Anda di halaman 1dari 28

1

2017 1

Makalah
Telekomunikasi dan
Jaringan
ILMU TEKNOLOGI dan KOMUNIKASI S1-
STATISTIKA
KELOMPOK 4 :
1. Tasya Sahrudin
2. Eka
3. Adri fani Akili
4. Furqan

Jaringan dan Telekomunikasi


8/28/2017
KATA PENGANTAR 2

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah tentang JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI ini dapat tersusun
hingga selesai .

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 28 Agustus 2017

Kelompok 4
DAFTAR ISI 3

KATA PENGANTAR........................................................................................ 2

Menjelaskan tentang sistem, fungsi dan mediA telekomunikasi.................... 4

Menjelaskan tenang proses komunikasi....................................................... ...6

Menjelaskan tentang chanel dari media komunikasi serta karakternya......... 8

Menjelaskan tentang jaringan dan sistem operasi jaringan............................10

Menjelaskan tentang proses terdistribusi...................................................... 15

Menjelaskan tentang aplikasi Telekomunikasi...............................................27

PENUTUP....................................................................................................... 28
I. SISTEM, FUNGSI DAN MEDIA TELEKOMUNIKASI 4
SISTEM TELEKOMUNIKASI
Sistem telekomunikasi terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang
mamancarkan informasi dari satu tempat ke tempat lain. Sistem ini dapat
memancarkan teks, data, grafik, suara, dokumen, atau video. Komponen utama
suatu sistem telekomunikasi meliputi hal-hal berikut :

Perangkat Keras Semua jenis komputer (Desktop, Server, Mainframe) dan


pengolah komunikasi (modems atau komputer kecil yang digunakan untuk
komunikasi).
Media Komunikasi Media fisik, dimana sinyal elektronik dialirkan, termasuk
media tanpa kawat (digunakan dengan Cell Phone dan satelit). -Jaringan
Komunikasi Jalur antar komputer dan alat komunikasi Perangkat Lunak
Komunikasi Perangkat lunak yang mengendalikan sistem telekomunikasi dan
keseluruhan proses transmisi.
Penyedia Komunikasi Data Suatu perusahaan yang menyediakan jasa atau
layanan komunikasi data.
Protokol Komunikasi Aturan untuk mengirimkan informasi pada sistem
Aplikasi Komunikasi Pertukaran data secara elektronik, teleconferencing,
videconferencing, e-mail, reproduksi, dan perpindahan data secara
elektronik._Untuk memancarkan dan menerima informasi, suatu sistem
telekomunikasi harus melaksanakan sejumlah fungsi terpisah yang
transparant kepada pengguna.

Sistem telekomunikasi terdiri dari dua sisi : Pengirim Informasi (Tansmitter of


Information) dan Penerima Informasi (Receiver of Information) Sistem
telekomunikasi harus melakukan hal-hal berikut :

Memancarkan informasi Membangun/Membuat interface antara pengirim


dan penerima
Mengirimkan pesan melalui rute yang efisien
Memastikan bahwa pesan yang benar diterima oleh penerima yang berhak
Memeriksa kesalahan yang terjadi pada pesan dan melakukan penyusunan
kembali terhadap format pesan jika perlu.
Konversi pesan dari satu kecepatan ke kecepatan lain (komputer pada
umumnya lebih cepat dari media komunikasi).
Memastikan bahwa alat pengiriman, alat penerima dan jalur komunikasi
beroperasi. Menjaga keamanan informasi setiap saat.
MEDIA TELEKOMUNIKASI 5
Media Telekomunikasi menghantar dua jenis sinyal, digital dan analog.

Sinyal analog adalah gelombang kontinyu yang memancarkan informasi


dengan mengubah karakteristik gelombang. Sinyal analog mempunyai 2
parameter, yaitu amplitudo dan frekuensi. Semakin tinggi gelombang (atau
amplitudo), maka semakin kuat bunyi suara, dan semakin tinggi frekuensi.
Sinyal digital tidak mempunyai bentuk karakteristik gelombang. Melainkan,
adalah denyut nadi terpisah baik dalam keadaan menyala atau tidak. Hal ini
memungkinkan sinyal digital untuk menyampaikan informasi dalam suatu
format biner yang dapat dengan jelas ditafsirkan oleh komputer.

FUNGSI TELEKOMUNIKASI
Pertama, memudahkan pekerjaan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Dengan
hal itu, teknologi komunikasi yang berkembang sangat pesat tersebut menjadi
pilar pendukung dalam teknologi transportasi pada bidang revolusi industri.

Kedua, kegunaan teknologi komunikasi juga dapat membantu dan


memudahkan dalam mentrasnfer data dari satu perangkat ke perangkat yang
lainnya baik dalam jarak dekat maupun jauh. Ketiga, dapat berperan untuk
mengatur/memanajemen suatu sistem agar dapat dikelola dengan baik.
Pengelolaan sistem yang baik akan mempengaruhi kinerja sistem yang baik
pula.

Selain beberapa fungsi di atas, fungsi lainnya yaitu teknologi komunikasi yang
mampu membawa suatu nilai-nilai dari struktur ekonomi, sosial, dan politik
pada umumnya. Dan fungsi terakhir yaitu dapat meningkatkan kemampuan
indera setiap manusia dalam kemampuan mendengar dan melihat.
II. PROSES KOMUNIKASI 6

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada


komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikandengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :

Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini
disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi:
merubah pesan abstrak menjadi konkret.
Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim
lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter,
alat pengirim pesan.
Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga
pesan diterima oleh komunikan.
Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan
jasmaniah komunikan.
Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan
dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
7
1. Perspektif psikologis.
2. Perspektif mekanis.
Perspektif Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian
hasil encodingditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi
interpersonal.
Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan
bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
1. Proses komunikasi primer.
2. Proses komunikasi sekunder.
3. Proses komunikasi linier.
4. Proses komunikasi sirkular.
Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada
komunikan menggunakan lambang sebagai media.
Proses Komunikasi Sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai
lambang sebagai media pertama.
Proses Komunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Proses Komunikasi Sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.

Kesimpulan adanya proses komunikasi:


1. Komunikasi bersifat dinamis.
2. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis.
3. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat.
4. Pesan komunikasi tidak harus diterima.
5. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi
III. CHANNEL DAN MEDIA KOMUNIKASI SERTA 8
KARAKTERNYA
Media komunikasi bentuk apapun akan berpengaruh terhadap masyarakat
penggunanya. Setiap penemuan bentuk media masa baru pasti akan berdampak
pada para pengguna media masa tersebut. Bentuk media komunikasi paling awal
adalah media lisan. Media komunikasi, pada perkembangan selanjutnya, mengalami
perubahan besar sejak ditemukannya cara menulis. Media tertulis ini segera menjadi
alternatif bagi media lisan yang telah ada sebelumnya. Dibarengi dengan penemuan
batu sabak dan kertas, media komunikasi menjadi lebih efektif dalam penyebaran
sebuah pesan. Mesin cetak, radio, dan televisi yang ditemukan kemudian hari
membawa pengaruh lebih besar dalam cara menyampaikan pesan.
Media komunikasi pada era modern ini berkembang pesat sekali. Berbarengan
dengan penemuan telepon dan internet, penyampaian pesan menjadi jauh lebih
mudah, cepat, dan luas. Media masa pada fungsi awalnya adalah menyebarkan kabar
atau berita ke khalayak yang lebih luas. Namun pada perkembangannya, fungsi ini
berubah sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan permintaan zaman.
Perubahan ini sebagai akibat dari persaingan antar media masa serta kemunculan
iklan. Sehingga bisa disimpulkan media masa menjadi cerminan masyarakat yang
merekam dan menyajikan minat dan ketertarikan masyarakat.

Media Massa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran, sarana, atau
alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang
diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi
massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa
(communicate with media).
Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi,
dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga
internet (cybermedia, media online).
Jenis Media Massa:
1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran
kertas. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita,
opini, dan feature.
2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya
disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan
teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita
temukan di internet (situs web).

Perbedaan Media
Media massa terdiri dari media massa cetak dan elektronik. Keduanya memiliki
perbedaan yang khas pula.
Perbedaan Media Cetak dan Media Elektronik
9
Media Cetak Media Elektronik
Pesannya tertulis pesan tidak tertulis
Isi pesan bisa dibaca ulang pesan tidak bisa didengar atau dilihat
berulang
Bisa disimpan dan dibaca kapan saja pesan hanya sekilas dan berlangsun
pada saat itu saja.
Pesan disajikan secara rinci dan ilmiah pesan harus sederhana dan
mudah ditangkap
Persuasi menyentuh rasio/pikiran persuasi menyentuh perasaan/emosi

Perbedaan kedua media di atas, ditujukan untuk mengemas informasi apa yang
sesuai dengan media serta target sasarannya. Misalnya bila informasi yang akan
disampaikan terkait dengan banyak data dan detil yang perlu diketahui oleh publik,
maka media yang tepat adalah media cetak.

Karakteristik Media Massa


1) Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.
2) Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan
semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum
karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
3) Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran
sekian jam per hari.
4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.
5) Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik.
IV. JARINGAN DAN SISTEM OPERASI JARINGAN 10
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah
sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya,
sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk
melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak
(printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada
akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.

1. Menyediakan fungsi khusus untuk :


Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah
jaringan
Mengelola sumber daya jaringan
Menyediakan layanan
Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
2. Sistem operasi oleh jaringan client/server yang umum digunakan: Windows
NT Server family (Windows Server 2000 dan 2003), Novel NetWare, dan
Unix/Linux
3. Windows 98, Windows 2000 professional Windows XP profossional, dan
Windows NT Workstation tidak digunakan oleh server, tetapi dapat
digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat
mengakses file dan printer
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:

Microsoft MS-NET
Microsoft LAN Manager
Novell NetWare
Microsoft Windows NT Server
GNU/Linux
Banyan VINES
Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
Jenis - Jenis Sistem Operasi Jaringan :

1. UNIX
Multiuser dan multitasking operating system
Dibuat di Bell Laboratories awal tahun 1970an
Tidak user friendly
Dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan
internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses
database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan
sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang disimpan di
komputer yang menggunakan sistem operasi LINUX
Trademark dari UNIX sekarang dipegang oleh the Open Group.
2. Novell Netware
Dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating system
Dibuat oleh Novell, Inc.
Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an
Konsep: pembagian disk space dan printer
Pengembangan
11
6. File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan di
server
7. Caching: meng-caching file yang sedang aktif
8. Netware Core Protocol (NTP) lebih efektif: tidak perlu ada
acknewledgement untuk setiap permintaan atau data yang dikirim
9. Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web, email, database,
TCP/IP, IPX, dll.
OS/2
32-bit operating system yang dibuat IBM dan Microsoft, tetapi sekarang
dikelola hanya oleh IBM
Mirip seperti windows tetapi mempuyai feature yang dimiliki oleh Linux
dan Xenix
Pengguna akan dihentikan diakhir tahun 2006
IBM menggunakan Linux dan keluarga Windows
Windows NT
Dibuat oleh Microsoft sbagai kelanjutan dari OS/2 versi mereka
Versi dan keluarga Windows NT:
2. Windows NT 3.51
3. Windows 2000 (NT 5.0)
4. Windows 2000 Professional (workstation version)
5. Windows 2000 Server
6. Windows 2000 Advanced Server
7. Windows 2000 Datacenter Server
8. Windows Server 2003
9. Windows XP

Tampilan interface linux (Ubuntu)

Tampilan interface Linux


12

Tampilan interface mac os

tampilan interface windows (Windows 8)


Fungsi Sistem Operasi
13
Sebagai suatu perangkat lunak dalam komputer, sistem operasi memiliki beberapa
fungsi penting dan tanpa adanya sistem operasi maka komputer tidak dapat
menjalankan program dan fungsinya. Beberapa fungsi utama dari sistem operasi
adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan operasi dasar

Fungsi utama dari sistem operasi adalah menjalankan operasi dasar pada komputer.
Sistem ini dinilai sebagai komponen vital yang mendasari kerja perangkat lunak atau
software lainnya.

Sebelum aplikasi berjalan dan dapat berfungsi pada suatu komputer, maka sistem
operasilah yang memungkinkan program atau aplikasi tersebut dapat berjalan dan
ditampilkan kepada pengguna atau user yang menggunakan perangkat komputer
tersebut.

2. Mengatur kerja hardware dan software

Bisa dikatakan bahwa sistem operasi adalah Resource Manager dalam perangkat
komputer.
Maksudnya, sistem operasi berfungsi mengontrol fungsi perangkat keras seperti
memori, CPU, harddisk, dan perangkat keras lainnya dan juga mengatur fungsi
program software agar terhubung dengan perangkat keras tersebut.

3. Wadah program atau aplikasi

Aplikasi-aplikasi yang ada dikomputer memang tersimpan dalam perangkat


penyimpanan akan tetapi sebenarnya aplikasi atau program tersebut berada dalam
wadah yang merupakan sistem operasi itu sendiri. Aplikasi tersebut melekat pada
sistem operasi dan tidak bisa berfungsi tanpa adanya sistem operasi tersebut.

Secara analogi, sistem operasi adalah suatu lantai dimana suatu barang diletakkan
agar barang tersebut dapat digunakan misalnya sebuah meja yang diletakkan diatas
lantai, meja tidak dapat berfungsi jika tidak ada lantai yang mendasarinya bukan?

4. Menyajikan tampilan

Tampilan yang kita lihat dilayar komputer maupun gadget adalah hasil dari
pengoperasian OS atau sistem operasi. Dengan kata lain, sistem operasi
memudahkan aplikasi berjalan sekaligus menampilkannya pada monitor layar
komputer atau menterjemahkan bahasa pemrograman yang berasal dari CPU
kemudian menampilkannya dalam bentuk teks, grafis dan tampilan lainnya yang
mudah dimengerti.

Sistem operasi juga berperan sebagai suatu interface atau tatap muka antara
pengguna dengan perangkat keras yang digunakannya.
5. Mengkoordinasi kerja perangkat komputer
14
Selain mengatur perangkat keras dan perangkat lunak agar terhubung satu sama
lain, sistem operasi juga berfungsi mengkoordinasikan segala hal didalam komputer
terutama menyusun program yang sifatnya kompleks menjadi lebih sederhana dan
berurutan. Sistem operasi memudahkan suatu aplikasi agar dapat bekerja dengan
lebih efisien.

6. Mengoptimalkan fungsi perangkat komputer

Fungsi lain dari sistem operasi atau OS adalah mengoptimalkan penggunaan


perangkat keras maupun perangkat lunak. Misalnya dalam hal mengatur waktu
berfungsinya CPU, pemanggilan data yang tersimpan dalam memori harddisk,
ataupun mengatur waktu yang digunakan untuk koneksi dalam terminal.

7. Mengawasi dan melindungi jalannya suatu fungsi program

Sistem operasi memungkinkan user yang memiliki hak untuk mengakses komputer
menjalankan suatu program dan mengendalikan siapa yang bisa mengakses program
tersebut atau yang dikenal sebagai fungsi Gate Keeper. Tidak hanya mengendalikan
user dalam mengakses sistem atau program, sistem operasi juga mengawasi segala
hal yang dilakukan user dalam mengakses sistem program dalam komputer.
V. PROSES TERDISTRIBUSI 15

Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem


terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen
terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup
bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:

File system
Namespace
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.

Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka


dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur
low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral
device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk
pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic
mail messages, windows).

PROSES SISTEM TERDISTRIBUSI

I. Thread

Thread adalah sebuah alur kontrol dari sebuah proses. Kontrol thread tunggal ini
hanya memungkinkan proses untuk menjalankan satu tugas pada satu waktu.
Banyak sistem operasi modern telah memiliki konsep yang dikembangkan agar
memungkinkan sebuah proses untuk memiliki eksekusi multi-threads, agar dapat
secara terus menerus mengetik dan menjalankan pemeriksaan ejaan didalam proses
yang sama, maka sistem operasi tersebut memungkinkan proses untuk menjalankan
lebih dari satu tugas pada satu waktu. Suatu proses yang multithreaded mengandung
beberapa perbedaan alur kontrol dengan ruang alamat yang sama.

Keuntungan dari multithreaded meliputi peningkatan respon dari pengguna,


pembagian sumber daya proses, ekonomis, dan kemampuan untuk mengambil
keuntungan dari arsitektur multiprosesor. Thread merupakan unit dasar dari
penggunaan CPU, yang terdiri dari Thread_ID, program counter, register set, dan
stack. Sebuah thread berbagi code section, data section, dan sumber daya sistem
operasi dengan Thread lain yang dimiliki oleh proses yang sama. Thread juga sering
disebut lightweight process. Sebuah proses tradisional atau heavyweight process
mempunyai thread tunggal yang berfungsi sebagai pengendali. Perbedaan antara
proses dengan thread tunggal dengan proses dengan thread yang banyak adalah
proses dengan thread yang banyak dapat mengerjakan lebih dari satu tugas pada
satu satuan waktu.
16

Gambar 3.1. Thread

Banyak perangkat lunak yang berjalan pada PC modern dirancang secara multi-
threading. Sebuah aplikasi biasanya diimplementasi sebagai proses yang terpisah
dengan beberapa thread yang berfungsi sebagai pengendali. Contohnya sebuah web
browser mempunyai thread untuk menampilkan gambar atau tulisan sedangkan
thread yang lain berfungsi sebagai penerima data dari network. Kadang kala ada
situasi dimana sebuah aplikasi diperlukan untuk menjalankan beberapa tugas yang
serupa. Sebagai contohnya sebuah web server dapat mempunyai ratusan klien yang
mengaksesnya secara concurrent. Kalau web server berjalan sebagai proses yang
hanya mempunyai thread tunggal maka ia hanya dapat melayani satu klien pada
pada satu satuan waktu. Bila ada klien lain yang ingin mengajukan permintaan maka
ia harus menunggu sampai klien sebelumnya selesai dilayani. Solusinya adalah
dengan membuat web server menjadi multi-threading. Dengan ini maka sebuah web
server akan membuat thread yang akan mendengar permintaan klien, ketika
permintaan lain diajukan maka web server akan menciptakan thread lain yang akan
melayani permintaan tersebut.

Keuntungan Thread

Keuntungan dari program yang multithreading dapat dipisah menjadi empat


kategori:

1. Responsi: Membuat aplikasi yang interaktif menjadi multithreading dapat membuat


sebuah program terus berjalan meski pun sebagian dari program tersebut diblok
atau melakukan operasi yang panjang, karena itu dapat meningkatkan respons
kepada pengguna. Sebagai contohnya dalam web browser yang multithreading,
sebuah thread dapat melayani permintaan pengguna sementara thread lain berusaha
menampilkan image.
2. Berbagi sumber daya: thread berbagi memori dan sumber daya dengan thread lain
yang dimiliki oleh proses yang sama. Keuntungan dari berbagi kode adalah
mengizinkan sebuah aplikasi untuk mempunyai beberapa thread yang berbeda
dalam lokasi memori yang sama.
3. Ekonomi: dalam pembuatan sebuah proses banyak dibutuhkan pengalokasian
memori dan sumber daya. Alternatifnya adalah dengan penggunaan thread, karena
thread berbagi memori dan sumber daya proses yang memilikinya maka akan lebih
ekonomis untuk membuat dan context switch thread. Akan susah untuk mengukur
perbedaan waktu antara proses dan thread dalam hal pembuatan dan pengaturan,
17
tetapi secara umum pembuatan dan pengaturan proses lebih lama dibandingkan
thread. Pada Solaris, pembuatan proses lebih lama 30 kali dibandingkan pembuatan
thread, dan context switch proses 5 kali lebih lama dibandingkan context switch
thread.
4. Utilisasi arsitektur multiprocessor: Keuntungan dari multithreading dapat sangat
meningkat pada arsitektur multiprocessor, dimana setiap thread dapat berjalan
secara pararel di atas processor yang berbeda. Pada arsitektur processor tunggal,
CPU menjalankan setiap thread secara bergantian tetapi hal ini berlangsung sangat
cepat sehingga menciptakan ilusi pararel, tetapi pada kenyataannya hanya satu
thread yang dijalankan CPU pada satu-satuan waktu (satu-satuan waktu pada CPU
biasa disebut time slice atau quantum).

Multithreading Models

Many-to-One Model

Many-to-One model memetakan banyak user-level thread ke satu kernel thread.


Pengaturan thread dilakukan di user space, oleh karena itu ia efisien tetapi ia
mempunyai kelemahan yang sama dengan user thread. Selain itu karena hanya satu
thread yang bisa mengakses thread pada suatu waktu maka multiple thread tidak
bisa berjalan secara paralel pada multiprocessor . User-level thread yang
diimplementasi pada sistem operasi yang tidak mendukung kernel thread
menggunakan Many-to-One model.

