Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sosial budaya. Faktor yang penting dan dominan dalam penentuan derajat
lingkungan yang mempunyai peranan cukup besar dalam kehidupan adalah air
(Kusnaedi,2004:1).
Air adalah sumberdaya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup
generasi yang akan datang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air
mencuci, dan memasak. Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari disetiap
tempat dan setiap tingkatan tidak sama, artinya semakin tinggi taraf kebutuhan
hidup manusia, semakin menigkat pula jumlah air yang diperlukan (Kurniawan,
2009).
2
Kebutuhan akan air bersih dan air minum semakin tinggi seiring dengan
laju pertumbuhan penduduk. Selain kebutuhan air meningkat pengotoran air juga
bertambah sesuai dengan cepatnya pertumbuhan . Sebagai akibat sumber air tawar
dan air bersih semakin langka. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat
perkotaan , akan tetapi hal ini juga dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Yang
Upaya pemenuhan kualitas air oleh manusia dapat mengambil air dari
tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ketiga sumber air tersebut
air tanahlah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa
kelebihan dibanding sumber-sumber air lainnya antara lain karena kualitas airnya
yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil (Anisa, 2006).
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air selain
air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk
tanah merupakan sumber air bersih yang banyak digunakan dalam aktivitas
daerah pemukiman. Dari hasil analisis sampel air diketahui beberapa parameter
telah melewati ambang batas toleransi mutu sumber air bersih (PERMENKES 416
Tahun 1991), meliputi parameter: bau, rasa, Cl, Bakteri Coli, dan Deterjen
Sungai merupakan suatu media yang rentan terhadap pencemaran. Hal ini
mengakibat kualitas air sungai tidak sesuai dengan peruntukannya. Sungai yang
berada dekat dengan aktifitas industri dan pemukiman penduduk yang limbahnya
dibuang ke sungai tersebut sering tercemar oleh logam berat. Menurut Ridhowati
(2013) daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim,
sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Logam berat dapat masuk ke dalam
terkontaminasi oleh logam berat. Apabila keadaan ini berlangsung dalam jangka
waktu lama dan kadar logam berat yang terlarut dalam tubuh manusia cukup tinggi
atau melebihi standar baku mutu maka dapat membahayakan kesehatan manusia.
Hal ini berkaitan dengan sifat -sifat logam berat yaitu tidak dapat dihancurkan
Logam berat yang sering ditemui dalam air sungai yang tercemar limbah
industri adalah besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), kadmium (Cd),
cromium (Cr), timbal (Pb), nikel (Ni) dan raksa (Hg) (Yudo, 2006). Mardhatilah
dkk. (2014) menemukan bahwa limbah cair industri pabrik karet di Pekanbaru
mengandung logam berat Cu dengan konsentrasi 1,97 mg/l dan Zn 10,04 mg/l.
Selain itu, Ningsih dkk. (2014) juga menemukan bahwa limbah cair pabrik
pengolahan karet di Riau mengandung logam Zn sebesar 0,34 mg/l yang telah
4
melebihi baku mutu yaitu 0,05 mg/l berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001.
dengan jumlah penduduk tinggi yang sebagian besar memiliki mata pencarian
sebagai nelayan dan pedagang. Pemanfaatan Sungai Batang Arau dan daerah
penduduk, rumah sakit, pelabuhan kapal-kapal nelayan dan kapal penumpang serta
sebagai daerah rekreasi terutama sejak dibangun Jembatan Siti Nurbaya. Karena
kualitas lingkungan yang tergambar dari warna perairan keruh cenderung coklat
serta tingkat sedimentasi yang tinggi yaitu 3482 ton/hari (Bapedalda Kota Padang
2004). Rendahnya kualitas air sungai, dan pengaruh aktivitas masyarakat di sekitar
kawasan ini.
Kualitas air pada bagian hilir DAS Batang Arau, termasuk pada Pelabuhan
air kategori kelas IV. Pencemaran Air pada DAS Batang Arau pada bagian tengah
hingga hilir terjadi akibat berbagai kegiatan industri tanpa melalui pengolahan
terlebih dahulu, lingkungan pemukiman, pasar dan berbagai kegiatan lain yang
membuang limbah cair yang belum memenuhi baku mutu lingkungan, sehingga
muara sungai Batang Arau telah mengalami penurunan kualitas lingkungan, baik
Keputusan Walikota tentang Peruntukan Sungai dan Baku Mutu Air Sungai serta
5
Baku Mutu Limbah Cair yang diizinkan masuk ke badan sungai. Pemko Padang
han limbah domestik sebelum masuk ke badan air sungai Batang Arau. Termasuk
pemecahan batu untuk keperluan bahan baku semen Padang. Pemerintah Kota
perlu mengendalikan tutupan vegetasi di dalam DAS Batang Arau agar aliran
Batang Arau masih menggunakan air sumur sebagai air baku air minum, di
hidran umum dan sebagian kecil sambungan langsung air minum yang terletak di
sekitar kawasan Muara Batang Arau tidak dapat difungsikan lagi. Hal ini sebagian
terhadap air tanah dari salah satu sumur penduduk di Kawasan Muara tepatnya di
6
mangan dengan kadar dua puluh kali lebih besar dari pada nilai ambang
maksimum yang diperbolehkan dan sulfat dalam konsentrasi empat belas kali
memenuhi baku mutu sesuai PP RI No. 82 tanggal 14 Agustus 2001. Selain itu
padatan terlarut dan klorida juga di atas nilai ambang batas (Subdin Geologi
Selain logam mangan, logam berat seperti besi juga dicurigai melebihi
batas baku mutu ditandai dengan adanya gangguan kesehatan seperti hipertensi.
meningkatkankan kadar zat besi dalam aliran darah sehingga memicu timbulnya
penyakit hepertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini dikuatkan dengan adanya
data dari puskesmas setempat yang menunjukan persentasi yang tinggi terhadap
konsumen, perlu dilakukan suatu kegiatan pemantauan terhadap kualitas air tanah
dangkal di Kawasan Muara Sungai Batang Arau Kota Padang. Hal ini dapat
Kawasan Muara Sungai batang Arau ini dengan judul penelitian Analisis
B. Identifikasi Masalah
masalah yang terkait dengan Kawasan Muara, air tanah dangkal, dan kandungan
1. Keadaaan air sungai yang buruk mempengaruhi kualitas air tanah dangkal
2. Terdapat bayak limbah industri dan domestik yang mempengaruhi kualitas
air
3. Potensi Kandungan logam berat dalam air yang melebihi batas baku
8
4. Logam berat pada air tanah dangkal dapat memicu gejala penyakit pada
konsumen.
C. Batasan Masalah
masalah difokuskan mengenai analisi kandungan logam berat dalam air tanah
D. Perumusan Masalah
panjang air tanah dangkal yang terkontaminasi logam besi (Fe) dan
mangan (Mn) dalam kadar yang melampaui batas standar kualitas air
menurut KEMENKES?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian dengan judul Analisis Kandungan Logam Besi (Fe) dan Mangan
(Mn) di Kawasan Muara Sungai Batang Arau Kota Padang, bertujuan untuk :
9
logam besi (Fe) dalam air tanah dangkal di Kawasan Muara Sungai
terkontaminasi logam besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam kadar yang
F. Manfaat Penelitian
yaitu :
Padang.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
Ada banyak pengertian atau definisi mengenai air tanah. Undang Undang
Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU No. 7/2004) mendefinisikan
air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
definisi seperti berikut; Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi
sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara
1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996). Sedangkan menurut Soemarto
(1989) air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi.
lajur jenuh (saturated zone), dan lajur tidak jenuh terletak di atas lajur jenuh
Air yang berada pada lajur jenuh adalah bagian dari keseluruhan air
bawah permukaan yang biasa disebut air tanah (groundwater). Air bawah
tanah (underground water dan sub terranean water) adalah istilah lain yang
11
digunakan untuk air yang berada pada lajur jenuh, namun istilah yang lazim
Pada kedalaman tertentu, pori-pori tanah atau batuan mulai terisi air dan
mulai jenuh. Batas atas lajur jenuh air disebut dengan muka air tanah (water
table). Air yang tersimpan pada lajur jenuh disebut dengan air tanah, yang
kemudian bergerak sebagai aliran air tanah melalui batuan dan lapisan-lapisan
tanah yang ada di bumi sampai air tersebut keluar sebagai mata air, atau terkumpul
Air bawah permukaan adalah segala bentuk aliran air hujan yang
beda potensi kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan
tersebut biasa dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002). Air yang berada di bawah
muka air pada umumnya disebut air tanah, dan lajur di bawahnya disebut sebagai
lajur jenuh. Curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap ke lapisan yang
Jumlah air tawar yang terbesar, menurut catatan yang ada, tersimpan di
dalam perut bumi, yang dikenal sebagai air tanah (Chow, 1978). Berdasarkan
1988) dijelaskan bahwa jumlah air tanah yang ada di bumi ini jauh lebih besar
dibanding jumlah air permukaan (98% dari semua air di daratan tersembunyi di
bawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran). Air
manusia.
