LABORATORIUM SISTEM
TELEKOMUNIKASI
SEMESTER III TH 2016/2017
JUDUL
GRUP
3A
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
NAMA PRAKTIKAN : 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N I L A I :..........
KETERANGAN : .................................................
..................................................
..................................................
I. TUJUAN
1. Menggambar sinyal SSB dan DSB serta menjelaskan manfaat penekanan
carrier dan sideband ditinjau dari pemakaian daya.
2. Menjelaskan pengaruh sinyal modulasi terhadap frekuensi dan amplitudo
sinyal SSB.
3. Menunjukkan demodulasi SSB dan DSB dan menentukan penekanan carrier
Dalam Praktek, operasi tidak semudah yang terlihat. Kesulitan utama terletak
pada persyaratan yang diberikan oleh filter. Filter sideband memerlukan karakteristik
cut-off yang sangat tajam pada frekuensi c untuk membuang semua komponen
frekuensi pada satu sisi dan melewatkan komponen pada sisi lain.
Karena filter ideal seperti itu tidak bisa direalisasikan, maka beberapa kompromi
harus diterima.
Pertama, jika sinyal pemodulasi f(t) tidak mempunyai komponen frekuensi rendah
yang penting (seperti suara : mempunyai lubang di frekuensi nol), maka tidak
ada komponen frekuensi di sekitar frekuensi c setelah modulasi. Karena itu,
penggunaan filter dengan slope yang kurang tajam masih bisa dipergunakan.
Kedua, adalah lebih mudah mendisain filter pada frekuensi yang ditentukan oleh
komponen filter, bukan oleh frekuensinya. Heterodyning bisa digunakan untuk
menggeser spektrum menuju frekuensi yang diinginkan. Walaupun dengan
kemudahan tersebut, disain dari filter sideband tidaklah mudah.
Teknik lain yang bisa digunakan adalah dengan metode pergeseran phase,
yang tidak memerlukan filter sideband. Untuk memberi ilustrasi bagaimana
metode ini bekerja, asumsikan bahwa sinyal pesan mempunyai bentuk :
dan sin 2c t.
Kesulitan lain yang timbul adalah perlunya sinkronisasi seperti pada teknik
DSB. Untuk itu, komponen carrier bisa ditambahkan pada sinyal SSB dan
demodulasi bisa dilakukan dengan menggunakan envelope detector. Tapi metode
ini boros daya pancar dan bisa menghasilkan distorsi pada sinyal.
() = F( + c) + F( - c) (9)
Persamaan ini berarti bahwa modulasi amplitudo menggeser spektrum frekuensi
sinyal sejauh c rad/detik tapi bentuk spektrum adalah tetap, seperti yang
ditujukkan pada gambar 2. di bawah. Tipe modulasi seperti ini disebut dengan
modulasi suppressed carrier karena dalam spektrum (t) tidak ada identitas
carrier yang tampak walaupun spektrum terpusat pada frekuensi carrier c.
Gambar 2(a) menunjukkan suatu rangkaian pembangkit sinyal AM.
Gambar 2(b) adalah sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Gambar 2(c) adalah
sinyal carrier frekuensi tinggi. Dengan proses modulasi, amplitudo sinyal carrier
akan berubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi, dengan frekuensi tetap,
seperti pada2 (d). Transformasi Fourrier digambarkan dalam domain frekuensi
() pada 2(e) dan 2(f).
A= Vpp
TP1
F= KHz
A= Vpp
TP2
IV.2. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini (saklar switch ke DSB) :
A= Vpp
TP1
F= KHz
TP2 A = Vpp
IV.3. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini (saklar switch ke DSB) :
A = Vpp
TP1
F = KHz
A = Vpp
TP2