Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KLINIK PRATAMA SEHATI


SYOK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
01 0 1
Ditetapkan
Pimpinan Klinik Pratama Sehati
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
..........
Drg. Yudhiastuti Nuning H

Pengertian Syok adalah sindroma kegawatan yang merupakan hipoperfusi


jaringan local atau sistemik dan mengakibatkan hipoksia sel dan
difungsi multiple organ. Syok memerlukan penanganan intensif
dan agresif.
Tujuan Sebagai pedoman penanganan kegawatdaruratan di klinik.
Kebijakan
Prosedur 1. Syok di klasifikasikan berdasarkan etiologic dan
karakteristik pola hemodinamik yang ditimbulkan, yaitu :

Syok hipovolemik
Kegagalan perfusi dan suplai oksigen akibat hilangnya sirkulasi
volume intravascular sebesar >20-25% sebagai akibat
perdarahan akut, dehidrasi, kehilangan cairan atau akibat
sekunder dari dilatasi arteri dan vena

Syok kardiogenik
Kegagalan perfusi dan suplai oksigen akibat adanya kerusakan
primer fungsi atau kapasitas pompa jantung untuk mencuku[I
volume jantung semenit, berkaitan dengan terganggunya
preload, afterload, kontraktilitas, frekuensi ataupun ritme
jantung. Penyebab terbanyak adalah infark miokard akut,
keracunan obat, infeksi/inflamasi, gangguan mekanik

Syok distributive
Kegagalan perdusi dan suplai oksigen akibat oleh menurunkan
tonus vaskuler yang mengakibatkan vasodilatasi arterial,
penumpukkan vena dan redistribusi aliran darah. Penyebab
kondisi tersebut terutama komponen vasoaktif pada syok
anafilaksis, bakteri dan toksin pada syok septic, dan hiangnya
tonus vaskuler pada syok neurogenic

Syok obstruktif
Kegagalan perfusi dan suplai oksigen berkaitan dengan
terganggunya mekanisme aliran balik darah oleh karena
meningkatknya tekanan intrathorakal atau terganggunya aliran
keluar jantung (emboli pulmoner, emboli udara, diseksi aorta,
hipertensi pulmoner, tamponade pericardial pericarditis
konstriktif) atau pun adanya obstruksi mekanis

Syok endokrin
Disebabkan oleh hipotiroidisme, hipertiroidisme dengan kolaps
kardiak dan insufisiensi adrenal. Pengobatan berupa tunjangan
kardiovaskular sambil mengobati penyebabnya. Insufisiensi
adrenal mungkin menjadi contributor terjadinya syok. Pasien
yang tidak respon dengan pengobatan harus tes untuk
insufisiensi adrenal

2. GEJALA KLINIS
Pasien dating dengan keluhan lemas atau tidak
sadarkan diri
Gejala dan factor risiko tergantung penyebabnya
Mungkin diawali dengan gelisah, nausea, vomitus,
diaphoresis, gangguan sirkulasi lanjut yang
mengakibatkan disfungsi organ.

3. PEMERIKSAAN FISIK
Hipotensi, penyempitan tekanan denyutan (tanda
hilang cairan yang berat)
Suhu badan beragam.
Denyut jantung naik, frekuensi nafas naik, kesadaran
menurun.
Produksi urin turun
Disritmia, bising jantung dan gallops, pada syok
kardiogenik
SIRS :
o Hyperthermia atau hypothermia
o HR > 90x/m
o Frekuensi nafas > 20x/m atau PaCO2 <
4,3kPa
o Leukositosis, >12.000/mm3 atau <4000/mm3
atau >10% bentuk immature
Syok anafilaktik : edema hipofaring dan alring,
konstriksi bronkus dan bronkiolus, disertai
hipersekresi mucus. Keadaan ini dapat
menyebabkan spasme dan obstruksi jalan nafas
akut.
Syok neurogenic : hipotensi dan bradikardi,
gangguan neurologis yaitu paralisis flaccid, reflex
ekstremitas hilang dan priapismus.

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pulse oxymetri
EKG

5. PENATALAKSANAAN
a. Pengenalan dan restorasi yang cepat dari perfusi
merupakan kunci pencegahan disfungsi organ
multiple dan kematian
b. Manajemen pembebasan jalan nafas untuk
memastikan oksigenasi baik, kemudian restorasi
cepat dengan infus cairan
c. Pilihan pertama kristaloid ( RL/RA) disusul darah
pada syok hemorragik. Keadaan hipovolemi diatasi
dengan cairan koloid atau kristaloid deklaigus
memperbaiki keadaan asidosis
d. Tindakan invasive seperti intubasi ETT dan
cricothyroidectomy atau tracheostomy dapat
dilakukan untuk life saving.
e. Penanganan sesuai etiologic
Syok hipovolemik
o Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume
intravascular melalui kanula vena yang besar
atau vena sentral
o Pada perdarahan dapat diberikan 3-4 kali
dari jumlah perdarahan. Setelah pemberian
3 liter disusul dengan tranfusi darah.
Sumber perdarahan harus di control.

Syok Obstruktif
o Penyebab syok harus diidentifikasi dan
segera ditangani.
o Tamponade jantung dilakukan
pericardiosintesis
o Pneumothorax dilakukan dekompresi
o Dukungan ventilasi dan jantun, trombolisis,
prosedur radiologi intervensi untuk emboli
paru
o Abdominal compartemenet syndrome
diatasi dengan laparotomy dekompresif

Syok kardiogenik
o Optimalkan preload dengan infus cairan
o Optimalkan kontraktilitas jantung dengan
inotropic, seimbangkan kebutuhan oksigen
jantung. Pakai dobutamin atau obat
vasoaktif lainnya
o Sesuaikan afterload untuk memaksimalkan
CO. Penggunakan vasokonstriktor bila
pasien hipotensi dengan SVR render.
Sedangkan pasien kardiogenik
membutuhkan vasodilator untuk
menurunkan SVR. Obat yang digunakan
nitrogliserin.
o

Unit Terkait
Lampiran/Bahan/Alat Peralatan :
1. Tabung Oksigen.
2. Nasal canule atau mask.
3. Tensimeter.
4. Stetoscope.
5. Adrenalin ampul.
6. Dexamethason Vial
7. Jarum suntik disposibel 3 ml, 5ml.
8. Kapas alkohol.
9. Cairan infus sesuai kebutuhan
10. Set infus lengkap.
11. Ambulance (Jika di rujuk).
1. Penanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai