Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA FISIS DASAR 1

KOMPONEN DAN ALAT UKUR LISTRIK

NAMA : FEYDRI FERDITA DERA


NIM : H211 12 275
ASISTEN : ABD. ANRIFAIL

PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktikum mengenai komponen dan alat ukur listrik ini dilakukan dalam memenuhi
kuliah Elektronika Fisis Dasar 1 yang diambil oleh praktikan dan pembuatan laporan ini sebagai
kriteria dalam praktikum. Praktikan mengharapkan dengan membuat laporan ini dapat
mendukung praktikum yang telah dilakukan sebelumnya.
Elektronika menjadi bagian favorit dalam fisika terutama pada bagian instrumentasi yang
akhir akhir ini menjadi mengalami perkembangan pesat. Hampir semua peralatan modern
bertumpu pada prinsip elektronika dari pencukur rambut elektronik hingga pesawat ulang alik.
Namun perlu diakui bahwa untuk melakukan pengembangan teknologi yang berguna bagi umat
manusia tidaklah mudah melainkan harus melewati berbagai percobaan dasar yang menjadi
modal awal bagi seorang pereka cipta untuk memulai percobaannya. Di bangku kuliah mulai
diperdalam tentang proses kerja ,langkah pembuatan rangkaian , hingga pada proses pembuatan
instrumentasi yang banyak digunakan di berbagai bidang seperti kedokteran dan industri. Oleh
karena itu sangatlah penting bagi mahasiswa jurusan fisika agar mampu mengetahui dan
memahami teknologi elektronika, sehingga penguasaan elektronika dasar tentang berbagai
komponen dan alat ukur listrik amat diperlukan sebagai dasar untuk pembelajaran lebih lanjut.

1.2. Tujuan Percobaan


1. Mampu menggunakan alat-alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter
untuk mengukur besaran besaran elektronik yang diperlukan.
2. Mampu menggunakan osiloskop untuk berbagai tujuan.
3. Mampu menggunakan berbagai komponen listrik.
4. Memahami dan mengerti cara pembebanan catu daya.
5. Mengukur waktu RC pada pengisian dan pengosongan kapasitor.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran besaran elektronika dan pengenalan komponen elektronika merupakan hal
yang sangat penting dalam pekerjaan elektronika.Pengukuran arus , tegangan listri, bentuk isarat,
hambatan dan pengenalan berbagai komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, transistor,
dan lain- lain adalah merupakan topik yang akan di bahas pada praktikum ini. Salah satu syarat
dasar semua alat ukur adalah bahwa alat yang dipakai tidak menghambat sistem atau variabel
yang sedang di amati tapai hal ini mustahil. Tapi ada beberapa alat ukur yang terbukti lebih baik
pada suatu pekerjaan tertentu.Contohnya:
Multimeter
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan
, dan hambatan listrik. Alat ini memakai suatu besaran meteran dan memakai sistem selektor
putar, sehingga mampu mengukur arus, tegangan dan hambatansampai jejnjang yang lebih
tinggi.Rentang arus dan tegangan yang diukur disesuaikan dengan besar kecilnya besaran yang
diukur. Akan tetapi multi meter mempunyai kepekaan yang rendah terhadap pengukuran dalam
rangkaian semikonduktor elektronik modern.yang mempunyai impedansi tinggi dan tegangan
rendah.
Osiloskop
Osiloskop atau CRO , selain dapat menampilkan dan mengukur tegangan searah juga
dapat menampilkan tegangan sinusoidal. Dapat juga menampilkan berbagai bentuk gelombang
yang ditemukan dalam rangkaian elektronik seperti outputreceiver, deret pulsa, gelombang siku-
siku, dan segitigaserta bentuk gelombang thyristor.seberkas sinar elektron yang di hasilkan oleh
tabung katoda, di arahkan pada layar fospor yang akan berpendar kalau terkena elektron,
sehingga tempat itu terlihat.Berkas sinar dan tempat yang terkena sinar , dibelokkan secara
horizontal, dengan kecepatan konstan oleh sebuah teganganyang dihasilkan oleh suatu rangkaian
yang didasari waktu. dan secara vertikal tegangan sinar yang datang.Impedansi yang dihasilkan
Osiloskop bisa dikatakan konstan. (Arifin , 2010)
Komponen Elektronika
Ada dua macam komponen elektronika yaitu komponen aktif dan komponen fasif.
Contokomponen fasif adalah resistor, kapasitor, induktor, dan transformator. Sedangakan IC dan
transistor adalah komponen aktif . suatu resistor akan tetap memiliki hambatan meskipun tidak
dialiri listrik . Komponen seperti ini disebut sebagai komponen pasif.
Hampir semua rangkaian elektronika menggunakan komponen resistor atau tahanan
listrik. Dalam prakteknya kadang disebut Werstand. Resistor disimbolkan dengan R. Fungsi
utama dari resistor :
1. menghambat arus listrik
2. mengatur besarnya arus yang mengalir pada rangkaian
3. membagi arus dalam satu rangkaian
Dalam bidang elektronika kita mengenal beberapa jenis resistor yaitu resistor tetap,
resistor variable, resistor peka cahaya, resistor peka tahanan,resistor peka tempratur. Resistansi
suatu resistor dinyatakan dalam Ohm. Resistor yang digunakan pada rangkaian elektronika
sederhan biasanya adalah resistor tetap. Yaitu resistor yang nilai tahanannya telah dibuat tetap
oleh pabrik pembuatnya dan tidak dapat diubah- ubah. Nilai hambatan suatu resistor tetap
tercantum dari pita warna yang ada pada badannya.

