Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SISTEM TERDISTRIBUSI

Oleh :
Nama: Deni Utama
Npm : G1A012058

Dosen Pembimbing :
Ferzha Putra Utama, S.T., M.Eng
Funny Farady Coastera, S.Kom, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
1. Client Server

Pengertian Client Server


Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau
layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau
layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam
suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client
dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan
karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang
sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server
menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama
atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms
6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan
yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi
client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Client Server System
Client / Server Application

Perbedaan Tipe Client-Server


1.File Servers
File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-
server.
Untuk sharing file melalui jaringan
2.Database Servers
Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya
hasil perintah SQL dikembalikan.
Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang
diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3.Transaction Servers (Transaksi Server)
Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL
database engine.
Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4.Groupsware Servers
Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran
kerja
Data diatur sebagai dokumen
5.Object Application Servers
Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker
(ORB)
Client meminta sebuah method pada remote object
6.Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk
web.
Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut
HTTP.

Fungsi client server


Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat
menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks
dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan
pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server
menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol
terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
Memungkinkan akses basis data yang besar
Menaikkan kinerja
Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang
berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah
mesin server jika hanya memproses basis data.
Biaya untuk hardware dapat dikurangi
Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk
menyimpan dan mengatur basis data
Biaya komunikasi berkurang
Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian
yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang
sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
Meningkatkan kekonsistenan
Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan
dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server
Client
Mengatur user interface
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
Memproses aplikasi
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Memberikan response balik kepada pemakai
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
Menyediakan kontrol recovery
Server
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memelihara data dictionary

Aplikasi client server


Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan
semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client
dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan
karena mereka dump- client atau dump-terminal. Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua
pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa
kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
Sangat mudah
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
Skala kecil
Susah diamankan
Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin
dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
2.Client/Server (two tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-
jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :


1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas,
sehingga terbentuk dua lapisan.

Kelebihan dari model client/server


Mudah
Menangani Database Server secara khusus
Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database.

Server database manangani :


Manajemen data
Keamanan
Query, trigger, prosedur tersimpan
Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban


pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan dari model client/server :
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.

3.Three Tier

Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three
Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.
Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business
logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat
komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application
Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan
melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-
nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus
disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh
karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :


Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain
ikut salah
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang
lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
Keamanan dibelakang firewall.
Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi
dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat
yang lebih rendah.
Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai
untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier :
Lebih susah untuk merancang
Lebih susah untuk mengatur
Lebih mahal

4.Multi Tier

Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang
membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server
dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application
Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih
menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini,
bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk
mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.

Kelebihan arsitektur Multi tier :


Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat
dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control
terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada
dcomcnfg.
Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC
untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu
pada masing-masing client.
Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk
mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk
mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin
karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan
sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :


Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Lebih mahal

Keunggulan client server


Kecepatan akses lebih tinggi
Sistem keamanan & administrasi lebih baik
Sistem backup data lebih baik
Kelemahan Client/Server
Biaya lebih mahal
Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan
terganggu

Client server local & secara geografis

Local Area Network (LAN)


Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di
dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung.
Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan
jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke
jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan
Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan
sebagai workstation.

Client server lokal


Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup
suatu gedung, bangunan dan lain-lain.

Manfaat LAN.
Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua
client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat
berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian
komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan
fax melalui 1 modem.

Contoh aplikasi client/server


Contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan
menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di
dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan
di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server
merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap
komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal
pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
2.Point To Point

Point to Point (PTP) Adalah salah satu komputer/perangkat yang disambungkan ke satu
perangkat/komputer saja baik menggunakan perangkat wireless maupun menggunakan kabel
Lan saja. PTP merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat
sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.

Kelebihan jaringan point to point


1. Implementasinya murah dan mudah
2. Tidak memerlukan softwareadministrasi jaringan yang khusus
3. Tidak memerlukan administrator jaringan

Kekurangan jaringan point to point


1. Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
2. Tingkat keamanan rendah
3. Tidak ada yang memanajemen jaringan
4. Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
5. Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.

Jaringan Point to Point merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap
sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua
simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan
mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung
kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah
sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area
network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-
link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah
yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya
mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi
dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.

Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang
terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link
serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router
dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour.
Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello
packet dan pesan-pesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters
224.0.0.5.

Kelebihan jaringan point to point:


Implementasinya murah dan mudah
Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
Tidak memerlukan administrator jaringan

Kekurangan jaringan point to point:


Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
Tingkat keamanan rendah
Tidak ada yang memanajemen jaringan
Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.
Spesifikasi jaringan point to point:
o Kedudukan masing-masing komputer dalam jaringan adalah sama.
o Setiap komputer dapat berlaku sebagai Klien atau Server.

PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:


1. Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2. Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat
direkomendasikan.
3. Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)

Konfigurasi PPP Protokol


Default protocol point-to-point untuk router Cisco adalah HDLC (High-Level Data Link
Control) yang mana umum dipakai pada leased line seperti T1; T3 dll, akan tetapu HDLC
tidak support authentication. KDLC adalah patennya Cisco jadi bukan standard industry, jadi
hanya bisa dipakai sesame Cisco saja.

