Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Transformator adalah alat listrik yang mengubah tegangan listrik yang lebih rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Tegangan yang dapat diubah oleh trafo
hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu seperti tegangan pada arus bolak balik.
Secara umum trafo memiliki 2 kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
1. kumparan primer berada dibagian input , tempat tegangan listrik masuk ke dalam trafo.
2. kumparan sekumder berada dibagian output, tempat keluarnya tegangan listrik hasil
pengubahan.
Jika arus masuk melalui kumparan primer maka akan timbul medan magnet . Medan
magnet ini diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut dapat bersifat efektif
maka didalam rongga trafo umumnya diisiteras besi.atau bahan lain yang dapat bersifat
magnetik. Dengan demikian seolah medan magnet dari kumparan primer masuk ke kumparan
sekunder. Berdasar kan cara kerjanya dalam menaikkan atau menurunkan tegangan maka trafo
itu ada 2 macam yaitu :
1. Jika Ns>Npmaka tegangan keluaran lebih besar dari pada tegangan masukan . Dengan kata lain
trafo ini menaikkan tegangan.disebut juga trafo step-up
2. Jika Ns<Npmaka tegangan keluaran lebih kecil dari pada tegangan masukan sehingga trafo ini
menurunkan tegangan , disebut trafo step down..
Pada transformator arus dimasukkan melalui kumparan primer. Hasilnya pada kumparan
sekunder diperoleh arus.Adanya arus listrik menandakan adanaya energi. jadi energi yang
masukke kumparan primer bisa di deteksi melalui kumparan sekunder.. dengan demikian trafo
itu berperan dalam memindahkan energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dari sifat
pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumparan primerdan
pada kumparan sekunder.
Hubungan ini dapat di tentukan sebagai berikut:
Daya pada kumparan primer adalah: Pp=IpEp
dengan Pp+ daya yang masuk pada kumparan primer
Ip =arus yang ada pada kumparan primer.
sementara itu daya pada kumparan sekunder adalah: Ps =IsEs
dengan Ps adalah daya yang masuk pada kumparan sekunder dan Is adalah arus pada
kumparan sekunder.
Tidak semua daya pada kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder. Hanya
trafo ideal yang dapat memindahkan semua daya dari kumparan primer ke sekunder.
Ada sebuah persamaan yang menyatakan kerja trafo pada kumparan sekunder dan
primernya:Is = (Np/Ns)
dengan Is kuat arus pada kumparan sekunder
Np =jumlah lilitan pada kumparan primer
Ns=jumlah lilitan pada kumparan sekunder
= efisiensi tranformator
Dari hubungan ini kita juga bisa mendapatkan hubungan antara tegangan, jumlah
lilitan, dan kuat arus pada bagian sekunder dan primer suatu trnsformator. (Abdullah, 2007)
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
1. Multimeter
Digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan, dan kuat arus dalam rangkaian.
2. Osiloskop
Untuk menampilkan visualisasi dari gelombang listrik pada rangkaian.
3. signal generator
Sumber input arus dan tegangan listrik.
4. kabel jumper
5. catu daya
Sumber input arus dan tegangan listrik.
6. papan rangkaian/PCB
Digunakan untuk merakit komponen elektronika (tempat menancapkan kaki komponen).
3.1.2. Bahan
1. Kapasitor 47 F
Digunakan untuk menyimpan arus sementara.
2. Induktor
3. Diode
4. resistor
Berfungsi sebagai penghambat arus listrik dengan nilai hambatan tertentu.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4. Hasil
A. Pengukuran Hambatan Resistor
No A B C D E Resistansi() Pengukuran()
1. C H M - E 1000 5% 1000
2. C H M - E 1000 5% 950
3. B A C - E 680 5% 650
4. J H E - E 300 5% 300
5. M M H H C 220 1% 220
keterangan: A,B,C,D,E menyatakan kode warna
C. Pengisian Kapasitor
D. Pengosongan Kapasitor
keterangan:arus terlalu besar sehingga tidak teramati pasti pada multi meter.
3.5. Pembahasan
A. Resistor
Dari data yang diperoleh dari pengukukuran dengan multimeter menunjukkan resistansi
dari resistor berada diantara batas toleransi yang ada pada nilai perhitungan kapasitansi dari pita
resistor. Dengan kata lain pengukuran dengan multimeter menunjukkan suatu nilai pasti. Resistor
dengan toleransi 1% tentunya memiliki nilai hambatan yang lebih presisi dibandingkan resistor
yang memiliki toleransi 5% atau 10%.
Pada pengukuran arus dan tegangan terlihat hubungan antara resistansi, kuat arus dan
tegangan. Pada pemilihan tegangan = 12 V tercatat tegangan output berada pada kisaran 12
13 Volt. Makin besar hambatan resistor yang digunakan, makin besar pula kuat arusnya, ini
sesuai dengan persamaan:
C. Pengisian Kapasitor
Pengisian dan pengosongan kapasitor diamati nilai tegangan pada keadaan terhubung dan
terpisahnya rangkaian kapasitor dari power supply. Pada saat proses pengisian, arus listrik
memasuki kapasitor, dari sini terlihat bahwa setelah terpisah dari power supply kapasitor masih
memiliki tegangan listrik, ini menunjukkan bahwa kapasitor yang terisi muatan maka muatannya
akan menurun secara perlahan
D. Pengosongan Kapasitor
Pada saat proses pengosongan pada saat terhubung dengan power supply maka kapasitor
menunjukkan suatu nilai tegangan setelah dipisah tegangannya habis. pada pengamatan ini arus
listriknya terlalu tinggi sehingga tidak terukur karena terlalu besar.
BAB 5
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tentang komponen dan alat ukur listrik dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Nilai hambatan resistor dapat dilihat dari warna pita/cincinnya, namun nilai ini tidak presisi
karena berada di sekitar toleransi tertentu. Penghitungan nilai resistor yang presisi menggunakan
multimeter yang juga dapat mengukur arus dan tegangan.
2. Power supply menjaga kestabilan tegangan pada suatu nilai meskipun arus dan resistansi
berubah-ubah. Kapasitor digunakan dengan mengisi atau mengosongkan muatan dalan kapasitor,
Resisstor bisa digunakan manual untuk menghambat arus listrik.
3. Pada penghitungan arus dan tegangan yang melewati resistor berlaku hubungan .
4. Tegangan kapasitor bermuatan menurun secara perlahan setelah terpisah dengan power supply
seadangkan kapasitor kosong tegangannya sudah nol saat dilepaskan dari power supply.
1.2. Saran
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, saya memiliki beberapa saran, antara lain:
1. Perlengkapan praktikum diperbaharui karena kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
penunjang kurang memadai sehingga agak menyulitkan jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.adisabrina.blogspot.com
http://www.wikipwedia.co.id/