Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Change Over Switch (COS)

Change Over Switch (COS) adalah suatu alat listrik yang berfungsi
sebagai pemindah power atau energi listrik dari PLN (Incoming I) ke PLTU
Bangko Barat 3 X 10 MW PT.Bukit Asam (Incoming II) atau dari PLTU Bangko
Barat 3 X 10 MW PT.Bukit Asam ke PLN .

Gambar 4.1 Panel Change Over Switch (COS)

Salah satu komponen yang paling penting dalam pendistribusian energi


listrik di lokasi Tambang Air Laya (TAL), dimana PT. Bukit Asam mempunyai
dua sumber energi listrik yaitu PLTU PLN (Incoming I) dan PLTU Bangko Barat
3 X 10 MW PT. Bukit Asam (Incoming II) tetapi sudah disingkronkan oleh
Change Over Switch (COS). Yang mana yang harus disinkronkan adalah Beda
Sudut Fasa, Beda Tegangan, dan Beda Frekuensi. Kemudian kedua sumber
tersebut akan digunakan secara bergantian dan bisa juga digunakan dalam waktu
yang bersamaan sesuai dengan kebutuhan beban yang diperlukan. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi kebutuhan beban yang diperlukan. Hal ini dilakukan
untuk mengatasi kebutuhan penggunaan energi listrik yang terus menerus
meningkat.
Pada saat sumber PLN (Incoming I) dan PLTU Bangko Barat 3 X 10 MW
(Incoming II) sudah berada stand by maka power siap untuk langsung di
distribusikan ke beban melalui panel A17 dan A06. Pada A17 dan A06
merupakan panel utama karena output dari PLN (Incoming I) dan PLTU Bangko
Barat 3 X 10 MW (Incoming II) langsung ke panel ini baru kemudian di alirkan
ke beban.

Change Over Switch (COS) di Main Switch Station (MSS) memiliki


kemampuan tegangan 24 kV. Dimana keluaran dari Change Over Switch (COS)
terhubung ke Panel A17 dan Panel A05, melalui kedua panel tersebut tegangan
akan disalurkan kebeban beban yang berada di seluruh lokasi pertambangan dan
kantor pusat PT. Bukit Asam.

4.1.1 Change Over Switch (COS) Pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.

Change Over Switch (COS) pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk.
Memiliki incoming yang dicatu dengan 2 sumber yaitu sumber PLN dengan
daya 21,250 MW dan PLTU Banko Barat dengan daya 3x10 MW, masing-masing
dari sumber daya listrik tersebut menyumbang untuk 2 feeder, yang setiap feeder
terhubung pada sebuah system COS (change over switch). Dengan kata lain,
setiap daya yang tercatu pada COS (change over switch) menyumbang daya untuk
operasional tambang PT. Bukit Asam, COS (change over switch) ini terpasang
pada gardu induk atau main switch station tambang air laya yang selanjutnya
terdistribusi keseluruh tambang.

Gambar.4.2.1

COS (change over switch) terbagi menjadi 2 jalur berdasar pembagian


daya pada 2 feeder tersebut yaitu COS 1 BB I/III dan COS 2 BB I/III untuk
mendistribusikan pemakaian energi listrik. COS (change over switch) pada
Outgoing 1 khusus untuk pemakaian Main Switch Station (MSS) TAL (Tambang
Air Laya) untuk mendistribusikan daya listrik dari MSS (Main Switch Station)
TAL ke seluruh operasional Tambang,

Gambar.4.2.2 COS 1 outgoing I

sedangkan COS (change over switch) 1 outgoing 2 khusus untuk Kantor


Besar & Perumahan Townsite.

Gambar.4.2.3 COS 1 outgoing II

Pada jalur distribusi MSS TAL terbagi lagi menjadi 2 jaringan distribusi
yaitu jalur distribusi tegangan 20 KV dengan kode panel A (A1 S/D A20) dan
jalur distribusi tegangan 6 KV dengan kode panel B (B1 S/D B16). COS 1
mensuply ke outgoing A06 BB 1/3 dan Kantor Besar, beda dengan COS 2 hanya
mensuply ke outgoing A17 BB 1/3.
Gambar.4.2.4 Panel distribusi MSS TAL 20KV dan 6KV.

4.2 Aspek- Aspek Teoristis pada Change Over Switch

1. Beda Sudut Fasa (f)


Besarnya sudut fasa sangat penting untuk mengetahui
perbedaan antara kedua sisi sudut fasa yang diukur. Untuk melihat
apakah kedua sudut fasa sudah sama dapat kita lihat pada syncrono
check relay. Beda fase adalah pengukuran yang relatif yang terukur
antara dua gelombang. Tidak ada gelombang yang memiliki nilai
fase yang absolut karena tidak ada referensi universal dalam
pengukuran fase . Jadi, pengukuran beda fase tidak mungkin ada
apabila kita hanya punya satu gelombang karena beda fase adalah
hasil pengukuran antara dua gelombang.

Gambar.4.3.1
2. Beda Tegangan ()
Beda Tegangan maksudnya adalah beda tegangan antara
kedua sisi tegangan nya, misalkan tegangan pada bus (U1) dengan
(U2). Untuk mencegah terjadinya gangguan saat penutupan PMT,
perlu di perhatikan perbedaan kedua sisi tegangan tidak boleh lebih
besar dari setting beda tegangan, yang mana beda tegangan
tersebut maksimal 10% Vn.

3. Beda Frekuensi ()
Beda frekuensi maksudnya adalah untuk mengetahui slip
frekuensi antara kedua power yang akan dihubungkan. Hal ini juga
harus diperhatikan karena jika salah frekuensi tidak sama maka
perlatan akan terjadi trip atau gangguan.
4.3 Prinsip Kerja Change Over Switch (COS)

Secara sederhana Change Over Switch (COS) adalah peralatan


yang berfungsi sebagai pemindah power atau energi listrik dari PLN
(Incoming I) ke PLTU Bangko Barat 3 X 10 MW PT.Bukit Asam
(Incoming II) atau dari PLTU Bangko Barat 3 X 10 MW PT.Bukit Asam ke
PLN . Kedua power ini kemudian dimasukkan ke dalam Change Over
Switch (COS) lalu kedua power ini akan di sinkronkan sudut fasa, frekuensi
dan tegangan. Pada tahap ini jika frekuensi, tegangan dan sudut fasa nya
sudah sama maka lampu indikator sinkron akan menyala dan power sudah
siap untuk di distribusikan ke beban. Apabila frekuensi, tegangan dan sudut
fasa nya tidak sama maka power tidak bisa di distribusikan ke beban karena
akan berakibat kerusakan pada peralatan yang terhubung. Dengan adanya
Change Over Switch (COS) proses pemindahan power PLN ke PLTU
Bangko Barat 3 X 10 MW PT. Bukit Asam atau dari PLTU Bangko Barat 3
X 10 MW PT.Bukit Asam ke PLN akan menjadi lebih mudah. Karena
Change Over Switch (COS) merupakan peralatan yang di lengkapi dengan
indikator frekuensi, indikator tegangan dan indikator sinkron yang menjadi
proses sinkronisasi menjadi lebih mudah dan memiliki effisiensi yang
tinggi.

PLN

Change Over Switch (COS) Beban


PLTU PTBA

Gambar.4.3.2

4.4 SISTEM PROTEKSI PADA Change Over Switch (COS)

Change Over Switch (COS) adalah alat listrik yang berfungsi


menyinkronkan power yang berasal dari 2 sumber yang berbeda, dan juga dapat
berfungsi sebagai selector switch yang mampu memindahkan sumber dari PLN ke
PLTU ataupun dari PLTU ke PLN tanpa menonaktifkan salah satu sumber yang
lainnya. Pada Change over switch (COS) ini terdapat system proteksi yaitu :
Penjelasannya pada rangkaian di gambar atas proteksi pada COS dapat dijelaskan
dengan diagram sederhana berupa

TRAFO POWER SUPLY


Transformator power supply disini berfungsi sebagai sumber dc yang
menyupply power untuk sepam sebagai kendali yang memberi informasi ada atau
tidak adanya gangguan kepada SF6CB, sementara ketika menyupply power pada
sepam trafo power supply juga menyuply power ke battery dengan kapasitas
220 sebagai back up apabila sumber pada trafo power supply tidak dapat
digunakan.

Pada dasar nya trafo power supply prinsip kerja nya itu sama seperti trafo biasa
dengan input 170v dan output 220v dc hanya saja diberi tambahan rectifier yang
dapat menyearahkan tegangan ac ke tegangan dc.

BATERY 220V DC
BATERY DC yang digunakan disini adalah baterai aki merek hoppecke
buatan german dengan kapasitas per baterai 6v DC dengan jumlah baterai 36 buah
yang dirangkai secara seri sehingga dapat memenuhi kebutuhan tegangan sebesar
216v dc, dengan spesifikasi baterai 6v 160 Ah CN / 218 Ah c10. Fungsi baterai
disistem proteksi ini adalah sebagai back up power supply terhadap SEPAM
apabila supply power dari transformator power supply tidak dapat digunakan.

SEPAM

Sepam adalah relai proteksi digital terbaru dari generasi relai proteksi
yang dimulai sejak 15 tahun yang lalu oleh Schneider Electric.
Fungsi proteksi yang lengkap untuk aplikasi substation / feeder, transformer,
motor, busbar.
Display LCD dengan tampilan grafis memberikan kemudahan pembacaan dan
penggunaan
Input dan output logik untuk kontrol CB close/open, inhibit closing, remote
tripping.
Memenuhi standar disain IEEE/IEC (Suhu operasi -250C - +700C)
Tegangan kerja 24-250 Vdc / 120-240 Vac
Sertifikasi ISO9001
Sebagai opsi, memonitor CB untuk perawatan : waktu operasi, waktu charging,
supervisi trip circuit
(power supplai, wiring, dan trip koil),
operation counter, dan total kumulatif arus trip.
Sebagai opsi, memonitor temperatur melalui RTD (motor dan transformer)
Protokol komunikasi MODBUS 4-wire RS485, DNP3, IEC60870-3 dan IEC
61850
SF6CB (Sulfur circuit breaker )

Pada dasar nya SF6CB memiliki fungsi yang sama dengan circuit
breaker yang lainnya yaitu sebagai pemutus aliran daya suatu rangkaian
listrik apabila terdapat suatu gangguan pada rangkaian yang di
proteksinya.

Namun dalam hal ini SF6CB memiliki sedikit perbedaan dalam


cara kerjanya, dimana SF6CB cara kerja pemutus rangkaiannya
menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6
merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat
memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadam busur apinya
adalah gas SF6 dituipkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil
panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam.

Pada Change Over Switch (COS) ini menggunakan SF6CB sebagai


proteksiya yang langsung dikendalikan oleh SEPAM, ketika adanya
gangguan yang terdapat pada Change Over Switch (cos) maka SEPAM
akan mengirimkan data langsung ke SF6CB, sehingga SF6CB langsung
memutuskan aliran daya sebagai proteksi terhadap komponen Change
Over Switch (COS).
4.5 Setingan Sepam Incoming PLN
4.6 Setingan Sepam Cos Incoming PLTU 3 x 10 MW
SF

Anda mungkin juga menyukai