Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap Perguruan Tinggi pasti mempunyai program, Untuk mempersiapkan
mahasiswanya. Agar siap dan memiliki kemampuan yang mempuni. Terutama
dibidang nya, Tak terkecuali Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sebagai salah
satu perguruan tinggi, Yang menyelenggarakan pendidikan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang
terampil, profesional, dan juga siap pakai dalam dunia kerja, Yang akan ditempuh
setelah lulus dari bangku perkuliahan nanti. Agar mahasiswa dapat mengetahui
secara langsung, Teori dan praktek didalam dunia kerja. Maka diperlukan suatu
kegiatan yang dinamakan Praktek Kerja Lapangan. Dengan adanya kegiatan praktek
kerja lapangan diharapkan, Mahasiswa dapat langsung menerapkan ilmu yang
didapat di bangku kuliah. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat menyerap
pengetahuan, Dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada pada saat ini.
Dengan demikian mahasiswa juga mendapat pengalaman yang nyata, supaya nanti
tidak terkejut dalam menghadapi dunia kerja.

Praktek kerja lapangan tersebut dapat dilakukan di instansi-instansi, Ataupun


industri-industri, Yang memiliki bidang meliputi teknologi dan informasi. Yang
nantinya bisa bermanfaat, Tidak hanya untuk mahasiswa saja, Tetapi juga dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas. Seperti halnya pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Sidoarjo, Yang Mengatur Segala Urusan Perdagangan, Perindustrian
Maupun Ekspor & Impor Bagi Perusahaan Maupun UKM Kecil Yang Berada Di
Sidoarjo.

Berdasarkan hal diatas maka penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di


Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan, Energi
Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo dengan mengambil Tema
Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas Koperasi,

1
Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan
Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo .

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo.
b. Apa saja persyaratan untuk ekspor dan impor
c. Apa saja komoditi yang bisa di ekspor dan impor.
d. Bagaimana tata cara pelaksanaannya.

1.3 Batasan masalah


Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka penulis
membatasi masalah hanya pada Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor
Perusahaan Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo

1.4 Tujuan
a. Sebagai wadah untuk menerapkan dan mengimlementasikan ilmu yang
telah diterima dari dosen pembimbing sehingga berguna bagi masyarakat
dan instansi.
b. Untuk mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa dapat berperan
aktif dalam dunia kerja.
c. Dapat berpeluang sebagai sumber daya manusia yang potensi dalam
pengembangan dunia kerja, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
d. Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengalaman kerja
langsung untuk menciptakan sebuah aplikasi.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat bagi Mahasiswa
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Teknik
Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

2
b. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
c. Mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia kerja.
d. Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan
mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan
sebagai pengalaman kerja.

1.5.2 Manfaat bagi Instansi


a. Sebagai upaya ikut membantu menyiapkan tenaga terampil bagi mahasiswa
yang akan terjun ke dunia kerja.
b. Menjalin kerja sama dan saling mengenal antara instansi kerja dan
pendidikan, sehingga bisa dijadikan referensi untuk menyiapkan tenaga kerja
yang lebih maju dan kompetetif.

1.5.3 Manfaat bagi Universitas


Adapun manfaat dari Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor Perusahaan
Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo ini bagi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
a. Mengetauhi kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang
diperoleh dibangku kuliah.
b. Mengetauhi kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai
bahan evaluasi.
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja yang sebenarnya.

1.6 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Waktu Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 08 September
2016 s.d. 04 November 2016 Mulai Pukul: 07.00- 14.00 WIB. Sesuai dengan jam
kerja di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo.

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan:

3
Nama Instansi : Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM),
Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Sidoarjo

Bagian : Manajemen Data

Alamat Lengkap : Jalan Jaksa Agung R. Suprapto No.9, Sidoklumpuk, Kec.


Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61218

No.Telp : 031-8921483, 8945457

Fax : 031-8921220

1.7 Sistematika Pelaksanaan

Waktu Kegiatan
Minggu I Perkenalan dengan Pegawai
Mengolah Data Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Minggu II
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Sidoarjo
Minggu III Mengolah Data Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas
Minggu IV Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Sidoarjo
Minggu V Mengolah Data Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas
Minggu VI Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Sidoarjo
Minggu VII Mengolah Data Ekspor Dan Impor Perusahaan Di Dinas
Minggu VIII Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Sidoarjo

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

4
2.1 Pengertian Ekspor Dan Impor
Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah
Negara yang tertentu, Tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan.
Maka hubungan dagang tersebut, Tidak hanya dilakukan antara para pengusaha
dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain,
tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin
beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh
kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri, Karena satu sama
lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik
yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi
dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang
dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Secara
langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau
jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara
yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan, Untuk memenuhi
kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan internasional yang
lebih dikenal dengan istilah ekspor impor. Pada hakikatnya adalah suatu transaksi
sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang, Antara pengusaha-
pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda.
Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat, Ini
tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang
mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda.

Gambar.2.1 kegiatan ekspor dan impor ( sumber : https://www.carajadikaya.com/wp-


content/uploads/2017/01/news_13_1383296829.jpg )

5
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada
umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam
negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.
Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah
impor.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor
umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke
dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting
dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor.

2.2 Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia


Sejak tahun 1987 ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non
migas dimana pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas.
Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan
deregulasi di bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan
ekspot non migas. Pada tahun 1998 nilai ekspor non migas telah mencapai 83,88%
dari total nilai ekspor Indonesia, sementara pada tahun 1999 peran nilai ekspor non
migas tersebut sedikit menurun, menjadi 79,88% atau nilainya 38.873,2 juta US$
(turun 5,13%). Hal ini berkaitan erat dengan krisis moneter yang melanda indonesia
sejak pertengahan tahun 1997.

Gambar.2.2 ekspor dan impor migas dan non migas (sumber :


http://www.pendidikanmu.com/2015/02/pengertian-ekspor-dan-impor-indonesia.html )

6
Tahun 2000 terjadi peningkatan ekspor yang pesat, baik untuk total maupun
tanpa migas, yaitu menjadi 62.124,0 juta US$ (27,66) untuk total ekspor dan
47.757,4 juta US$ (22,85%) untuk non migas. Namun peningkatan tersebut tidak
berlanjut ditahun berikutnya. Pada tahun 2001 total ekspor hanya sebesar 56.320,9
juta US$ (menurun 9,34%), demikian juga untuk eskpor non migas yang menurun
8,53%. Di tahun 2003 ekspor mengalami peningkatan menjadi 61.058,2 juta US$
atau naik 6,82% banding eskpor tahun 2002 yang sebesar 57.158,8 juta US$. Hal
yang sama terjadi pada ekspor non migas yang naik 5,24% menjadi 47.406,8 juta
US$. Tahun 2004 ekspor kembali mengalami peningkatan menjadi 71.584,6 juta US$
(naik 17,24%) demikian juga ekspor non migas naik 18,0% menjadi 55.939,3 juta
US$. Pada tahun 2006 nilai ekspor menembus angka 100 juta US$ menjadi
100.798,6 juta US$ atau naik 17,67%, begitu juga dengan ekspor non migas yang
naik 19,81% dibandingkan tahun 2005 menjadi 79.589,1 juta US$.

Selama lima tahun terakhir, nilai impor Indonesia menunjukkan trend


meningkat rata-rata sebesar 45.826,1 juta US$ per tahun. Pada tahun 2006, total
impor tercatat sebesar 61.065,5 juta US$ atau meningkat sebesar 3.364,6 juta US$
(5,83%) dibandingkan tahun 2005. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya
impor migas sebesar 1.505,2 juta US$ (8,62%) menjadi 18.962,9 juta US$ dan non
migas sebesar 1.859,4 juta US$ (4,62%) menjadi 42.102,6 juta US$. Pada periode
yang sama, peningkatan impor terbesar 54,15% dan non migas sebesar 39,51%.
Dilihat dari kontribusinya, rata-rata peranan impor migas terhadap total impor selama
lima tahun terakhir mencapai 26,15% dan non migas sebesar 73.85% per tahun.
Dibandingkan tahun sebelumnya, peranan impor migas meningkat dari 30,26%
menjadi 31,05% di tahun 2006. Sedangkan peranan impor non migas menurun dari
69,74% menjadi 68,95%.