Contoh : kita melakukan sharing antar laptop menggunakan kabel Lan Cross.
point-to-point juga digunakan untuk penggunaan system radio fixed services

PPP biasanya digunakan sebagai lapisan data link protokol untuk koneksi
melalui sinkron dan sirkuit asynchronous, di mana sebagian besar telah digantikan yang lebih
tua Serial Baris Internet Protocol (SLIP) dan perusahaan telepon standar diamanatkan
(seperti Link Access Protocol, Seimbang (LAPB) di X.25 protocol suite). PPP dirancang
untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protokol, termasuk Internet
Protocol (IP), getar, Novell Internetwork Packet Exchange (IPX), NBF danAppleTalk.
3. Sistem Terkluster
Merupakan gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada
suatu lokasi, saling berbagi trempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam
jaringan lokal (Local Area Network).

Secara umum, sistem terkluster memiliki persamaan dengan sistem parallel dalam hal
menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi.Jikasalah satu mesin
mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka masin lain dapat mengambil alih
pelaksanaan tugas itu.Dengan demikian sistem akan lebih handal dan fault toleran dalam
melakukan komputasi.

Dalam hal jaringan, sitem terkluster miri dengan sistem terdistribusi.Bedanya, jika jaringan
pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang likasinya tersebar maka
jaringan pada sistem terkluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam
satu tempat.

Dalam ruang lingkup jaringan lokal, sister terkluster memiliki beberapa model dalam
pelaksanaannya, yaitu:

1. Model Asimetris
2. Model Simetris

Kedua model diatas memliki perbedaan dalam hal pengawasan mesin yang sedang bekerja.

1.Model Asimetris

Pengawasan dalam model asimetris menempatkan suatu mesin yang tidak melakukan
kegiatan apapun selain bersiap siaga mengawasi mesin yangbekerja.Jika mesin itu mengalami
masalah maka pengawas akan segera mengambil alih tugasnya

2. Model Simetris

Pengawasan pada model simetris tidak menerapkan mesin yang khusus bertindak sebagai
pengawas.Sebagai gantinya, mesin-mesin yang melakukan komputasi saling mengawasi
keadaan mereka.Mesin lain akan mengambil alih tugas mesin yang sedang mengalami
masalah.

Jadi jika dilihat dari uraian cara pengawasan diatas dan dari segi efisiensi maka mengunakan
mesin model simetris lebih unggul daripada model asimetri.Hal ini disebabkan pada model
asimetris terdapat masin yang tidak melakukan kegiatan apapun selain mengawasi mesin
lain.Sedangkan pada model simetris mesin yang menganggur(hanya mengwasi mesin lain) ini
dimanfaatkan untuk melakukan komputasi.Inilah yang membuat model simetris lebih efisien
Keuntungan:

a. Absolute scalability . Adalah mungkin untuk menciptakan sistem terkluster yang jauh
lebih powerfuldaripada satu komputer standalone yang terbesar sekalipun. Satu kluster bisa
terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer, dan masing-masing adalah multiprosesor.

b. Incremental scalability . Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa dupgrade sedikit
demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus mengupgrade keseluruhan sistem
sekaligus secara besar-besaran.

c. High availability . Karena setiap komputer yang tergabung adalah standalone (mandiri),
maka kegagalan salah satu komputer tidak menyebabkan kegagalan sistem.

d. Superior price/performance . Dengan konfigurasi yang tepat, dimungkinkan untuk


membangun sistem yang jauh lebih powerful atau sama dengan komputer standalone, dengan
biaya yang lebih rendah.

Isu yang menarik tentang sistem kluster adalah bagaimana mengatur mesin-mesin penyusun
sistem dalam berbagi tempat penyimpanan data ( storage ). Untuk saat ini, biasanya sistem
kluster hanya terdiri dari 2 hingga 4 mesin berhubung kerumitan dalam mengatur akses
mesin-mesin ini ke tempat penyimpanan data.

Isu di atas juga berkembang menjadi bagaimana menerapkan sistem kluster secara paralel
atau dalam jaringan yang lebih luas ( Wide Area Network ). Hal penting yang berkaitan
dengan penerapan sistem kluster secara paralel adalah kemampuan mesin-mesin penyusun
sistem untuk mengakses data di storage secara serentak. Berbagai software khusus
dikembangkan untuk mendukung kemampuan itu karena kebanyakan sistem operasi tidak
menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satu contoh software -nya adalah Oracle Parallel
Server yang khusus didesain untuk sistem kluster paralel.

Seiring dengan perkembangan pesat teknologi kluster, sistim kluster diharapkan tidak lagi
terbatas pada sekumpulan mesin pada satu lokasi yang terhubung dalam jaringan lokal. Riset
dan penelitian sedang dilakukan agar pada suatu saat sistem kluster dapat melingkupi
berbagai mesin yang tersebar di seluruh belahan dunia.

Anda mungkin juga menyukai