Anda di halaman 1dari 47

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

KELAS VIII

SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


PEMERINTAH KABUPATEN TBANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Tuhan selalu hadir di dalam hidupku
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami kehadiran Tuhan
dalam hidupnya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami Tuhan selalu
hadir di dalam hidupku
2. Peserta didik/konseli dapat mengenal lebih dekat
tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan tuhan YME
3. Peserta didik/konseli dapat meningkatkan iman dan
tawqa kepada Tuhan YME
G Sasaran Layanan Kelas 7...
H Materi Layanan Mengenal Tuhan
Tanda-tanda kebesaran Tuhan YME
Pentingnya Iman dan Taqwa pada Tuhan YME,
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro untuk Kehidupan.
Padang: PT.Graha Cipta Media
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi,
Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Tuhan Selalu Hadir dalam Hidupku
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian materi/Slide power point
Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK
I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA
NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001

Lampiran 1. Uraian Materi

TUHAN SELALU HADIR DI DALAM HIDUPKU


Mengenal Tuhan

Ibadah tidak hanya terfokus pada ibadah dalam masjid, gereja dan sebagainya, tetapi
ibadah dapat mencakup keseluruhan aktifitas hidup kita. Ibadah dapat kita lakukan dengan
hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan sehari-hari. Ada pepatah mengatakan tak
kenal tak sayang, tak sayang tak cinta. Pertanyaannya sekarang sudahkah kita dicintai
Tuhan? Bagaimana kita akan berharap dicintai Tuhan, sedangkan kita sendiri tidak
berusaha mengenalnya! Padahal jelas Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang!
Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan agar kita dapat mengenal lebih dekat
dengan Tuhan kita, yaitu :
1. Berusahalah merenung dan berdzikir, bahwa kita ini adalah makhluk yang selalu
membutuhkan pertolongan-Nya, kita adalah ciptaan Tuhan yang selalu merasakan Tuhan
hadir diantara kita.
2. Bersyukurlah atas semua karunia nikmat yang diberikan-Nya. Kita diberi kesehatan,
kekuatan, dll. Mari kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kita harus selalu
bersyukur baik dikala susah maupun dikala senang
3. Perkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan, yaitu dengan sungguh=sungguh dalam
belajar.
4. Kalau ilmu pengetahuan sudah kita dapat, marilah kita gunakan untuk mengkaji kitab-
kitabnya. Agar ibadah kita lebih mantab dan bermakna kalau kita landasi dengan ilmu
pengetahuan yang luas.
5. Berusaha mengenal tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan tuhan, diantaranya :
6. Penciptaan Langit
Langit merupakan ciptaan Allah yang sangat indah. Setiap
manusia yang suka memperhatikan langit, baik di malam hari
maupun siang hari, pasti akan merasakan ketakjuban luar
biasa. Tidak hanya sebatas itu, manusia pun sudah menembus
angkasa untuk mengekplorasi bulan dan planet lainnya.
7. Penciptaan Bumi
a. Bumi dan segala keindahannya ini sangat kaya dengan ayat-ayat Allah yang begitu
luar biasa. Bahkan, hingga saat ini, manusia belum mampu mengungkap semua tabir
misteri di bumi.
Lautan, gunung-gunung, samudera yang terbentang luas, gurun pasir, dan yang
lainnya sangatlah berkesinambungan serta penuh hikmah dalam penciptaannya.
Semua ini dicipatakan Allah untuk manusia dan tidak sepantasnya kita ingkar
kepada-Nya.
b. Lautan
Coba kita renungkan bagaimana Allah telah menundukkan lautan untuk manusia
dengan kapal ? Dapatkah kita bayangkan bagaimana kapal-kapal mampu berlayar
mengarungi lautan luas ? Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa hal ini terjadi
karena adanya perbedaan jenis air laut dan kapal serta terciptanya ruang udara yang
membuat kapal bisa mengapung. Walaupun begitu, ilmu pengetahuan hanya
mengungkap tetapi tidak menciptakan. Hal ini semakin mempertegas kekuasaan
Allah dan kebesarannya.
c. Hubungan Angin dengan Air Hujan
Air hujan yang diturunkan ke bumi oleh Allah adalah nikmat
yang tidak terhingga. Walaupun manusia sudah mampu
membuat hujan buatan, hujan alami ciptaan-Nya tetap tidak
dapat tergantikan. Coba kita bayangkan jika suatu tempat tidak diguyur hujan dalam
jangka waktu lama. Daerah itu pasti akan kering kerontang. Saat tempat ini diguyur
hujan, maka tumbuhlah berbagai jenis tumbuhan.
d. Awan
Awan merupakan fenomena unik dari sebuah proses terjadi dan turunnya hujan. Awan
diciptakan untuk melindungi manusia dari terik sinar matahari. Selain itu, awan akan
menjadi dominan saat berlangsung musim hujan. Adanya sirkulasi musim dan cuaca
ini, membuat keseimbangan cuaca bumi akan terjaga.
Lampiran 2. Instrumen Penilian

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

Tulislah kebiasaan-kebiasaan positif dan kekurangan kamu ketika akan melakukan


ibadah !
1. Kepada siapa kamu bersyukur diterima di sekolah ini ?
2. Adakah campur tangan Tuhan dalam penerimaan ini ?
3. Coba ceritakan campur tangan Tuhan pada dirimu!
4. Dalam hal apa saja kamu bersyukur pada Tuhan?

SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK
1.
tentang Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan
2. selalu hadir dalam hidupku, timbul kesadaran
sayauntuk melibatkan Tuhan dalam kehidupan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan
4. selalu hadir dalam hidupku saya menyadari bahwa
saya sering lupa melibatkan Tuhan dalam kehidupan
Materi layanan BK tentang Tuhan selalu hadir dalam
5. hidupku, menyadarkan saya akan pentinya melibatkan
Tuhan dalam kehiduapn

KETRAMPILAN (ACTION)

Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan selalu hadir dalam hidupku,
melakukan kegiatan dengan :
Tujuan : mengenal kebesaran tuhan melalui ciptaan-Nya
Alat : Gambar dari suatu tumbuhan, sayuran, atau hewan yang sangat kecil,
cotohnya : lombok warna-warni, nyamuk, semut, ganggang, rumput, dll
Deskripsi Kegiatan : (dalam buku matari)
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
( Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan )

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
Metode yang digunakan variatif dan menarik
Menggunakan media layanan BK
RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
Peserta didik memperoleh pemahaman baru
Peserta didik mempunyai perasaan positif
Peserta didik berkurang masalahnya
Peserta didik terentaskan masalahannya
Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
Peserta didik aktif bertanya
Peserta didik aktif menjawab
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd. Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN TBANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Cara Belajar di Sekolah Baru
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami dan menerapkan
cara belajar yang baik di lingkungan sekolah baru
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat mengerti dan memahami
tentang belajar dan arti penting belajar
2. Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
mengulang/menghafal serta membuat ringkasan
pelajaran
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara-cara
belajar di sekolah dan di rumah
G Sasaran Layanan Kelas 7 ...
H Materi 1. Pengertian belajar
2. Cara-cara belajar di sekolah
3. Membuat ringkasan dan
4. Membaca yang baik
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara belajar di sekolah baru
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengans salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan siswa (presensi,
menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian materi/Slide power point
Lembar kerja siswa
Gadungan, 18 Juli 2017
Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001

Lampiran 1. Uraian Materi

CARA BELAJAR DI SEKOLAH BARU

1. Pengertian Belajar
Keberhasilan seseorang banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang
dilakukannya. Untuk itu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan belajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang,
dari tidak bisa menjadi bisa dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil
menjadi trampil.
Perubahan sikap tersebut mencakup :
Perubahan pengetahuan (kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa
menjadi bisa.
Perubahan sikap (Afektif) dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
Perubahan ketrampilan (psikomotor) dari tidak trampil menjadi trampil.
Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan. Agar
belajar efektif dan mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu kita perhatikan faktor-
faktor yang berkaitan dengan belajar.

2. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam belajar


a. Untuk memperoleh belajar yang efektif dan hasil yang optimal, ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan dalam belajar, seperti berikut :
b. Ada niat belajar yang tertanam dalam diri.
c. Banyak membaca bahan-bahan pelajaran baik buku pegangan yang ditentukan oleh
sekolah maupun buku penunjang, sehingga ilmu pengetahuna yang dimiliki semakin
luas.
d. Memperbanyak latihan-latihan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan
sekolah.
e. Waktu belajar harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan kejenuhan.
f. Membuat jadwal belajar latihan latihan serta melaksanakannya dengan penuh
disiplin.
g. Mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena hal ini sangat erat hubungannya
dengan daya tangkap.
h. Tempat belajar perlu diatur sedemikian rupa, agar tercipta lingkungan belajar yang
enak dan menyenangkan.
i. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, tempat berlangsungnya proses
KBM atau kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar disekolah sangat
tergantung dari cara belajar yang diterapkan siswa.

3. Beberapa cara belajar siswa disekolah antara lain :


Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
siswa, yaitu :
a. Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas
b. Membiasakan diri berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai
c. Memperhatikan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi
d. Bertanya jika ada penjelasan guru yang kurang jelas
e. Mencatat hal-hal yang penting
f. Membuat rangkuman
g. Mau berdiskusi dengan teman-teman terhadap materi pelajaran yang sedang
dipelajari,hingga memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat

4. Belajar mandiri / sendiri


Belajar mandiri merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri,
membahas materi pelajaran dan dilakukan pada waktu jam-jam kosong serta mendapat
tugas dari guru, seperti membaca buku pelajaran, membuat rangkuman, mengerjakan
latihan dan lain-lain

5. Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara beberapa siswa, membahas
suatu materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dalam kegiatan belajar kelompok
biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas suatu persoalan bersma-sama
dengan menampung dan menerima berbagai pendapat dari teman-teman yang ikut dalam
diskusi kelompok, kemudian dijadikan suatu kesimpulan atau suatu pendapat.

6. Cara-cara belajar dirumah


Setelah kita mempelajari cara belajar di sekolah perlu pula kita pelajari dan pahami cara
belajar di rumah, mengingat belajar dirumah waktunya jauh lebih banyak dibandingkan
dengan waktu belajar di sekolah yang terbatas. Belajar dirumah bisa diatur sesuai
dengan situasi dan kondisi serta kemampuan kita. Namun sebaiknya perlu kita
perhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :
a. Mengatur waktu belajar
Cara mengatur waktu belajar dirumah sangat penting. Keteraturan belajar merupakan
langkah utama keberhasilan, untuk itu buatlah rencana belajar sesuai dengan waktu
sekolah anda, misalnya Anda sekolah siang hari, maka malam hari digunakan untuk
mengerjakan PR dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tadi siang. Kalau masih
ada waktu baca catatan pelajaran tadi siang mumpung masih hangat dalam ingatan
supaya lebih dikuasai. Besuk pagi digunakan untuk menyiapkan dan menghafal
pelajaran besuk siang.
b. Mengulang Pelajaran atau Menghafal
Menghafal atau mengulang pelajaran dapat dilakukan dengan cara membaca dan
menyimak buku pelajaran, terutama bahan-bahan pelajaran yang ada dibuku yang
akan dibahas besuk disekolah.
Berikut ini beberapa cara menghafal :
1) Memahami tujuan materi pelajaran yang dihafal
2) Mengatur waktu menghafal, karena otak memiliki keterbatasan
3) Menghafal dilakukan secara terus menerus dan disiplin
4) Ciptakan suasana tenang, karena dengan suasana tenang kita dapat menghafal
dengan baik
5) Bila ada kata-kata / kalimat yang sulit dihafal, dibaca dengan suasana nyaring
berulang-ulang
6) Istilah bahasa latin hendaknya dibaca berulang-ulang sampai hafal menulis dan
mengucapkannya
7) Rumus-rumus, simbul-simbul dan logaritma dalam Matematika dan IPA harus
sering diterapkan dalam latihan, sehingga akhirnya dikuasai dan hafal.

7. Membuat Ringkasan
Dalam belajar dirumah selain mengatur waktu belajar dan mengahafal pelajaran kita
juga perlu membuat ringkasan. Beberapa cara membuat ringkasan antara lain :
Menandai pada hal yang dianggap pokok atau penting dari bahan pelajaran yang dibaca,
dengan menggaris bawahi.
Membuat kerangka ringkasan / bagan berdasarkan hal hal yang telah ditandai tersebut
agar memperoleh gambaran secara keseluruhan

8. Membaca dengan Baik


Membaca bukan merupakan suatu pelajaran yang pasif, tapi perlu usaha untuk dapat
memahami dan mengerti apa yang dibaca. Karena itu dalam membaca perlu ada suatu
cara atau metode yang tepat, seperti berikut ini :
Bacalah secara keseluruhan dari kalimat permulaan sampai bagian akhir, kemudian baca
ulang bagian-bagian pokok
Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri, guna lebih memahami isi bacaan
Mengadakan diskusi pribadi, berdialog dengan pikiran sendiri
Menguji seberapa jauh hal-hal yang telah dibaca itu masih ada dalam ingatan dengan
jawab atau dengan mengerjakan latihan.

9. Mengerjakan Latihan latihan dan PR serta tugas yang diberikan guru di sekolah
untuk diselesaikan di rumah
PEMERINTAH KABUPATEN TBANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Adaptasi di lingkungan sekolah baru
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu menyesuaikan diri serta
beradaptasi secara baik berkaitan dengan lingkungan
sekolah baru
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat beradaptasi dengan
teman, guru, karyawan di sekolah
2. Pesera didik/konseli memahami dan belajar
menyesuaiakan diri terhadap lingkungan sekolah yang
baru
3. Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan
belajar dalam mengikuti KBM
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang
baru
2. Belajar menyesuaikan diri
3. Persiapan belajar dalam mengikuti KBM
4. Belajar mandiri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta,
Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta,
Paramitra
3. Pietono, Yan Djoko. 2015. Anakku Bisa Brilliant(Sukses
Belajar Menuju Brilliant).Jakarta: Bumi Aksara
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Adaptasi di lingkungan sekolah baru
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengans salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan siswa (presensi,
menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya
kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi

ADAPTASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru

Setiap memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum
mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak ditemukan hal-
hal yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di Sekolah Dasar SD /MI. Ada
peribahasa yang mengatakan kalau tak kenal maka tak sayang ini berarti kita harus
mengenal lingkungan yang baru supaya dapat menyayanginya atau merasa senang. Kalau
kita sayang dan merasa senang maka kita akan betah tinggal di dalam sekolah yang baru
sehingga kita dapat bermain dengan gembira, belajar dengan tenang dan dapat meraih
prestasi yang optimal.

Untuk itu kita harus mengenal dan memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekolah yang baru kita masuki, antara lain :

1. Mata pelajaran yang ada adalah :

a. Pendidikan Agama
b. PPKn
c. Bahasa dan Sastra Indonesia
d. Bahasa Inggris
e. Bahasa Jawa
f. Matematika
g. IPA, antara lain: Biologi dan Fisika
h. IPS, anatar lain : Sejarah, Geografi, Ekonomi
i. Pendidikan Kesenian
j. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
l. Ketrampilan Elektronika
m. Tata Boga
n. Tata Busana/ Menjahit
o. Pembiasaan
p. Kegiatan ekstrakurikuler.

2. Guru-guru yang mengajar


a. Ruang Perpustakaan
b. Ruang Laborat
c. Kamar mandi / WC
d. Ruang Kepala Sekolah, TU, Guru, BK
e. Teman-teman satu kekas.

Selain guru mata pelajaran , ada juga guru khusus yang membimbing siswa apabila
menemui kesulitan atau problem dalam belajar, bergaul, dan juga membantu siswa
dalam mengembangkan bakat minat yang dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK /
Konselor sekolah. Di setiap kelas terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan
mengawasi kelasnya, juga berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang
disebut dengan nama wali kelas .

Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai teman-teman yang berasal dari sekolah
lain, juga kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya. Selain itu ada juga
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang disebut dengan ekstrakurikuler, seperti :
pramuka, PMR, PKS, kesenian, bela diri, keagamaan, kita bebas memilih kegiatan
tersebut sesuai dengan bakat dan hobi kita masing-masing.

Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru

Salah satu aspek keberhasilan seseorang dalam belajar dilingkungan yang baru,
adalah harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan ditempati. Agar bisa
belajar dengan baik dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan demikian
maka siswa harus tahu seluk beluk, serta dapat menyesuaikan dengan : Tata tertib sekolah,
peraturan sekolah, sifat atau cara mengajar Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu
kelas dan sifat kakak kelasnya. Agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah
tanpa banyak permasalahan, atau hambatan.

Dengan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai komponen-komponen sekolah


dilingkungan yang baru, maka harapannya para siswa dapat belajar dengan lebih efektip
dan dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuanya masing-masing.
Adapun sekolah merupakan tempat terjadinya proses kegiatan belajar mengajar.
Keberhasilan belajar di Sekolah , selain harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan
komponen-komponen lingkungan sekolah, juga sangat tergantung dari cara belajar yang
harus dilakukan oleh siswa, berikut ini ada beberapa cara belajar di Sekolah, antara lain :

Persiapan belajar dalam mengikuti KBM

Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka siswa sebaiknya melakukan :

1. Doa, sebelum pelajaran dimulai , agar diberi kemudahan dalam mengikuti


pelajaran.
2. Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas, seperti menyiapkan buku dan alat-
alat tulis.
3. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran yang
sedang dibahas dengan penuh konsentrasi sehingga dapat memahami dan mengerti
dengan mudah.
4. Bertanya kepada guru bila belum jelas atau belum mengerti.
5. Mencatat hal-hal yang penting.
6. Diskusikan dengan teman-teman materi yang dipelajari, sehingga memperoleh
pemahaman dan kesamaan pendapat
7. Membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas.

Belajar mandiri.

Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus
disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada dibuku-buku
pelajaran atau buku modul, paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru
atau guru piket. Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil
belajar mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan tugas-
tugas dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra adalah sebagai berikut:

1. Setiap individu berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai


keputusan.
2. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan
situasi pembelajaran.
3. Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain.
4. Dengan belajar mandiri, siswa dapat mentransferkan hasil belajarnya yang berupa
pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain.
5. Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog elektronik,
dan kegiatan korespondensi.
6. Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog
dengan siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan
kreatif.
7. Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi
program yang lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif
pembelajaran yang bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.

Belajar kelompok

Belajar kelompok merupakan kegiatan belajar bersama-sama antara beberapa siswa


dalam satu kelompok, untuk membahas materi pelajaran yang diberikan atau ditugaskan
oleh gurunya. Anggota kelompok sebaiknya antara tiga sampai enam orang siswa, agar
tidak terlalu ramai, dan dapat membahas materi pelajaran dengan baik. Dalam kegiatan
belajar kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas persoalan tertentu
secara bersama-sama dengan menampung berbagai pendapat dari masing-masing anggota
kelompok, kemudian diambil suatu kesimpulan atau hasil pendapat kelompok.

Contoh salah satu cara belajar kelompok antara lain :

1. Menentukan anggota dan jumlahnya


2. Menentukan topik dan membaca buku atau modul pelajaran
bersama-sama.
3. Merangkum atau meringkas materi pelajaran
4. Mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan bersama.
5. Mengadakan tanya jawab, satu siswa bertanya kepada siswa
lainya memberi jawaban dan dapat dilakukan secara bergantian.
Mengadakan tanya jawab, membahas pokok-pokok persoalan tersebut diatas
kemudian menampung berbagai pendapat dari anggota.

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Cita-cita karirku
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan umum Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya cita-cita
karir masa depan sebagai semangat hidup dalam meraih
sukses di masa depan
F Tujuan khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
memiliki cita-cita
2. Peserta didik/konseli dapat memahmi cara
menggapai cita-cita
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 1. Pentingnya memiliki cita-cita
2. Cara menggapai cita-cita
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta,
Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang karir, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cita-cita karirku
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
3. (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
4. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
5. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Uraian materi
4. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001

Lampiran 1. Uraian Materi

CITA-CITA KARIRKU

Barangkali sewaktu masih kecil kalian ditanya oleh bapak atau ibu, apa cita - citamu
bila sudah besar? Mungkin secara spontan jawaban polos kalian adalah : saya ingin menjadi
dokter, guru, pengusaha dan lain lain. Kalau pertanyaan seperti itu diajukan sekarang,
apakah jawaban kalian ?
Sebagian siswa seusia kalian lebih sering berpikir panjang dulu baru menjawab,
itupun dengan ragu dan malu, saya bercita cita sebagai ............. Bahkan ada diantara
kalian yang tidak berani menyebutkan cita cita. Namun ada yang secara mantap dapat
menjelaskan tentang cita cita. Mana yang lebih baik, tidak memiliki cita cita. Ragu dan
malu dalam mengungkap cita - cita. Atau mantap dan pasti memiliki cita cita ?
Cita - cita bukanlah sekedar perwujudan harapan masa kecil, cita-cita adalah bagian
dari perkembangan karier manusia. Cita - cita bukanlah hanya khayalan anak - anak tentang
masa depan. Cita - cita sering disebut dengan impian. Impian yang ingin dicapai dimasa
datang. Semakin besar impian atau cita - cita, makin besar pula motivasi atau semangat
untuk meraih. Dengan kata lain cita - cita harus memberi dampak yang besar, yakni
berkobarnya semangat untuk berjuang melawan kesulitan yang datang. Bila cita - cita tidak
memberikan dampak emosional berupa terpompanya semangat mencapai dan menggapai,
maka cita-cita akan berubah menjadi sekedar khayalan belaka.
Kita wajib memiliki cita - cita. Bahkan Ustadz, guru, orang tua dan tokoh
masyarakat atau tokoh agama memberi nasihat pada kita agar jangan pelit dengan cita -
cita. Bercita-citalah sebanyak - banyaknya. Jangan hanya satu atau dua cita - cita. Ada
pesan gantungkan harapan kalian setinggi langit, dan kejarlah. Jika kalian tidak
menggapai matahari, kalian akan tersangkut di pepohonan atau di atas gunung yang
tinggi, atau bahkan mencapai bintang.
Memiliki cita - cita adalah wajib bagi manusia, bagaimana seharusnya kita
menentukan cita-cita? Apakah masih sama seperti anak TK/SD yang ditanya oleh gurunya
tentang cita - cita? Tentu saja harus berbeda. Anak kecil sering kali menyebutkan cita-cita
mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, petani, pilot pesawat, guru,
tentara, dan lain-lain. Mereka juga senang bermain peran, misalnya bermain dokter-
dokteran, penokohan figur idola, guru,polisi,artis terkenal dan lain-lain sesuai berbagai
peran yang dilihat di lingkungannya. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau
perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV,
video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan
anak. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih
asal sebut saja.
Kalian kini telah memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan
kalian baik kelebihan maupun kekurangannya. Kalian telah melihat begitu banyak
pekerjaan di sekitar kita dengan berbagai syarat tertentu untuk meraih baik mensyaratkan
keadaan fisik tertentu, seperti tinggi badan, kondisi badan, dan lain - lain.
Kenyataan sehari-hari, kita menjumpai bahwa ada persyaratan-persyaratan untuk
memasuki dunia pekerjaaan tertentu. Misalnya, syarat untuk menjadi Tentara Nasional
Indonesia, adalah tinggi badan 160 cm, tidak buta warna, ijazah minimal dari
SMA/sederajat, dan lainnya. Ini berarti orang yang tidak memiliki seluruh syarat itu tidak
bisa mendaftar bekerja menjadi TNI. Orang yang tingginya hanya 150 cm, tentu tidak tepat
bercita - cita menjadi tentara. Orang yang cedal jangan bercita - cita menjadi guru atau
penyiar.
Namun demikian, bukan berarti bahwa kita membatasi cita - cita. Kita tidak
membatasi cita - cita, tetapi memilih cita - cita yang sesuai dengan keadaan atau kondisi
kita. Baik kondisi fisik maupun mental. Kini kewajiban kalian adalah memahami kondisi
atau keadaan fisik dan mental diri untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan cita-
cita. Bagaimana kondisi fisik kalian? Apakah kondisi fisik itu merupakan kondisi yang
permanen? Ataukah kondisi itu bisa berubah dimasa mendatang, baik dengan pengobatan
maupun dengan usaha lain? Kondisi mental juga sangat berpengaruh dalam menentukan
suatu pekerjaan masa depan, seperti minat,bakat, perasaan, keingingan, keberanian
berbicara, gagap dalam berbicara, perasaan jijik terhadap sesuatu, dan lain - lain.
Kondisi fisik atau mental yang kalian miliki sekarang adalah sesuatu yang patut
kalian syukuri. Itulah karunia Allah SWT yang wajib dikembangkan. Keadaan yang
mungkin dipandang sebagai kekurangan bisa jadi merupakan sesuatu yang bisa
dikembangkan menjadi kelebihan. Coba kalian lihat di televisi, banyak sekali bintang
sinetron, pelawak, yang menurut pandangan umum begitu sempurna. Kita kemudian
memiliki standar penilaian, orang yang sempurna.
Coba kita lihat lebih teliti lagi, diantara bintang bintang yang sering muncul di
televisi, ada yang sebenarnya secara fisik tidak sempurna. Ada yang tubuhnya kecil, ada
yang kulitnya hitam legam, ada yang tubuhnya tambun, ada yang mukanya tongos seperti
Thukul Arwana. Dalam kehidupan sehari - hari juga banyak contoh, orang yang menurut
penilaian umum memiliki banyak kekurangan ternyata bisa sukses pada kehidupannya.
Alangkah baiknya bila kita tahu persis, memahami tentang diri kita baik fisik maupun
mental, baik kelebihan maupun kekurangannya. Kita menerima dengan lapang hati keadaan
atau kondisi itu, dan berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk bekal menggapai cita -
cita atau. Bagaimanakah cara menilai keadaan agar dapat diperbaiki ? Dalam kehidupan ini
tidak pernah ada yang sempurna, setiap orang pasti banyak kelemahan- kelemahan tetapi
jangan pernah lupa dibalik kelemahan- kelemahan masih tersisa kebaikan- kebaikan.
Mengembangkan kelemahan- kelemahan pada seseorang untuk menjadi kelebihan-
kelebihan bukan sesuatu yang mudah dikerjakan, namun bisa dilakukan dengan ketekunan,
kesabaran dan kerja keras. Sebab tanpa ketekunan, kesabaran dan kerja keras mustahil
kelemahan akan menjadi keunggulan atau potensi diri.

Cara menggapai cita-cita sebagai berikut :


1. Jaga dan tumbuhkan cita-cita Anda dengan cara tidak merasa puas setelah Anda
mendapatkan sedikit kenikmatan, namun tetap menjaga dan mengembangkan apa yang
telah Anda dapatkan
2. Kembangkan kepribadian Anda untuk menjadi yang lebih baik lagi, orang yang
sukses adalah orang yang mau dan berusaha untuk menjaga kepribadian yang baik, dan
mau untuk mengembangkannya sampai dirinya benar-benar telah mampu untuk
mewujudkan cita-citanya
3. Berfikir maju. Banyak orang yang merasa bahwa dirinya adalah yang terbaik
diantara yang lain, perspektif semacam itu harus dihilangkan. Kuatkan keyakinan Anda
dan selalu berhati-hati
4. Kembangkan kemampuan yang telah Anda miliki sampai Anda benar benar tidak
kuat untuk mengembangkannya
5. Tingkatkan ilmu pengetahuan yang Anda kuasai. Ilmu pengetahuan sangat penting
dalam proses untuk menggapai cita-cita, maka dari itu tingkatkan ilmu pengetahuan
Anda agar cita-cita yang Anda inginkan bisa terwujud
6. Sukai cita-cita yang akan Anda raih. Dengan begitu, Anda akan meraih kebahagian
dan cita-cita yang Anda impikan
7. Tidak menyerah dan selalu mencoba
8. Menatap kedepan untuk lebih baik dan menjadikan sejarah serta kegagalan sebagai
pelajaran untuk menuju kesuksesan
9. Berdoa
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Masa Remaja dan Perubahannya
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki sikap positif terhadap
perubahan fisik, psikis, mental dan sosial yang terjadi
pada dirinya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa
dirinya akan masuk masa remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pubertas,
dan perubahan fisik, psikis, mental dan sosial
3. Peserta didik/konseli memahami perubahan
tanggung jawab keagamaan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 1. Aku sudah remaja !
2. Perubahan fisik
3. Perubahan psikis
4. Perubahan mental
5. Perubahan sosial
6. Perubahan tanggung jawab
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi
ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Masa remaja dan permasalahannya
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi

MASA REMAJA DAN PERUBAHANNYA

Aku Sudah Remaja !


