Data Administrasi
Tanggal : 5 April 2017 Diisi oleh Nama : Munadya Hamzah
NPM/NIP : 111 2015 2246
Nama Tn. AA
Alamat Jl. Baji Gau II
Umur 30 Tahun Tempat/tanggal lahir : Makassar, 4 Maret
1985
Kedudukan dalam
Anak ke 3 dari 5 bersaudara
keluarga
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Bagian penyablonan di industri percetakan
Mamiri
Status perkawinan Sudah menikah
Kedatangan yang Dua
ke
Telah diobati Sudah
sebelumnya
Alergi obat Tidak Ada
Sistem BPJS
pembayaran
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
Dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Gatal dan perih pada kedua telapak tangan dan jari-jari tangan.
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang karyawan di industri percetakan Mammiri bagian
penyablonan. Pasien bekerja dalam seminggu dari Senin-Sabtu, bekerja dari
jam 08.00-17.00 atau sekitar 8-9 jam dalam sehari dengan waktu istirahat
sekitar 1-2 jam.
Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh
pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan
muskulo skeletal yang dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = v v v Nyeri = ////////
KETERANGAN
- Lokasi: telapak dan Jari-jari kedua tangan
- Effloresensi:
Makula eritema, bentuk bulat, diameter 1 cm,
jumlah multipel, batas tegas, distribusi terbatas
pada telapak dan jari-jari kedua tangan. Di atas
efloresensi primer terdapat efloresensi sekunder
berupa erosi eritema akibat garukan pasien.
Keterangan:
- Untuk tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri resiko sedang (brief
survey 2)
- Untuk lengan kanan dan kiri resiko sedang (brief survey 2)
- Untuk leher resiko sedang (brief survey 2)
- Untuk punggung kanan dan kiri resiko rendah (brief survey 1)
- Untuk kaki kanan dan kiri resiko rendah (brief survey 1)
KEPALA LEHER
Anemis : (-) MT : (-)
Ikterus : (-) Pembesaran
Sianosis : (-) Tiroid : (-)
Edema : (-) KGB : (-)
NT : (-)
DVS : R + 1 MmH20
THORAX JANTUNG
I : Simetris: (D) = (S) I : IC tidak tampak
P : MT : (-)NT : (-) P : IC tidak teraba
P : Sonor
A : BP: Vesikuler P : Batas Jantung : dalambatas normal
BT: Rh: -/- ; Wh: -/- Pekak : (+)
A : BJ : I/II murni regular.
BT : Bising: (-)
ABDOMEN EKSTREMITAS, dll
I : Bentuk: Datar Edema : (-)
A : Bising usus: (+) kesan normal Deformitas : (-)
P : MT : (-) NT : (-) Effloresensi kulit :
Hepar : Tidak teraba Makula eritema, bentuk bulat, diameter 1
Lien : Tidak teraba cm, jumlah multipel, batas tegas, distribusi
P : Timpani (+)
terbatas pada jari-jari tangan. Di atas
efloresensi primer terdapat efloresensi
sekunder berupa erosi eritema akibat
garukan pasien.
Nyeritekan gastrocnemius : (-)
Tanda pendarahan : (-)
III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:
Seorang laki-laki 30 tahun bekerja sebagai bagian penyablonan di
industri Mammiri datang dengan keluhan perih yang disertai gatal pada kedua
telapak tangan dan jari-jari tangan yang dialami sejak 1 bulan yang lalu.
Awalnya dirasakan sedikit gatal pada ujung-ujung jari kedua tangan diikuti
munculnya perubahan warna kulit menjadi kemerahan, kemudian sering
digaruk. Empat hari sejak rasa gatal tersebut muncul gelembung-gelembung
air dan menjadi luka akibat digaruk. Empat bulan sebelumnya pasien pernah
berobat ke puskesmas dengan keluhan yang sama akibat kontak dengan
larutan pembersih screen. Keluhan membaik setelah diberikan pengobatan
oleh dokter. Salah satu karyawan di tempat kerja yang sama dengan pasien
juga mengalami keluhan yang sama. Pasien mengatakan bahwa tiap hari
pasien kontak dengan bahan-bahan iritan seperti larutan pembersih screen dan
cat pakaian dan jarang menggunakan sarung tangan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan umum: Sakit ringan / Gizi
Cukup/ Compos mentis. Tanda Vital dan antropometri: TD: 120/80 mmHg,
Pernapasan: 22 x/menit, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,7C. Status gizi: IMT:
22,03 kg/m2 (normal). Effloresensi kulit: Makula eritema, bentuk bulat,
diameter 1 cm, jumlah multipel, batas tegas, distribusi terbatas pada telapak
dan jari-jari kedua tangan. Di atas efloresensi primer terdapat efloresensi
sekunder berupa erosi eritema akibat garukan pasien.
V. DIAGNOSIS KERJA :
Dermatitis kontak alergi et causa larutan pembersih screen (afdruk)
Fisik -
Kimia Larutan afdruk dan cat pakaian
Biologi -
Ergonomi Badan membungkuk
Psikososial -
3. Evidence Based Berdasarkan hasil penelitian Carko Budiyanto, Faktor
Predisposisi Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pekerja Percetakan,
Tahun 2010, bahwa:
- Reaksi dermatitis kontak iritan biasanya timbul akibat
paparan bahan kimia yang bersifat alergen, iritan maupun
toksik. Bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi
kulit pada industri percetakan, antara lain alkohol, alkali,
bahan pengembang, tinta, lilin, soda api, dan kaporit.
Sedangkan bahan-bahan yang menyebabkan kontak
alergi, yaitu potasium dikromat, formaldehid, cat, lem
hidroquinon, dan lem perekat. Pada umumnya vehikel
(solven) yang digunakan adalah resin, minyak, etanol
(alkohol), etil asetat, propanol, hidrokarbon alifatik, dan
glycol. Semua bahan ini dapat menimbulkan iritasi dan
atau alergi.
- Reaksi Iritasi akut tertunda merupakan reaksi akut tanpa
tanda yang terlihat akibat reaksi inflamasi hingga 8
sampai 24 jam. Setelah gejala klinis timbul, maka
tampilan klinisnya sama dengan dermatitis kontak iritan
akut.
- Reaksi dermatitis kontak iritan kronik kumulatif Jenis ini
akibat adanya paparan berulang pada kulit, dimana bahan
kimia yang terpapar sering lebih dari satu jenis dan
bersifat lemah karena dengan paparan tunggal tidak akan
mampu timbulkan dermatitis iritan. Bahan iritan ini
biasanya berupa sabun, deterjen, surfaktan, pelarut
organic dan minyak.
- Reaksi iritasis subyektif pasien biasanya mengeluh gatal,
pedih, seperti terbakar, atau perih setelah kontak dengan
bahan iritan, tetapi tanpa terlihat perubahan pada kulit.
- Hubungan insidensi terkenanya dermatitis kontak akibat
kerja pada pekerja yang berkontak langsung dengan
bahan-bahan allergen dan iritan, menunjukkan bahwa
dermatitis kontak terjadi dikarenakan tidak maksimalnya
penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja dan
buruknya kebersihan diri atau personal hygiene para
pekerja setelah melakukan pekerjaan.
4. Apakah pajanan
Ya
cukup
Masa kerja 2 tahun
Jumlah jam
9 jam
terpajan/ hari
Pemakaian APD Masker
Konsentrasi
Sulit dinilai
pajanan
Kesimpulan
jumlah pajanan
_
dan dasar
perhitungannya
5. Faktor individu
yang
berpengaruh
terhadap _
timbulnya
diagnosis klinis.
6. Pajanan bahaya _
potensial yang
di luar tempat
kerja
IX. PROGNOSIS
1) Klinik : - ad vitam : dubia ad bonam
- ad sanasionam : dubia ad bonam
- ad fungsionam : dubia ad bonam
2) Okupasi : dubia ad bonam