Cincin 1 menunjukkan angka pertama resistansi resistor.


Cincin 2 menujukkan angka 2 resistansi resistor.
Cincin 3 menunjukkan faktor perkalian dari 2 angka sebelumnya.
Cincin 4 menunjukkan nilai toleransi dari resistansi resistor itu.
warna pita ini telah ditentukan sebelumnya dari tabel nilai warna pita resistor. misalkan
sebuah badan resistor menunjukkan nilai warna merah biru- hitam- emas maka kita bisa
mengetahui nilai resistansi resistor itu sebesar 26 10 0 5% .
Resistor dibuat dengan ukuran badan yang mencerminkan kemampuan bertahan terhadap
daya lesap yang diterimanyan jika dialiri arus listrik yang disebut dengan kemampuan daya.
Suatu resistor yang dialiri arus I maka akan menerima daya lesap p=I2R. Daya ini akan
menaikkan suhu resistor , dan jika melebihi kemampuan daya yang ditentukan dapat
menyebabkan kerusakan permanen yang menjadikannya rusak.
Kapasitor disimbolkan C merupakan suatu komponen pasf yang dibuat untuk
mendapatkan suatu kapasitansi tertentu . Kapasitor dibagi ke dalam dua kelompok yaitu
kapasitor elektrolisis dan kapasitor non elektrolisis. kapasitor di buat dari dua buah plat
konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan osilator. untuk kapasitor plat paralel maka
kapasitansi dinyatakan C= keA/d , k adalah tetapan dielektrik, e adalah permitivitas vakum, A
luas pelat, d jarak antar plat. Berikut ini kapasitor dengan resonansinya
plastik 1 MHz
mika 1 MHz
keramik (cakram, tabung) 10 MHz
keramik (monolitik) 100 MHz
elektrolitik (Al lembaran) 100 MHz
Tantalum 50 MHz
Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan disebut kapasitansi yang satuannya
adalah Farad.Ukuaran kapasitor poly ester ditunjukkan lewat sistem kode warna dengan 5 jalur
yang dibaca sama seperti resistor. dan biasanya dicantumkan juga nial tegangan kerja untuk
kapasitor ini. Kenaikan tegangan dinyatakan dengan C=Q/V sedangkan energi yang tersimpan
pada kapasitor memenuhi E=1/2 CV2 . Energi ini bisa bertahan beberapa lama dalam kapasitor
bahkan setelah power supply di matikan. Karena sifatnya ini kapasitor bisa di isi kan energi
listrik dan sangat berperan dalam penyimpan listrik cadangan yang bisa diisi ulang. Fungsi utama
dari kapasitor adalah :
1. memisahkan antara arus searah dengan arus bolak-balik
2. sebagai filter dalam rangkaian catu daya
3. sebagai penghubung
4. sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian pemancar
5. menghalangi loncatan bunga api pada saklar
6. menghemat daya listrik pada lampu TL
selain kapasitor tetap ada juga kapasitor variabel yang nilai kapasitasnya dapat diubah-
ubah sesuai kebutuhan dalam suatu rangkaian. Kapasitor ini meliputi :
a. VARCO
kapasitor jenis ini memiliki bentuk fisik yang besar dan dipergunakan sebagai penala
atau pemilih gelombang pada pesawat penerima radio generasi lama yang masih menggunakan
tabung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya , karena bentuk fisiknya yang besar memakan
banyak tempat maka kapasitor ini sudah jarang digunakan. sebagai gantinya telah dibuat
kapasitor variabel yang lebih kecil disebut Trimmer.
b. kapasitor trimmer
fungsi dari kapasitor trimmer sama dengan kapasitor Varrco hanya saja bentuknya lebih
kecil.Trimmer terbuat dari bahan plastik Seluruh bagian dari rotor dan stator kapasitor ini terbuat
dari plastik. tujuannya untuk mencegah kerusakan pada rotor saat bergeser dan mencegah
penempelan debu. Kapasitor trimmer memiliki tangkai preset yaitu tungkai yang dapat mengatur
besar kecilnya nilai kapasitansinya. Pengaturannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan
obeng minus atau trimmer. Aplikasi lain dari kapasitor ini adalah digunakan dalam membuat
bantalan key board. (Fajar, 2008)

