Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA ORGANIK

ALDEHID & KETON

Disusun oleh:
Kelompok 3
Bayu Saputra (061640411922)
Cresa Moneta Has (061640412223)
M.Fadjrin Ismaily (061640411930)
M.Waltin (061640411929)
Sintiya Nur Haliza (061640411936)

Kelas : 2 EGD

Dosen Pembimbing :
Idha Silviyanti, S.T, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi salah satu
tugas .....
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis
pribadi maupun pihak yang membaca.
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan
tugas ini.

Palembang, Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............. 4
B. Rumusan masalah ......................... 5
C. Manfaat ............. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian aldehid keton ......................... 6
B. Tata nama ................................ 9
C. Pembuatan aldehid keton ......................... 11
D. Sifat senyawa aldehid keton ......................... 12
E. Reaksi-reaksi aldehid keton ......................... 14
F. Perbedaan aldehid keton ............. 17
G. Contoh aldehid keton ............. 17
H. Manfaat dan kegunaan ............. 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................ 19
B. Saran ........................ 19
DAFTAR PUSTAKA . 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus
pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada
molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang
sama atau mirip.
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organik yang
merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi
pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.Senyawa aldehida dan keton yaitu atom
karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus karbonil).
Salah satu gugus fungsi yang kita ketahui yaitu aldehid yaitu suatu senyawa yang
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom
hidrogen..
Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat
pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton
tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?
2) Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
3) Bagaimana sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton?
4) Bagaimana reaksi-reaksi dari senyawa aldehid dan keton?
5) Bagaimana cara pembuatan senyawa aldehid dan keton?
C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aldehid dan Keton
Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari
alkohol sekunder yang teroksidasi.

Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak


ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya
selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah
formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh
senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan
dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim
di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini
dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).

Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril.

O
||
R CH
Rumus ini sering disebut RCOH

Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.

RCR
O
Rumus ini sering disingkat RCOR (Respati,1986: 183).

Perhatikan kemiripan strukturnya. Karena keduanya mengandung gugus karbonil,


sifat kimia aldehid dan keton serupa. Baik aldehid maupun keton sangat reaktif, tetapi
aldehida biasanya lebih reaktif dibanding keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 83).

Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang
terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah
teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat,
CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO. Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen
tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan
menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan untuk memutus ikatan-
ikatan karbon (Anonim2,2008).

Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan
hormon betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting secara
biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang memperbedakan
umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, trans-
sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan enantiomer-enentiomer,
karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen (Fessenden dan Fessenden,
1986: 1).

Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40% dalam
air dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-
jaringan. Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer dari
formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan
insektisida. Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat,
anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat (Petrucci, 1993: 273).

Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan volatil (titik didih
56oC) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa
organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Tidak seperti
kebanyakan pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering
digunakan sebagai pengering alat-alat gelas laboratorium. Alat-alat gelas laboratorium
yang masih basah dibilas dengan mudah (Petrucci, 1993: 272).

1. Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat
pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari alkohol dehidrogenatum.
(cara sintesisnya).
Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya
gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon
di gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang
mengandung gugus -COOH.
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya
bersama dengan salah satu dari gugus atom hidrogen lain atau, yang lebih umum, sebuah
gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah
cincin benzen.
2. Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil
(O=C)yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang mengandung
gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum: R1(CO)R2. Senyawa karbonil yang
berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam karboksilat, aldehida, ester,
amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil
membedakan keton dari alkoholdan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton
(secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil
(C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-
sifat sama dengan aldehid.
B. Tata Nama
a. ALDEHIDA
RUMUS UMUM : CnH2n0
GUGUS FUNGSI : - C = 0 ATAU COH
H

TATA NAMA ALDEHIDE :

Cara 1 : Nama lazim (trivial) : menggunakan akhiran aldehid Contoh:

a. H C = 0 : Formaldehid
H

b. CH3 C = 0 : Asetaldehid
H

c. C2H5 C = 0 : Propionaldehid
H
d. C3H7 C = 0 : butiraldehid
H

Cara 2 : Nama IUPAC yaitu diakhiri kata alkanal.

Cara memberi nama:

1. Cari rantai terpanjang dimulai dari gugus fungsional alkanal

2. Beri nomor 1,2 dst. dimulai no.1 dari gugus fungsinya.

3. Sebutkan nama-nama cabang sesuai dengan urutan abjad.

4. Akhiri dengan menyebutkan rantai karbon terpanjang diakhiri kata alkanal.

Contoh :

1. CH3 CH2 CH CH2 C = 0 = 3-metil pentanal


CH3 H

2. CH3 CH CH2 CH C = 0 = 2,4 dimetil heksanal


C2H5 CH3 H
3. CH3 CH3
CH CH2 CH C C = 0 = 3-etil-2,2,5- trimetil heksanal
CH3 C2H5 CH3 H

b. KETON ( ALKANON )
Rumus umum dari keton= CnH2n0

Gugus fungsion = -C -
0 ( gugus karbonil )
TATA NAMA KETON

cara 1 : menyebutkan nama nama alkil yang mengapit gugus fungsi diakhiri kata keton

contoh :

1. CH3 C CH3 : dimetil keton


0

2. CH3 C - C2H5 : etil metil keton


3. CH3 C CH CH3 : metil isopropyl keton
0 CH3
Cara 2: IUPAC

caranya:

1. Cari rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi C


0
2. Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat dengan gugus fungsi.

3. Sebutkan no, dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanonnya.

Contoh:

CH3 C CH2 CH CH3 : 4-metil 2-pentanon

0 CH3

CH3 CH2 C C CH3 : 2-metil-3-pentanon

0 CH3

CH3 CH CH C CH2 CH3 : 4,5-dimetil-3-heksanon

CH3 CH3 0

CH3 C CH CH- CH CH3 : 3-etil-4,5-dimetil-2-heptanon

C2H5 CH3 C2H5

C. Pembuatan Aldehid keton


Aldehid
Oksidasi Alkohol Primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri digunakan untuk
membuat formaldehida/formalin.

RCH2OH RC(OH)2 RC=OH

Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium format.


natrium karboksilat + asam format alkanal + asam karbonat

RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3

Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)

HCOOR + R-MgI RC=OH + RO-MgI

RC(OH)2 RC=OH
Keton

Oksidasi dari alkohol sekunder


Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.

Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan klorida
asam menggunakan katalis AlCl3.

Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.

D. Sifat Senyawa Aldehid dan Keton


Aldehid
Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam. Misalnya, HCHO
(metanal atau formaldehid) dan CH3CHO (etanal atau asetaldehid). Dengan meningkatnya
massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum. Beberapa aldehid dari hidrokarbon
aromatis memiliki bau khas yang menyegarkan.
Tabel 1. Sifat Fisika Senyawa Aldehid

Keton
Sifat-sifat keton yaitu:
a) Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b) Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut dalam
pelarut air maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan bertambahnya
rantai alkil.
c) Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa keton
umumnya memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa non polar yang
massa molekulnya relatif sama. Titik didih beberapa senyawa keton ditunjukkan pada tabel
berikut.
Aseton merupakan senyawa keton paling sederhana. Aseton berwujud cair pada suhu
kamar dengan bau yang harum. Cairan ini sering digunakan sebagai pelarut untuk vernish,
pembersih cat kayu, dan pembersih cat kuku. Dalam industri, aseton digunakan sebagai
bahan baku untuk membuat kloroform.
E. Reaksi-Reaksi Senyawa Aldehid dan Keton
A. Aldehid
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO.
Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator


lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang
merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan
asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini
dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit
hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap
sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).

Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan
melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin
perak.

Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A
adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan
kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan
tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling,
ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan
CuO.

Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air
kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
Adisi Hidrogen (Reduksi)

Ikatan rangkap C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen
membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan
oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

Keton
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder

Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah
seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu,
aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.

Aldehid + pereaksi Tollens cermin perak


Keton + pereaksi Tollens tidak ada reaksi
Aldehid + pereaksi Fehling endapan merah bata
Keton + pereaksi Fehling tidak ada reaksi
Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling
dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga
diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga
terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan
Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

F. Perbedaan aldehid dan keton


Aldehid berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat
pada gugus karbonilnya. Ini menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.
Sebagai contoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksiasi baik menjadi asam etanoat,
CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO-.
Keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton
hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memiliki
kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon.
Oksidasi aldehid dan keton juga dibahas dalam modul belajar online ini pada sebuah
halaman khusus di topik aldehid dan keton.

G. Contoh Aldehida dan Keton


a. Formalin
Yaitu aldehid yang paling sederhana, dibuat secara besar-besaran melalui oksidasi
metanol. Formalin digunakan sebagai disinfektan dan pengawet dan lain-lain.
b. Asetaldehida
Senyawa ini dibuat melalui oksidasi etilena dengan bantuan katalis paladium-
tembaga, setengah dari asetaldehid yang diproduksi dioksidasi menjadi asam asetat.
c. Aseton
Yaitu dengan oksidasi propena, oksidasi isopropil alkohol dan oksidasi isopropil
benzena. Aseton merupakan pelarut yang baik untuk banyak zat organik (resin, cat, zat
warna dan cat kuku).
d. Kuinon
Senyawa ini merupakan diketon terkonjugasi siklik. Contohnya benzokuinon. Semua
kuinon berwarna dan banyak diantaranya berupa pigmen alami yang digunakan sebagai zat
pewarna.
e. Alizarin
ialah kuinon berwarna jingga-merah yang digunakan untuk mewarnai mantel seragam
merah.
f. Vitamin K
Vitamin K adalah kuinon yang diperlukan untuk pembekuan darah secara normal.

H. Manfaat dan Penggunaan


Aldehid

L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan specimen


biologi dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh germs (desinfektan)
Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta insektisida dan
germisida
Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat warna
dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat, dan 1-
butanol.

Keton
Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
aseton atau propanon.Aseton banyak digunakan sebagai :

1. Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.

2. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan sebagai obat
bius.

3. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga digunakan
sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aldehid merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal.
Gugus fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hydrogen dan
berikatan rangkap dengan atom oksigen.

Keton atau bisa disebut dengan alkanon memiliki dua gugus alkil yang terikat pada
gugus karbonil, dan pada aldehid memiliki sekurang kurangnya satu atom hidrogen yang
terikat pada atom karbonilnya. Aldehid dan keton mempunyai rumus molekul yang sama,
yaitu CnH2n.
Gugus aldehid dapat bereaksi dengan pereaksi fehling yang terbukti dengan
terbentuknya endapan warna merah bata. Pengujian aldehid dan keton dengan reaksi adisi
nukleofilik memperlihatkan hasil berupa perubahan fisik, dimulai dari pembentukan kristal
saat Natrium bisulfit di dinginkan, di tambah aseton dan di tambah etanol. Kemudian kristal
kembali melarut setelah di tetesi HCl pekat dan menimbulkan asap.

B. Saran
Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif
maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam pengawetan
mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://winblower.blogspot.co.id/2012/11/aldehid-dan-keton-a.html (diakses : senin, 7


desember 2015)
http://catatanengalaman.blogspot.co.id/2015/02/makalah-aldehid-dan-keton-bab-i.html
(diakses : senin, 7 desember 2015)
https://slamanto.wordpress.com/2012/03/29/aldehid-dan-keton/ (diakses : senin, 7
desember 2015)
http://goldendust-ika.blogspot.co.id/2014/11/aldehid-dan-keton-kimia-organik.html
(diakses : senin, 7 desember 2015)

Anda mungkin juga menyukai