Anda di halaman 1dari 4

Sejarah penamaan vitamin

Tahun 1915, penelitian yang dilakukan oleh Elmer McCollum dan Marguerite Davis menghasilkan kesimpulan bahwa
terdapat dua zat berbeda yang berperan dalam pencegahan polyneuritis dan kerusakan mata pada tikus. Zat yang
berperan pada pencegahan polyneuritis bersifat larut dalam air (water-soluble), sedangkan zat pencegah kerusakan
mata bersifat larut dalam lemak (fat-soluble). Pada bulan Februari 1916, Cornelia Kennedy, seorang mahasiswi
Master dibawah bimbingan McCornell, mempresentasikan hasil thesisnya mengenai polyneuritis pada burung dara
dan menuliskan nama zat tersebut sebagai fat-soluble A dan water-soluble B untuk mempermudah penyebutan. Inilah
cikal bakal penulisan nama vitamin yang kita gunakan saat ini. Sebenarnya, kata vitamine sudah ada ketika hasil
penelitian ini dipublikasikan. Hanya saja, baik McCornell maupun Kennedy tidak menyukai padanan kata tersebut
karena seolah-olah zat tersebut lebih penting dibanding zat lainnya. Barulah di tahun 1920 setelah Drummond
mengajukan konsep dan nama baru vitamin , istilah fat-soluble A dan water-soluble B pun diganti menjadi vitamin
A dan vitamin B yang kita kenal sekarang [1,2]. Jadi bisa dibilang vitamin A adalah fat-soluble dan semua vitamin
B adalah water-soluble.

Kalau diperhatikan, ada beberapa huruf dalam alfabet atau urutan angka yang terlewat atau tidak tercantum sebagai
nama vitamin, seperti vitamin F-J, vitamin B4, B8, B10, dan B11. Faktanya, nama-nama vitamin tersebut dulu memang
sempat ada, hanya saja ada beberapa vitamin yang di reklasifikasi, dihilangkan karena terjadi kesalahan interpretasi
hasil penelitian, atau dilakukan penggantian nama karena masih berhubungan dengan vitamin B atau dikenal sebagai
kelompok B-complex. Beberapa contoh nama vitamin yang dihilangkan atau mengalami perubahan nama antara lain:
vitamin B4
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin karena ternyata merupakan campuran dari arginin,
glisin, riboflavin, dan piridoxin.
vitamin B8
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin karena ternyata merupakan nukleotida asam adenilat.
vitamin B10
vitamin ini dihilangkan dari klasifikasi vitamin karena merupakan growth promotant berupa campuran vitamin B9 dan
B12.
vitamin B11
vitamin ini dihilangkan dari klasifikasi vitamin karena hasil penelitian lanjutan menunjukkan bahwa vitamin ini sama
dengan vitamin B12.
vitamin F
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin karena ternyata termasuk ke dalam kelompok asam lemak esensial.
vitamin G
Mengalami reklasifikasi sebagai bagian B-complex dan berubah nama menjadi vitamin B2.
vitamin H/I
Mengalami reklasifikasi sebagai bagian B-complex dan berubah nama menjadi vitamin B7.
vitamin J
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin karena ternyata merupakan anti-pneumonia factor.
vitamin L1
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin, diduga berhubungan dengan senyawa asam anthranilat.
vitamin L2
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin, diduga berhubungan dengan adenosin.
vitamin M
Mengalami reklasifikasi sebagai bagian B-complex dan berubah nama menjadi vitamin B9.
vitamin P
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin, berhubungan dengan senyawa citrin (protein).
vitamin Q
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin, namun digunakan untuk mengindikasikan koenzim Q.
vitamin R
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin, dulu digunakan untuk menyebut asam folat.
vitamin S
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin karena ternyata merupakan peptida streptogenin.
vitamin T
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin dan hingga saat ini aktivitas zat tersebut belum dapat dipastikan.
vitamin U
Zat ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai vitamin dan hingga saat ini aktivitas zat tersebut belum dapat
dipastikan. Namun, diduga memiliki aktivitas seperti asam folat.

- See more at: http://zywielab.com/vitamin-dulu-dan-sekarang#sthash.JPQm5giU.dpuf

http://zywielab.com/vitamin-dulu-dan-sekarang#sthash.JPQm5giU.dpbs
Riwayat Penamaan Vitamin dengan Urutan Alfabeta
Penamaan vitamin dimulai pada awal abad ke-19.
Rabu, 2 April 2014 | 05:52 WIB
Oleh : Siti Ruqoyah, Amal Nur Ngazis

Ads by Kiosked
Vitamin
VIVAnews - Mungkin Anda tak pernah berpikir kenapa nama vitamin menggunakan urutan alfabeta.
Ternyata nama vitamin dengan urutan huruf itu mempunyai riwayat panjang.

Melansir Gizmodo, Selasa 1 April 2014, penamaan vitamin itu sudah dimulai pada awal abad ke 19.
Berawal dari pendalaman peneliti atas daya tahan binatang terhadap penyakit didorong oleh adanya suatu
zat.

Salah satu peneliti awal, Cornelius Adrianus Pekelharing pada 1905 berpendapat susu pada hewan
memiliki beberapa zat yang belum dikenali dan secara kuantitas sangat kecil.

"Itu dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perawatan normal," ujar Pekelharing berpendapat. Belakangan zat
ini diakui dinamai dan mengandung vitamin.

Kemudian pada 1912, saat studi ilmiah meningkat, Casimir Funk mengisolasi sebuah faktor organik yang
digambarkan sebagai amine (semacam asam amino).
Mengingat unsur ini sangat penting untuk kehidupan, Funk mengkombinaskan dua kata itu untuk
memberikan istilah vitamin.

Sedangkan ide penamaan vitamin yang menggunakan urutan alfabeta dapat dilacak pada tesis karya
Cornelis Kennedy pada 1916. Kennedy merupakan pihak yang pertama kali menggunakan nama A dan B
untuk menandakan pokok makanan yang baru. Namun ternyata, sang mentor Kennedy, Elmer McCollum
diketahui sebagai sumber asli untuk penamaan vitamin itu. McCollum lah yang disebutkan menemukan
nama vitamin A.
Awalnya, penamaan vitamin meliputi lemak dan air yang dapat dilarutkan. Tapi mengingat nama
nomenklatur ilmiah itu agak susah dipakai, maka zat pokok makanan itu kemudian disederhanakan
sebagai vitamin A,B, C dan lainnya.

Saat pertama kali ditemukan, yakni antara 1910 dan 1920, vitamin diberikan nama A,B.C,D dan E. Namun
menariknya vitamin D awalnya disamakan dengan vitamin A, namun karena dua vitamin itu memang
memiliki dua faktor terlibat yang terpisah, maka akhirnya dua jenis vitamin itu dibedakan.

Kemudian peneliti menemukan beberapa vitamin yang dari unsur yang mirip. Misalnya pada 1920 saat
ditemukan beberapa vitamin B yang mirip, maka ada perubahan nama menjadi B1 (Thiamin), B2
(Riboflavin). Akhirnya vitamin B yang tersisa disatukan dengan sebutan B kompleks.

Alasannya penyatuan klasifikasi itu yakni kesamaan longgar dalam sifat, distribusi mereka dalam sumber
daya alam, juga adanya fungsi fisiologis mereka yang tumpang tindih.

Vitamin B memang terkenal banyak jenisnya. Namun vitamin B tak selalu menunjukkan urutan kronologis,
misalnya B12 (Kobalamin), ditemukan pada 1926, B5 (asam pantotenat), B7 (Biotin) pada 1931, B6
(piridoksin) pada 1934, B3 (Niasin), B9 (asam folat) pada 1941.

Saat ini urutan vitamin juga melompat, setelah vitamin E langsung vitamin K. Vitamin F diklasifikasikan
kembali seperti kasus pada penamaan pada beberapa vitamin B. Vitamin F dikenal sebagai asam lemak
pokok (Omega 3 dan 6). Vitamin yang diklasifikasikan kembali juga yakni Vitamin G yang dimasukkan ke
Vitamin B2.
(http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/493301-riwayat-penamaan-vitamin-dengan-urutan-
alfabeta)

Anda mungkin juga menyukai