2.3 Manfaat Melakukan Ekspor Dan Impor


Banyak manfaat bagi suatu wilayah maupun Negara yang melakukan
kegiatan ekpor dan impor, Diantaranya Negara tersebut dapat menjalin hubungan

7
dengan Negara lain, Dan juga mendapat keuntungan dari segala bidang, berikut
keuntungan dari kegiatan ekspor dan impor.

2.3.1 Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat Diproduksi Di Negeri Sendiri


Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap
negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

2.3.2 Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi


Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.

2.3.3 Memperluas Pasar Dan Menambah Keuntungan


Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan
produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara
maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

2.3.4 Transfer Teknologi Modern


Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

2.4 Faktor Pendorong


Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :

2.4.1 Kebutuhan Suatu Negara

8
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri dan Keinginan
memperoleh keuntungan, dan meningkatkan pendapatan Negara. Adanya perbedaan
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber
daya ekonomi.

2.4.2 Kekayaan Yang Berlimpah


Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam,
iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. Adanya kesamaan selera
terhadap suatu barang.

2.4.3 Hubungan Politik


Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara
lain. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.

2.5 Problema Ekspor dan Impor


Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeri atau di ekspor terdiri dari
bermacam-macam jenis hasil bumi disamping hasil tambang dan hasil laut dan
lainnya. Kita mengetahui bahwa masalah ekspor itu bukanlah persoalan yang berdiri
sendiri, tetapi hanyalah sebagai ujung dari suatu kegiatan ekonomi yang menyangkut
bidang yang amat luas, atau paling banyak dapat dikatakan hanya sebagai salah satu
dari satu mata rantai akitifitas perekonomian pada umumnya.
Hasil bumi misalnya sebagian dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan milik
pemerintah maupun swasta, sedangkan sebagian lagi oleh petani-petani kecil yang
bertebaran diseluruh tanah air. Bahkan hasil-hasil itu masih bertebaran di hutan.
Akan tetapi semuanya itu tidak akan menjelma menjadi devisa nyata kalau tidak
diusahakan. Hasil-hasil itu setidak-tidaknya harus dikumpulkan lebih dulu sedikit
demi sedikit dari tempat kecil yang terpencil di pedalaman. Dari situ harus diangkut
ke kota dan kemudian dalam umlah yang agak banyak baru diagkut ke pelabuhan
yang terdekat.

9
Sampai pada taraf itu Indonesia sudah dihadapkan pada masalah-masalah tertentu,
yaitu :

2.5.1 Masalah Pengumpulan Dan Masalah Angkutan Darat


Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana caranya
mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari produsen yang tersebar
itu. Bidang prasarana ekonomi inonesia memang tidak sempurna, sehingga dalam
banyak hal menjadi hambatan dalam usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang
lain.

2.5.2 Masalah Pembiayaan Rupiah (Rupiah Financing)


Persoalan pembiayaan ini merupakan pesoalan yang penting pula, apakah keuangan
sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk membiayainya, ataukah tidak perlu
bantuan dari bank-bank pemerintah atau badan-badan keuangan lainnya. Kalau
demikian halnya sampai sejauh mana pemerintah dapat memberikan bantuan dalam
pemecahan persoalan pembiayaan rupiah ini.
Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun hanya dipungut
dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau pengumpul pertama itu mempunyai
tingkat pengetahuan dan cara pengolahan yang tidak sama, sehingga barang yang
dihasilkan belum mempunyai mutu yang seragam, bahkan mungkin sekali belum
dilakukan pengolahan sama sekali. Barang masih sedemikian itu sudah tentu belum
dapat diperdagangkan ke luar negeri, tetapi masih perlu di olah lebih dahulu.

2.5.3 Masalah sortasi dan Up-grading (sorting & up-grading)


Baik di desa maupun di kota-kota pelabuhan barang-barang yang sudah
terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan di dalam karung ataupun peti
yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan kerusakan selama dalam
penyimpanan atau selama dalam perjalanan. Jadi dalam hal inipun tidak dapat
diabaikan persoalan.

2.6 Aneka Cara Ekspor dan Impor

10
Berbagai macam cara melakukan kegiatan ekspor dan impor, Ada yang
melakukannya secara resmi, Dan tak jarang pula bayak pihak yang melakukan
kegiatan ekspor impor secara illegal, berikut adalah contohnya.

2.6.1 Ekspor dan impor Biasa


Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu
transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai
dengan perturan devisa yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor
ini dapat di jual kepada Bank Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran
dalam mata uang rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang
ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.

2.6.2 Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan
langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah.
Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku
terasing, maka kebanyakan cara yang mereka tempuh dalam memenuhi
kebutuhannya adalah dengan cara tukar menukar apa yang dipunyai
(diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki tetangganya.

2.6.3 Konsinyasi (Consignment)


Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil
penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini
barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti
dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya
sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang
sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli yang tertentu diluar negeri.

2.6.4 Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan
negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade

11
agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang
tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor
sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita
butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.

2.6.5 Penyelundupan (smuggling)


Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan
usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa
mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri
golongan yang berusaha lolos dari peraturan pemerintah yang dianggapnya
merugikan kepentingannya.

BAB III
GAMBAR UMUM INSTANSI

3.1 Profil Instansi


Di sidoarjo sendiri Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, Usaha Kecil
Menengah (UKM) dan ESDM menjadi satu yaitu Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Sidoarjo. Di dinas ini mengurusi berbagai macam hal, Seperti di dinas
perdagangan yang mengurus ekspor dan impor perusahaan dan juga masalah
kelayakan alat bagi perusahaan juga para pedagang kaki lima, di perindustrian
mengurusi berbagai macam izin atau tata kelola suatu perusahaan dan perindustrian,

12
koperasi untuk simpan pinjam, dan Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini
juga mengurusi sumber daya dan mineral di daerah sidoarjo, sekian yang dapat saya
jelaskan karena keterbatasan sumber tentang instansi terkait. Di bidang perdagangan
mengurus barang yang sudah dalam bentuk jadi, Sedangkan di perindustrian masih
barang mentah atau belum jadi.

3.2 Lokasi Instansi


Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo berada di Jalan Jaksa Agung
R. Suprapto No.9, Sidoklumpuk, Kec.Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
61218. Lokasi Instansi yang berada di pusat kota memudahkan mobilitas instansi
dalam melaksanakan tugasnya.

3.3 Visi dan Misi Instansi


A. Visi
Sidoarjo sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing
global dan berperan sebagai motor penggerak utama perekonomian dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

B. Misi
1. Meningkatkan pelayanan kesekretariatan.
2. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan standarisasi dan desain
produk industri.
3. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Agro dan Kimia
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Logam, Mesin,
Tekstil dan Aneka.
5. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Industri Alat Transportasi,
Elektronika dan Telematika.
6. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan pasar, distribusi, promosi,
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, pengembangan usaha,
pengawasan barang beredar dan perlindungan konsumen.

13
7. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ekspor, pengendalian impor,
meningkatkan/mengembangkan promosi dan kerjasama perdagangan
internasional serta pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dibidang
perdagangan internasional.
8. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian serta pengembangan
metrologi legal.
9. Meningkatkan pengujian, inspeksi teknis, kalibrasi, sertifikasi mutu,
sertifikasi produk, pembinaan dan pengawasan mutu barang.
10. Meningkatkan pelayanan tera dan tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya.
11. Meningkatkan pelayanan teknis, pembinaan, alih teknologi,
perekayasaan, pengembangan desain, menyediakan sarana usaha industri
dibidang industri logam, industri kulit & produk kulit, industri kayu dan
produk kayu, Industri makanan, minuman dan kemasan, serta aneka
industri dan kerajinan.
12. Meningkatkan pendidikan pelatihan dan promosi ekspor.

3.4 Tujuan Instansi


1. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur.
2. Meningkatkan perekonomian di sidoarjo.
3. Meningkatkan kualitas barang ekspor inpor sidoarjo.

3.5 Jam Kerja Instansi


Jam Kerja perusahaan dimulai dari jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 WIB sesuai
dengan jam kerja di Dinas Sidoarjo.

3.6 Struktur Organisasi Instansi

14
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM),
Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo

BAB IV

POKOK PEMBAHASAN

15
4.1 Prosedur Pendaftaran Ekspor dan Impor

Setiap perusahaan pasti menginginkan kemajuan atau perkembangan dalam


usahanya, Dan hal tersebut memerlukan kerja keras. Agar produk perusahaan
tersebut bisa berkembang, Dan bisa dikenali oleh masyarakat maupun mancanegara.
Hal tersebut memerlukan, Sebuah proses yang dinamakan ekspor dan impor. Seperti
halnya jika perusahaan tersebut memiliki produk yang baik, Maka perusahaan
tersebut dapat mengekspor produknya ke Negara lain. Dan apabila perusahaan
tersebut memerlukan produk yang belum ada di Negara tersebut maka perusahaan
tersebut bias mengimpor produk dariNegara lain.

Sepertihalnya di indonesia, khususnya diwilayah kabupaten sidoarjo jawa


timur. Jika perusahaan yang berada di wilayah kabupaten sidoarjo, Ingin
mendapatkan izin untuk mengekspor ataupun mengimpor, Mereka harus mengikuti
prosedur dan persyaratan yang ada di wilayah kabupaten sidoarjo. Jika ingin
mendapatkan izin ekspor dan impor di kabupaten sidoarjo, Ada instansi yang
mengaturnya yaitu Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM),
Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo,
lebih tepatnya dibagian Perdagangan. Bagaimana caranya? Kita harus mengikuti
prosedur dan persyaratan apa yang ditentukan oleh dinas perdagangan.

4.2 Ketentuan Komoditi Yang Bias Di Ekspor Dan Impor


4.2.1 Latar Belakang
Pengaturan ekspor dan impor dilakukan sejalan dengan ketentuan perjanjian
internasional, bilateral,regional maupun multilateral dalamrangka :
1. Menjamin tersedianya bahan baku bagi industry dalam negeri;
2. Melindungi lingkungan dan kelestarian alam;
3. Meningkatkan nilai tambah;
4. Memelihara prinsip-prinsip Keselamatan Dan KesehatanKerja, Lingkungan,
Dan Mutu (K3LM);
5. Meningkatkan daya saing dan posisi tawar.

4.2.2 Komoditi
Produk perkebunan, jika perusahaan mengekspor atau mengimpor hasil
perkebunan seperti kopi, maka perusahaan tersebut harus memiliki Eksportir

16
Terdaftar Kopi (ETK), Dan perusahaan wajib memiliki Surat Pelaksanaan Ekspor
Kopi (SPEK).

Produk kehutanan, jika perusahaan mengekspor ataupun mengimpor hasil


kehutanan contohnya seperti rotan, maka perusahaan tersebut harus Memiliki Izin
Usaha Industri (IUI), dan juga Surat Izin Pengumulan Rotan (SIPR).

Produk pertambangan, jika perusahaan mengekspor ataupun mengimpor hasil


pertambangan contohnya seperti timah batangan maka perusahaan tersebut harus
memilikiEksportir Terdaftar Timah (ET-Timah) Dan masih banyak yang lainnya.

Dikarenakan penulis mengacu pada penjelasan tentang bagaimana prosedur


ekspor dan impor maka penjelasan tentang komoditi sampai disini.

4.3 Ketentuan Dan Persyaratan Ekspor Dan Impor

4.3.1 Ketentuan Dan Persyaratan Ekspor

Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor


558/MPP/Kep/1998 tanggal 4 desember 1998 tentang Ketentuan Umum Dibidang
Ekspor, Sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Peraturan Mentri
Perdagangan Nomor 01/M-DAG/PER/1/2007, ekspor dapat dilakukan oleh setiap
perusahaan atau perorangan yang telah memiliki :

4.3.1.1 Ketentuan

1. Perusahaan harus memiliki TandaDaftar Usaha Perdagangan (TDUP)/ Surat Ijin


Usaha Perdagangan (SIUP);

2. Ijin usaha dari departemen teknis/lembaga pemerintah non departemen


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Tanda Daftar Perusahaan (TOP);

4.Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

5. Rekomendasi dari Dinas yang bertanggung jawab di Bidang Perdagangan Di


Provinsi/Kabupaten/Kota.

17
4.3.1.2 Persyaratan

1. Memenuhi persyaratan umum sebagai eksportir;


2. Memenuhi persyaratan khusus sesuai barang yang diatur;
3. Mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan
Dalam Hal Ini Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

4.3.2.Ketentuan Dan Persyaratan Impor

Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor


229/mpp/kep/7/1997 tentang ketentuan umum di bidang impor. Impor dapat
dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah memiliki :

4.3.2.1 Ketentuan

1. Perusahaan importer harus memiliki Surat Ijin Usaha Perdaganagn (SIUP);


2. Perusahaan harus memiliki Angka Pengenal Impor (API).

4.3.2.2 Persyaratan

a. Surat Permohonan
b. Foto Copy AkteNotaris (Pendirian dan Perubahannya)
c. Struktur Organisasi
d. Foto Copy SIUP AtauIjin Usaha Lain (Perdagangan)
e. Foto Copy TDP
f. Foto Copy NPWP Perusahaan
g. Surat Keterangan Domisili Terbaru (Asli/Legalisir)
h. Foto Copy KTP DIrektur / Pengurus
i. Foto Copy NPWP Direktur / Pengurus
j. Referensi Bank
k. Bukti Kepemilikan Tempat Usaha (FC. Sertifikat/Perjanjian Sewa)
l. Data Perusahaan
m. Pas Foto 2 Lembar Ukuran 3x4 cm (Background Merah)

4.4 Tata Cara Pelaksanaan


jika perusahaan ingin mendaftarkan produk atau komoditi perusahaannya,
Maka perusahaan tersebut harus mengikuti alur pendaftaran, Pertama kita harus ijin
ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,

18
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo, tepatnya dibidang
perdagangan. Tetapi tidak begitusaja di Kabupaten Sidoarjo sendiri kalo kita ingin
mendaftarkan perusahaan sebagai eksportir ataupun importir, Kita harus melalui
beberapa tahapan dimana kita harus meminta ijin, Ke Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik (BANKESBANGPOL) Kabupaten Sidoarjo, Selanjutnya kita harus ijin lagi
Ke Badan Perancangan Pembagunan Daerah (BAPERDA) Kabupaten Sidoarjo, Dan
setelah mendapatkan ijin kita bisa langsung mendaftar ke Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Sidoarjo, di Bagian Perdagangan. Selanjutnya kita akan diberi
Folmulir Pendaftaran yang harus kita isi sesuai denagn benar dan tanpa kecurangan
ataupun dilebih-lebihkan.

Contoh Formulir Pendaftaran :

19
Gambar 4.1 Contoh Formulir Pendaftaran Ekspor Dan Impor

20
Gambar 4.2 Contoh Formulir Pendaftaran Ekspor Dan Impor

21
Gambar 4.3Contoh Formulir Pendaftaran Ekspor Dan Impor

22
Gambar 4.4Contoh Formulir Pendaftaran Ekspor Dan Impor

23
Gambar 4.5Contoh Formulir Pendaftaran Ekspor Dan Impor

24
Gambar 4.6 Bagan Alur Ekspor Dan Impor

25
Gambar 4.7Keterangan Bagan Alur Ekspor Dan Impor

26
Gambar 4.8Alur Pengurusan Dokumen Untuk Importir Baru

27
Contoh Pendaftaran Importir Baru

Gambar 4.9 Formulir Pendaftaran Importir Baru

28
Gambar 4.10 Formulir Pendaftaran Importir Baru

29
Gambar 4.11 Formulir Pendaftaran Importir Baru

30
Gambar 4.12 Formulir Pendaftaran Importir Baru

31
Setelah mempelajari dan menganalisa bagaimana Prosedur Pendaftaran Ekspor
Dan Impor Perusahaan Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM),
Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo,
maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor Perusahaan Di
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan sangat
direpotkan dengan segala urusan yang menurut penulis sangat monoton dan
kurang efisien.
2. Dalam pelaksanaanya perusahaan masih direpotkan dengan ijin yang terlalu
berbelit belit.
3. Fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya sumber daya manusia.

Setelah mempelajari dan menganalisa bagaimana Prosedur Pendaftaran Ekspor


Dan Impor Perusahaan Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM),
Perindustrian, Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo,
maka penulis memberi saran sebagai berikut :
1. Dalam melakukan Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor Perusahaan Di
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo, Mengapa Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo, Tidak mengadakan
fasilitas pendaftaran secara Online, Guna mengefisiensikan waktu sehingga
perusahaan tidak direpotkan oleh masalah yang menurut penulis sendiri
kurang efisiensi.
2. Jika proses pendaftaran dilakukan secara online, Hal ini bisa meminimalisir
kejadian yang di sebut Pungutan Liar (Pungli).

32
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian manajemen
data, penulis mendapat pengalaman-pengalaman baru yang menyenangkan dan juga
mendapatkan pengetahuan tentang tata cara Prosedur Pendaftaran Ekspor Dan Impor
Perusahaan Di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian,
Perdagangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjo. Dalam
melaksanakan PKL, penulis mendapat banyak masukan tentang bagaimana cara
belajar dan bekerja di dalam suatu perusahaan. Dengan demikian penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal yang penulis dapatkan dari perusahaan tersebut, antara
lain :

1. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,


Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjoadalah salah satu instansi
milik negara yang sangat profesional dalam pelayanan jasa.

2. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perindustrian, Perdagangan,


Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sidoarjomemiliki pegawai yang
cekatan dan berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Sehingga tugas dan
amanat yang diinstruksikan oleh Kepala Kantor dapat dilakukan dan dijalankan
dengan sebaik mungkin.

3. Selama melakukan kegiatan PKL, penulis banyak mengetahui tentang prosedur


dan tata cara dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu penulis juga dapat
mengetahui bentuk-bentuk tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing
karyawan tentunya disesuaikan dengan bidang masing-masing.

33
5.2. Saran
Setelah melaksanakan PKL, dan melihat adanya kelebihan dan kekurangan
pada berbagai pihak, maka penulis menyarankan agar :

1. Sebaiknya setiap mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan, agar dapat
di tempatkan pada seksi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

2. Sebaiknya setiap mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan


memiliki kemampuan yang cukup agar dapat dipergunakan semaksimal mungkin
pada saat melaksanakan PKL.

3. Sebaiknya setiap mahasiswa memiliki kemampuan menulis dan menganalisa


masalah yang lebih baik agar apa yang di berikan dan apa yang dibutuhkan bisa
berguna dan tepat sasaran.

34

Anda mungkin juga menyukai