Anda di halaman 1dari 30

Armatur secara umum adalah kerangka untuk menopang suatu sosok atau sistem dalam

melawan gaya berat. [1] Armatur biasanya digunakan dalam perangkat pada alat
penerangan. [1] Semua bagian lampu penerangan dipasangkan kepada armatur. [1] Oleh karena
itu, kita juga sering mengenal armatur sebagai rumah tempat lampu. [2] Selain berfungsi sebagai
alat penopang alat penerangan, armatur juga berfungsi untuk menyebarkan dan membiaskan
cahaya yang berasal dari alat penerangan. [1] Ada armatur yang mengatur agar pencahayaan
dapat memberi penerangan 90-100 persen, ada juga armatur yang mengatur agar penerangan
yang didapatkan berkisar pada skala 50-60%, sesuai dengan keperluannya. [1]

Ada berbagai jenis bentuk dan juga bahan pembuatan armatur, sesuai dengan fungsi dan
tempatnya. [1] Misalnya ada armatur khusus untuk industri, penerangan di luar, untuk dekorasi
dan sebagainya. [1] Ada juga armatur dinding yang digunakan untuk di rumah sakit, ruang
baca, toko dan ruang tamu, tempat-tempat yang tidak membutuhkan pencahayaan langsung [1]

Macam-macam Lampu Listrik dan Armatur Beserta


Penjelasannya
Label: Listrik

Macam- macam lampu listrik dan armatur beserta penjelasannya

Macam-macam Lampu Listrik


Kali ini saya akan membagikan ilmu lagi dalam postingan kali ini yang saya beri judul Macam-
macam Lampu Listrik dan Armatur Beserta Penjelasannya
Berdasarkan jenis-jenisnya lampu dibedakan menjadi beberapa kelompok antara lain :
1.Lampu Incandescent (Lampu Pijar)
2.Lampu Halogen
3.Lampu Fluorescent (Lampu TL)
4.Lampu Mercury
5.Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX)
6.Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)
7.Lampu LED

1. Lampu Incandenscent (Lampu Pijar)


Karakteristik
Jenis lampu incandenscent ini biasa disebut lampu pijar, lampu pijar akan memancarkan cahaya ketika ada
arus listrik melewati filamen kawat pijar pada lampu dan kemudian memanasi filamen tersebut. Pembuatan
lampu pijar juga didasarkan pada beberapa faktor, yaitu temperatur filamen, campuran gas yang diisikan,
efficacy (im/W), dan umur lampu.
Tahanan filamen tungsten akan semakin tinggi jika temperatur naik, sehingga kenaikan tegangan akan
mengakibatkan menaiknya tahanan yang juga akan terjadi sedikit kenaikan arus yang mengalir. Tahanan
filamen kira-kiraseperempat belas dari keadaan temperatur normal dalam keadaan dingin. Salah satu yang
perlu diperhatikan dalam karakteristik lampu pijar ini adalah pengaruh perubahan tegangan terhadap lampu.

karakteristik lampu pijar


Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari lampu pijar tersebut adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon
(C) sehingga terjadi arus hubung singkat pada yang mengakibatkan timbul panas. Panas yang terjadi dibuat
hingga suhu tertentu sampai mengeluarkan cahaya,

beberapa konstruksi filamen lampu pijar


Kontruksi
Jenis lampu ini lebih dikenal dengan sebutan lampu DOP, termasuk juga lampu yang ditemukan pertama
kali oleh Tomas Alva Edison.
konstruksi lampu pijar
Lampu incandescent terdiri atas beberapa bagian utama yaitu bulb atau bola lampu, base lamp, dan
filamen kawat pijar
a. Brass Base
Bentuk dari alat ini biasanya bulat spiral yang biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas agar tidak leleh
jika dialiri arus listrik, dan bagian ini dirancang untuk tahan terhadap korosi bahan ini berfungsi untuk
menghubungkan lampu dengan soket lampu/fitting.

jenis dan ukuran kaki lampu pijar


b. Filament Stem Base
Bagian ini berfungsi sebagai pembungkus filament kawat,sebagai isolator,serta sebagai pondasi dasar kawat
filament, bagian ini terbuat dari kaca yang meniliki ketahanan panas tinggi dan tidak mudah pecah.
c. Filament Stem
Berfungsi sebagai penopang posisi filamen kawat shingga tetap tegak berdiri, sehingga performa lampu tetap
terjaga.
d. Lamp Gases
Gas murni yang yang digunakan utuk mengisi ruangan udara di dalam tabung kaca, biasanya diisi oleh gas
aragon dn nitrogen, serta gas krypton yang berfungsi sebagai penahan panas dalam tabung lampu.
e. Fimament Support
Bagian yang berfungsi sebagai penyangga filamen kawat agar tidak bersentuhan, terdiri atas lima sampai
enam kawat penyangga.
Lampu incandescent terasa sangat panas karena temperatur tabung umumnya mencapai 2700 kelvin, masa
kerja lampu ini antara 750-2000 jam

lampu incandescent / lampu pijar / lampu dop


Penggunaan
Lampu pijar digunakan berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, diantaranya :
i.Untuk penerangan yang membutuhkan pengontrolan cahaya (dimmer) dan ON/OFF secara langsung,
contoh tempat penggunaannya:
Panggung / show

Bioskop
Studio
Kamar tidur, dll
ii.Untuk penerangan yang membutuhkan variasi armatur dan warna sehingga memberi suasana lebih
menarik dan indah, misalnya di :
Ruang pertemuan / tamu
Dekorasi
Reklame
Pameran, dll
iii.Untuk penerangan di ruangan, misalnya :
Toilet
Gudang kecil, dll
Jenis - jenis Lampu Pijar
1)Lampu GLS
i. Lampu Bohlam Bening

ii. Lampu Argenta

iii. Lampu Superlux

iv. Lampu Bohlam Buram


v. Lampu Bohlam Lilin
vi. Lampu Luster

2)Lampu Reflektor
Berdasarkan kontruksi reflektornya, lampu ini terdiri dari 3 jenis. Yaitu:
i. Lampu reflektor pressed glass
Lampu reflector pressed glass ini reflektornya terbuat dari gelas yang dipress sehingga tahan hujan. Lampu
reflektor pressed bisa digunakan untuk penerangan luar (outdoor), misalnya lampu sorot di taman. Lampu
ini tersedia dalam daya 100W, 125W, 150W dan 300W
Lampu reflektor pressed glass
ii. Lampu reflector blown bulb
Lampu reflector blown bulb ini reflektornya terbuat dari gelas biasa dan tipis. Lampu ini hanya digunakan
untuk penerangan dalam (indoor), misalnya sebagai lampu sorot di panggung. Lampu reflektor blown bulb
tersedia dengan daya 25W, 40W, 60W, 75W, 100W, 150W dan 300W.

Lampu reflector blown bulb


iii. Lampu disco
Lampu disco ini reflektornya terbuat sedemikian rupa sehingga sesuai untuk penerangan disko. Lampu disco
ini hanya tersedia dalam wattase 40W.

Lampu disco

2. Lampu Halogen
Prinsip Kerja
Lampu halogen termasuk dalam kelompok lampu pijar, sebab prinsip kerja lampu halogen adalah karena
memijarnya filament.
Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik dan struktur yang dihadapi lampu pijar dalam
pengunaannya untuk lampu sorot, lampu side projector, dan lampu film projector. Dalam bidang-
bidang ini dibutuhkan ukuran bohlam yang sekecil-kecilnya sehingga sistem pengontrolan arah dan
pemokusan cahaya dapat dilakukan dengan lebih presisi.
Hal ini berarti kaca bohlam harus berada pada temperatur tinggi dimana menyebabkan bohlam lampu
menghitam akbat tungsten yang berevaporasi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan penambahan halogen ke
dalam bohlam lampu, proses kerjanya disebut Tungsten Halogen Regenerative Cycle (Siklus regenaratif
tungsten halogen). Elemen-elemen halogen itu sendiri terdiri dari iodine, bromine, fluorine, dan chlorine.
Iodine dan bromine adalah gas yang digunakan sebagai gas tambahan terhadap gas normal (argon dan
nitogen) dalam produksi lampu-lampu halogen, sehingga lampu halogen juga disebut sebagai lampu Iodine
Quartz (Quartz Iodine Lamp).

lampu halogen / lampu Iodine Quartz (Quartz Iodine Lamp)


Keterangan Gambar :
1.Terlihat gas halogen diantara gas-gas lainnya dalam lampu halogen. Secara kimia, gas halogen (butir
merah) akan bereaksi dengan uap tungsten(butir hitam) yang kemudian menghasilkan halida tungsten.
2.Pada saat filamen tungsten membara, tungsten akan menguap.
3.Gas halogen mengikat uap tungsten tadi menjadi tungsten halida. Ketika halida tersebut menyentuh
tungsten filamen yang sedang membara, senyawa tersebut kembali terpecah dimana gas halogen kembali
terlepas sementara tungsten kembali melekat pada filamen.
4.Siklus ini berulang terus menerus yang menghasilkan cahaya lampu yang stabil dan umur lampu yang
panjang.
Kontruksi
i.Bohlam
Dikarenakan dinding bohlam dengan filament dekat, maka dinding bohlam akan berada pada temperatur
tinggi (minimal 75 C). Oleh karena itu, bohlam harus terbuat dari bahan tahan panas,biasanya berupa quartz
atau silika. Disamping bohlam lampu yang harus dibuat bahan tahan panas, juga kaki dan penyokong
filamen. Kaki lampu halogen terbuat dari porselin yang juga berupa bahan penyekat
ii.Filament dan Penyokong
Bahan filament yang digunakan untuk lampu halogen sama dengan bahan filament yang digunakan pada
lampu pijar, yaitu tungsten. Filamen ini harus bekerja pada temperatur antara 2600 C sampai 3000 C untuk
membuat gas halogen berfungsi dalam mencegah terjadinya penghitaman pada dinding bohlam lampu.
Filamen membutuhkan penyokong dalam bohlam karena kontruksinya yang sedemikian rupa sehingga
filamen tetap dalam keadaan posisi lurus dalam bohlam. Biasanya penyokong juga terbuat dari tungsten yang
sama dengan bahan filamennya sendiri
Filament dan Penyokong
Jenis lampu
i.Lampu Halogen Berujung Ganda (Double Ended Halogen Lamp)
Lampu ini biasa dipakai untuk lampu sorot, baik indoor maupun outdoor. Dan tersedia dengan daya 200 W
sampai 3000 W. Lampu ini hanya untuk pemasangan pada posisi horizontal.

Lampu Halogen Berujung Ganda (Double Ended Halogen Lamp)


ii. Lampu halogen berujung tunggal (Single Ended Halogen Lamp)
Lampu ini digunakan untuk penerangan di dalam ruangan (indoor). Dapat dipasang dalam posisi sembarang

Lampu halogen berujung tunggal (Single Ended Halogen Lamp)


Armatur
Armatur untuk lampu halogen ini dapat digunakan untuk penerangan indoor dan outdoor, ukurannya
tergantung dari wattase lampu yang dipasang di dalamnya. Misalnya ukuran armatur lampu halogen 500 W
tidak akan sama dengan ukuran armatur untuk lampu halogen 1000 W dikarenakan perbedaan ukuran
panjang bohlam. Bentuk armatur lampu halogen jenis berujung ganda untuk lampu sorot diperlihatkan oleh
gambar di bawah ini.
armatur lampu halogen jenis berujung ganda untuk lampu sorot
Penggunaan
Lampu halogen banyak digunakan di panggung (Stage Lighting) ataupun studio untuk lampu sorot. Hal ini
didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh lampu halogen yang dimana pengaturan cahayanya (dimmer)
lebih mudah dilakukan dan ON/OFF dapat secara langsung, disesuaikan dengan kebutuhan sistem
penerangan panggung / studio yang diinginkan. Lampu halogen juga digunakan untuk penerangan yang
memerlukan fisik lampu yang lebih kecil tetapi dengan fluks cahaya yang tinggi (landasan pacu kapal
terbang). Dengan alasan yang sama lampu halogen juga banyak digunakan sebagai lampu proyektor dalam
overhead projector, lampu depan mobil, dll
3. Lampu Floresen (TL)
Prinsip Kerja
Lampu floresen atau lebih dikenal dengan istilah lampu TL, sudah dikembangkan sejak tahun 1980, lampu
ini bekerja menggunakan gas flouruntuk menghasilkan cahaya, dimana energi listrik akan membangkitkan
gas di dalam tabung lampu sehingga akan timbul sinar ultar violet. Sinar urtra violet itu akan mebangkitkan
phosphors yang kemudian akan bercampur mineral lain yang telah dilaburkan pada sisi bagian dalam tabung
lampu sehingga akan menimbulakan cahaya. Phosphors dirancang untuk meradiasi cahaya putih, sehingga
sebagian besar model jenis lampu ini berwarna putih.

Karakteristik Lampu Floresen (TL)


Kontruksi
Kontruksi tabung lampu fluoresen ini terdiri dari gelas dimana dinding bagian dilapisi serbuk phosphor
sehingga tabung kelihatan berwarna putih susu. Bentuk tabung lampu fluoresen ada yang memanjang dan
melingkar.
Panjang tabung lampu bervariasi tergantung besar daya, mulai dari panjang 35 cm untuk yang 10 W sampai
yang panjangnya 150 cm untuk 65 W. Pada kedua ujung tabung dipasang filamen tungsten yang dilapisi
suatu bahan yang dapat beremisi, biasanya terdiri dari barium, strontium, dan calcium. Untuk lampu tabung
(Discharge Lamps) filamen ini disebut juga elektroda, karena salah satu dari filamen harus berfungsi sebagai
katoda dan yang lainnya anoda. Ke dalam tabung dimasukkan merkuri dan gas argon, yang dimana merkuri
akan berfungsi untuk menhasilkan radiasi ultraviolet. Sedangkan gas argon berfungsi untuk keperluan start.
Kontruksi tabung lampu fluoresen

Konstruksi Lampu Floresen (TL)

Kontruksi tabung lampu fluoresen


Rangkaian lampu TL

Rangkaian lampu TL
Armatur Berdasarkan arah cara pemasangannya, armatur lampu fluoresen dibagi menjadi 2 macam.
Pertama, armatur yang terpasang langsung pada plafon (surface mounted). Yang berarti lampu fluoresen
beserta armaturnya merupakan bagian dari plafon. Kedua, armatur lampu yang digantungkan, dimana tinggi
lampu dari bidang kerja dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan.Banyaknya tabung lampu dalam
setiap armatur bervariasi, mulai dari satu tabung sampai dengan empat tabung. Beberapa jenis armatur lampu
fluoresen dapat dilihat dari gambar berikut :
I.Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung terbuka

Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung terbuka


II. Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung terbuka

Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung terbuka


III. Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung terbuka ke bawah

Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung terbuka ke bawah


IV. Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung tertutup
Armatur lampu fluoresen dengan satu tabung tertutup
V. Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung tertutup
Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung tertutup
Vi.Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung

Armatur lampu fluoresen dengan dua tabung

Penggunaan
Penggunaan lampu fluoresen didasarkan pada kelebihan-kelebihannya, yaitu warna cahaya yang lebih
menarik, efficacy yang tinggi dan umur yang panjang. Karena itu lampu fluoresen banyak digunakan untuk
penerangan yang memerlukan ketiga aspek tersebut, misalnya toko, kantor, sekolah, industri, rumah sakit,
atau bahkan untuk penerangan jalan kecil di perkampungan.

4. Lampu Mercury
Prinsip Kerja
Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu fluoresen, yaitu cahaya yang dihasilkan
berdasarkan terjadinya loncatan elektron (electron discharge) didalam tabung lampu.
Kontruksi Lampu Mercury
Lampu merkuri terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam (arc tube) dan tabung luar atau bohlam (bulb).
Lampu merkuri dengan bohlam bentuk elips cocok bila digunakan untuk penerangan bidang kerja
(downward lighting) di industri dimana situasi kerja berdebu.
Kontruksi Lampu Mercury
Cara Kerja
Lampu merkuri terdiri dari tabung dalam dan tabung luar. Tabung dalam diisi merkuri untuk menghasilkan
radiasi ultraviolet dan gas argon yang berfungsi untuk keperluan start. Sedangkan bohlam luar berfungsi
sebagai rumah tabung dan menjaga kestabilan suhu di sekitar tabung. Lampu merkuri ini bekerja pada faktor
daya yang rendah, oleh karena itu harus menggunakan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya lampu.
Armatur
Bentuk armatur lampu merkuri tergantung jenis penggunaan lamnpu yang bersangkutan. Armatur untuk
penerangan jalan berbeda dengan armatur untuk penerangan industri dan seterusnya.
Berdasarkan jenis penggunaannya, armatur lampu merkuri dapat dibagi menjadi 4 kelompok :

i. Armatur penerangan jalan

Armatur penerangan jalan


ii. Armatur penerangan taman
Armatur penerangan taman
iii. Armatur penerangan industri

Armatur penerangan industri


iv. Armatur penerangan sorot

Armatur penerangan sorot

Jenis Lampu Mercury


i)Lampu merkuri fluoresen
Lampu merkuri fluoresen
ii) Lampu merkuri reflektor

Lampu merkuri reflektor


iii)Lampu merkuri blended
iv)Lampu merkuri halide (Metal Halide Lamp)
5. Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX)
Prinsip Kerja
Lampu SOX ini termasuk dalam kelompok lampu tabung (discharge lamp). Oleh karena itu, prinsip kerja
lampu ini sama dengan prinsip kerja lampu tabung lainnya. Yaitu berdasarkan terjadinya pelepasan elektron
(electron discharge) dalam tabung gas (arc tube). Tujuan dibuatnya lampu sodium tekanan rendah adalah
untuk mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, yaitu sampai 200 lm/watt.

Kontruksi Lampu SOX


Tabung dalam berbentuk U dan di kedua ujungnya terpasang elektroda yang biasanya terdiri dari filamen
tungsten. Untuk menjaga dinding tabung dari kerusakan akibat tekanan uap sodium maka tabung gas dibuat
dari gelas lime borate khusus yang tahan terhadap tekanan uap sodium. Ke dalam tabung gas dimasukkan
campuran gas argon dann neon, dan logam murni sodium. Gas argon dan neon dimaksudkan untuk keperluan
penyalaan awal, sedangkan logam sodium dimaksudkan untuk menghasilkan cahaya kuning.

Kontruksi Lampu SOX


Cara Kerja
Jika rangkaian lampu dihubungkan terhadap sumber arus bolak-balik, maka arus akan mengalir melalui
ballast dan seterusnya ke lampu. Pada saat yang sama argon dan neon yang ada dalam tabung gas akan
bekerja untuk menaikkan temperatur dalam tabung gas, dalam tahap ini lampu akan mengeluarkan
cahaya kemerah-merahan. Setelah beberapa menit, panas dalam tabung gas akan mencapai temperatur
tertentu sehingga sodium yang ada dalam tabung gas akan berubah menjadi uap (vapour). Dengan demikian
pelepasan elektron yang terjadi melalui uap sodium akan menghasilkan cahaya yang sebenarnya, yaitu
cahaya kuning.

Waktu menyala normal lampu sox


Armatur
Karena karakeristik lampu sodium tekanan rendah sedemikian rupa, warna cahaya kuning, posisi
pemasangan harus horizontal, dan bentuk tabung yang memanjang, maka praktis lampu ini hanya sesuai
untuk penerangan jalan
Armatur penerangan jalan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu intensitas cahaya yang dipancarkan ke
samping kiri dan kanan adalah lebih besar daripada ke bawah. Hal inilah yang memungkinkan pemasangan
lampu jalan dapat menempuh jarak yang cukup jauh yaitu 40-60 m.
Setiap armatur dapat berisikan lebih dari satu lampu tergantung jenis armaturnya. Umumnya, peralatan bantu
lampu seperti ballast, starter atau ignitor, dan kapasitor perbaikan faktor daya ditempatkan di dalam armatur.
Berikut contoh gambar armatur lampu sodium tekanan rendah (SOX)

armatur lampu sodium tekanan rendah (SOX)


Penggunaan

Alasan utama untuk penggunaan lampu SOX adalah penghematan enrgi listrik dan jika colour rendering
tidak menjadi masalah. Lampu SOX mempunyai efficacy sampai 200 lm/watt, sedangkan lampu pijar
hanya12 lm/watt dan lampu merkuri yang memiliki efficacy sampai 90 lm/watt. Jadi, lampu ini dapat
menghemat energi listrik daripada lampu lainnya karena memiliki efficacy yang paling tinggi. Kelebihan
lain lampu SOX adalah mempunyai umur yang panjang sampai 12.000 jam, tingkat kesilauan rendah,
ketajaman penglihatan (visual acuity) baik, dan juga dalam situasi berkabut atau musim hujan cahaya lampu
SOX ini akan lebih dapat menembus dibandingkan cahaya lampu-lampu listrik lainnya. Sehingga pilihan
utama untuk penerangan jalan pada daerah berkabut atau berhujan adalah lampu sodium tekanan rendah
(SOX).
Sedangkan warna objek yang disinari lampu SOX ini akan berwarna kuning atau hitam, hal inilah yang yang
menjadi kekurangan lampu ini sehingga tidak digunakan untuk penerangan yang memerlukan colour
rendering yang baik.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan dan kekurangannya, maka lampu sodium tekanan rendah sesuai digunakan
untuk penerangan jalan-jalan bebas hambatan, jalan-jalan utama menuju luar kota, dan sejenisnya yang tidak
mengutamakan colour rendering, dan khususnya pada daerah-daerah yang berkabut dan berhujan.
6. Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)
Prinsip Kerja
Lampu sodium tekanan tinggi sering juga disebut lampu SON. Prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja
lampu sodium tekanan rendah, yaitu berdasarkan terjadinya pelepasan elektron di dalam tabung lampu.
Sesuai dengan namanya, lampu ini mempunyai tekanan gas di dalam tabung kira-kira 1/3 atmosper (250mm
merkuri), dibandingkan dengan tekanan gas dalam lampu sodium tekanan rendah yang kira-kira hanya 10-
3 mm merkuri. Disamping itu, temperatur kerja tabung lampu sodium tekanan tinggi juga lebih tinggi.
Kontruksi Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)

Kontruksi Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)


Lampu sodium tekanan tinggi terdiri dari dua tabung, yaitu:
i.Tabung Gas (arc tube)
Terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan uap sodium yang harus bekerja pada temperatur tinggi,
misalnya stellox ke dalam tabung gas dimasukkan sodium, merkuri yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
gas dan tegangan kerja lampu sampai batas tertentu, dan xenon untuk keperluan gas start.
ii.Bohlam (bulb)
Terbuat dari gelas yang sama sekali terpisah dari udara luar yang berfungsi untuk mencegah tabung gas
terhadap kerusakan akibat bahan kimia dan juga berfungsi untuk mempertahankan kekonstanan temperatur
tabung gas.
Cara Kerja
Lampu ini tidak mampu distart dengan tegangan nominal 220 Volt, maka dibutuhkan tegangan tinggi dan
frekuensi tinggi sesaat. Gas xenon terionisasi untuk memulai terjadinya pelepasan elektron dalam tabung
gas sampai mencapai temperatur kerja yang dibutuhkan. Periode pemanasan ini dapat berlangsung
hingga kira-kira 10 menit karena tekanan uap merkuri-sodiumawalnya sangat rendah sekali yang tidak dapat
menjadikan pelepasan elektron dalam tabung gas. Setelah lampu bekerja normal, merkuri tidak akan tercapai
yang menjadikan merkuri memancarkan cahaya.
Lampu sodium tekanan tinggi mempunyai dua jenis starter, yaitu starter jenis snap yang bekerja
berdasarkan panas yang terdiri dari bimetal dengan kontak tertutup dan sebuah kumparan pengontrol
temperatur bimetal, dan starter jenis solid state adalah start lampu lebih dapat dipercaya dan dapat secara
langsung, baik penyalaan awal maupun penyalaan kembali.

Waktu Menyala Normal Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)


Armatur
Jenis armatur lampu sodium tekanan tnggi sesuai dengan jenis penggunaannya, misalnya armatur
penerangan jalan, armatur penerangan industri, armatur penerangan sorot, dll. Untuk penggunan yang sama,
bentuk dan konstruksi armatur lampu sodium tekanan tinggi sama dengan armatur lampu merkuri. Hal ini
dapat terjadi karena bentuk lampu sodium tekanan tinggi sama dengan bentuk lampu mercury.
i. Armatur penerangan industri

Armatur penerangan industri


ii. Armatur penerangan jalan

Armatur penerangan jalan


iii. Armatur penerangan sorot
Armatur penerangan sorot
Penggunaan
Penggunaan lampu sodium tekanan tinggi didasarkan pada sifat-sifat yang dimilikinya. Lampu ini memiliki
efficacy yang tinggi (90-120 lm/watt), umur yang tinggi (12.000-20.000 jam), tetapi mempunyai colour
rendering yang kurang baik (CRI hanya 26). Oleh karena itu, lampu sodium tekanan tinggi digunakan untuk
penerangan jalan.
Karena colour rendering lampu sodium tekanan tinggi kurang baik dimana perubahan warna objek yang
disinari sangat besar dan warna cahayanya (colour appearance) putih keemasan (yellowish) yang kurang
memberi keindahan, maka penggunaan lamnpu ini untuk penerangan jalan yang berpenghuni kurang sesuai.
Tetapi sesuai digunakan untuk penerangan jalan bebas hambatan, jalan utama, jalan menuju luar kota,
penerangan highmast untuk jalan besar atau persimpangan jalan bertingkat , dll yang tidak menuntut colour
rendering yang baik.
Jenis lampu SON
i.Berbentuk elips
ii.Berbentuk tubular

Lampu SON Berbentuk tubular

7. Lampu Light Emitting Diode (LED)

Lampu Light Emitting Diode (LED)


Prinsip kerja
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari
sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan
sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa- muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang
lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita
energi dari bahan yang membentuk p-njunction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau
germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED
memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat.
LED biru pertama yang dapat mencapai keterangan komersial menggunakan substrat galium nitrida yang
ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang. LED ini
kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau
yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi substrat galium nitrida (GaN)
dengan fosfor kuning. Karena warna kuning merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia,
kombinasi antara warna kuning dari fosfor dan warna biru dari substrat akan memberikan kesan warna putih
bagi mata manusia.
LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di substrat ultraviolet
dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresen.
Metode terbaru untuk menciptakan cahaya putih dari LED adalah dengan tidak menggunakan fosfor sama
sekali melainkan menggunakan substrat seng selenida yang dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif
dan cahaya kuning dari substrat itu sendiri.

Sumber www.electricfilestation.blogspot.com dan di sempurnakan lagi oleh blogsikil rayapen


DAFTAR PUSTAKA

KLASIFIKASI ARMATUR
Armatur adalah rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan danmendistribusikan
cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang didalamnya, dilengkapidengan peralatan
untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali listrik. Armatur ini seringdiartikan sebagai
tutup lampu.Armatur sangat mempengaruhi tingkat penyebaran cahaya dari suatu
peralatan penerangan itu sendiri. Menurut Harten (2002: hal 29),
armatur diklasifikasikan berdasarkan5 kategori yaitu berdasarkan:

Sifat penerangan

Konstruksi

Penggunaan
Bentuk

Cara pemasangan
1.

Berdasarkan Sifat Penerangan


Armatur diklasifikasikan sebagai berikut:a)

Armatur penerangan langsungJenis armatur ini menyebabkan pemancaran cahaya secara


langsung denganefisiensi penerangan yang baik. Cahaya dipancarkan keseluruh bidang
meskipunmenimbulkan bayang-bayang yang tajam.Jenis armatur ini digunakan pada
ruangan-ruangan yang tinggi, misalnya di bengkel dan pabrik, dan untuk penerangan luar.

b)

Armatur penerangan sebagian besar langsungPada jenis armatur ini, pemancarannya tidak
seperti armatur peneranganlangsung. Sejumlah kecil cahaya dipancarkan ke atas, sehingga
efisiensi penerangannya tidak sebaik armatur penerangan langsung tapi efisiensinya dapatdik
atakn cukup baik.Jenis armatur ini digunakan di gedung-gedung ibadat, untuk tangga di
dalamrumah, gang, dan sebagainya.c)

Armatur penerangan difusPada jenis armatur ini, sebagian besar dari cahaya diarahkan ke
dinding danlangit-langit sehingga efisiensi penerangannya lebih rendah dibanding jenis
armatursebelumnya. Cahaya ini membentuk bayang-bayang dan kilaunya banyak
berkurang.Jenis armatur ini digunakan di ruangan-ruangan sekolah, di ruangan-
ruangankantor, dan ditempat-tempat kerja.d)

Armatur penerangan sebagian besar tak langsungPada jenis armatur ini, sebagian besar dari
cahaya diarahkan ke atas dan pembentukan bayang-bayang dan kilaunya pada penerangannya
hanya sedikit. Olehkarena itu, langit-langit dan dinding-dinding rumah harus diberi warna
terang.Jenis armatur ini digunakan pada rumah-rumah sakit, di ruangan baca, toko-toko, dan
di kamar tamu.e)
Armatur penerangan tak langsungPada jenis armatur ini, cahaya dipantulkan oleh langit-
langit dan dinding-dinding. Sehingga bayang-bayang hampir tidak tampak sama sekali.Jenis
armatur ini digunakan di ruangan-ruangan untuk membaca, menulis, danuntuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan halus lainnya.
2.

Berdasarkan Kontruksi
Armatur diklasifikasikan sebagai berikut:a)

Armatur biasaJenis armatur ini biasa digunakan pada instalasi penerangan pada umumnya. b)

Armatur kedap tetesan airJenis armatur ini digunakan untuk daerah-daerah penerangan yang
seringterkena tetesan air (hanya tetesan). Dimana armatur ini melindungi
peralatan penerangan dari gangguan yang mungkin diakibatkan oleh tetesan air

c)

Armatur kedap airJenis armatur ini digunakan pada instalasi penerangan jalan. Karena
sifatnyayang kedap terhadap air, sehingga air tidak akan masuk dan tidak mengenai peralatan
penerangan didalamnya dan gangguan dapat dicegah.d)

Armatur kedap letupan debuJenis armatur ini didesain agar kedap akan letupan debu atau
bendadisekitarnya yang berpotensi menimbulkan gangguan.e)

Armatur kedap letupan gasJenis armatur ini mengisolasi peralatan penerangan didalamnya
dari bahayaletupan gas disekitarnya.
3.

Berdasarkan Penggunaan
Armatur diklasifikasikan sebagai berikut:a)

Armatur penerangan dalamJenis armatur ini digunakan untuk keperluan penerangan di dalam
ruanganatau tempat-tempat tertentu. b)

Armatur penerangan luarJenis armatur ini digunakan untuk keperluan penerangan di luar
ruangan dankeperluan pencahayaan yang cukup luas/besar.c)

Armatur penerangan industriJenis armatur ini biasa digunakan pada industri-industri.d)

Armatur penerangan dekorasiJenis armatur ini digunakan untuk keperluane)

Armatur penerangan ditanam pada dinding/langit-langit ditanam


Jenis armatur ini dipasang pada langit-langit/dinding dengan cara ditanamdimana arah
cahayanya ditujukan ke titik tertentu.f)

Armatur penerangan tidak ditanamJenis armatur ini dipasang pada langit-langit/dinding tanpa
ditanam. Arahcahayanya dapat diatur dan ditujukan ke titik tertentu. Jenis armatur ini
bergunasebagai penerangan etalase dan keperluan untuk lampu-lampu cermin.
4.

Berdasarkan Bentuk
Armatur diklasifikasikan sebagai berikut:a)

Armatur balonJenis armatur ini berbentuk bulat atau lebih mirip seperti balon. b)

Armatur pingganc)

Armatur pancaran lebarJenis armatur ini digunakan untuk penerangan umum dalam bengkel-
bengkel.d)

Armatur pancaran terbatasJenis armatur ini digunakan untuk penerangan setempat, misalnya
mesin perkakas.e)

Armatur kandilf)
Armatur palungJenis armatur ini untuk penerangan industri dengan lampu bentuk tabung.
5.

Berdasarkan Cara Pemasangan


Armatur diklasifikasikan sebagai berikut:a)

Armatur langit-langit dindingJenis armatur ini dipasang pada langit-langit/dinding berguna


sebagai penerangan etalase dan keperluan untuk lampu-lampu cermin.

b)

Armatur gantungJenis armatur ini berbentuk gelang dan digantung pada ketinggian tertentu.Jenis armatur
ini digunakan pada rumah-rumah sakit.c)

Armatur berdirid)

Armatur gantung dengan pipaJenis armatur ini berbentuk gelang dan digantung pada
ketinggian tertentu.e)

Armatur gantung dengan kabelJenis armatur ini berbentuk gelang dan digantung pada
ketinggian tertentu

Anda mungkin juga menyukai