Refarat
Refarat
BEHAVIOR THERAPY
Oleh :
Masa KKM:
09 Oktober 29 Oktober 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2017
Referat
DAFTAR ISI
22
Referat
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi perilaku dapat menolong orang dengan fobia dan gangguan psikologis,
atau para ahli kesehatan, biasanya sangat berhasil dalam menolong orang dengan
gangguan fobia. Terapi psikologis memperlihatkan efek yang lebih tahan lama dalam
gangguan cemas adalah Terapi Perilaku Kognitif dan Terapi Perilaku.2
Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam
tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. Dalam praktek
psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi. Percakapan dengan
seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secra mendalam,
dan hal ini sering tidak kita sadari.3
Instruksi untuk terapi perilaku meliputi berbagai metode yang perilaku terapis
terapkan untuk, menyampaikan informasi dan memberikan arahan kepada klien
dalam konteks membuat perubahan perilaku.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indikasi utama dari terapi perilaku ialah gangguan fobik dan perilaku
kompulsif, disfungsi sexual (misalnya impotensi dan frigiditas) dan deviasi sexual
(misalnya exhibisionisme). Dapat dicoba pada pikiran-pikiran obsesif, gangguan
kebiasaan atau pengawasan impuls (misalnya gagap, enuresis, dan berjudio secara
kompulsif), gangguan nafsu makan (obesitas dan anorexia) dan reaksi konversi.
Terapi perilaku tidak berguna pada skizofrenia akut, depresi yang hebat dan (hipo)
mania.
Dalam konteks Indonesia istilah Behavior sama dengan istilah tingkah laku
yang banyak membicarakan tentang perilaku perilaku manusia sebagai hasil dari
proses belajar.
Gerald Corey menjelaskan bahwa behavior adalah pendekatan-pendekatan
terhadap konseling dan psikoterapi yang berkaitan dengan pengubahan tingkah
laku. Pendekatan, teknik dan prosedur yang dilakukan berakar pada berbagai teori
tentang belajar.1
Referat
Jadi dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh pendiri
behaviorisme adalah John B. Watson, ia menyatakan bahwa ia bisa mengambil
sejumlah bayi yang sehat dan menjadikan bayi-bayi itu apa saja yang
diinginkannya. Jadi, Watson menyingkirkan dari psikologi konsep-konsep seperti
kesadaran, determinasi diri, dan berbagai fenomena subjektif lainnya. Pendeketan
Konseling Behavioristik juga beranggapan bahwa sebagian besar proses belajar
yang muncul melalui pengalaman langsung juga bisa diperoleh melalui
pengamatan terhadap tingkah laku orang lain.
Menurut Masters, et al (1987) ada beberapa paham dasar pada terapi perilaku,
yakni :
a. Dihubungkan dengan psikoterapi, terapi perilaku secara relatif lebih
memusatkan pada perilaku itu sendiri dan kurang memperhatikan factor
penyebab yang mendasarinya. Khususnya psikoanalisis yang bertumpu pada
keyakinan bahwa gejala yang muncul atau terlihat harus dihilangkan dengan
menghilangkan sumber penyebabnya, akarnya.
b. Perilaku manusia dalam batas tertentu diperoleh melalui proses belajar, sama
halnyadengan setiap perilaku lain. Pada terapi perilaku, memperhatikan secara
khusus, bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku, antara lain dilihat dari
sudut teori dan proses belajar.
c. Dasar-dasar psikologi, khususnya dasar teori dan proses belajar, dapat
dipergunakan secara sangat efektif dalam mengubah perilaku malasuai.
Namun tidak berarti bahwa semua perilaku malasuai bisa diubah dengan dasar
pendekatan behavioristik karenafactor biologik masih tetap dianggap.
d. Terapi perilaku menentukan dan merumuskan tujuan khusus terapi. Meskipun
tidak mengubah kepribadian secara keseluruhan, tetapi dengan menghilangkan
respon-respon yang malasuai (sebagai sumberny), diharapkan akan
mempengaruhi kepribadiannya sebagai keseluruhan (totalitas).
e. Terapi perilaku menolak teori klasik mengenai aspek dasar kepribadian (trait
theory). Sebagaimana diketahui bahwa aspek dasar kepribadian adalah
predisposisi untuk melakukan sesutau perilaku secara sama pada macam-
Referat
Perkakas utama terapi perilaku adalah terapi paparan dan keterampilan dan
pelatihan pengendalian diri yang masing-masing konsisten dengan prinsip-prinsip
pengkondisian klasik dan pengkondisian operan. Seseorang dengan problem
tertentu biasanya akan dikaji dan dirujuk untuk terapi perilaku jika sesuai. Jika
orang itu dan problemnya sesuai untuk dilakukan terapi perilaku, asesmen
Referat
perilaku penuh untuk problem itu akan dilakukan. Hal itu juga dikenal sebagai
analisis perilaku.
Seseorang dengan problem tertentu biasanya akan dikaji dan dirujuk untuk
terapi perilaku jika sesuai (lihat bagian Klien mana yang paling
mendapatkan manfaat). Jika orang itu dan problemnya sesuai untuk
dilakukan terapi perilaku, asesmen perilaku penuh untuk problem itu akan
dilakukan (Analisis Perilaku). Terapis menggunakan pendekatan direktif
dan berorientasi masalah, mengajukan pertanyaan langsung kepada klien
tentang masalahnya. Cara yang lebih ilmiah untuk mengkaji dan
mengevaluasi lingkup problem adalah dengan menggunakan kuesioner.
2. Proses Terapi
3. Terapi Paparan
Prinsip paparan selalu sama (seseorang yang takut anjing, justru akan
dipapar anjing). Dengan paparan terus-menerus pada objek atau situasi
yang ditakuti, awalnya kecemasan akan muncul, namun akhirnya
memudar pada level yang bisa ditoleransi. Paparan dilakukan dengan cara
yang terstruktur dan bisa dikelola, selalu dengan pemahaman dan
persetujuan klien, namun juga dengan pemberian rasionalisasi yang jelas.
4. Pelatihan Keterampilan
Sesi asesmen utama berbeda dengan sesi yang sedang berjalan karena
dirancang untuk menemukan banyak informasi tentang klien dan
masalahnya. Sesi-sesi berikutnya pada tahap tertentu akan ditentukan oleh
sifat dasar permasalahan tertentu klien, namun akan mengikuti rencana
umum. Terapis menyambut klien dan menegosiasikan agenda untuk sesi-
sesi terapi.
Desentisasi yaitu suatu cara untuk mengurangi rasa takut atau cemas
seorang anak dengan jalan memberikan rangsangan yang membuatnya takut
atau cemas sedikit demi sedikit rangsangan tersebut diberikan terus, sampai
anak tidak takut atau cemas lagi (Dalimunthe, 2009).10
Prosedur treatment ini dilandasi oleh prinsip belajar counterconditioning,
yaitu respon yang tidak diinginkan digantikan dengan tingkah laku yang
diinginkan sebagai hasil latihan yang berulang-ulang. Teknis desentisisasi ini
sangat efektif untuk menghilangkan rasa takut atau fobia10
Prinsip macam terapi ini adalah memasukan suatu respon yang
bertentangan dengan kecemasan yaitu relaksasi. Pertama-tama subyek dilatih
untuk relaksasi dalam, salah satu caranya misalnya secara progresif
merelaksasi berbagai otot, mulai dari otot kaki, pergelangan kaki, kemudian
keseluruhan tubuh, leher dan wajah.10
Referat
Konstruksi hirarki
Pelatihan relaksasi
utama dalam urutan tetap, dimulai dari otot kecil di kaki sampai ke kepala
bekerja atau sebaliknya. Tapi ada juga seorang psikiateer menggunakan
hipnotis untuk memfasilitasi relaksasi ataupun menggunakan alat perekam
sebagai latihan untuk dirinya sendiri.11
Suatu tingkat di mana pasien maju melalui daftar ditentukan oleh respon
tersebut ke rangsangan, ketika pasien secara jelas bisa membayangkan bagian
yang paling meransang terjadinya rasa cemas dari hirarki dengan tenang,
pengalaman mereka teratasi sedikit dalam mengatasi kecemasan dalam situasi
kehidupan yang sesuai dengan kehidupan nyata.1
2)
Flooding
Flooding adalah bentuk terapi perilaku dan berdasar dengan prinsip-
prinsip pengkondisian responden. Terapi ini kadang disebut sebagai terapi
pemaparan atau terapi eksposur yang lama. Sebagai teknin psikoterapi, terapi
ini dapat digunakan untuk mengobati fobia dan gangguan kecemasan termasuk
stres pasca trauma. Cara kerjanya dengan cara mengekspos pasien dengan
Referat
3) Pemodelan (modeling)
Pemodelan (modeling) yaitu mencontohkan dengan menggunakan belajar
observasionnal. Cara ini sangat efektif untuk mengatasi ketakutan dan
kecemasan, karena memberikan kesempatan kepada klien untuk mengamati
orang lain mengalami situasi penimbul kecemasan tanpa menjadi terluka.
Pemodelan lazimnya disertai dengan pengulangan perilaku dengan permainan
simulasi (role-playing).8
Contoh : Seorang wanita dengan riwayat fobia ketinggian menonton
rekaman video yang menunjukkan seorang wanita melakukan adegan
naik kegedung tinggi dan mengatasi ketakutannya.9
4) Regulasi diri
Melibatkan pemantauan dan pengamatan perilaku diri sendiri, pengendalian
atas kondisi stimulus, dan mengembangkan respons bertentangan untuk
mengubah perilaku maladaptif.8
Referat
5) Observational learning, Juga dikenal sebagai: monkey see monkey do. Ada 4
proses utama observasi pembelajaran.8
10) Terapi Aversi yaitu, teknik-teknik pengondisian aversi, yang telah digunakan
secara luas untuk meredakan gangguan-gangguan behavioral yang spesifik,
melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus
yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan
terhambat/hilang. Terapi ini mencakup gangguan, kecanduan Alkohol, Napza,
Kompulsif, Fetihisme, Homoseksual, Pedhophilia, Judi, Penyimpangan
seksual lainnya. Teknik-teknik aversi adalah metode-metode yang paling
kontroversi, misalnya memberikan kejutan listrik pada anak anak autis bila
muncul tingkah laku yang tidak diinginkan.8
Sebagai salah satu teknik psikoterapi, terapi perilaku realtif masih sangat
muda,baru dipergunakan sejak 30 tahun yang lalu. Dalam kaitan dengan
pengubahan perilaku (behavior modification), terdapat dua pendapat mengenai
terapi perilaku. di dalamperkembangannya, terapi perilaku sebagai metode yang
dipakai untuk mengubah perilakuatau arti umumnya sebagai salah satu teknik
psikoterapi, menurut corey (1991) terdiri dari tiga tahap :
Referat
1. Tahap pertama adalah tahap kondisioning klasik pada mana perilaku yang
baru,dihasilkan dari individu secara pasif. Tokoh-tokoh pada kelompok ini
ialah : Skinner (Science and Human Behavior); A. Lazarus (Behavior Therapy
and Beyond) dan Eysenck (Behavior Therapy and The Neurosis).
2. Tahap kedua adalah tahap kondisioning aktif [operant], dimana perubahan-
perubahandi lingkungan yang terjadi akibat sesuatu perilaku, bisa berfungsi
sebagai penguat-ulang [reinforcer] agar sesuatu perilaku bisa terus
diperlihatkan, sehinggakemungkinan perilaku tersebut akan diperlihatkan terus
dan semakin diperkuat.Tokoh utama pada tahap kedua ini adalah Skinner.
3. Tahap ketiga adalah tahap kognitif. Sebagaimana diketahui bahwa munculnya
terapiperilaku dengan cirri-ciri khas yang bertentangan dengan pendekatan
psikoanalisis, psikodinamik, mengesampingkan konsep berfikir, konsep sikap
dan konsep nilai.
4. Manfaat perubahan proses kognitif dan perilaku pasien lebih besar daripada
manfaat perubahan salah satunya saja.
Referat
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Corey, C. (2005). Theory and practice of counseling & psychotherapy. (7th ed.).
Belmont, CA: Thomson Learning.
2.