Masa Remaja adalah periode yang unik dan khusus yang ditAndai oleh perubahan
tertentu dalam perkembangan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan
perkembangan kita akan berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik
dan psikis. Sekalipun demikian, perubahaan ini berbeda antara individu yang satu dan yang
lainnya. Salah satu faktot penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetik dan
lingkungan, seperti kesehatan, gizi dan kondisi emosional. Faktor genetik akan
mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu.
Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormon
pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormon adrenal
steroid berlebihan yang merugikan hormon pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan
masa Remaja terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang
lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai
tinggi tubuh yang sempurna.
Para ahli psikologi menulis bahwa dalam kehidupan manusia ada beberapa rentang
kehidupan yaitu :
1. Masa Prenatal : Saat dalam kandungan ibu
2. Masa Bayi : 0 th 21 th
3. Masa Kanak-kanak : 2 th 11 th
4. Masa Remaja : 11 th 20 th
5. Masa Dewasa : 20 th 40 th
6. Masa Setengah Baya : 40 th 60 th
7. Masa Tua : 60 th ke atas
Siswa SMP yang rata-rata berusia antara 12 16 th adalah termasuk masa remaja, yaitu
masa dimana seorang individu sedang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Pada
masa ini akan ada beberapa perubahan yang dialami antara lain: perubahan fisik, perubahan
psikis dan perubahan tanggung jawab keagamaan.

Puber atau pubertas


Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti usia kedewasaan. Elizabeth B.
Hurlock dalam buku psikologi perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan
masa yang mengawali masa remaja dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga
mengutif difinisi masa puber yang dibuat oleh Root, yaitu suatu tahap dalam perkembangan
manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertasi dengan
perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis
Dalam modul Kesehatan Reproduksi Remaja yang diterbitkan oleh BKKBN,
dikatakan bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9 10 tahun dan
berakhir pada usia sekitas 15 16 tahun.
Perubahan di masa puber, diantaranya :
1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Psikis
3. Perubahan Mental
4. Perubahan Sosial

Perubahan Fisik
Perubahan fisik ini terjadi karena pada masa ini kelenjar yang ada di bawah otak
mulai memproduksi hormon-hormon. Ciri-ciri yang tampak antara lain: perubahan ukuran
tubuh yang mencolok, terutama tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh anak-anak
ke arah bentuk tubuh dewasa, selain itu pada remaja putri ditandai dengan :
1. Menstruasi,
2. Payudara mulai membesar,
3. Kulit halus dan suara menjadi merdu.
4. Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
Pada remaja laki-laki ditandai dengan :
1. Otot menguat
2. Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis, jangkut) dan sekitar kemaluan
3. Di leher tumbuh jakun,
4. Kulit dan rambut berminyak
5. Mimpi basah, dan suara membesar.
6. Penis dan buah zakar membesar
7. Kadang-kadang produksi kelenjar keringat menjadi lebih banyak, mengeluarkan getah
pada permukaan kulit, sehingga menyumbat pori-pori dan terjadilah jerawat.

Perubahan Psikis
Mulai bekerjanya hormon-hormon di dalam tubuh selain menyebabkan terjadinya
perubahan fisik juga akan berpengaruh pada psikis, yaitu timbulnya suatu perasaan tidak
tenang, suatu perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Perubahan-perubahan
psikis itu antara lain :
1. Mulai Tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada
perilaku remaja. Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai berikut :
a. Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri
b. Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantannya.
c. Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang dan salah tingkah
laku bila menghadapi lawan jenis.
d. Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah.
2. Tingkah laku dan emosi yang tidak stabil, penuh kontradiksi, seperti :
a. Suatu saat lemah lembut, tetapi pada saat lain kasa, judes, centil.
b. Mudah tersinggung, tetapi juga mudah gembira meluap-luap.
c. Punya aspirasi yang tinggi tetapi juga dorongan yang rendah
d. Ingin bebas tetapi juga butuh bimbingan
e. Ingin punya teman akrab tetapi kadang-kadang ingin menyendiri
Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena masa remaja adalah masa transisi/peralihan,
masa mencari bentuk/identitas.
a. Mudah terpengaruh, agresif
b. Suka mengkritik tanpa memperlihatkan diri lebih baik
c. Rasa solidaritas tinggi
d. Ingin terlihat menarik di depan lawan jenis
e. Rasa ingin tahu besar
f. Penghayatan religius, etik dan estetik berkembang lebih mendalam
g. Kurang pertimbangan dalam mengambil keputusan
h. Ingin menonjolkan diri
i. Kurang mampu mengendalikan emosi

Perubahan mental diantaranya :


1. Mampu berpikir analitis
2. Kekhwatiran tumbuh dewasa
3. Lebih Kreatif
4. Memiliki banyak ide dan
gagasan menarik
5. Kekhawatiran akan perubahan
fisik
6. Kekhawatiran perasaan orang
lain terhadap diri sendiri

Perubahan Sosial, diantaranya :


1. Hubungan sosial lebih meluas, mencari teman yang sesuai
dengan kesukaan, hobi, dll
2. Asertivitas Remaja
3. Ingin diakui, dihargai, diperhatikan dan diterima
4. Senang melakukan kegiatan bersama
5. Terbuka dalam mengungkapkan pendapat, ide, gagasan

Perubahan Tanggung Jawab Keagamaan


Menurut agama anak yang telah memasuki usia Remaja disebut Dewasa artinya
akalnya sudah matang, sudah bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Oleh karena
itu seorang remaja sudah WAJIB melaksanakan perintah agama dan mempertanggung
jawabkannya dihadapan Tuhan YME. Misal : beribadah, berbuat kebajikan. Terhadap
perubahan-perubahan tersebut seorang remaja hendaklah menyadari dan mampu
menyesuaikan diri. Perubahan yang positif digali dan dikembangkan sehingga lebih
bermanfaat dan yang negatif dikurangi sehingga resikonya dapat diperkecil dan tidak
merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan penerimaan secara positif diharapkan remaja
dapat menyelesaikan tugas perkembangan remaja yaitu :
1. Bergaul lebih matang dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan.
Bergaul lebih matang artinya bersikap lebih dewasa, tidak cengeng, tidak egois, lebih
memahami orang lain/diri sendiri, ramah, berpenampilan rapi, bersih dan mandiri.
2. Memahami peranan sosial sebagai pria dan wanita, contoh :
a. remaja putri di rumah membantu pekerjaan yang sesuai untuk perempuan,
remaja laki-laki membantu pekerjaan yang sesuai untuk laki-laki.
b. Meningkatkan fungsi dan perannya dalam keluarga, baik sebagai anak, sebagai
kakak atau adik. Begitu juga di masyarakat baik sebagai anggota masyarakat maupun
anggota salah satu kegiatan kemasyarakatan (Karang Taruna, Remaja Masjid).
3. Menerima dan mensyukuri keadaan fisik diri sendiri dengan cara :
a. Menjaga dan melindungi tubuh secara efektif (mengganti pakaian dalam setiap
pagi dan sore, membersihkan dan merawat badan dengan teratur).
b. Memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialami
c. Bertingkahlaku sesuai kodrat yang dimliki dan sesuai dengan norma/nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat.
d. Tidak minder, selalu percaya diri
4. Mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan/karir
5. Mengembangkan keterampilan dan konsep hidup untuk masa depan

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Cara Mengatur Waktu
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu mengatur kegiatan sehari-
hari serta waktu belajar yang menjadi tanggung jawab
sesuai dengan kondisi dirinya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami cara
mengatur kegiatan sehari-hari
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara
mengatur waktu belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Cara mengatur waktu kegiatan
2. Cara mengatur waktu belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara mengatur waktu
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
3. (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
4. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
5. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi

CARA MENGATUR WAKTU

Mengatur Kegiatan Sehari-hari


Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi
bagi anak-anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali
sebanyak mungkin potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan
hidup dimasa mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu bagaimana
memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Terbukti masih banyak anak yang terihat
melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan
yang berbau iseng yang menunjukkan ketidak tahuan mereka cara menggunakan waktu
luang secara tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara tepat, maka perlu
adanya jadwal kegiatan yang disusun sehingga apa yang dilakukan tidak tanpa tujuan.
Pada hakekatnya kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial
Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di
rumah, antara lain : memberesi pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan
kesibukan orang tua sekaligus menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun
yang perlu diinggat disini bahwa, jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua
ini menyita waktu dan tenaga anak sehingga menyebabkan kegiatan lain yang
semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal
yaitu :
1. Kegiatan intra kurikuler, yaitu kegiatan belajar mengajar
2. Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan sekolah yang berkaitan dengan
pengembangan dan minat anak terhadap bidang ketrampilan tertentu, misalnya :
bidang kesenian, kepramukaan, dan sebagainya.
Disamping dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus
diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian tugas-tugas yang
diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu, misalnya: pemberian tugas pekerjaan rumah
(PR).
Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi
anak sebagai mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan
teman-temannya.
Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai
antara kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa
saling mendukung mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa
maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam status
sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa
depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan dan memperoleh perhatian yang
paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.
Dengan demikian dalam pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari pembagian porsi waktu
terbanyak adalah menyelesaikan kegiatan sekolah.

Sebagai contoh jadwal kegiatan anak adalah sebagai berikut :

WAKTU KEGIATAN
04.00 Bangun pagi, menunaikan sholat subuh (bagi mereka yang
menjalankan) dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang tua.
05.30- 06.00 Berolah raga
06.00- 06.30 Persiapan berangkat sekolah
07.00- 13.30 Melakukan kegiatan belajar di sekolah
13.30- 15.30 Istirahat siang
15.30- 17.00 Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau kegiatan karang taruna
17.00- 18.30 Kegiatan membantu orang tu
19.00- 21.00 Belajar
21.00- 04.00 Tidur

Mengatur Waktu Belajar


Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur
kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu orang tua
menurut keadaan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati
pelaksanaannya secara disiplin maka kecil kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan
iseng yang hanya menimbulkan keresahan.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk
memperoleh prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang
rutin dengan frekuensi yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari
masing-masing satu jam lebih efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini
mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar yang kita
perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang
dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, perlu
kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar diperoleh
hasil belajar yang maksimal.
Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan
tanpa dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita
memilih waktu belajar sehabis menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan
mata menjadi lelah dan cepat mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat
menonton televisi akan semakin tersiksa saat harus membaaa buku pelajaran. Belum
masalah kesan yang diperoleh dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih
berkesan dan berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga menghambat daya serap anak
pada isi pelajaran yang dibacanya.
Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara
yang tidak terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang
tenang. Tidak mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat
tugas dari orang tua atau dari pihak lain yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut
belum terselesaikan. Demkian pula keadaan ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk
akan menyulitkan anak berkonsentrasi pada materi yang dipelajari.

Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :
1. Seusai tidur siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00
2. Seusai subuh sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30
3. Seusai makan malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00

Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah
jam belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak
yang terlalu tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.

Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm
dalam buku bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan
dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut
tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak
yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka
hadapi terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya,
menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Pemahaman Diri (Mengenal Diri Sendiri)
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami diri sendiri serta
menerima perkembangan fisik dan psikis awal remaja
serta dapat hidup penuh percaya diri
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami serta mengenal
diri sendiri
2. Peserta didik/konseli dapat menerima perkembangan
fisik dan psikis awal remaja serta
3. Peserta didik/konseli dapat hidup penuh percaya diri
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Johari window (Jendala Johari)
2. Aspek-aspek yang harus dipahami individu
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point, Pemahaman diri sendiri
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
3. (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
4. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
5. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi

PEMAHAMAN DIRI (MENGENAL DIRI SENDIRI)

1. Johari Window ( Jendela Johari )

Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window


sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang
digambarkan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-
masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang
disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :

A. Daerah publik,
B. Daerah buta,
C. Daerah tersembunyi, dan
D. Daerah yang tidak disadari.
Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan
diri kita, ada empat Jendela Johari :

A. Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan
fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.

B. Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi
perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.

C. Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-
hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.

D. Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah
wilayah misteri dalam kehidupan.

Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka
jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka
kita akan semakin mengerti siapa diri kita.

Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :

a. Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang
munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka
teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
b. Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat,
maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
c. Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan
membuat kita semakin baik.
d. Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas
sajaselama itu membawa dampak yang positif.

2. Aspek - Aspek yang harus Dipahami Individu

a. Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya


individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala
potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ? Apakah kondisi jasmaniahnya
normal dan sebagainya. Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan
dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
b. Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan
individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu
menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya
dalam berhubungan dengan orang lain
c. Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini
penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap
obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian
juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu
terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi
tinggi.
d. Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan
bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar
individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat
berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena
itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam
positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
e. Aspek Cita-cita. Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada
yang menyebut Potret Diri seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan
lisan, misalnya : Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI. Individu harus
memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang
TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria ,
syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota
TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran
dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-
citanya.
f. Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok, Hal ini penting juga untuk dipahami oleh
individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani
kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah
individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu
kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan
sebagainya. Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi
diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan
kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.
g. Aspek Gaya Hidup, Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda
antara satu dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin
bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya
hidup atau life style,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya
menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak
diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan
sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Disiplin Diri
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami berbagai perilaku
yang mencerminkan nilai-nilai disiplin
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami cara mengenali
potensi diri sendiri
2. Peserta didik/konseli memahami caramenggalipotensi
diri
3. Peserta didik/konseli dapat berusaha mengoptimalkan
potensi diri untuk meraih suskes di masa depan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian disiplin
2. Memahami disiplin
3. Kiat untuk disiplin diri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu
Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:
Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Disiplin diri
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdoa
Pedahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
3. (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
4. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
5. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa

Gadungan, 18 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK

I PUTU ARKA BUJAGGA, S.Pd.` Drs. I WY. ARIJAYA


NIP 19591231 198012 1 067 NIP 19620510 199702 1 001
Lampiran 1. Uraian Materi

DISIPLIN DIRI
1. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah ketaatan, dan kepatuhan terhadap
peraturan yang dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang
berdisiplin berarti orang yang dengan kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap
peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan
perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku. Semua aturan dan
tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut untuk
melaksanakannya dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan
disepakati oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin
melaksanakan ibadah dan disiplin belajar atau kerja.

2. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari
berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku
di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib
yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata
tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut
disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa
agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan
norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
b. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya
dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya
serta lingkungannya.

3. Makna Disiplin Diri


Linda dan Richard Eyre dalam buku Mengajarkan Nilai-nilai Kepada Anak
mengatakan bawah disiplin diri sendiri memiliki banyak makna, diantaranya :
1. Sanggup menggerakkan dan mengatur diri serta waktu sendiri
Remaja yang disiplin adalah remaja yang dapat menggerakkan dan mengatur
dirinya sendiri tanpa diminta atau disuruh. Hal ini berlaku dalam mengatur waktu
yang digunakan. Oleh karena itu, kita perlu mengatur waktu dengan baik dan
mengisi semua waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat.

2. Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri


Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan,
kesedihan, keharuan, kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif
(pribadi). Emosi dapat pula dikatakan sebagai luapan perasaan yang berkembang
dan surut dalam waktu singkat.
3. Sanggup Mengendalikan Nafsu
Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri
dan tahu batas. Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang
yang memiliki dua sisi. Satu sisi adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu
batas. Oleh karena itu, disiplin diri tidak terlepas dari pengetahuan mengenai batas-
batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan nafsu,
seperti berikut :
a. Mempelajari teladan
Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.
b. Berhitung sampai sepuluh
Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika
kita sedang marah.
c. Buat dan Taatilah Jadwal
Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah
aktivitas yang harus dilakukan.
d. Lebih sering menggunakan istilah Disiplin dan Tahu Batas dari biasanya.
Semakin sering kita menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin
memahami istilah tersebut.
e. Buat Kontrak
Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang
ingin kita capai. Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila
berhasil mencapai sasaran tersebut

4. Disiplin itu sulit


Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang
baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk
membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
a. Manusia memiliki sifat sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan,
ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar
peraturan peraturan yang ada.
b. Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang
harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan.
c. Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka
waktu lama

5. Kiat untuk Disiplin Diri


a. Terbiasa dengan jadwal.
Biasakan diri anda dengan jadwal dan kegiatan, jika tidak punya kegiatan, buatlah
kegitan atau agenda anda sejelas mungkin, dan berfikirlah jika kegitan itu penting,
meskipun hanya sebuah kegiatan
b. Bahagia.
Kekuatan bahagia juga berpengaruh terhadap kinerja diri anda untuk lebih aktif dan
bersemangat.
c. Agenda
Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat
agenda sangatlah penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari
muncul untuk seorang pelajar.
d. Rajin beribadah.
Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan
beribadah, ada waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda
lakukan selanjutnya.

e. Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari
dalam diri anda menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang
membuat anda lebih disiplin.
f. Kerja tuntas
Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas.
Lakukan hingga anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai