Anda di halaman 1dari 1

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, mengestimasi Angka Kematian

Bayi pada tahun 2007 sebesar 26,90 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun
bila dibandingkan dengan AKB tahun sebelumnya yang sebesar 28,2 per 1.000
Bila dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota, AKB terendah dimiliki oleh
Kabupaten Karo sebesar 11,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kota Pematang
Siantar sebesar 13,70/1000 kelahiran hidup dan Kota Medan sebesar 13,80/1000
kelahiran hidup. Sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Kabupaten Mandailing
Natal sebesar 41,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kabupaten Labuhan Batu
sebesar 35,10/1000 kelahiran hidup dan Kabupaten Asahan sebesar 34,70/1000
kelahiran hidup (BPS-SUDA 2008).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) yang dilaksanakan
oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa
penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 hari didominasi oleh
gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis
(12%). Untuk penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu
Sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan
penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari11 bulan yaitu Diare
(31,4%), pnemonia (23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%). Dilain pihak
faktor utama ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi
0-6 hari adalah hipertensi maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan
34
kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan pendarahan antepartum masingmasing
12,7%.kelahiran hidup.
100
AKB per 1000 KH
40 37 36.7 29.6 28.2 26.9
2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : SDKI 2002-2003


BPS Susenas 2006-2007 (SUDA 2008)

EDAN - Angka kematian bayi (AKB) di Sumatera Utara masih cukup tinggi, yakni mencapai 22 per
seribu kelahiran hidup pada tahun 2010. Kurangnya asupan gizi terhadap ibu hamil menjadi p

Anda mungkin juga menyukai