id/
Mengenai Saya
DAFTAR ISI
muhadedi el zain
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN Lihat profil lengkapku
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan Pembahasan........................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian, Dasar-dasar dan Sejarah Timbulnya Ilmu
Kalam............................................................................... 2
B. Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.................. 4
C. Pemikiran Teologi Al-Khawarij dan Al-Murjiah............ 5
D. Pemikiran Teologi Al-Jabariyah dan Al-Qadariyah.......... 7
E. Pemikiran Teologi Al-Mutazilah dan Al-Syiah............. 8
F. Pemikiran Teologi Ahmad Ibn Hanbal dan Ibn
Taimiyah........................................................................... 10
G. Pemikiran Teologi Al-Asyari dan Al-Maturidi............... 12
H. Perbandingan Pemikiran Teologi Tentang Pelaku
Dosa Besar, iman dan Kufur............................................. 13
I. Perbandingan Pemikiran Teologi Tentang Kehendak
Mutlak dan Keadilan Tuhan.............................................. 14
J. Perbandingan Pemikiran Teologi Tentang Sifat-sifat
Tuhan................................................................................. 15
K. Studi Kritis Terhadap Pemikiran Aliran-aliran Teologi
Islam.................................................................................. 17
L. Pemikiran Teologi Muhammad Abduh............................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengkaji aliran-aliran ilmu kalam pada dasarnya merupakan upaya memahami
kerangka berpikir dan peroses pengambilan keputusan para ulama aliran teologi dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan kalam. Yang memiliki dua metode yaitu metode rasional yang
memiliki perinsif-perinsif yaitu: Hanya terkait pada dogma-dogma yang dengan jelas disebut dalam
1 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
al-quran dan hadis nabi yaitu hadis qathi dan memberikan kebebasan kepada manusia dalam
berbuat dan berkehendak serta memberikan daya yang kuat pada akal.
Adapun metode berpikir tradisional berpikir memiliki perinsif-perinsif yaitu: Terkait pada
dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni, Tidak memberikan kebebesan kepada
manusia dalam berkehendak dan berbuat, yang memberikan daya yang kecil pada akal.
Menurut Harun Nasution kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan kalam dipicu
oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa penbunuhan utsman bin affan, yang terbentuk
dalam penolakan muawiyah atas kekhalifaan Ali bin Abi thalib. Persoalan ini telah menimbukan 3
aliran teologi dalam islam yaitu: Aliran khawarij, aliran ini berpendapat atau menegaskan bahwa
orang yang berdosa besar atau kafir dalam arti telah keluar dari islam maka wajib dibunuh. Aliran
murjiah yaitu menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih tetap mumin dan bukan
kafir, adapun dosa yang dilakukannya, hal itu terserah kepada Allah untuk mengampuni atau
menghukumnya.
B. Tujuan pembahasan
Dengan di tulisnya makalah ini penulis bertujuan memberikan penjelasan tentang
pengertian, perbandingan pemikiran teologi tentang antar aliran, juga memberikan penjelasan
tentang perbandingan antar aliran-aliran ilmu kalam.
Penulis berharap dapat membantu memberikan sedikit penjelasan tentang materi tersebut,
dengan tujuan untuk membantu memberikan pemahamn makna dan istilah-istilah dalam
perbandingan teologi ilmu kalam.
BAB II
PEMBAHASAN
2 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
dan tantangan pemikiran Yunani. Maka, maklum belaka, jika saat itu ilmu kalam berkutat hanya
pada permasalahan-permasalahan transendenspekulatif (Abdullah ;1995:48).
3 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
4 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
Fitnah tersebut cukup berhasil dengan terpecah belahnya persatuan ummat,dan timbullah
Syiah sebagai firqoh pertama.[5] Kalangan syiah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syiah
berkaitan dengan masalah pengganti (khilafah) Nabi SAW. mereka menolak kekhalifahan Abu
Bakar, Umar bin Khttab, dan Utsman bin Affan karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin
Abi Thalib lah yang berhak menggantikan Nabi. Kepemimipinan Ali dalam pandangan Syiah
sejalan dengan isyarat-isyarat yang diberikan oleh Nabi SAWpada masa hidupnya. Pada awal
kenabian, ketika Muhammad SAW diperintahkan menyampaikan dakwah kepada kerabatnya
yang pertama-tama menerima adalah Ali bin Abi Thalib.[6]
[4] M.Ag,Anwar,Rosihon,Drs.,ibid.hlm.85-89
[5] Nasir,Sahilun A,Drs.,Pengantar Ilmu Kalam.PT Raja Grafindo,Jakarta,1996.hlm.77.
[6] M.ag,Anwar,Rosihon,Drs,.ibid.,hlm.90-91
F. PEMIKIRAN TEOLOGI AHL AL- SUNNAH WA AL-JAMAAH: SALAF (AHMAD IBN HANBAL
DAN IBN TAIMIYAH)
Kata salaf secara etimologi dapat diterjemahkan menjadi "terdahulu" atau "leluhur".[4][1]
Sedangkan menurut terminologi terdapat banyak difinisi yang dikemukakan oleh para pakar
mengenai arti salaf, diantaranya adalah:
1. Menurut Thablawi Mahmud Saad, salaf artinya ulama terdahulu. Salaf terkadang
dimaksudkan untuk merujuk generasi sahabat, tabi, tabi tabiin para pemuka abad ke-3 H,
dan para pengikutnya pada abad ke-4 yang terdiri dari para muhadditsin dan lainnya. Salaf
berarti pula uluma-ulama shaleh yang hidup pada tiga abad pertama Islam.[5][2]
2. Menurut As-Syahrastani, ulama salaf adalah yang tidak menggunakan tawil (dalam
menafsirkan ayat-ayat mutasabbihat) dan tidak mempunyai faham tasybih
(antropomorphisme).[6][3]
3. Mahmud Al-Bisybisyi menyatakan bahwa salaf sebagai sahabat, tabiin, dan tabi tabiin
yang dapat diketahui dari sikapnya menampik penafsiran yang mendalam mengenai
sifat-sifat Allah yang menyerupai segala sesuatu yang baru untuk mensucikan dan
mengagungkan-Nya.[7][4]
Konsep aqidah salaf atau disebut dengan kaum tradisional, sesuai dengan metode Alquran
yang relevan dengan semua pihak, serta tidak hanya untuk golongan tertentu, dan para penganut
paham salaf tidak mau membahas hal yang terkandung pada ayat Alquran yang tidak jelas
maksudnya.
2. Ibn Taimiyah
Pemikiran Teori Ibn Taimiyah
Pemikiran Ibnu Taimiyah seperti dikatakan Ibrahim Madzkur, adalah sebagai berikut
:
a. Sangat berpegang teguh pada nash (Al-Quran dan Al-Hadits.
b. Tidak memberikan ruang gerak kepada akal
c. Berpendapat bahwa Al-Quran mengandung semua ilmu agama
d. Di dalam Islam yang diteladani hanya tiga generasi saja (sahabat, tabiin dan tabiit
tabiin)
e. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap mentanzihkan-
Nya.[8][7]
5 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
kepercayaannya. Periode ini berlangsung kira-kira selama 40-an tahun. Periode ini membuatnya
sangat mengerti seluk-beluk akidah Muktazilah, hingga sampai pada titik kelemahannya dan
kelebihannya.
b. Periode Kedua
Beliau berbalik pikiran yang berseberangan paham dengan paham-paham Muktazilah yang selama
ini telah mewarnai pemikirannya. Hal ini terjadi setelah beliau merenung dan mengkaji ulang semua
pemikiran Muktazilah selama 15 hari. Selama hari-hari itu, beliau juga beristikharah kepada Allah
untuk mengevaluasi dan mengkritik balik pemikiran akidah muktazilah.
c. Periode Ketiga
Pada periode ini beliau tidak hanya menetapkan 7 sifat Allah, tetapi semua sifat Allah yang
bersumber dari nash-nash yang shahih. Kesemuanya diterima dan ditetapkan, tanpa takyif, ta'thil,
tabdil, tamtsil dan tahrif. Beliau pada periode ini menerima bahwa Allah itu benar-benar punya wajah,
tangan, kaki, betis dan seterusnya.
6 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
7 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
Aliran teologi tertua yang merupakn Aliran pertama yang muncul dalam teologi Islam. Menurut
ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahrastani, bahwa yang disebut Khawarij adalah setiap orang yang
keluar dari imam yang hak dan telah di sepakati para jemaah, baik ia keluar pada masa
sahabat khulafaur rasyidin, atau pada masa tabiin secara baik-baik. Menurut bahasa nama
khawarij ini berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka
yang keluar dari barisan Ali.[1] Kelompok ini juga kadang kadang menyebut dirinya Syurah yang
berarti golongan yang mengorbankan dirinya untuk allahdi samping itu nama lain dari khawarij
ini adalah Haruriyah, istilah ini berasal dari kata harura, nama suatu tempat dekat kufah, yang
merupakan tempat mereka menumpahakn rasa penyesalannya kapada Ali bin abi Thalib yang
mau berdamai dengan Muawiyah.
2. Aliran Murjiah
Pengertian dan latar belakang timbulnya aliran Murjiah. Aliran Murjiah ini muncul
sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap
orang yang melakukan dosa besar, sebagai mana hal itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka
menangguhkan penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim itu di
hadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian
pula orang mukmin yang melukan dosa besar masih di anggap mukmin di hadapan mereka.
Orang mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada
tuhansealin allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Dengan kata lain bahwa orang
mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih tetap mangucapkan dua kalimat syahadat yang
menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu orang tersebut masih tetap mukmin, bukan kafir.
3. Aliran Qadariyah
pada qadara yang dapat berarti memutuskan dan memiliki kekuatan atau
kemampuan.Sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam, qadariyah adalah nama yang
dipakai untuk suatu aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan
pandang mempunyai qudrat atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan
berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk kepada qadar dan qada Tuhan.
4. Aliran Jabariyah
Pengerian, dan latar belakang Kemunculan jabariyah. Nama jabariyah berasal dari
kata jabara yang mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut al-Syahrastani bahwa
Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan
perbuatan tersebutkepada Allah. Dan dalam bahasa inggris disebut dengan fatalism atau
predestination, yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia di tentukan sejak
5. Aliran Mutazilah
Pengertian dan latar belakang munculnya Mutazilah Perkataan Mutazilah berasal dari
kata tizal yang artinya memisahkan diri, pada mulanya nama ini di berikan oleh orang dari
luar mutazilah karena pendirinya, Washil bin Atha, tidak sependapat dan memisahkan diri dari
gurunya, Hasan al-Bashri. Dalam perkembangan selanjutnya, nama ini kemudian di setujui oleh
pengikut Mutazilah dan di gunakan sebagai nama dari bagi aliran teologi mereka.
8 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
penganut atau pengikut sunnah Nabi Muhammad SAW, dan jemaah berarti sahabat nabi. Jadi
Ahlussunnah wal jamaah mengandung arti penganut Sunnah (ittikad) nabi dan para sahabat
beliau.
Ahlussunnah sering juga disebut dengan Sunni dapat di bedakan menjadi 2 pengertian,
yaitu khusus dan umum, Sunni dalam pengertian umum adalah lawan kelompok Syiah, Dalam
pengertian ini, Mutazilah sebagai mana juga Asyariyah masuk dalam barisan Sunni. Sunni
dalam pengertian khusus adalah mazhab yang berada dalambarisan Asyariyah dan merupakan
lawan Mutazilah.
7. Aliran Syiah
Pengertian dan kemunculannya Syiah Secara bahasa Syiah berarti pengikut. Yang
dimaksud dengan pengikut disini ialah para pendukung Ali bin Abi Thalib. Secara istilah Syiah
sering di maksudkan pada kaum muslimin yang dalam bidang spritual dan keagamaannya
selalu merujuk pada keturuan Nabi Muhammad SAW, atau yang sebut sebagai ahl
al-bait.selanjutnya, istilah yiah ini untuk pertama kalinya di tujukan pada para pengikut ali (syiah
ali), pemimpin pertama ahl- al bait pada masa Nabi Muhammad SAW.
8. Aliran Salafiyah
Pengertian dan latar belakang munculnya Salafiyah Secara bahasa salafiyah berasal
dari kata salaf yang berarti terdahulu, yang dimaksud terdahulu disini adalah orang-orang
terdahulu yang semasa Rasul SAW, para sahabat, para tabiin, dan tabitt tabiin. sedangakan
L. MUHAMMAD ABDUH
BAB III
9 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu yang berkaitan dengan dxat, sifat,
asma, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain yang brkaitan dengan ekstensi Tuhan, yaitu
pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keTuhanan itu disisematiskan yang pada
gilirannya menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu kalam.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik, saran, dan masukan yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan untuk
baiknya makalah ini ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abd Ar-Raziq Musthafa, Tauhid Li Tarikh Al- Falsafah Al- Islamiyah (kairo: Pustaka Salman, 1959).
Abduh Muhammad, Risalah Tauhid, (Jakarta: Bulan Bintang,1965).
Toriquddin Moh, Skularitas Tasawuf Dalam Dunia Modren ( Uin Malang Press: 2008).
Saifuddin Anshari Endang, Ilmu filsafat dan Agama, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1990).
al-Bazdawiy, Abu al-Yusr Muhammad, Kitab Ushul al-Din, Hans Petter Lins, Isa al-Baby al-Halaby,
Kairo, 1963.
Asy-shidiqy, M. Hasbi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta. 1954.
Al Maududi, Abul Ala, Prinsip-prinsip islam, terjemahan Abdullah suhaili, PT Al-marif, Bandung,
1983.
Abduh, Shaikh Muhammad, Risalah Al-Tauhid, Kairo: 1969.
Hanafi, Ahmad, Pengantar Teologi Islam, cet. III, Jakarta: Pustaka Al-Husnah, 1989.
Hanafi, Ahmad, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1969.
[1] Esha, Muhammad Inam, Rethinking Kalam (Sejarah sosial Pengetahuan Islam,
mencermati dinamika dan aras perkembangan kalam islam kontenporer), (Yogyakarta: Elsaq Press),
cet. I. hlm.11.
[2] Esha, Muhammad Inam, Rethinking Kalam (Sejarah sosial Pengetahuan Islam,
mencermati dinamika dan aras perkembangan kalam islam kontenporer), (Yogyakarta: Elsaq Press),
cet. I. hlm.xv.
10 of 11 10/11/2017 6:46 PM
Resume Ilmu Kalam http://resumeilmukalam.blogspot.co.id/
[11][1] Harun Nasution, Teologi Islam, UI Press, Jakarta, 2010, hlm. 135
[12][2] Ibid, hlm 136
[13][3] Ibid, hlm 137
Beranda
11 of 11 10/11/2017 6:46 PM