Anda di halaman 1dari 3

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI

SUMATERA
1. Penambahan Kapasitas Pembangkit Pada Wilayah Sumatera
Sistem kelistrikan di wilayah Sumatera terdiri dari 1 sistem interkoneksi, yaitu:
Sistem Sumatera, dan 2 sistem isolated yang cukup besar dengan beban puncak di
atas 50 MW, yaitu Bangka dan Tanjung Pinang, serta beberapa sistem
isolated dengan beban puncak di atas 10 MW.
Penambahan Pembangkit Wilayah Sumatera.
Pada Tabel 6.30 diperlihatkan jumlah kapasitas dan jenis pembangkit yang
dibutuhkan dalam kurun waktu tahun 2016-2025 untuk wilayah Sumatera.
2. Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Sumatera
Pengembangan transmisi di Sumatera akan membentuk transmisi back-bone 500
kV yang menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur. Pusat-pusat
pembangkit skala besar dan pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan
tersambung ke sistem transmisi 500 kV ini. Transmisi ini juga akan mentransfer
tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer
murah (Sumbagsel dan Riau) ke daerah pusat beban yang kurang memiliki sumber
energi primer murah (Sumbagut). Selain itu transmisi 500 kV juga dikembangkan
di Sumatera Selatan sebagai feeder pemasok listrik dari PLTU mulut tambang ke
stasiun konverter transmisi HVDC yang akan menghubungkan pulau Sumatera dan
pulau Jawa. Pengembangan transmisi sistem Sumatera sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 6.14.

Rencana pengembangan sistem transmisi dalam RUPTL 2016-2025 akan banyak


mengubah topologi jaringan dengan terwujudnya sistem interkoneksi 275 kV di
koridor barat dan 500 kV di koridor timur Sumatera. Pengembangan juga banyak
dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan beban dalam bentuk penambahan
kapasitas trafo di Gardu Induk 150 kV dan 70 kV. Pengembangan untuk
meningkatkan keandalan dan debottlenecking yang juga terdapat di beberapa
sistem, antara lain rencana pembangunan ring 275 kV Medan yaitu T/L 275 kV
GITET Medan Timur Galang dan T/L 275 kV GITET Medan Timur GITET
Medan Barat Pangkalan Susu, serta rekonduktoring beberapa ruas transmisi di
sistem Sumbagut dan Sumbagsel.

3. Pengembangan Sistem Distribusi di Sumatera


Rencana pengembangan sistem distribusi untuk Wilayah Sumatera dapat dilihat
pada Tabel 6.58. Kebutuhan fisik sistem distribusi Sumatera hingga tahun 2025
adalah sebesar 40ribu kms jaringan tegangan menengah 40 ribu kms jaringan
tegangan rendah 5,3 ribu MVA tambahan kebutuhan trafo distribusi. Kebutuhan
fisik tersebut diperlukan untuk menampung tambahan sekitar 4,7 juta pelanggan
dan mempertahankan keandalan.

Anda mungkin juga menyukai