Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita semua
buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang besar, sehingga kita
sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang paling mulia derajatnya
dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang diciptakan Allah.
KELOMPOK I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada
tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar
yang tertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku
(Nodus)adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas
daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun
(Axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya
pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun,
dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka
disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat
berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertiani daun.
b. Untuk mengetahui bagian-bagian dari daun
c. Untuk mengetahui fungsi daun pada tumbuhan.
d. Untuk membedakan antara daun tunggal dan daun majemuk.
e. Untuk lebih mengetaui bentuk daun berdasarkan tepi daun.
f. Untuk lebih mengetahui daun berdasarkan tulang daun.
1.4 Manfaat
a. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertiani daun.
b. Agar dapat mengetahui bagian-bagian dari daun
c. Agar dapat mengetahui fungsi daun pada tumbuhan.
d. Agar dapat membedakan antara daun tunggal dan daun majemuk.
e. Agar dapat mengetaui bentuk daun berdasarkan tepi daun.
f. Agar dapat mengetahui berdasarkan tulang daun
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Daun
Dalam bidang botani, daun ialah sebuah organ tumbuhanyang bertumbuh
di atas tanah dan yang mengkhusus dalamfotosintesis. Untuk tujuan ini, daun
biasanya berbentuk lever untuk menghasilkan permukaan yang luas supaya sel-
selnya yang mengandungi kloroplas bukan saja dapat didedahkan kepadacahaya,
tetapi juga untuk membenarkan cahaya melintasi sepenuh tisu-tisunya. Dalam
kebanyakan, daun-daun juga merupakan bagian tumbuhan untuk respirasi,
transpirasi, dangutasi. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh
dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap
energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai
daun yang berfungsi malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya
stipula itu besar dan lebar sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang
kapri (Pisum sativum). daun penumpu ini ada yang mudah gugur seperti pada
nangka (Artocarpus integra) dan ada juga yang tinggal lama dan baru gugur
bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa sp.). Stipula dibedakan
berdasarkan letaknya yaitu :
daun penumpu bebas (stipulae liberae) yang bebas terdapat dikiri kanan
pangkal tangkai daun, contoh : kacang tanah (Arachis hypogeae)
daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun
(stipulae adnatae), contoh : mawar (Rosa sp.)
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 dan mengambil tempat didalam
ketiak daun (stipula axillaris / stipul intrapetiolaris)
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat
berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar
hinggamelingkari batang (stipula petiolo opposita / stipula antidroma)
3. lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas
antara upih dan helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk
mencegah mengalirnya air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun
sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindari.
2.3 Fungsi pada daun
Daun Tunggal
Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap
tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun disebut
nodus, dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun
tunggal dapat mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan
tumbuhan satu dengan yang lain. Daun yang mempunyai bagian pelepah atau
upih daun (Vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) disebut
daun lengkap contohnya: pohon pisang, pohon pinang dan bambu. Sedangkan
daun yang tidak lengkap adalah daun yang hanya mempunyai sebagian dari
daun lengkap.
Daun Majemuk
Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap
tangkainya. yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat bercabang
cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.
Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal,
yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara toreh-
toreh itu terpisah satu sama lain, dan masing-masing merupakan suatu helaian
kecil yang tersendiri.
Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang
menjadi tempat duduknya helaian-helaian daun, yang masing-masing disebut
anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang sebagai
penjelmaan tangkai daun tunggal, ditambah dengan ibu tulangnya, oleh sebab
itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk, letaknya
juga diatas pangkal ibu tangkai pada batang.
Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang
mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan
pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal. Oleh sebab itu, di dalam
ketiaknya tidak pernah diketemukan sebuah kuncup.
Anak daun (foliolum). Bagian ini sesungguhnya adalah bagian helaian
daun yang karena dalam dan besarnya toreh, menjadi terpisah-pisah. Anak
daun pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai tangkai yang pendek
atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun selderi (Apium
graveolens L.). Adakalanya anak daun mempunyai tangkai yang cukup
panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax
scutellarium Merr).
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat di
bedakan menjadi:
Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip ialah daun majemuk yang anak daunnya
terdapat dikanan kiri ibu tangkai daun. Jadi tersusun seperti sirip pada
ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan lagi menjadi beberapa
macam :
Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Tanpa
penyelidikan yang teliti, daun ini tentu akan disebut sebagai daun tunggal,
tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan suatu persendian (articulatio),
jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai.
Sesungguhnya pada daun ini, juga terdapat lebih dari satu helaian daun,
hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak
daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai
jenis pohon jeruk, seperti jeruk besar (citrus maximo Merr.) jeruk nipis
(citrus aorantifolia Sw.), dan lain-lain.
Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Biasanya
disini terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan dikanan kiri
ibu tulang, oleh sebab itu jumlah anak daunnya biasanya lalu menjadi
genap. Akan tetapi, mengingat pada suatu daun majemuk menyirip, anak-
anak daun tidak selalu berpasang-pasangan, maka untuk menentukan
apakah suatu daun majemuk menyirip genap atau tidak, orang tidak lagi
menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada ujung ibu
tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu
tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas.
Atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh,
maka hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap.
Dengan keterangan ini jelaslah, bahwa satu daun majemuk menyirip
genap mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Daun majemu
menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam (tamarindus indica
L.) yang anak daunnya berpasang-pasangan, jadi jumlah anak daun benar-
benargenap.
Daun majemuk menyirip genap, tetapi jumlah anak daunnya gasal
dapat kita jumpai misalnya pada pohon leci (litcichinensis sonn.) dan
kepulasan (Nepphelium mutabile B.)
Seperti yang telah dikemukakan, jika toreh-toreh daun besar dan dalam
bangun daun akan terpengaruh olehnya, sehingga bangun asli tidak lagi
tampak. Toreh-toreh yang besar dan dalam itu biasanya terdapat diantara
tulang-tulang yang besar atau diantara tulang-tulang cabang. Jika daun
amat besar atau lebar, misalnya daun pepaya, bagian daun diantara toreh-
toreh yang besar dan dalam itu dapat bertoreh-toreh lagi, sehingga makin
tidak nampak bangun asli bangunnya.
Yang dinamakan daging daun ialah: bagian daun yang terdapat diantara
tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Bagian inilah yang merupakan dapur
tumbuhan yang sesungguhnya. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar
diubah dijadikan zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuh-
tumbuhan tadi.
Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya juga bergantung pada
tebal tipisnya daging daun. Bertalian dengan sifat ini dibedakan daun yang:
Warna daun
Walaupun umum telah maklum, bahwa daun itu biasanya berwarna hijau,
tetapi tak jarang pula kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau, lagi pula
warna hijau pun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa. Sebagai
contoh dapat disebut daun yang berwarna:
Merah, misalnya daun bunga buntut anjing (Acalypha wilkesiana M.Arg.)
Hijau bercampur atau tertutup warna merah, misalnya bermacam-macam
daun puring (Colophyllum inophyllum L.)
Hijau kekuningan, misalnya daun tanaman guni (Corcehorus capsularis
L.)
Perlu dicatat, bahwa dalam menyebut warna daun sangat besar pengaruh
perseorangan, mengingat mengenai warna tidak ada ukuran yang obyektif,
lagi pula warna daun suatu jenis tumbuhan dapat berubah menurut keadaan
tempat tumbuhnya dan erat sekali hubungannya dengan persediaan air dan
makanan serta penyinaran.
Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat, jika dibandingkan
dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-
alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, dan duri. Melihat
keadaan permukaan daun itu orang lalu membedakan permukaan daun yang
licin, gundul, kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu, berbulu halus dan
rapat, berbulu kasar, serta bersisik.
Perkembangan Daun
Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada
meristem apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul
meristem apeks pucuk. Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial
daun sebelumnya (yang lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai
akibat aktifitas meristem di dalam daun itu sendiri. Interval waktu antara
pembentukan primordial daun sebelumnya dengan primordial daun berikutnya
pada meristem apeks disebut plastokron. Primordial daun pada tumbuhan
dikotil biasanya terbentuk pada sebagian kecil dari diameter meristem apeks
pucuk, sedangkan pada tumbuhan monokotil, primordial daun terbentuk dan
berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk. Jadi, daun dikotil yang
sangat muda tampak berbentuk seperti pasak, sedangkan daun monokotil
tampak seperti kerah baju yang menutupi seluruh aspek pucuk.
Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara berangsur-
angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu. Bertambahnya ukuran
daun terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah sel yang diikuti dengan
penambahan ukuran sel. Pembelahan sel berbeda-beda pada daerah tertentu
dari meristem daun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan
organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun
mempunyai fungsi: Tempat pembuatan makanan (Fotosintesis), sebagai organ
pernapasan (Respirasi), tempat terjadinya transpirasi, tempat terjadinya gutasi,
alat perkembangbiakkan vegetatif. Adapun daun berdasarkan jumlah anak daun
dalam satu tangkai yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Menurut susunan anak
daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat di bedakan menjadi: daun
majemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus),
daun majemuk bangun kaki (pedatus), daun majemuk campuran (digitato
pinnatus). Berdasarkan susunan tulang daunnya, daun dibedakan menjadi: tulang
daun menyirip, tulang daun menjari, tulang daun melengkung, tulang daun
sejajar. Dalam garis besarnya tepi daun dapat di bedakan dalam 2 macam: rata
(ineger) contohnya pada daun nangka, dan bertoreh (divisus). daging daun ialah:
bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Daun
baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada meristem apeks.
Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul meristem apeks pucuk.
Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya (yang lebih
tua) telah melebar secara progresif, sebagai akibat aktifitas meristem di dalam
daun itu sendiri. Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara
berangsur-angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu. Pada umumnya
daun tumbuhan dikotil maupun monokotil memiliki bentuk dan ukuran yang
sangat beragam. Pada beberapa tumbuhan, keragaman tersebut semakin
bertambah dengan adanya perkembangan ke arah tertentu yang menyebabkan
daun tampak berubah, baik bentuk maupun ukurannya. Daun-daun yang
demikian itu dikatakan telah mengalami modifikasi. Modifikasi pada daun terjadi
sebagai akibat adanya reduksi atau penambahan jaringan-jaringan tertentu selama
perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara
keseluruhan (daun secara utuh) atau hanya bagian-bagian tertentu dari daun.
DAFTAR PUSTAKA
Http://serbater.blogspot.com/2011/01/yang-terunik-dari-tumbuhan-karnivora.html
Http://flower-2.blogspot.com/
Http://www.inforedia.com/2009/11/susunan-tulang-daun.html
Http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/01/daun-leaf.html