berarti:
Yukfuks Blog
TOPIK , TEMA & JUDUL
April 22, 2010 at 12:37 pm (Uncategorized)
Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam
diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau
buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat
Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia, sbb.
* Topik
1. Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
2. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
* Tema
Pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, emnggubah
sajak, dsb)
* Judul
1. Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek
isi buku atau bab itu.
2. Kepala karangan (cerita, drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk.
Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyiratkan bahwa
arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama adanya.
Jika kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan satu masalah tertentu,
umpamanya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak bola, dsb. Kalau yang kita bicarakan
hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu topik tunggal.
Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang
kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik
atau topik ganda.
Dalam wacana yang berupa dialog antara dua tau tiga orang, topik itu muncul begitu saja,
kecuali dialog tersebut memang direncanakan sejak lama.
Sebuah topik tunggal bisa tidak searah. Umpamanya, jika kita menceritakan kepada lawan bicara
bahwa kita mengalami sakit perut, tentulah kita berharap lawan bicara tersebut akan merespon
dengan memberikan nasihat atau menyarankan mencoba obat tertentu.
TOPIK
Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti tempat, dalam tulis
menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.
TEMA
Tema berasal dari bahasa Yunani thithenai, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu
yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan
yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi
tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus
mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-
menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
JUDUL
Pengertian Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;
identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik
perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga
kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut
juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul
artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi
harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima
kata.
Judul terbagi menjadi dua,yaitu :
Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian
utama nampak jelas.
Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh
isi karangan atau berita.
Pengertian masing-masing istilah (Tema, Topik dan Judul) menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI):
KBBI sebagai salah satu ssumber rujukan untuk mengetahui makna sebuah kata memberikan
definisi yang dapat kita lihat seperti berikut untuk masing-masing istilah dimasud, yakni:
TEMA: tema/tema/ /tma/ n pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar
mengarang, menggubah sajak, dsb). contoh: Tema sandiwara ini ialah yg keji dan yg jahat pasti
akan kalah oleh yg baik dan mulia;
TOPIK: topik/topik/ n 1 pokok pembicaraan dl diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi.
Contoh: masalah yg akan menjadi topik sidang DPA ke-4 tahun itu ialah Pemerataan dl
Pembangunan Regional dan Pedesaan; 2 hal yg menarik perhatian umum pd waktu akhir-akhir
ini; bahan pembicaraan;
JUDUL: judul/judul/ n 1 nama yg dipakai untuk buku atau bab dl buku yg dapat menyiratkan
secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu; 2 kepala karangan (cerita, drama, dsb); tajuk;
Judul bawah: judul serta yg dibubuhkan di bawah ilustrasi; Judul berita: judul yg merupakan inti
berita dl surat kabar, yg dicetak dng huruf besar (tebal); Judul prancis: halaman buku yg terletak
di bagian kanan sebelum halaman judul utama yg hanya memuat judul buku saja;
Itulah pengertian dari tema, topik dan judul menurut KBBI. Dari keterangan diatas kita juga
dapat membuat daftar perbedaan diantar ketiga sitilah yang disebutkan. Kita akan menyebutkan
yang mendasar saja. Ini dia ciri-ciri yang membedakan antara mereka:
Ciri-ciri tema:
1.Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana
cerita diselesaikan.
3. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan
yang terdapat dalam cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
Ciri-ciri topik:
1. Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan
pembaca.
2. Mencakup keseluruhan isi cerita.
Ciri-ciri judul:
1. Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari
tema tersebut.
2. Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan
pembaca terhadap isi cerita tersebut.
3. Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
4. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata
yang singkat.
5. Judul harus mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang.
Tema:
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah
penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi,
novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema.
Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya
menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Secara etimologis, kata tema berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti sesuatu
yang telah diuraikan. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi.
Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis
dalam karangannya disebut tema karangan.
Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide
secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis
dalam menulis sebuah kerangka karangan.
Topik:
Topik (bahasa Yunani: topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan
atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan
ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya
dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik
tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan
masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu
permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan
dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama
dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih
mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam
membahas suatu permasalahan.
Judul
Judul Merupakan perincian atau jabaran dari topik yang diberikan untuk bahasan atau karangan.
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi atau
maksud dari buku tersebut.
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Judul berfungsi sebagai slogan promosi
untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Ada yang mendefinisikan
judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniaturisi bahasan. Judul lebih
spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Topik utama merupakan subject utama bacaan, tentang apa bacaan tersebut. Topik atau tema
dalam sebuah teks atau paragraf adalah subject dari tulisan yang bisa berupa: inti isi tulisan (the
text is about) atau judul tulisan (title). Sebuah paragraf yang baik hanya membahasa satu subject.
Subject ini biasanya disebut dengan istilah Topic Noun atau Pokok bahasan.
Cara mencari / menemukan topik atau tema:
1. Kita harus membaca baris pertama dan kedua jika hanya ada satu paragraf atau amati
keseluruhan paragraf pertama jika ada lebih dari satu paragraf.
2. Cari kata kunci yang paling sering diulang-ulang dalam bacaan baik pada awal baris tetapi
juga di bagian-bagian selanjutnya, termasuk juga pada bagian kesimpulan.
3. Jika pertanyaan tentang topik, maka jawabannya busa berupa SATU KATA atau BENTUK
FRASE (kelompok kata). Topik atau tema dari sebuah paragraf adalah subject dari tulisan itu yg
bisa berupa: inti isi tulisan (the text is about) atau judul teks (title).
I. PENDAHULUAN
Sebelum peneliti terjun ke lapangan penelitian, maka peneliti dituntut untuk mengajukan
proposal penelitian. Proposal penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan langkah sistematis
yang akan peniliti lakukan dalam penelitiannya. Dengan kata lain, proposal usulan penelitian itu
adalah rencana penelitian penulis sebelum diaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karena
itu, Wirartha (2006: 1) menyatakan bahwa penilaian terhadap sebuah usulan penelitian
memegang peranan penting dalam proses pekerjaan penelitian selanjutnya. Usulan penelitian
yang tidak sempurna sejak awal akan berpengaruh pada hasil penelitian sehingga menjadi kurang
baik, bahkan kurang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi, penyusunan usulan
penelitian ini adalah tahap awal sang peneliti dalam melakukan penelitiannya.
Banyak pola atau format usulan penelitian yang telah disusun. Bahkan, lembaga-lembaga
tertentu sudah membekukannya. Oleh karena itu, peneliti harus mengikuti gaya selingkung
format yang telah disediakan oleh instansi atau lembaga yang berkaitan dalam pembuatan usulan
proposal pnelitian ini. Format atau pola tersebut begitu penting untuk menyelaraskan antara
proposal peneliti yang satu dengan yang lainnya sehingga mudah untuk dipelajari lebih lanjut
bagi para penguji atau pun pembimbing peneliti dan elemen-elemen yang berkepentingan
lainnya. Selain itu, Format tersebut juga memudahkan bagi peneliti untuk membuat proposal
penelitian dengan sistematis, sehingga latar belakang, metode penelitian, hingga manfaatnya
dapat diketahui secara sistematis pula.
Dalam fomat usulan penelitian, terdapat unsur-unsur yang harus dipaparkan. Setiap unsur
tersebut saling berkaitan, sehingga akan rancu kiranya apabila ada unsur yang hilang atau
memang sengaja dihilangkan. Unsur-unsur tersebut seperti: Judul penelitian, Penegasan masalah,
latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, hingga daftar kepustakaan. Oleh karena itu, semua
unsur harus dipenuhi sehingga menjadi usulan proposal yang lengkap dan berterima.
Dalam makalah ini, penulis khusus akan membahas tentang penentuan topik, latar belakang, dan
perumusan masalah. Ketiga unur tersebut merupakan unsur-unsur fundamental dalam sebuah
proposal penelitian. Pengkajian secara mendalam akan memudahkan bagi para calon peneliti
untuk mempersiapkan proposal penelitiannya. Oleh karena itu, ketiganya akan dikaji dalam
makalah ini dan dibahas secara tuntas, insya Allah.
II. PEMBAHASAN
Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau masalah
yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan pertama kali dalam
menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-hal yang akan dibahasa
dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan,
penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Adapun cara menentukan topik dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh peneliti.
Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya sehingga peneliti
tidak akan meneliti di luar bidang studinya.
2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan sangat terasah
manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.
Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan metode penelitian
sesuai dengan penelitian yang ia lakukan (Rahardjo dalam majalah pendidikan, 2011).
Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan lebih dihargai
daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).
Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan disetujui oleh
pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya kepada pembimbingnya
tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya (sri widyaningsih: 2012).
Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan kemampuan
si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan beberapa segi, antara lain:
kemampuan memecahkan masalah dalam topik. Dalam Manageable topic ini juga perlu
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data yang
diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan antara topik
penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan
dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat
memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan
duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
9. Topik yang menarik (interested topic)
Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan semangat
peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia tentukan (Hadi dalam
Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).
Tanjung dan Ardial (2005: 24) menambahkan bahwa pentingnya masalah untuk diselidiki, pada
umumnya dikaitkan kepada beberapa hal, antara lain kepada:
1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum (masyarakat) baik mendesak maupun tidak
mendesak.
2. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak masalah lain yang
terbengkalai.
3. Masalah itu penting dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu
dan pengetahuan, dan sebagainya.
Suyitno (2011: 77) menjelaskan bahwa latar belakang penelitian pada pokoknya menyampaikan
alasan-alasan dilakukannya penelitian tersebut. Alasan tersebut muncul biasanya disebabkan oleh
adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, ataupun teori dengan praktik yang nyata.
Karena itu, uraian latar belakang ini dapat berupa teoritis maupun paparan yang bersifat praktis,
tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini dapat mengantarkan pembaca
pada masalah atau topik yang diteliti dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut
memang perlu diteliti.
Susanto (2009, 32-33) menjelaskan bahwa latar belakang adalah alasan yang melatarbelakangi
pengajuan topik atau permasalahan dalam penelitian. Di bagian ini diuaikan garis besar
penelitian, yang biasanya mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Whirarta (2006: 16) menyebutkan bahwa setiap penelitian yang diajukan haru menyampaikan
latar belakang masalah yang nyata-nyata memerlukan pemecahan. Latar belakang yang jelas
akan memudahkan perumusan masalah. Senada dengan Susanto, Whirarta menjelaskan bahwa
pada tahap ini, secara garis besar diuraikan masalah yang akan diteliti; mengapa perlu diteliti;
bagaimana cara menelitinya; dan untuk apa masalah itu diteliti. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:
Wirartha (2006: 17) menyebutkan bahwa perumusan masalah penelitian berisi uraian yang
merupakan abstraksi dari latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk
kalimat pertanyaan yang tegas dan jelas. Perumusan masalah penelitian memuat penjelasan
mengenai alasan-alasan masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik,
penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti
dalam lingkup permasalahan yang lebih luas yang disarikan dari uraian dalam latar belakang
masalah penelitian.
Sedangkan menurut Fraenkel dan Wallen (dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 26), rumusan
masalah yang baik adalah;
1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya
melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu.
2. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut.
3. Masalah harus signifikan, dalam artian jawaban masalah yang diberikan harus
memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan
manusia.
Wirartha (2006: 17-18) melanjutkan bahwa merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang
sukar bagi setiap peneliti. Yang dapat menolong peneliti dari kesulitan merumuskan masalah
adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu dalam
bidang yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Untuk mempermudah perumusan masalah
maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Namun apabila
mampu merumuskannya dalam bentuk uraian yang komprehensif dan analitis maka hal itu lebih
utama.
III. PENUTUP
Simpulan yang dapat diambil dalam pembahasan di atas adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Suyitno, Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI): Panduan, Teori, Pelatihan, dan Contoh.
Bandung: Refika Aditama.
Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel
Ilmiah. Jakarta Kencana.
Widyaningsih, Sri. 2012. Cara memilih Judul Skripsi/Thesis atau Tema Penelitian (Online),
http://www.cara.aimyaya.com/2012/12/cara-memilih-judul- skripsithesis-atau.html, di akses
tanggal 24 Februari 2013.