Transformator adalah alat listrik yang mengubah tegangan listrik yang lebih rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Tegangan yang dapat diubah oleh trafo
hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu seperti tegangan pada arus bolak balik.
Secara umum trafo memiliki 2 kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
1. kumparan primer berada dibagian input , tempat tegangan listrik masuk ke dalam trafo.
2. kumparan sekumder berada dibagian output, tempat keluarnya tegangan listrik hasil
pengubahan.
Jika arus masuk melalui kumparan primer maka akan timbul medan magnet . Medan
magnet ini diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut dapat bersifat efektif
maka didalam rongga trafo umumnya diisiteras besi.atau bahan lain yang dapat bersifat
magnetik. Dengan demikian seolah medan magnet dari kumparan primer masuk ke kumparan
sekunder. Berdasar kan cara kerjanya dalam menaikkan atau menurunkan tegangan maka trafo
itu ada 2 macam yaitu :
1. Jika Ns>Npmaka tegangan keluaran lebih besar dari pada tegangan masukan . Dengan kata lain
trafo ini menaikkan tegangan.disebut juga trafo step-up
2. Jika Ns<Npmaka tegangan keluaran lebih kecil dari pada tegangan masukan sehingga trafo ini
menurunkan tegangan , disebut trafo step down..
Pada transformator arus dimasukkan melalui kumparan primer. Hasilnya pada kumparan
sekunder diperoleh arus.Adanya arus listrik menandakan adanaya energi. jadi energi yang
masukke kumparan primer bisa di deteksi melalui kumparan sekunder.. dengan demikian trafo
itu berperan dalam memindahkan energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dari sifat
pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumparan primerdan
pada kumparan sekunder.
Hubungan ini dapat di tentukan sebagai berikut:
Daya pada kumparan primer adalah: Pp=IpEp
dengan Pp+ daya yang masuk pada kumparan primer
Ip =arus yang ada pada kumparan primer.
sementara itu daya pada kumparan sekunder adalah: Ps =IsEs
dengan Ps adalah daya yang masuk pada kumparan sekunder dan Is adalah arus pada
kumparan sekunder.
Tidak semua daya pada kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder. Hanya
trafo ideal yang dapat memindahkan semua daya dari kumparan primer ke sekunder.
Ada sebuah persamaan yang menyatakan kerja trafo pada kumparan sekunder dan
primernya:Is = (Np/Ns)
dengan Is kuat arus pada kumparan sekunder
Np =jumlah lilitan pada kumparan primer
Ns=jumlah lilitan pada kumparan sekunder
= efisiensi tranformator
Dari hubungan ini kita juga bisa mendapatkan hubungan antara tegangan, jumlah
lilitan, dan kuat arus pada bagian sekunder dan primer suatu trnsformator. (Abdullah, 2007)

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
1. Multimeter
Digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan, dan kuat arus dalam rangkaian.
2. Osiloskop
Untuk menampilkan visualisasi dari gelombang listrik pada rangkaian.
3. signal generator
Sumber input arus dan tegangan listrik.
4. kabel jumper
5. catu daya
Sumber input arus dan tegangan listrik.
6. papan rangkaian/PCB
Digunakan untuk merakit komponen elektronika (tempat menancapkan kaki komponen).
3.1.2. Bahan
1. Kapasitor 47 F
Digunakan untuk menyimpan arus sementara.
2. Induktor
3. Diode
4. resistor
Berfungsi sebagai penghambat arus listrik dengan nilai hambatan tertentu.

3.2. Langkah Kerja


A. Penentuan Resistansi
1. Menghitung resistansi lima buah resistor dengan membaca kode warna pada cincinnya.
2. Menghitung resistansi resistor menggunakan multimeter (pada pengukuran hambatan) dan
membandingkan hasilnya dengan prosedur pertama.
B. Perhitungan Arus dan Tegangan Listrik
1. Merakit resistor, catu daya (menggunakan input 12 V), dan multimeter (pada posisi
amperemeter) secara seri, kemudian membaca nilai pada multimeter sebagai kuat arus.
2. Merakit resistor, catu daya (menggunakan input 12 V), dan multimeter (pada posisi voltmeter)
secara paralel, kemudian membaca nilai pada multimeter sebagai tegangan.
3. Mengulangi prosedur B1 dan B2 untuk keempat transistor lainnya.
C. Pengisian Kapasitor
1. Membuat rangkaian pengisian pada PCB
2. Mencatat tegangan listrik saat kapasitor masih terhubung dengan power supply dan ketika
terputus dari power supply
3. Mencatat kuat arus listrik saat kapasitor masih terhubung dengan power supply.
D. Pengosongan Kapasitor
1. Membuat rangkaian pengosongan pada PCB
2. Mencatat tegangan listrik saat kapasitor masih terhubung dengan power supply dan ketika
terputus dari power supply
3. Mencatat kuat arus listrik saat kapasitor masih terhubung dengan power supply.
3.3. Pengolahan Data
Perhitungan daya pada pengukuran tegangan.
P = V.I
1. P1 = V1.I1 = 13 0,0125 = 0,1625 W
2. P2 = V2.I2 = 12 0,0125 = 0,1500 W
3. P3 = V3.I3 = 13 0,0200 = 0,2600 W
4. P4 = V4.I4 = 13 0,0400 = 0,5200 W
5. P5 = V5.I5 = 13 0,0550 = 0,7150 W

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4. Hasil
A. Pengukuran Hambatan Resistor

No A B C D E Resistansi() Pengukuran()
1. C H M - E 1000 5% 1000
2. C H M - E 1000 5% 950
3. B A C - E 680 5% 650
4. J H E - E 300 5% 300
5. M M H H C 220 1% 220
keterangan: A,B,C,D,E menyatakan kode warna

B. Mengukur tegangan dan arus listrik

No R() (V) I(A) Vout P (Watt)


1. 1000 12 0,0125 13 0,1625
2. 950 12 0,0125 12 0,1500
3. 650 12 0,020 13 0,2600
4. 300 12 0,040 13 0,5200
5. 220 12 0,055 13 0.7150

C. Pengisian Kapasitor

Pengisian No Resistansi() kapasitansi I (A) Vin V out


A 1 1000 23,5 F 12,5 12 13

D. Pengosongan Kapasitor

Pengisian No Resistansi() kapasitansi I (A) Vin V out


A 1 1000 23,5 F 12,5 14 0

keterangan:arus terlalu besar sehingga tidak teramati pasti pada multi meter.
3.5. Pembahasan
A. Resistor

Dari data yang diperoleh dari pengukukuran dengan multimeter menunjukkan resistansi
dari resistor berada diantara batas toleransi yang ada pada nilai perhitungan kapasitansi dari pita
resistor. Dengan kata lain pengukuran dengan multimeter menunjukkan suatu nilai pasti. Resistor
dengan toleransi 1% tentunya memiliki nilai hambatan yang lebih presisi dibandingkan resistor
yang memiliki toleransi 5% atau 10%.

B. Pengukuran Arus dan Tegangan

Pada pengukuran arus dan tegangan terlihat hubungan antara resistansi, kuat arus dan
tegangan. Pada pemilihan tegangan = 12 V tercatat tegangan output berada pada kisaran 12
13 Volt. Makin besar hambatan resistor yang digunakan, makin besar pula kuat arusnya, ini
sesuai dengan persamaan:

C. Pengisian Kapasitor

Pengisian dan pengosongan kapasitor diamati nilai tegangan pada keadaan terhubung dan
terpisahnya rangkaian kapasitor dari power supply. Pada saat proses pengisian, arus listrik
memasuki kapasitor, dari sini terlihat bahwa setelah terpisah dari power supply kapasitor masih
memiliki tegangan listrik, ini menunjukkan bahwa kapasitor yang terisi muatan maka muatannya
akan menurun secara perlahan

D. Pengosongan Kapasitor

Pada saat proses pengosongan pada saat terhubung dengan power supply maka kapasitor
menunjukkan suatu nilai tegangan setelah dipisah tegangannya habis. pada pengamatan ini arus
listriknya terlalu tinggi sehingga tidak terukur karena terlalu besar.

BAB 5
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tentang komponen dan alat ukur listrik dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Nilai hambatan resistor dapat dilihat dari warna pita/cincinnya, namun nilai ini tidak presisi
karena berada di sekitar toleransi tertentu. Penghitungan nilai resistor yang presisi menggunakan
multimeter yang juga dapat mengukur arus dan tegangan.
2. Power supply menjaga kestabilan tegangan pada suatu nilai meskipun arus dan resistansi
berubah-ubah. Kapasitor digunakan dengan mengisi atau mengosongkan muatan dalan kapasitor,
Resisstor bisa digunakan manual untuk menghambat arus listrik.

3. Pada penghitungan arus dan tegangan yang melewati resistor berlaku hubungan .

4. Tegangan kapasitor bermuatan menurun secara perlahan setelah terpisah dengan power supply
seadangkan kapasitor kosong tegangannya sudah nol saat dilepaskan dari power supply.

1.2. Saran
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, saya memiliki beberapa saran, antara lain:
1. Perlengkapan praktikum diperbaharui karena kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
penunjang kurang memadai sehingga agak menyulitkan jalannya praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jayadin, ELDAS, 2007, e-book


Arifin, Drs, M.T., Buku Penuntun Elektronika Fisis Dasar 1, Jurusan Fisika Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2010
Fajar, Belajar Elektronika tanpa Guru. Jakarta : Del Fajar, 2008

http://www.adisabrina.blogspot.com
http://www.wikipwedia.co.id/

Anda mungkin juga menyukai