1. Air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau retakan
2. Air dari aliran air permukaan seperti sungai, danau, dan reservoir yang
Air tanah dan air permukaan merupakan sumber air yang mempunyai
ketergantungan satu sama lain, Air tanah adalah sumber persediaan air yang sangat
permukaan tanah yang sebagian besar alirannya berasal dari air tanah, sebaliknya
juga aliran air sungai merupakan sumber utama untuk imbuhan air tanah.
Pembentukan air tanah mengikuti siklus peredaran air di bumi yang disebut daur
hidrologi, yakni proses alamiah yang berlangsung pada air di alam, yang
sebagai wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam landskap
bumi, sehingga kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran
Sungai (PP 38 Tahun 2011). Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan
air yang berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah
2005).
Perubahan kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak dari
buangan dari penggunaan lahan yang ada (Tafangenyasha dan Dzinomwa, 2005) .
terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai. Selain itu, berbagai
aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan
industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi
juga air tanah bebas karena lapisan air tersebut tidak berada di dalam tekanan.
Profil permukaan air tanah dangkal tergantung dari profil permukaan tanah dan
akan air bersih dan untuk industri sudah banyak dilakukan. Di daerah daratan
rendah umumnya didapat cukup air tanah dangkal. Bila tidak ada sumber air
14
minum lainnya air tanah dangkal merupakan sumber utama dan sebagian besar
dieksploitasi dengan jalan membuat sumur. Sehingga air sumur merupakan sumber
air yang penting maka dari itu lingkungan sumur maupun konstruksinya harus
Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi
berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena
itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran
manusia, hewan maupun untuk limbah rumah tangga. Sumur gali sebagai sumber
air bersih harus ditunjang dengan syarat konstruksi, syarat lokasi untuk
dibangunnya sebuah sumur gali, hal ini diperlukan agar kualitas air sumur gali
Sumur gali juga pengusahaan air tanah untuk kebutuhan air minum
maupun keperluan hidup sehari-hari dengan sistem penggalian tanah sampai pada
tingkat kedalaman tertentu secara terbuka. Sumur pompa adalah pengusahaan air
tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari dengan bantuan pompa.
Keberadaan sumur gali (SGL) baik dari segi konstruksinya maupun jarak
15
karena adanya konstruksi SGL yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan letaknya
kualitas air baik yang berasal dari jamban, sampah dan dari air buangan lainnya
(Setiyono, 2014).
1. Sumur harus diberi tembok rapat air 3,00 m2 dari permukaan tanah,
2. Sekeliling sumur harus diberi rantai rapat air selebar 1 1,5 m 2 untuk
luar.
karena air merupakan media penularan penyakit, disamping itu juga pertambahan
menambah aktivitas kehidupan yang mau tidak mau menambah pencemaran air
didunia telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Air merupakan hal
16
pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk produksi barang industri,
serta untuk produksi makanan dan kain. Air tidak tersebar merata di atas
menurut waktu.
Air merupakan satu kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dengan
kehidupan sehari-hari makhluk hidup didunia. Air merupakan bagian yang esensial
bagi makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia. Semua mahkluk
hidup memerlukan air bahkan tanpa air memungkinkan tidak ada kehidupan.
Demikian pula manuasia mungkin dapat hidup selama beberapa hari tanpa makan
tetapi tidak akan bertahan hidup selama beberapa hari tanpa minum.
Air sangat penting untuk kehidupan bukanlah suatu yang baru karena telah
lama diketahui bahwa tidak satupun kehidupan yang ada didunia dapat
berlangsung terus tanpa air yang cukup. Banyak sekali bentuk kehidupan (baik
tumbuhan dan hewan) berada di air. Semua Kehidupan di bumi diyakini muncul
dari air. Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air.
Sedangkan bagi manusia sendiri air merupakan kebutuhan yang mutlak karena
sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang
berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya. Akan tetapi banyak air
dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui
air tersebut banyak mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
pada air, karena air dipergunakan untuk mencuci, membersihkan, mandi, dan lain
sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, media
transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan
berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh
kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik
karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air.
sumur, bibir sumur, lantai sumur, serta jarak dengan sumber pencemar.
kemiringan tanah.
gali harus terbuat dari tembok yang kedap air (disemen). Dinding
sumur.
kemarau.
lain :
aspek keselamatan.
kerikil.
pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa, tapi air sumur
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan air tanah yang
relatif dekat dari tanah permukaan, oleh karena itu dengan mudah
Penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
3 meter.
