Anda di halaman 1dari 3

Bab 4 Pusat Tanggung Jawab Pusat Pendapatan Dan Beban

PUSAT TANGGUNG JAWAB


Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan
sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak dalam
bagan organisasi.

Sifat Pusat Tanggung Jawab


Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan cita-cita. Manajemen senior menentukan
sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab
adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Jika setiap pusat tanggung jawab telah
memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi dapat dicapai.

Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab


Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input dan/atau output moneter
yang diukur untuk tujuan pengendalian: pusat pendapatan (revenue center), pusat beban (expense
center), pusat laba (profit center), dan pusat investasi (investment center). Di pusat pendapatan,
output diukur secara moneter; di pusat beban, input yang diukur; di pusat laba, baik pendapatan
(output) maupun beban (input) diukur; dan di pusat investasi, kaitan antara laba dan investasi
diukur. Masing-masing pusat tanggung jawab tersebut membutuh-kan perencanaan dan sistem
pengendalian yang berbeda

PUSAT PENDAPATAN
Di pusat pendapatan, suatu output (yaitu pendapatan) diukur secara moneter, akan tetapi tidak
ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu beban atau biaya) dengan
output. (Jika beban dikaitkan dengan pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba).
Pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang untuk
menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan.

PUSAT BEBAN
Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun
outputnya tidak. Dua jenis pusat beban yaitu pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan.
Biaya teknik adalah biaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan
keandalan yang wajar, sbagai contoh biaya pabrik untuk tenaga kerja dan bahan baku. Biaya
kebijakan adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya. Biaya yang dikeluarkan tergantung
pada penilaian manjemen atas jumlah yang memadai dalam kondisi tertentu.

Pusat Beban Teknik


Pusat beban teknik mempunyai ciri-ciri: (1) input dapat diukur secara moneter, (2) input dapat
diukur secara fisik, dan (3) jumlah rupiah optimum dan input yang dibutuhkan untuk
memproduksi satu unit output dapat ditentukan. Di suatu pusat beban teknik, output dikalikan
dengan biaya standar dari setiap unit, mengukur biaya standar dari produk jadi. Selisih antara
biaya teoritis dan biaya aktual mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur.

Pusat Beban Kebijakan


Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administratif dan pendukung (seperti, akuntansi,
hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, sumber daya manusia), operasi litbang, dan
aktivitas pemasaran. Output dari pusat biaya ini tidak bisa diukur secara moneter. Di suatu pusat
beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran
efisiensi. Pada hakikatnya, hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan
dan input sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output.
Studi New Jersey Insurance Company

Divisi Hukum NJIC bertanggung jawab atas seluruh urusan hukum yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Selain itu, memberi nasihat kepada manajemen perusahaan mengenai
perkembangan yang ada dan di masa depan yang berkaitan dengan perpajakan dan peraturan lain,
dan mengenai keputusan-keputusan pengadilan yang berpengaruh terhadap perusahaan. Bagian
pinjaman individu bertanggung jawab atas proses peminjaman utang secara legal yang dibuat
untuk individu-individu untuk kantor pengadaian mengenai properti-properti riil.

Tujuan dasar dari proses anggaran adalah mendorong para kepala divisi untuk menyusun
perencanaan dan segera membuat laporan mengenai jangkauan operasional divisi masing-masing
selama tahun berikutnya.

Masalah dari kasus tersebut bagaimana Somersby mengendalikan operasi dari seksi di divisinya
dan bagaimana manajemen puncak mengendalikan operasin dari divisi hukum

Cara yang dilakukan Somersby dalam mengendalikan operasi dari seksi divisinya adalah dengan
pembagian dan pembatasan tugas yang jelas pada setiap divisinya Somersby memberi instuksi
kepada setiap divisi menerapkan operasional dan pengendalian yang berbeda antara pinjama
individual dan pinjaman perusahaan. Karena pinjaman perusahaan lebih besar dari pada pinjaman
individual sehingga hal-hal yang harus dinilai dan diperhatikan oleh setiap divisi harus lebih
mendetail
Manajemen puncak mengendalikan operasi dari divisi hukum dengan cara:

Divisi hukum harusnya memiliki satu bagian saja agar tidak terpecah. Seharusnya perusahaan
merekrut pegawai untuk divisi hukum adalah orang-orang yang kompeten dan harus lulusan dari
sekolah hukum sehingga perusahaan tidak terlalu bergantung pada pengacara dari luar perusahaan.
Karena jika perusahaan terlalu bergantung pada pengacara luar, maka kemungkinan besar
informasi perusahaan akan bocorv pada pihak lain. Karena kurangnya loyalitas pengecara luar
pada perusahaan New Jersey.

Pinjaman yang diberikan oleh perusahaan harusnya diklasifikasikan berdasarkan lokasi geografis
dan dibedakan pinjaman individual dan pinjaman perusahaan. Karena untuk mempermudah
pembagian jenis transaksinya.

Anda mungkin juga menyukai