BIMBINGAN KLASIKAL
KELAS VIII
SEMESTER GANJIL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian materi/Slide power point
Lembar kerja siswa
Ibadah tidak hanya terfokus pada ibadah dalam masjid, gereja dan sebagainya, tetapi
ibadah dapat mencakup keseluruhan aktifitas hidup kita. Ibadah dapat kita lakukan dengan
hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan sehari-hari. Ada pepatah mengatakan tak
kenal tak sayang, tak sayang tak cinta. Pertanyaannya sekarang sudahkah kita dicintai
Tuhan? Bagaimana kita akan berharap dicintai Tuhan, sedangkan kita sendiri tidak
berusaha mengenalnya! Padahal jelas Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang!
Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan agar kita dapat mengenal lebih dekat
dengan Tuhan kita, yaitu :
1. Berusahalah merenung dan berdzikir, bahwa kita ini adalah makhluk yang selalu
membutuhkan pertolongan-Nya, kita adalah ciptaan Tuhan yang selalu merasakan Tuhan
hadir diantara kita.
2. Bersyukurlah atas semua karunia nikmat yang diberikan-Nya. Kita diberi kesehatan,
kekuatan, dll. Mari kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kita harus selalu
bersyukur baik dikala susah maupun dikala senang
3. Perkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan, yaitu dengan sungguh=sungguh dalam
belajar.
4. Kalau ilmu pengetahuan sudah kita dapat, marilah kita gunakan untuk mengkaji kitab-
kitabnya. Agar ibadah kita lebih mantab dan bermakna kalau kita landasi dengan ilmu
pengetahuan yang luas.
5. Berusaha mengenal tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan tuhan, diantaranya :
6. Penciptaan Langit
Langit merupakan ciptaan Allah yang sangat indah. Setiap
manusia yang suka memperhatikan langit, baik di malam hari
maupun siang hari, pasti akan merasakan ketakjuban luar
biasa. Tidak hanya sebatas itu, manusia pun sudah menembus
angkasa untuk mengekplorasi bulan dan planet lainnya.
7. Penciptaan Bumi
a. Bumi dan segala keindahannya ini sangat kaya dengan ayat-ayat Allah yang begitu
luar biasa. Bahkan, hingga saat ini, manusia belum mampu mengungkap semua tabir
misteri di bumi.
Lautan, gunung-gunung, samudera yang terbentang luas, gurun pasir, dan yang
lainnya sangatlah berkesinambungan serta penuh hikmah dalam penciptaannya.
Semua ini dicipatakan Allah untuk manusia dan tidak sepantasnya kita ingkar
kepada-Nya.
b. Lautan
Coba kita renungkan bagaimana Allah telah menundukkan lautan untuk manusia
dengan kapal ? Dapatkah kita bayangkan bagaimana kapal-kapal mampu berlayar
mengarungi lautan luas ? Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa hal ini terjadi
karena adanya perbedaan jenis air laut dan kapal serta terciptanya ruang udara yang
membuat kapal bisa mengapung. Walaupun begitu, ilmu pengetahuan hanya
mengungkap tetapi tidak menciptakan. Hal ini semakin mempertegas kekuasaan
Allah dan kebesarannya.
c. Hubungan Angin dengan Air Hujan
Air hujan yang diturunkan ke bumi oleh Allah adalah nikmat
yang tidak terhingga. Walaupun manusia sudah mampu
membuat hujan buatan, hujan alami ciptaan-Nya tetap tidak
dapat tergantikan. Coba kita bayangkan jika suatu tempat tidak diguyur hujan dalam
jangka waktu lama. Daerah itu pasti akan kering kerontang. Saat tempat ini diguyur
hujan, maka tumbuhlah berbagai jenis tumbuhan.
d. Awan
Awan merupakan fenomena unik dari sebuah proses terjadi dan turunnya hujan. Awan
diciptakan untuk melindungi manusia dari terik sinar matahari. Selain itu, awan akan
menjadi dominan saat berlangsung musim hujan. Adanya sirkulasi musim dan cuaca
ini, membuat keseimbangan cuaca bumi akan terjaga.
Lampiran 2. Instrumen Penilian
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan
kondisi Anda!
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK
1.
tentang Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan
2. selalu hadir dalam hidupku, timbul kesadaran
sayauntuk melibatkan Tuhan dalam kehidupan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan
4. selalu hadir dalam hidupku saya menyadari bahwa
saya sering lupa melibatkan Tuhan dalam kehidupan
Materi layanan BK tentang Tuhan selalu hadir dalam
5. hidupku, menyadarkan saya akan pentinya melibatkan
Tuhan dalam kehiduapn
KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentang Tuhan selalu hadir dalam hidupku,
melakukan kegiatan dengan :
Tujuan : mengenal kebesaran tuhan melalui ciptaan-Nya
Alat : Gambar dari suatu tumbuhan, sayuran, atau hewan yang sangat kecil,
cotohnya : lombok warna-warni, nyamuk, semut, ganggang, rumput, dll
Deskripsi Kegiatan : (dalam buku matari)
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
( Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan )
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
Metode yang digunakan variatif dan menarik
Menggunakan media layanan BK
RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
Peserta didik memperoleh pemahaman baru
Peserta didik mempunyai perasaan positif
Peserta didik berkurang masalahnya
Peserta didik terentaskan masalahannya
Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
Peserta didik aktif bertanya
Peserta didik aktif menjawab
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian materi/Slide power point
Lembar kerja siswa
Gadungan, 18 Juli 2017
Mengetahui
Kepala SMP N 3 Selemadeg Timur Guru BK
1. Pengertian Belajar
Keberhasilan seseorang banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang
dilakukannya. Untuk itu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan belajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang,
dari tidak bisa menjadi bisa dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil
menjadi trampil.
Perubahan sikap tersebut mencakup :
Perubahan pengetahuan (kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa
menjadi bisa.
Perubahan sikap (Afektif) dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
Perubahan ketrampilan (psikomotor) dari tidak trampil menjadi trampil.
Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan. Agar
belajar efektif dan mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu kita perhatikan faktor-
faktor yang berkaitan dengan belajar.
5. Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara beberapa siswa, membahas
suatu materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dalam kegiatan belajar kelompok
biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas suatu persoalan bersma-sama
dengan menampung dan menerima berbagai pendapat dari teman-teman yang ikut dalam
diskusi kelompok, kemudian dijadikan suatu kesimpulan atau suatu pendapat.
7. Membuat Ringkasan
Dalam belajar dirumah selain mengatur waktu belajar dan mengahafal pelajaran kita
juga perlu membuat ringkasan. Beberapa cara membuat ringkasan antara lain :
Menandai pada hal yang dianggap pokok atau penting dari bahan pelajaran yang dibaca,
dengan menggaris bawahi.
Membuat kerangka ringkasan / bagan berdasarkan hal hal yang telah ditandai tersebut
agar memperoleh gambaran secara keseluruhan
9. Mengerjakan Latihan latihan dan PR serta tugas yang diberikan guru di sekolah
untuk diselesaikan di rumah
PEMERINTAH KABUPATEN TBANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
Setiap memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum
mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak ditemukan hal-
hal yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di Sekolah Dasar SD /MI. Ada
peribahasa yang mengatakan kalau tak kenal maka tak sayang ini berarti kita harus
mengenal lingkungan yang baru supaya dapat menyayanginya atau merasa senang. Kalau
kita sayang dan merasa senang maka kita akan betah tinggal di dalam sekolah yang baru
sehingga kita dapat bermain dengan gembira, belajar dengan tenang dan dapat meraih
prestasi yang optimal.
Untuk itu kita harus mengenal dan memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekolah yang baru kita masuki, antara lain :
a. Pendidikan Agama
b. PPKn
c. Bahasa dan Sastra Indonesia
d. Bahasa Inggris
e. Bahasa Jawa
f. Matematika
g. IPA, antara lain: Biologi dan Fisika
h. IPS, anatar lain : Sejarah, Geografi, Ekonomi
i. Pendidikan Kesenian
j. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
l. Ketrampilan Elektronika
m. Tata Boga
n. Tata Busana/ Menjahit
o. Pembiasaan
p. Kegiatan ekstrakurikuler.
Selain guru mata pelajaran , ada juga guru khusus yang membimbing siswa apabila
menemui kesulitan atau problem dalam belajar, bergaul, dan juga membantu siswa
dalam mengembangkan bakat minat yang dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK /
Konselor sekolah. Di setiap kelas terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan
mengawasi kelasnya, juga berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang
disebut dengan nama wali kelas .
Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai teman-teman yang berasal dari sekolah
lain, juga kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya. Selain itu ada juga
kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang disebut dengan ekstrakurikuler, seperti :
pramuka, PMR, PKS, kesenian, bela diri, keagamaan, kita bebas memilih kegiatan
tersebut sesuai dengan bakat dan hobi kita masing-masing.
Salah satu aspek keberhasilan seseorang dalam belajar dilingkungan yang baru,
adalah harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan ditempati. Agar bisa
belajar dengan baik dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan demikian
maka siswa harus tahu seluk beluk, serta dapat menyesuaikan dengan : Tata tertib sekolah,
peraturan sekolah, sifat atau cara mengajar Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu
kelas dan sifat kakak kelasnya. Agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah
tanpa banyak permasalahan, atau hambatan.
Belajar mandiri.
Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus
disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada dibuku-buku
pelajaran atau buku modul, paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru
atau guru piket. Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil
belajar mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan tugas-
tugas dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra adalah sebagai berikut:
Belajar kelompok
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Uraian materi
4. Lembar kerja siswa
CITA-CITA KARIRKU
Barangkali sewaktu masih kecil kalian ditanya oleh bapak atau ibu, apa cita - citamu
bila sudah besar? Mungkin secara spontan jawaban polos kalian adalah : saya ingin menjadi
dokter, guru, pengusaha dan lain lain. Kalau pertanyaan seperti itu diajukan sekarang,
apakah jawaban kalian ?
Sebagian siswa seusia kalian lebih sering berpikir panjang dulu baru menjawab,
itupun dengan ragu dan malu, saya bercita cita sebagai ............. Bahkan ada diantara
kalian yang tidak berani menyebutkan cita cita. Namun ada yang secara mantap dapat
menjelaskan tentang cita cita. Mana yang lebih baik, tidak memiliki cita cita. Ragu dan
malu dalam mengungkap cita - cita. Atau mantap dan pasti memiliki cita cita ?
Cita - cita bukanlah sekedar perwujudan harapan masa kecil, cita-cita adalah bagian
dari perkembangan karier manusia. Cita - cita bukanlah hanya khayalan anak - anak tentang
masa depan. Cita - cita sering disebut dengan impian. Impian yang ingin dicapai dimasa
datang. Semakin besar impian atau cita - cita, makin besar pula motivasi atau semangat
untuk meraih. Dengan kata lain cita - cita harus memberi dampak yang besar, yakni
berkobarnya semangat untuk berjuang melawan kesulitan yang datang. Bila cita - cita tidak
memberikan dampak emosional berupa terpompanya semangat mencapai dan menggapai,
maka cita-cita akan berubah menjadi sekedar khayalan belaka.
Kita wajib memiliki cita - cita. Bahkan Ustadz, guru, orang tua dan tokoh
masyarakat atau tokoh agama memberi nasihat pada kita agar jangan pelit dengan cita -
cita. Bercita-citalah sebanyak - banyaknya. Jangan hanya satu atau dua cita - cita. Ada
pesan gantungkan harapan kalian setinggi langit, dan kejarlah. Jika kalian tidak
menggapai matahari, kalian akan tersangkut di pepohonan atau di atas gunung yang
tinggi, atau bahkan mencapai bintang.
Memiliki cita - cita adalah wajib bagi manusia, bagaimana seharusnya kita
menentukan cita-cita? Apakah masih sama seperti anak TK/SD yang ditanya oleh gurunya
tentang cita - cita? Tentu saja harus berbeda. Anak kecil sering kali menyebutkan cita-cita
mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, petani, pilot pesawat, guru,
tentara, dan lain-lain. Mereka juga senang bermain peran, misalnya bermain dokter-
dokteran, penokohan figur idola, guru,polisi,artis terkenal dan lain-lain sesuai berbagai
peran yang dilihat di lingkungannya. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau
perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV,
video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan
anak. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih
asal sebut saja.
Kalian kini telah memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan
kalian baik kelebihan maupun kekurangannya. Kalian telah melihat begitu banyak
pekerjaan di sekitar kita dengan berbagai syarat tertentu untuk meraih baik mensyaratkan
keadaan fisik tertentu, seperti tinggi badan, kondisi badan, dan lain - lain.
Kenyataan sehari-hari, kita menjumpai bahwa ada persyaratan-persyaratan untuk
memasuki dunia pekerjaaan tertentu. Misalnya, syarat untuk menjadi Tentara Nasional
Indonesia, adalah tinggi badan 160 cm, tidak buta warna, ijazah minimal dari
SMA/sederajat, dan lainnya. Ini berarti orang yang tidak memiliki seluruh syarat itu tidak
bisa mendaftar bekerja menjadi TNI. Orang yang tingginya hanya 150 cm, tentu tidak tepat
bercita - cita menjadi tentara. Orang yang cedal jangan bercita - cita menjadi guru atau
penyiar.
Namun demikian, bukan berarti bahwa kita membatasi cita - cita. Kita tidak
membatasi cita - cita, tetapi memilih cita - cita yang sesuai dengan keadaan atau kondisi
kita. Baik kondisi fisik maupun mental. Kini kewajiban kalian adalah memahami kondisi
atau keadaan fisik dan mental diri untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan cita-
cita. Bagaimana kondisi fisik kalian? Apakah kondisi fisik itu merupakan kondisi yang
permanen? Ataukah kondisi itu bisa berubah dimasa mendatang, baik dengan pengobatan
maupun dengan usaha lain? Kondisi mental juga sangat berpengaruh dalam menentukan
suatu pekerjaan masa depan, seperti minat,bakat, perasaan, keingingan, keberanian
berbicara, gagap dalam berbicara, perasaan jijik terhadap sesuatu, dan lain - lain.
Kondisi fisik atau mental yang kalian miliki sekarang adalah sesuatu yang patut
kalian syukuri. Itulah karunia Allah SWT yang wajib dikembangkan. Keadaan yang
mungkin dipandang sebagai kekurangan bisa jadi merupakan sesuatu yang bisa
dikembangkan menjadi kelebihan. Coba kalian lihat di televisi, banyak sekali bintang
sinetron, pelawak, yang menurut pandangan umum begitu sempurna. Kita kemudian
memiliki standar penilaian, orang yang sempurna.
Coba kita lihat lebih teliti lagi, diantara bintang bintang yang sering muncul di
televisi, ada yang sebenarnya secara fisik tidak sempurna. Ada yang tubuhnya kecil, ada
yang kulitnya hitam legam, ada yang tubuhnya tambun, ada yang mukanya tongos seperti
Thukul Arwana. Dalam kehidupan sehari - hari juga banyak contoh, orang yang menurut
penilaian umum memiliki banyak kekurangan ternyata bisa sukses pada kehidupannya.
Alangkah baiknya bila kita tahu persis, memahami tentang diri kita baik fisik maupun
mental, baik kelebihan maupun kekurangannya. Kita menerima dengan lapang hati keadaan
atau kondisi itu, dan berusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk bekal menggapai cita -
cita atau. Bagaimanakah cara menilai keadaan agar dapat diperbaiki ? Dalam kehidupan ini
tidak pernah ada yang sempurna, setiap orang pasti banyak kelemahan- kelemahan tetapi
jangan pernah lupa dibalik kelemahan- kelemahan masih tersisa kebaikan- kebaikan.
Mengembangkan kelemahan- kelemahan pada seseorang untuk menjadi kelebihan-
kelebihan bukan sesuatu yang mudah dikerjakan, namun bisa dilakukan dengan ketekunan,
kesabaran dan kerja keras. Sebab tanpa ketekunan, kesabaran dan kerja keras mustahil
kelemahan akan menjadi keunggulan atau potensi diri.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
Perubahan Fisik
Perubahan fisik ini terjadi karena pada masa ini kelenjar yang ada di bawah otak
mulai memproduksi hormon-hormon. Ciri-ciri yang tampak antara lain: perubahan ukuran
tubuh yang mencolok, terutama tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh anak-anak
ke arah bentuk tubuh dewasa, selain itu pada remaja putri ditandai dengan :
1. Menstruasi,
2. Payudara mulai membesar,
3. Kulit halus dan suara menjadi merdu.
4. Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
Pada remaja laki-laki ditandai dengan :
1. Otot menguat
2. Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis, jangkut) dan sekitar kemaluan
3. Di leher tumbuh jakun,
4. Kulit dan rambut berminyak
5. Mimpi basah, dan suara membesar.
6. Penis dan buah zakar membesar
7. Kadang-kadang produksi kelenjar keringat menjadi lebih banyak, mengeluarkan getah
pada permukaan kulit, sehingga menyumbat pori-pori dan terjadilah jerawat.
Perubahan Psikis
Mulai bekerjanya hormon-hormon di dalam tubuh selain menyebabkan terjadinya
perubahan fisik juga akan berpengaruh pada psikis, yaitu timbulnya suatu perasaan tidak
tenang, suatu perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Perubahan-perubahan
psikis itu antara lain :
1. Mulai Tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada
perilaku remaja. Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai berikut :
a. Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri
b. Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantannya.
c. Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang dan salah tingkah
laku bila menghadapi lawan jenis.
d. Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah.
2. Tingkah laku dan emosi yang tidak stabil, penuh kontradiksi, seperti :
a. Suatu saat lemah lembut, tetapi pada saat lain kasa, judes, centil.
b. Mudah tersinggung, tetapi juga mudah gembira meluap-luap.
c. Punya aspirasi yang tinggi tetapi juga dorongan yang rendah
d. Ingin bebas tetapi juga butuh bimbingan
e. Ingin punya teman akrab tetapi kadang-kadang ingin menyendiri
Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena masa remaja adalah masa transisi/peralihan,
masa mencari bentuk/identitas.
a. Mudah terpengaruh, agresif
b. Suka mengkritik tanpa memperlihatkan diri lebih baik
c. Rasa solidaritas tinggi
d. Ingin terlihat menarik di depan lawan jenis
e. Rasa ingin tahu besar
f. Penghayatan religius, etik dan estetik berkembang lebih mendalam
g. Kurang pertimbangan dalam mengambil keputusan
h. Ingin menonjolkan diri
i. Kurang mampu mengendalikan emosi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
WAKTU KEGIATAN
04.00 Bangun pagi, menunaikan sholat subuh (bagi mereka yang
menjalankan) dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang tua.
05.30- 06.00 Berolah raga
06.00- 06.30 Persiapan berangkat sekolah
07.00- 13.30 Melakukan kegiatan belajar di sekolah
13.30- 15.30 Istirahat siang
15.30- 17.00 Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau kegiatan karang taruna
17.00- 18.30 Kegiatan membantu orang tu
19.00- 21.00 Belajar
21.00- 04.00 Tidur
Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :
1. Seusai tidur siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00
2. Seusai subuh sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30
3. Seusai makan malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00
Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah
jam belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak
yang terlalu tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.
Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm
dalam buku bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan
dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut
tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak
yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka
hadapi terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya,
menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 SELEMADEG TIMUR
Jl. Pahlawan Nomor 1 Gadungan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
A. Daerah publik,
B. Daerah buta,
C. Daerah tersembunyi, dan
D. Daerah yang tidak disadari.
Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan
diri kita, ada empat Jendela Johari :
A. Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan
fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
B. Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi
perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
C. Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-
hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
D. Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah
wilayah misteri dalam kehidupan.
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka
jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka
kita akan semakin mengerti siapa diri kita.
Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
a. Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang
munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka
teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
b. Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat,
maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
c. Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan
membuat kita semakin baik.
d. Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas
sajaselama itu membawa dampak yang positif.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
DISIPLIN DIRI
1. Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah ketaatan, dan kepatuhan terhadap
peraturan yang dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang
berdisiplin berarti orang yang dengan kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap
peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan
perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku. Semua aturan dan
tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut untuk
melaksanakannya dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan
disepakati oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin
melaksanakan ibadah dan disiplin belajar atau kerja.
2. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari
berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku
di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib
yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata
tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut
disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa
agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan
norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
b. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya
dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya
serta lingkungannya.
e. Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari
dalam diri anda menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang
membuat anda lebih disiplin.
f. Kerja tuntas
Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas.
Lakukan hingga anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih
baik.