1 meter.
22
air hasil penyaringan yang lebih banyak dari pada saringan pasir
mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu
karena debit air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk
mm, kecepatan filtrasi 100-125 m/hari. Tebal pasir efektif sekitar 80-
120 cm. Saringan pasir cepat ini dapat menyaring telur cacing, kista
amoeba, larva cacing. Pasir cepat ini juga bisa digunakan untuk
ataupun lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat dicapai
sebagai air minum. Air tanah ini dapat diambil dengan pompa tangan
terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air
minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap
produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan
proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Anisa, 2005)
Kualitas air dipengaruhi beberapa hal antara lain iklim, geologi, waktu, dan
aktivitas manusia. Pada penelitian ini peneliti hanya membahas kualitas air yang
Secara garis besar batuan dibumi ini dapat dikelompokan menjadi 3 macam batuan
yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Kondisi ketiga macam
batuan ini berbeda dalam bentuk, struktur, bahkan kekerasan serta unsur kimianya.
Sehingga air yang melalui ketiga macam batuan ini, kandungan kimia dan
Batuan beku terdiri dari batuan intrusi dan batuan ekstrusi. Batuan
intrusi bersifat impermeable, oleh karena itu air yang mengalir melalui
dengan cepat sehingga kontak antara air dengan batuan intrusi tersebut
25
tidak lama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas air yang
Pada batuan ini air dapat masuk menembus pori-pori batuan sehingga
Dengan demikian kualitas air pada batuan ekstrusi baik, maksudnya unsur-
Umumnya pada batuan beku air banyak mengandung SiO2, CA, Fe,
Ag, dan K. Pada batuan ultra basa seperti gabro dan basal, akan ditandai
cukup tinggi pada batuan tersebut. Pada batuan rhiolit (ekstrusi), air yang
1. Batuan Pasir
tersebut.
Contoh :
mengandung SiO3
mengandung CaCO3
2. Batu Lempung
tinggi. Daerah itu dengan akifer yang cukup luas. Air yang masuk
air yang mengalir tersebut. Pada air didaerah lagon ini, saline water
tidak menetapnya Na, K ini maka sering terjadi pergantian ion yaitu
lebih cepat daripada batuan pasir. Pada batuan gamping gerakan air
zat terlarut yang dihasilkan pada batuan gamping kecil, lebih kecil
Contoh :
dan bikarbonat.
28
unsur batuan ini bersifat masif. Sifat demikian kurang mendukung bagi
air yang telah kontak dengan batuan ini senantiasi menunjukkan kualitas
Seandainya air ini dijumpai unsur kimia terlarut yang tinggi, paling-
paling hanya unsur silikat sebagai akibat dari proses pelapukan kwarsa.
Jadi dari ketiga jenis batuan yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf,
a. Secara fisik
Tahun 1990, yaitu tidak berbau dan tidak berasa (Depkes RI,
2002).
yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber.
terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau yang
(Moersidik, 1999)
2. Suhu
b. Secara kimia
zat beracun.
1. Besi
geologis dan semua badan air. Pada umumnya, besi yang ada di
dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+(fero) atau Fe3+ (feri);
tergabung dengan zat organis atau zat padat yang anorganis (seperti
tanah liat).
mg/l, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi.
kain dan perkakas dapur. Besi (Fe) berada dalam tanah dan batuan
Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 0,3 mg/l. Jika
2. Mangan
VII, dengan berat atom 54,93, titik lebur 12470C, dan titik didihnya
(Fauziah, 2010).
tinggi dan kondisi aerob terbentuk mangan yang tidak larut seperti
2010).
ketentuan atau kaidah-kaidah tertentu. Unsur ini dalam kondisi suhu kamar, tidak
selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair. Logam-logam cair,
contohnya adalah air raksa atau hidragyrum (Hg), serium (Ce) dan gallium (Ga).
34
bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup.
Sebagai contoh, bila unsur logam besi masuk kedalam tubuh, meski dalam jumlah
karena unsur besi (Fe) dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen.
alamiah yang masuk kedalam badan perairan bisa berupa pengikisan dari dari batu
yang ada di udara, dikarenakan oleh hujan, juga dapat menjadi sumber logam
diperairan. Adapun logam yang berasal dai aktivitas manusia dapat berupa
karbonat dan senyawa sulfida. Senyawa-senyawa ini sangat mudah larut dalam air.
Namun demikian pada badan perairan yang mempunyai derajat keasaman (pH)
tingkat stabil dari kelarutan tersebut biasanya terlihat dalam bentuk pergeseran
35
lumpur.
Studi tentang hubungan antara struktur kimia dan biologi dari senyawa-
Mekanisme keracunan terbagi atas dua fase, yaitu fase kinetik dan fase
Adapun fase dinamik meliputi semua reaksi reaksi biokimia yang terjadi dalam
(1) Memblokir atau menghalangi kerja gugus fungsi biomolekul yang esensial
menyerang ikatan sulfida. Penyerangan terhadap ikatan sulfida yang selalu ada
pada molekul protein itu akan menimbulkan kerusakan dari struktur protein
terkait.
Urutan yang merupakan tingkatan dari daya racun yang dimiliki oleh logam-
logam hampir tidak ada (atau dapat dikatakan sama). Namun demikian, pengaruh
racun yang dimiliki oleh logam-logam tersebut akan berbeda pada setiap
Ion-ion logam yang berada atau digolongkan sebagai kelas A adalah ion-ion
logam yang dengan mudah dapat berikatan dengan gugus oksigen yang terdapat
dalam suatu molekul. Sebagai contoh adalah ion logam besi (Fe ++). Ion besi dalam
hemoglobin darah berfungsi untuk mengikat gugus oksigen yang masuk melalui
37
logam yang cenderung untuk berikatan dengan gugus belerang (sulfur) atau
nitrogen. Sedangkan untuk ion-ion logam kelas Antara merupakan ion-ion logam
yang memiliki kemampuan untuk menggantikan tugas dari ion-ion logam lain dari
1 2 3 4
Parameter Fisik
Warna TCU 15
Rasa dan bau - -
0
Suhu C Suhu udara + 3 0C Tdk berbau dan berasa
Kadar maksimum
Parameter Satuan Keterangan
yang diperbolehkan
1 2 3 4
Besi (Fe) (mg/Liter) 0,3
Mangan (Mn) (mg/Liter) 0,1
merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi
rendah. Tehnik ini adalah tehnik yang paling umum dipakai untuk analisis
unsur. Tehnik-tehnik ini didasarkan pada emisi dan absorbasi dari uap atom.
diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi dari sumber
cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang
terjadi eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap
tingkat yang lebih tinggi. Besarnya energi dari tiap panjang gelombang
E= h.
dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom
termal oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tatap tinggal sebagai atom netral
dalam keadaan dasar (ground state). Atom-atom ground state ini kemudian
menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat oleh unsur-
dengan panjang gelombang yang diabsorbsi oleh atom dalan nyala. Absorbsi
panjang nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala.
Kedua variable ini sulit untuk ditentukan tetapi panjang nyala dapat dibuat
Lam-Beer, yaitu:
A= c atau A= a . b .c
Dimana:
c= Konsentrasi (ppm)
a= Absorptivitas (gr/L)
untuk jenis zat dan panjang gelombang tertentu, sedangkan tebal media (sel)
Teknik SSA menjadi alat yang canggih dalam analisis, ini disebabkan di
diperlukan tersedia.
41
Keterangan :
1. Sumber sinar
2. Pemilah (Chopper)
3. Nyala
4. Monokromator
5. Detektor
6. Amplifier
7. Meter atau recorder
1. Spesifik.
2. Batas deteksi yang rendah.
3. Dari larutan yang sama, beberapa unsur yang dapat diukur.
4. Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan.
5. Output data (Absorbansi) dapat dibaca langsung.
6. Cukup ekonomis.
7. Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur.
8. Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas.
1. Sumber sinar
berongga (hollow cathode lamp). Lampu ini terdiri atas tabung kaca
dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia (neon
pancaran lampu yang lebih rendah. Bila antara anoda dan katoda
42
diberi suatu selisih tegangan yang tinggi (600 volt), maka katoda akan
atom.20 Hallow Cathode Lamp terdiri dari katoda cekung yang silindris
yang terbuat dari unsur yang sama dengan yang akan dianalisis dan
mulia akan kehilangan elektron dan menjadi ion bermuatan positif. Ion-
ion gas mulia yang bermuatan positif ini selanjutnya akan bergerak ke
dengan unsur yang akan dianalisis. Unsur-unsur ini akan ditabrak oleh
adalah satu lampu digunakan untuk satu unsur, akan tetapi saat ini
ini mempunyai signal yang lemah dan tidak stabil yang bentuknya
2. Tempat sampel
masih dalam keadaan asas. Ada berbagai macam alat yang dapat
44
a. Nyala (Flame)
padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi
atom netral dan dengan nyala yang kaya bahan bakar pembentukan
2) Nitrous oksida-asetilen
dipilih untuk logam-logam alkali karena suhu nyala yang lebih rendah
gagal mencapai nyala, tetesan sampel yang masuk kedalam nyala terlalu
nyala. Sistem pemanasan dengan tanpa nyala ini dapat melalui 3 tahap
3. Monokromator
sistem optik, dalam monokromator juga terdapat suatu alat yang digunakan
4. Detektor
daya radiasi yang diserap oleh permukaan yang peka. Detektor juga
pengatoman.
5. Readout
sebagai sistem pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat
yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu trasmisi atau absorbsi. Hasil
pembacaan dapat berupa angka atau kurva dari suatu recorder yang
sampel. Yang penting untuk diingat adalah bahwa larutan yang akan
sampel, yaitu:
c. Sampel dilarutkan dalam suatu basa atau dilebur dahulu dengan basa
Dalam analisa secara spektrometri teknik yang biasa dipergunakan antara lain:
Absorbansi (A) yang akan merupakan garis lurus melewati titik nol dengan
tertinggi dan tidak kurang dari absorbansi baku terendah. Dengan kata lain,
kurangnya linieritas.
larutan standard (Astd) dan absorbsi larutan sampel (Asmp) diukur dengan
spektrofotometri.
E. B = Astd/Cstd E. B = Asmp/Csmp
Sehingga:
sampel dan standard. Dalam metode ini dua atau lebih sejumlah volume
tertentu dari sampel dipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan
standard dan diencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum
Keterangan:
Cx = Cs x {Ax/(AT-Ax)} .........................................................(5)
standar dapat pula dibuat suatu grafik antara AT lawan C s, garis lurus yang
dengan SSA, yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan harus
jernih, stabil, dan tidak mengganggu zat-zat yang akan dianalisis. Ada
membuat paling tidak 4 baku dan 1 blanko untuk membuat kurva kalibrasi
50
melebihi dari absorbansi baku tertinggi dan tidak kurang dari absorbansi
baku terendah. Dengan kata lain, absorbansi sampel harus terletak pada
I. Kerangka Konseptual
Air merupakan unsur utama bagi kehidupan kita dibumi ini. Kita
tampa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dengan berkembangnya
zaman kegunaan air telah dilipat gandakan oleh makhluk hidup terutama
rum ah tangga yang tidak diolah atau tercemar karena penggunaannya yang
kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum,
membuat kita terhindar dari penyakit. Untuk itu diperlukan kajian tentang
kualitas air dengan melihat persyaratan air bersih berupa kondisi kimia (Fe
dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dep. Kes RI, supaya
Air Sumur
Uji Laboratorium
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berikut :
9. Peta Sampel
a. Komputer/laptop
e. Meteran
C. Jenis Data
ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dari
sebagai berikut :
Teknik ini ditempuh untuk mengungkap variabel air sumur sebagai air
Batang arau Kota Padang. Data sekunder diperoleh dari buku dan
1. Tahap persiapan
a. Studi kepustakaan
2. Tahap Lapangan
a. Persiapan
b. Observasi lapangan
yang diarahkan pada sifat kimia (logam besi (Fe) dan mangan
(Mn)) pada air sumur yang bisa mempengaruhi kualitas air untuk
lapangan, setelah itu dilakukan pengolahan data. Data yang tidak bisa
Peta DAS
Kota Padang
Clip
Overlay
Peta Sampel
Analisis
kandungan logam besi Kualitas Air Minum Berdasarkan
(fe) dan mangan (Mn)
di laboratorium Kep. Menkes RI No: 907/2002
57
kuesioner dengan teknik analisa data pada penelitian ini adalah analisa
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
a. Letak Geografis Kota Padang secara umum
Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau
berikut:
5 Nanggalo 8,07
6 Kuranji 57,41
7 Pauh 146,29
8 Lubuk Begalung 30,91
9 Lubuk Kilangan 85,99
10 Koto Tangah 232,25
11 Bungus Teluk Kabung 100,78
Total 694,96
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang
tahun 2016.
dpl terletak memanjang dari arah Timur Laut hingga Selatan Kota
Kota Padang, yang hingga saat ini telah berkembang menjadi kawasan
1 Padang Barat 08
2 Padang Timur 4 10
3 Padang Utara 0 25
4 Padang Selatan 0 322
5 Nanggalo 38
6 Kuranji 8 1000
7 Pauh 10 1600
No Kecamatan Ketinggian (mdpl)
9 Lubuk Kilangan 25 1853
10 Koto Tangah 0 1600
Bungus Teluk
11 0 850
Kabung
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kota Padang,
2016.
Kabung.
lain, dapat dilihat pada gambar 29. Secara ringkas kondisi geografis
No Uraian Data
004400- 010835LS dan
1 Letak wilayah
1000505- 1003409 BT
Luas wilayah
2 694,96 km
darat
3 Luas wilayah laut
720 km
4 Panjang pantai 68,126 km
5 Temperatur 22o C 31,7oC
6 Curah hujan 384,88 mm/bulan
5 sungai besar dan 16 sungai
7 Jumlah sungai
kecil
8 Jumlah pulau 19 pulau
Sumber : Profil Kota Padang (BMG, Dinas pertambangan dan
Energi Sumater Barat) 2016.
b. Lokasi Penelitian
Batang Tarusan
pada DAS Batang Arau, yang sumber airnya berasal dari Sungai
Daerah tangkapan air DAS Batang Arau bagian hulu hanya sekitar
c. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil pengolahan data Sistem Informasi
Tabel 9. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kota Padang
Tahun 2016
Laki-Laki Perempuan L+P
No Kecamatan
(Jiwa) % (Jiwa) % (Jiwa) %
1 Padang Barat 24,681 2,83 24,713 2,83 49,394 5,66
2 Padang Timur 41,143 4,71 40,930 4,69 82,073 9,4
3 Padang Utara 9,054 3,33 28,467 3,26 57,521 6,59
4 Padang Selatan 1,934 3,66 31,945 3,66 63,879 7,32
5 Nanggalo 8,304 3,24 28,672 3,28 56,976 6,53
6 Kuranji 9,026 7,91 67,509 7,73 136,535 15,64
7 Pauh 29,075 3,33 28,022 3,21 57,097 6,54
8 Lubuk Begalung 58,457 6,7 57,182 6,55 115,639 13,24
9 Lubuk Kilangan 28,340 3,25 27,409 3,14 55,749 6,39
10 Koto Tangah 86,497 9,91 85,958 9,85 172,455 19,75
Bungus Teluk
11 3,272 1,52 12,496 1,43 25,768 2,95
Kabung
Total 439,783 50,37 433,303 49,63 873,086 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padang tahun 2016
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kota Padang dengan luas 694,96
d. Iklim
hujan 16 hari per bulan pada tahun 2016. Tingkat curah hujan
hujan yakni pada Bulan Januari, Mei dan Juni yang hanya terjadi
Tabel 13. Kondisi Temperatur dan Kelembaban Menurut Bulan di Kota Padang Tahun
2016
tinggi yaitu antara 22,2 oC s/d 32,7 oC. Suhu udara maksimum
sebesar 22,3 oC, hal ini menunjukkan bahwa sepanjang Bulan April
78% 87%.
66
e. Topografi
Tabel 14. Topografi dan Ketinggian Wilayah Kota Padang Tahun 2016
Luas
No Kondisi Topografi
Ha Persentase (%)
I Kelerengan Lahan
0 2% Datar 16.379,82 23,57
3 15% Bergelombang 5.510,93 7,93
16 40% Curam 13.219,48 19,02
>40% Sangat Curam 34.385,77 49,48
Jumlah 69.496,00 100,00
II Ketinggian
0 25 m dpl 15.898,68 22,88
25 100 m dpl 6.479,39 9,32
100 500 m dpl 19.324,56 27,81
100 1.000 m dpl 15.787,23 22,72
>1.000 m dpl 12.006,13 17,28
Jumlah 69.496,00 100,00
tinggi.
f. Geologi
Bukit Barisan yang ada di wilayah Kota Padang dan sekitar kawasan
Kabung. Andesit dan Tufa (Qtta dan QTp) yang terlihat pada
Batuan ini terlihat pada singkapan Koto lalang (jalan ke arah Solok).
Luas Persentase
Jenis Batuan (Ha) (%)
No
(Litologi)
1 Aluvium 21.566,89 31,03
2 Batuan Gunung Api 34.972,34 50,32
3 Batuan Intrusi 1.337,81 1,93
4 Batuan Metamorf 1.189,56 1,71
5 Batu Kapur 1.158,56 1,67
6 Formasi Palepat 0,01 0,00
7 Formasi Painan 9.270,83 13,34
Jumlah 69.496,00 100,00
Sumber : Bappeda Kota Padang Tahun 2016
atas). Dari semua jenis tanah tersebut, yang terluas adalah jenis
besar dan dapat diikuti oleh tsunami, seperti yang terjadi pada saat
Tabel 17. Tata Penggunaan Lahan di Kota Padang Tahun 2014 s/d 2016
Luas Lahan (Ha)
No Jenis Penggunaan 2014 2016
Lahan 2014 2015 2016
1 Tanah Perumahan 7.123,23 6.696,27 6.907,62 9,63 9,94
2 Tanah Perusahaan 254,26 261,06 261,06 0,38 0,38
Tanah Industri
3 702,25 702,25 702,25 1,01 1,01
(Termasuk PT.
Semen Padang)
4 Tanah Jasa 715,32 715,32 715,32 1,03 1,03
5 Sawah Berigasi Teknis 4.934,00 4.934,00 4.934,00 7,10 7,10
6 Sawah non Irigasi 173,94 124,74 80,25 0,17 0,12
7 Ladang/Tegalan 952,75 952,75 942,23 1,37 1,36
8 Perkebunan Rakyat 2.147,50 2.147,50 2.147,50 3,09 3,09
9 Kebun Campuran 13.044,98 13.829,40 13.711,02 19,90 19,73
10 Kebun Sayuran 1.343,00 1.343,00 1.343,00 1,93 1,93
11 Peternakan 26,83 26,83 26,83 0,04 0,04
12 Kolam Ikan 100,80 100,80 100,80 0,15 0,15
13 Danau Buatan 2,25 2,25 2,25 0,00 0,00
14 Tanah Kosong 27,86 27,86 15,26 0,04 0,02
15 Tanah Kota 16,00 16,00 16,00 0,02 0,02
16 Semak 1.848,07 1.533,32 1.508,98 2,21 2,17
17 Rawa 120,00 120,00 120,00 0,17 0,17
Jalan Arteri dan Jalan
18 Kolektor 135,00 135,00 135,00 0,19 0,19
sebesar 211,35 Ha, dimana pada tahun 2014 luas tanah perumahan
lahan lainnya.
tanah kosong dan semak. Penggunaan lahan untuk sawah non irigasi
sebesar 112,60 Ha dan semak turun sebesar 24,34 Ha dari tahun 2014
ke tahun 2016.
terjadi perubahan dari tahun 2014 ke tahun 2016 adalah untuk tanah
buatan, tanah kota, rawa, jalan arteri, hutan lebat, sungai dan lain-
lain.
yakni seluas 4.934 Ha, hal ini sejalan dengan kebijakan yang tetap
73
konsentrasi rendah.
74
nitrit ini dilakukan pada lebari asam agar gas dari senyawa tersebut
tidak menyebar.
menyiapkan labu ukur, pipet takar larutan induk Besi dan Mangan.
Tiap larutan di buat deret standar menjadi 0.25 ppm, 0.50 ppm, 0.75
aquades hingga 100 mL. Setelah itu sampel dan larutan siap di bawa
konsentrasi dan absorbsi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dari komputer
dengan 1 ppm. Adapun data hasil pengukuran besi (Fe) per sumur
78
bawah ini.
Hal ini telah dicurigai sejak awal bahwa Kawasaan Muara Sungai
Kawasan Muara Sungai Bartang Arau ini yaitu formasi Aliran yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
dalam Air Tanah Dangkal di Kawasan Muara Sungai Batang Arau Kota Padang
bahwa dua parameter yaitu Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang sangat
dangkal yang mengandung konsentrasi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam
terbagi atas dua fase, yaitu fase kinetik dan fase dinamik. Fase kinetik
fase dinamik meliputi semua reaksi reaksi biokimia yang terjadi dalam
pada tekanan darah tinggi atau Hipertensi. Begitu pula pada logam Mangan
3. Kualitas air sumur dangkal di Kawasan Muara Sungai batang Arau untuk
batas maksimum adalah parameter yang bisa hilang pada suhu air
4. Sebagian besar sumur warga terutama sumur gali telah dilengkapi dengan
alat penyaring, namun masi belum ada alat penyaring air sumur yang
konsentrasi logam berat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) serta kadar
5.2 Saran
lain, sehingga didapatkan hasil yang saling melengkapi antara satu dengan
lainnya.
mencari sumber air yang lain agar masyarakat tidak bergantung kepada air
untuk mengatasi pencemaran air, khususnya air sumur gali dan sumur bor,
DAFTAR PUSTAKA
Kusnaedi. 2004. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Jakarta :
Puspa Swara.