melakukan komputasi.Inilah yang membuat model simetris lebih efisien
Keuntungan:
a. Absolute scalability . Adalah mungkin untuk menciptakan sistem terkluster yang jauh
lebih powerfuldaripada satu komputer standalone yang terbesar sekalipun. Satu kluster bisa
terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer, dan masing-masing adalah multiprosesor.
b. Incremental scalability . Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa dupgrade sedikit
demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus mengupgrade keseluruhan sistem
sekaligus secara besar-besaran.
c. High availability . Karena setiap komputer yang tergabung adalah standalone (mandiri),
maka kegagalan salah satu komputer tidak menyebabkan kegagalan sistem.
Isu yang menarik tentang sistem kluster adalah bagaimana mengatur mesin-mesin penyusun
sistem dalam berbagi tempat penyimpanan data ( storage ). Untuk saat ini, biasanya sistem
kluster hanya terdiri dari 2 hingga 4 mesin berhubung kerumitan dalam mengatur akses
mesin-mesin ini ke tempat penyimpanan data.
Isu di atas juga berkembang menjadi bagaimana menerapkan sistem kluster secara paralel
atau dalam jaringan yang lebih luas ( Wide Area Network ). Hal penting yang berkaitan
dengan penerapan sistem kluster secara paralel adalah kemampuan mesin-mesin penyusun
sistem untuk mengakses data di storage secara serentak. Berbagai software khusus
dikembangkan untuk mendukung kemampuan itu karena kebanyakan sistem operasi tidak
menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satu contoh software -nya adalah Oracle Parallel
Server yang khusus didesain untuk sistem kluster paralel.
Seiring dengan perkembangan pesat teknologi kluster, sistim kluster diharapkan tidak lagi
terbatas pada sekumpulan mesin pada satu lokasi yang terhubung dalam jaringan lokal. Riset
dan penelitian sedang dilakukan agar pada suatu saat sistem kluster dapat melingkupi
berbagai mesin yang tersebar di seluruh belahan dunia.