Gambar 3.2. Many-To-One

One-to-One Model

One-to-One model memetakan setiap user thread ke kernel thread. Ia menyediakan


lebih banyak concurrency dibandingkan Many-to-One model. Keuntungannya sama
dengan keuntungan kernel thread. Kelemahannya model ini adalah setiap
pembuatan user thread membutuhkan pembuatan kernel thread. Karena pembuatan
thread bisa menurunkan performa dari sebuah aplikasi maka implmentasi dari
18
model ini membatasi jumlah thread yang dibatasi oleh sistem. Contoh system
operasi yang mendukung One-to-One model adalah Windows NT dan OS/2.

Gambar 3.3. One-To-One

Many-to-Many Model

Many-to-many model multiplexes banyak user-level thread ke kernel thread yang


jumlahnya lebih kecil atau sama banyaknya dengan user-level thread. Jumlah kernel
thread bisa spesifik untuk sebagian aplikasi atau sebagian mesin. Many-to-One
model mengijinkan developer untuk membuat user thread sebanyak yang ia mau
tetapi concurrency tidak dapat diperoleh karena hanya satu thread yang bisa
dijadwal oleh kernel pada suatu waktu. One-to-One menghasilkan concurrency yang
lebih tetapi developer harus hati-hati untuk tidak menciptakan terlalu banyak thread
dalam suatu aplikasi(dalam beberapa hal, developer hanya bisa membuat thread
dalam jumlah yang terbatas ). Many-to- Many model tidak menderita kelemahan
dari 2 model di atas. Developer bisa membuat user threadsebanyak yang diperlukan,
dan kernel thread yang bersangkutan bisa bejalan secara pararel pada
multiprocessor . Dan juga ketika suatu thread menjalankan blocking system call
maka kernel dapat menjadwalkan thread lain untuk melakukan eksekusi. Contoh
sistem operasi yang mendukung model ini adalah Solaris, IRIX, dan Digital UNIX.

Gambar 3.4. Many-To-Many

Cancellation

Thread cancellation adalah tugas untuk memberhentikan thread sebelum ia


menyelesaikan tugasnya. Sebagi contohnya jika dalam program java kita hendak
mematikan JVM( Java Virtual Machine ) maka sebelum JVM-nya dimatikan maka
seluruh thread yang berjalan dihentikan terlebuh dahulu. Thread yang akan
diberhentikan biasa disebut target thread.
Pemberhentian target thread bisa terjadi melalui 2 cara yang berbeda :
19
1. Asynchronous cancellation: suatu thread seketika itu juga memberhentikan target
thread.
2. Defered cancellation: target thread secara perodik memeriksa apakah dia harus
berhenti, cara ini memperbolehkan targetthread untuk memberhentikan dirinya
sendiri secara terurut.

Hal yang sulit dari pemberhentian thread ini adalah ketika terjadi situasi dimana
sumber daya sudah dialokasikan untuk thread yang akan diberhentikan. Selain itu
kesulitan lain adalah ketika thread yang diberhentikan sedang meng-update data
yang ia bagi dengan thread lain. Hal ini akan menjadi masalah yang sulit apabila
digunakan asynchronous cancellation . Sistem operasi akan mengambil kembali
sumber daya dari thread yang diberhentikan tetapi seringkali sistem operasi tidak
mengambil kembali semua sumber daya dari thread yang diberhentikan.
Alternatifnya adalah dengan menggunakan Deffered cancellation . Cara kerja dari
deffered cancellation adalah dengan menggunakan 1 thread yang berfungsi sebagai
pengindikasi bahwa target thread hendak diberhentikan. Tetapi pemberhentian
hanya akan terjadi jika target thread memeriksa apakah ia harus berhenti atau tidak.
Hal ini memperbolehkan thread untuk memeriksa apakah ia harus berhenti pada
waktu dimana ia bisa diberhentikan secara aman yang aman. Pthread merujuk
tersebut sebagai cancellation points.

Pada umumnya sistem operasi memperbolehkan proses atau thread untuk


diberhentikan secara asynchronous . Tetapi Pthread API menyediakan deferred
cancellation . Hal ini berarti system operasi yang mengimplementasikan Pthread API
akan mengijinkan deferred cancellation.

II. Client Server

Menurut Gallaugher & Ramanathan (1996) : client/server adalah client mengirim


permintaan ke server, server menterjemahkan pesan, kemudian berusaha memenuhi
permintaan. Sedangkan menurut Blaha & Premerlani (1998) : client/server adalah
suatu arsitektur dimana sumber daya server menyediakan komputasi untuk banyak
komponen client. Client dapat mengakses satu server atau multiple server. Client
dan server bisa berjalan pada mesin yg sama atau berbeda, ditulis dalam berbagai
bahasa dan menggunakan sistem operasi yang berbeda. Secara umum Client/Server
adalah arsitektur jaringan aplikasi yang memisahkan klien dari server (umumnya
GUI). Setiap satuan perangkat lunak klien berhubungan dengan perangkat lunak
server. Client/server adalah arsitektur berskala dimana setiap komputer atau proses
pada jaringan berperan sebagai klien atau server. Piranti lunak server pada
umumnya walaupun tidak selalu akan menjalankan komputer dengan kekuatan
penuh yang secara khusus dan ekslusif menjalankan aplikasi bisnis. Sedangkan
Piranti lunak Client pada umumnya berjalan pada PC/workstation biasa.

Client akan mendapatkan seluruh informasinya dan mengirimkannya kepada


perangkat lunak server untuk sebuah keperluan, sebagai contoh konfigurasi file,
kuota penyimpanan, program aplikasi bisnis atau untuk membebaskan intensifitas
pekerjaan komputasi dan menkondisikan komputer Client bebas dan siap menjalan
20
pekerjaan lainnya.

Client yang paling poluper dan digunakan secara luas saat ini adalah web browser
dimana berkomunikasi dengan web server melalui internet untuk mendapatkan dan
menampilkan isi halaman web.

Bentuk lain dari arsitektur client/server dikenal dengan istilah thin client, dimana
terdapat sejumlah Client yang sedikit. Thin client menggunakan sedikit sumber dari
PC Host yang ada. Tugas dari thin client pada umumnya hanya menampilkan secara
grafik tentang informasi umum dari perangkat lunak server. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk lebih mudah mengelola bisnis logicnya untuk semua aplikasi-
aplikasi pada pusat lokasi.

Anatomi suatu program server

Peranan utama suatu program server adalah melayani client yang berjumlah banyak
yang memiliki tujuan untuk menggunakan secara bersama sumber daya yang
dimiliki oleh server tersebut. Berikut ini adalah karasteristik suatu yang biasanya
dimiliki oleh suatu program server.

Menanti permintaan client. Program server menghabiskan sebagian besar waktu


kerjanya secara pasif menanti permintaan client. Biasanya permintaan ini datang
dalam bentuk message melalui sesi komunikasi. Beberapa server menggunakan
suatu sesi khusus untuk setiap client. Server yang lainnya menggunakan session yang
digunakan secara dinamis. Ada juga yang menggunakan gabungan kedua teknik ini
(dedicated dan dinamis). Untuk dapat bekerja dengan baik, server harus tetap dapat
bekerja ketika terjadi permintaan yang banyak (rush hour traffic).

Melaksanakan banyak permintaan pelayanan pada saat yang bersamaan. Server


harus sesegera mungkin melaksanakan pelayanan yang diminta oleh client. Jelas ini
berarti, bahwa client tak boleh bergantung pada proses server yang hanya memiliki
thread tunggal. Server harus dapat secara konkuren menyediakan pelayanan dengan
tetap menjaga integritas sumber dayanya.

Mendahulukan client yang memiliki prioritas lebih tinggi (VIP). Server harus
menyediakan beberapa tingkatan prioritas untuk clientnya. Misal untuk suatu
pekerjaan batch dilakukan pada tingkatan prioritas yang rendah, sedangkan untuk
pekerjaan yang berkaitan dengan On Line Transaction Processing (OLTP) dilakukan
dengan prioritas tinggi.

Memulai dan melaksanakan aktifitas pekerjaan di background. Server harus dapat


menjalankan program di back ground, misal melakukan download record dari
database utama selama waktu tidak sibuk. Inisiatif ini harus dapat dilakukan secara
otomatis oleh server.

Tetap menjaga agar sistem tetap selalu bekerja. Program server biasanya tergolong
mission-critical application. Akan terjadi kerugian bila server tak bekerja melayani
client. Dengan demikian program server dan environmentnya harus dapat bekerja
secara robust (tahan terhadap gangguan). Bertambah besar. Biasanya program
server membutuhkan memori dan prosesor yang besar. Environment dari server
21
haruslah dapat di upgrade dan memiliki skalabilitas yang baik.

III. Agent

Software Agent adalah entitas perangkat lunak yang didedikasikan untuk tujuan
tertentu yang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugasnya secara mandiri,
selanjutnya software agent nantinya disebut agent saja. Agen bisa memiliki ide
sendiri mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu atau agenda
tersendiri. Agen yang tidak berpindah ke host lain disebut stationary agent. Definisi
agen yang lebih rinci, ditinjau dari sudut pandang sistem, adalah obyek perangkat
lunak yang:

1. Diletakan dalam lingkungan eksekusi

2. Memiliki sifat sebagai berikut :

Reaktif, dapat merasakan perubahan dalam lingkungannya dan bertindak sesuai


perubahan tersebut.
Autonomous, mampu mengendalikan tindakannya sendiri
Proaktif, mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan
Bekerja terus menerus sampai waktu tertentu

3. Dapat mempunyai sifat ortogonal sebagai berikut :

Komunikatif, dapat berkomunikasi dengan agen yang lain.


Mobile , dapat berpindah dari satu host ke host yang lain
Learning, mampu menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman sebelumnya
Dapat dipercaya sehingga menimbulkan kepercayaan kepada end user.

Karakteristik dari Agen:

1. Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung
oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai
tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki
kemampuan control terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar
maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal yang penting yaitu
mendukung autonomy dan masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar
minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep
intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base,
kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan
kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki
kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas.
Berbeda dengan stationary agent. Tetapi keduanya tetap harus memiliki kemampuan
untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian
22
definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh
user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu
program disebut agent.
5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat
beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan
(enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, informasi dari luar,
dsb [Brenner et. al., 1998].
6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dibilang adalah kelanjutan dari
sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang
harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan
(goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-
oriented).
7. Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user
adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral
penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga, untuk bisa berkoordinasi
dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk
berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995]
[Finin et al., 1997] dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997]
adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai
bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah
Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Dan masih terkait dengan
komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).

Software Agent bisa diklasifikasikan sebagai :

1. Desktop Agent

Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan Personal Computer (PC), dan
berjalan diatas suatu Operating System (OS). Yang termasuk dalam klasifikasi ini
adalah:

Operating System Agent


Application Agent
Application Suite Agent

2. Internet Agent

Yaitu agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan Internet, melakukan
tugasnya yaitu memanage informasi yang ada di Internet. Yang termasuk dalam
klasifikasi ini adalah :

Web Search Agent


Web Server Agent
Information Filtering Agent
Information Retrieval Agent
Notification Agent
Service Agent
Mobile Agent
23

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari software agent,
sangat menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yang
diharapkan. Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana
karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya di pakai [Knabe, 1995] [Brenner
et al., 1998]. Diantaranya yaitu :

1. Object-Orientedness:

Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti


menganggap agent adalah obyek yang aktif, maka juga agent harus
diimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented
programming language).

2. Platform Independence:

Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan
diberbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk
implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program
tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).

3. Communication Capability:

Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network
environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik.
Sehingga diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupport pemrograman
yang berbasis network dan komunikasi.

4. Security:

Faktor keamanan (security) adalah factor yang sangat penting dalam memilih bahasa
pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent,
diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa
membuat agent bergerak dengan aman.

5. Code Manipulation:

Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara


runtime, sehingga diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yang dapat
menangani masalah runtime tersebut. Dari karakteristik diatas dapat disimpulkan
bahwa bahasa pemrograman yang layak untuk mengimplementasikan software agent
adalah sebagai berikut:

Java
Telescript
Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl
24
Riset dan Aplikasi Software Agent

Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan aplikasi software agent. Yang pertama
adalah, untuk mengeidentifikasi sampai sejauh mana teknologi agent sudah
diaplikasikan dengan memberikan pointer berupa contoh-contoh aplikasi sistem
yang sudah ada. Yang kedua adalah, untuk memberikan gambaran ke depan,
masalah-masalah apa yang sudah dan belum terpecahkan dan membuka peluang
untuk mencoba mengaplikasikan teknologi agent ke masalah baru yang timbul..
Dibawah ini beberapa contoh riset Software Agent dalam bidang industri,
internet/bisnis, entertainment, medis, dan bidang pendidikan.

1. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Industri

Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan secara luas di dunia Industri. dan
harus diakui bahwa sejarah penelitian software agent telah berkembang. Tidak
hanya dunia Internet dan bisnis, dewasa ini teknologi agent banyak didesain untuk
dimanfaatkan di bidang industri.

Manufacturing: Parunak [Parunak, 1987] mempelopori proyek penelitian yang dia


sebut YAMS (Yet Another Manufacturing System), dimana dia berusaha
mengaplikasikan protokol contract net untuk proses kontrol di manufacturing.
Untuk mengatasi masalah kompleks dalam proses manufacturing, YAMS
mengadopsi pendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan komponen didalamnya
direpresentasikan sebagai agent. Aplikasi lain yang menggunakan teknologi agent
dalam area ini adalah: konfigurasi dan desain untuk product manufacturing
[Darrand et al., 1996], pendesainan secara kolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks,
1986], pengontrolan dan penjadwalan operasi manufacturing [Fordyce et al., 1994]
[Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., , 1997] [Sprumont et al., 1997], dsb.
Process Control: Process control secara sistem merupakan sistem yang harus bisa
bekerja secara mandiri dan bersifat reactive. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari
agent, sehingga bukan sesuatu yang mengejutkan kalau banyak muncul
pengembangan aplikasi process control yang berbasis ke teknologi agent. Beberapa
contoh penelitian dan aplikasi yang berada dalam area ini adalah: proyek ARCHON
yang diaplikasikan untuk manajemen transportasi listrik [Corera et al., 1996] dan
control untuk percepatan partikel [Perriolat et al., 1996], kemudian juga:
pengontrolan iklim [Clearwater et al., 1996], pengontrolan spacecraft [Ingrand et al.,
1992] [Schwuttke et al., 1993], dsb.
Telecommunications: Sistem telekomunikasi pada umumnya bergerak dalam skala
besar, dan komponenkomponen telekomunikasi yang terhubung, terdistribusi dalam
jaringan. Untuk itu diperlukan system monitoring dan manajemen dalam kerangka
real-time. Dengan semakin tingginya tingkat kompetisi untuk menyediakan sistem
komunikasi yang terbaik, diperlukan pendekatan komputerisasi dan software
paradigma yang sesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan. Beberapa riset dan
aplikasi dalam area ini adalah: pengontrolan jaringan [Schoonderwoerd et al., 1997]
[Weihmayer et al., 1998], transmisi dan switching [Nishibe et al., 1993], service
management [Burmeister et al., 1997], dan manajemen jaringan [Esfandani et al.,
1996] [Garijo et al., 1992] [Raoet al., 1990], dsb.
Air Traffic Control: Ljunberg [Ljunberg et al., 1992] mengemukakan sistem
25
pengontrolan lalu lintas udara berbasis agent yang terkenal dengan nama OASIS.
OASIS sudah diujicoba di bandar udara Sydney di Australia. OASIS
diimplemantasikan menggunakan sistem yang disebut DMARS [Georgeff, 1994].
Transportation System: Beberapa contoh aplikasi teknologi agent yang ada dalam
area ini adalah: aplikasi pencarian sistem transportasi dan pemesanan tiket dengan
menggunakan MAS [Burmeister et al., 1997], kemudian aplikasi lain adalah seperti
yang dikemukakan oleh Fischer [Fischer et al., 1996].

2. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Internet dan Bisnis

Seperti sudah disebutkan diatas, boleh dikatakan teknologi agent paling banyak
diaplikasikan dalam dunia Internet dan bisnis. Bagaimanapun juga ini tak lepas dari
perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama teknologi jaringan computer.
Sehingga perlu paradigma baru untuk menangani masalah kolaborasi, koordinasi
dalam jarak yang jauh.

Information Management: Ada dua tema besar dalam manajemen informasi dan
peran teknologi agent untuk mengatasi masalah information overload karena
perkembangan teknologi jaringan dan Internet.
Information Filtering: Proyek MAXIMS [Maes, 1994] [Decker et al., 1997], kemudian
WARREN [Takahashi et al., 1997] adalah contoh aplikasi di bidang information
filter.
Information Gathering: Banyak sekali aplikasi yang masuk area information
gathering baik gratis maupun komersil. Contohnya adalah proyek WEBMATE [Chen
et al., 1998], pencarian homepage dengan softbot [Etzioni, 1996], proyek LETIZIA
[Lieberman, 1995], dsb.
Electronic Commerce: Tema riset kearah desain dan implementasi untuk
mengotomatisasi jual-beli, termasuk didalamnya adalah implementasi strategi dan
interaksi dalam jual-beli, tawar-menawar, teknik pembayaran, dsb. [Chaves et al.,
1996] merealisasikan sistem pasar elektronik dalam sistem yang disebut dengan
KASBAH. Dalam sistem ini disimulasikan buyer agent dan seller agent
yang melakukan transaksi jual-beli, tawar-menawar, dan masing-masing agent
mempunyai strategi jual beli untuk mendapatkan yang termurah atau teruntung.
Aplikasi agent lainnya adalah BargainFinder [Krulwich, 1996], JANGO [Doorenbos
et al., 1997], MAGMA [Tsvetovatyy et al., 1997], dsb.
Distributed Project Management: Untuk meningkatkan produktivitas dalam kerja
yang memerlukan kolaborasi antar anggota tim dalam kerangka teamwork, mau
tidak mau harus dipikirkan kembali model software yang mempunyai karakteristik
bisa melakukan kolaborasi dan koordinasi secara mandiri, untuk membantu tiap
anggota dalam melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Salah
satu pemecahannya adalah dengan mengimplemantasikan teknologi agent dalam
software sistem yang dipakai untuk berkolaborasi. Anumba [Anumba et al., 1997]
memberikan kontribusi dalam pengembangan decision support system untuk
designer dalam mendesain bangunan dalam kerangka teamwork. Riset dan aplikasi
lain adalah RAPPID [Parsons et al., 1999], PROCESSLINK [Petrie etal., 1999], dan
juga OOEXPERT [Romi et al, June 1999] [Romi et al., March 1999] [Romi et al.,July
2000] [Romi, 2001] yang memberikan solusi dan metodologi dalam pemecahan
masalah objectmodel creation process dalam OOAD, dan implementasi dengan
26
menggunakan pendekatan MultiAgent System (MAS).

3. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Entertainment

Komunitas informatika dan ilmu komputer sering tidak menjamah secara serius
industriindustriyang bersifat lebih ke arah rekreasi dan kesenangan (Leisure
Industri) [Jennings et al.,1998]. Misalnya adalah masalah industri game, teater dan
sinema, dsb. Dengan adanya softwareagent, memungkinkan komunitas informatika
dan komputer ikut andil dalam merealisasikan industri yang bersifat entertainment
ini.

Games: Software agent berperan penting dalam pengembangan game modern,


misalnya dengan membawa paradigma agent kedalam karakter manusia atau
sesuatu dalam game tersebut sehingga lebih hidup. Beberapa riset yang sudah
sampai pada tahap implementasi adalah aplikasi game yang dikembangkan oleh
Grand dan Cliff [Grand et al., 1998], kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb.

4. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Medis

Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini sangat gencar dilakukan proses
komputerisasi . Tidak ketinggalan, teknologi agent pun dicoba untuk
diimplementasikan dalam rangka mencoba mengatasi masalah-masalah yang
berhubungan dengan monitoring pasien [Larsson et al., 1998], manajemen
kesehatan dari pasien [Huang et al., 1995], dsb.
VI. APLIKASI TELEKOMUNIKASI 27

Aplikasi Telekomunikasi adalah media yang memfasilitasi teknik pengiriman


atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain.

Berikut adalah beberapa contoh Aplikasi Telekomunikasi :

ATM (Automatic Teller Machine)


Pesan Elektronik
Video Conferencing
Transfer Dana Elektronik (Electronic Fund Transfer/EFT)
Telepon,
Facsimiles
Telecommuting: bekerja tidak dalam kantor
Distance Learning
Komputasi grup kerja (workgroup computing) grup pekerja yang
memakai komputer yang terhubung dalam jaringan untuk
berdiskusi dan menyelesaikan suatu masalah. Software-nya
bernama groupware.
Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange /EDI).
EDI (Electronic Data Interchange): sistem yang memungkinkan
data bisnisseperti dokumen pesanan pembelian dari suatu
perusahaan yang memiliki sistem informasi dikirimkan ke
perusahaan lain yang juga telah memiliki sistem informasi (server
to server).
PENUTUP 28

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai