Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Permasalahan
Pada Kegiatan belajar mengajar dapat ditemukan adanya proses belajar yang
dilakukan oleh siswa, proses belajar inilah yang merupakan kunci keberhasilan belajar.
Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ditemukan dua subjek, yaitu siswa dan guru, dan
siswalah yang memegang perang penting.
Proses belajar merupakan hal yang kompleks, siswa yang menentukan terjadi atau
tidak terjadi belajar. Untuk melakukan proses belajar siswa menghadapi masalah-masalah
secara intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik.
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa, disamping itu proses belajar juga dapat
terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa (seperti guru,
model/metode pembelajaran, sarana prasarana, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial).
Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan
baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru disekolah merupakan faktor
ekstern belajar.
Penulis telah melakukan praktik latihan mengajar sebanyak 17 kali di kelas X MIPA
1 sampai XI MIPA 6 SMA Negeri 3 Boyolali, selama 4 minggu. Materi yang diajarkan ketika
praktik mengajar terbimbing adalah Gerak Lurus dan Gerak Melingkar, yaitu KD 3.4 dan KD
3.6 dari kurikulum 2013. KD 3.4 adalah Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus
dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut
makna fisisnya dan KD 3.6 adalah Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan
laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Praktek latihan mengajar dalam rangkaian kegiatan Magang Kependidikan III yang
dilaksanakan penulis di kelas X MIPA 1 sampai X MIPA 6 SMA Negeri 3 Boyolali juga
menemui beberapa permasalahan pembelajaran yang dijabarkan masing-masing kelasnya
dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Permasalahan Pembelajaran Kelas X MIPA 1 sampai X MIPA 6 SMA
Negeri 3 Boyolali.
No Hari/Tanggal Kelas Permasalahan
Senin, X MIPA 4 - Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
25 September 2017 (Jam ke 1-3) diskusi
28 September 2017
1 11 Oktober 2017 X MIPA 6 - Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
(Jam ke 4-6) diskusi.
- Ada siswa yang diam-diam bermain HP

Selasa, X MIPA 5 - Ada siswa yang diam-diam bermain HP selama


5 Oktober 2017 (Jam ke 1-3) proses pembelajaran
2 12 Oktober 2017 - Terdapat siswa yang terlihat lesu dan bosan
- Ada siswa yang selalu menyandarkan kepala di
atas meja selama pembelajaran berlangsung

Kamis, X MIPA 3 - Terdapat siswa yang asik mengobrol dengan


28 September 2017 (Jam ke 1-3) teman sebangku
7 Oktober 2017 - Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
14 Oktober 2017 diskusi
X MIPA 2 - Ada siswa yang diam-diam bermain HP
3 (Jam ke 4-6) - Terdapat siswa yang asik mengobrol dengan
teman sebangku
- Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
diskusi
- Terdapat siswa yang tidak memperhatikan ketika
materi disampaikan
Jumat, XII MIPA 1 - Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
4 29 September 2017 (Jam ke 1-3) diskusi
8 oktober 2017
15 Oktober

Berdasarkan permasalahan-permasalahan pembelajaran di atas dapat disimpulkan


bahwa secara umum permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas X MIPA SMA Negeri 3
Boyolali adalah terdapat beberapa siswa yang minat belajar terhadap pelajaran Fisika rendah.

B. Upaya Pemecahan
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat juga merupakan
rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa
ada dorongan. Sehingga minat belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan individu untuk
memiliki rasa senang tanpa ada paksaan untuk memperoleh perubahan pengetahuan,
ketrampilan dan tingkah laku.
Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan memiliki perasaan
senang terhadap pelajaran tertentu, contohnya senang mengikuti pelajaran dan tidak ada
perasaan bosan. Siswa tersebut juga akan ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
misalnya aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru. Dalam
pembelajaran pun juga memperlihatkan ketertarikannya terhadap pelajaran itu, contohya
antusias dalam mengikuti pelajaran. Dan selama proses pembelajaran selalu memperhatikan
materi yang disampaikan.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala - gejala alam, sehingga banyak peristiwa
alam yang bisa dipahami dengan menerapkan ilmu Fisika. Tapi sering kali siswa menjumpai
banyak persamaan matematik sehingga Fisika diidentikkan dengan angka dan rumus. Sehingga
terkadang konsep dan prinsip fisika menjadi sulit dipahami dan dicerna oleh siswa yang sering
berdampak pada rendahnya minat belajar terhadap pelajaran Fisika. Kurangnya minat terhadap
mata pelajaran Fisika menimbulkan kurangnya gairah belajar sehingga mengakibatkan
kurangnya aktivitas belajar Fisika.
Untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Fisika dapat dilakukan cara-
cara alternatif seperti berikut,
1. Melakukan Demonstrasi
Penerapan dari ilmu fisika sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga untuk menyajikan peristiwa yang berkaitan dengan Fisika cukup mudah.
Demonstrasi dapat berupa demonstrasi secara nyata dengan alat dan bahan sederhana,
maupun virtual seperti menyajikan sebuah video. Jika dilakukan demonstrasi di depan kelas,
siswa akan tertarik untuk melihat apa yang disajikan di depan kelas sehingga minat belajar
siswa akan bertambah.
2. Menggunakan Metode Eksperimen
Dengan pembelajaran melalui metode eksperimen atau percobaan siswa dapat melihat atau
mengamati secara langsung sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Dalam kegiatan
eksperimen jumlah anggota dalam satu kelompok hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga
mau tidak mau siswa dituntut untuk aktif berperan dalam kegiatan tersebut. Selain itu
pemilihan eksperimen yang menarik juga akan meningkatkan minat siswa.
3. Memanfaatkan Teknologi
Guru bisa memanfaatkan program pembelajaran berupa simulasi (animasi/macromedia
flash) yang sudah banyak tersedia online. Jadi disamping mendapatkan materi dari guru
siswa juga dapat mempelajari materi dengan menjalankan sendiri simulasi tersebut. Dengan
simulasi tersebut siswa bebas untuk bereksperimen menggunakan berbagai variabel yang
dapat dimanipulasi. Hal tersebut akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran
Fisika karena pada umumnya anak menyukai teknologi. Simulasi yang disediakan secara
gratis misalnya di https://phet.colorado.edu maupun di https://interactivesites.weebly.com
4. Pemberian tugas berupa projek
Pemberian tugas hendaknya tidak selalu berupa soal-soal. Pemberian tugas bisa berupa
projek fisika, misalnya membuat model alat-alat di lingkungan sekitar yang bekerja dengan
mengunakan prinsip Fisika secara berkelompok.
5. Guru selalu bereksperimen
Guru hendaknya selalu berkesperimen untuk mendapatkan metode dan model pembelajaran
yang sesuai / efektif dengan materi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai