PENDAHULUAN
1
Pengukuran berat badan ideal berdasarkan rumus Broca:
2
Laju angka metabolisme basal (AMB) adalah jumlah energi yang
dikeluarkan oleh tubuh untuk aktifitas vital tubuh pada waktu istirahat total.
Energi tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh
seperti denyut jantung, bernapas, pemeliharaan tonus otot, pengaturan suhu
tubuh, metabolisme makanan, seskresi enzim, sekresi hormon, transmisi
elektrik pada otot dan aktivitas untuk mempertahankan hidup setiap hari
tanpa memperhitungkan aktivitas fisik apapun. Laju metabolisme basal
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis kelamin, usia, tinggi dan
berat bada. Selain itu AMB juga dipengaruhi oleh persentase lemak tubuh,
pola makan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan olahraga teratur (Zahreni
dan Suhartini, 2016)
Aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh
dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi
(Almatsier, 2003). Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik)
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global. Jadi,
kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah gerakan tubuh oleh otot
tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi.
Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas
fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut:
a. Kegiatan ringan : hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya
tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan
(endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring,
mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah,
nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah..
b. Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau terus menerus,
gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari
kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda,
bermain musik, jalan cepat.
c. Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan olahraga dan
membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari,
3
bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak
silat ) dan outbond.
Berdasarkan aktivitas fisik di atas, dapat disimpulkan faktor
kurangnya aktivitas fisik anak penyebab dari obesitas. Lakukan minimal 30
menit olahraga sedang untuk kesehatan jantung, 60 menit untuk mencegah
kenaikan berat badan dan 90 menit untuk menurunkan berat badan (
Nurmalina, 2011)
Perhitungan dalam menetukan kebutuhan energi :
4
Menentukan kebutuhan energi untuk aktivitas fisik :
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
2.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
energi yang dibutuhkan pada seseorang dengan prosedur :
1. Mengukur berat badan dan tinggi badan semua anggoa kelompok
2. Menghitung berapa berat badan ideal
3. Menghitung berapa IMT semua anggota
4. Memasukkan dalam klasifikasi
5. Menghitung angka metabolisme basal semua anggota
6. Menghitung kebutuhan kalori sehari-hari
Didapatkan beberapa hasil sebagai berikut,
Pada orang coba ke-1 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
21 tahun, memiliki berat badan 49 kg, tinggi 155 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 46,75 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 20,4 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan normal. Orang coba ke-1 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1225 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 2082,5 kkal.
Pada orang coba ke-2 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 53 kg, tinggi 149 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 41,65 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 23,80 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan normal. Orang coba ke-2 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1325 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 2252,5 kkal.
Pada orang coba ke-3 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
19 tahun, memiliki berat badan 51 kg, tinggi 154 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 45,9 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 21,50 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan normal. Orang coba ke-3 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1275 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 2167,5 kkal.
7
Pada orang coba ke-4 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 43 kg, tinggi 160 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 51 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 16,80 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan kurang. Orang coba ke-4 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1075 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 1827,5 kkal.
Pada orang coba ke-5 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 73 kg, tinggi 166,5 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 56,52 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 26,33 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan berlebih. Orang coba ke-5 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1825 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 3102,5 kkal.
Pada orang coba ke-6 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 73 kg, tinggi 156 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 47,6 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 29,9 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan berlebih. Orang coba ke-6 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1825 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 3102,5 kkal.
Pada orang coba ke-7 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 52 kg, tinggi 156 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 47,6 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 29,9 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan normal. Orang coba ke-7 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1300 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 2210 kkal.
Pada orang coba ke-8 yang berjenis kelamin laki-laki dengan usia 19
tahun, memiliki berat badan 79 kg, tinggi 173 cm setelah dilakukan
8
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 65,7 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 26,4 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan berlebih. Orang coba ke-8 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 2370 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 4171,2 kkal.
Pada orang coba ke-9 yang berjenis kelamin perempuan dengan usia
18 tahun, memiliki berat badan 45 kg, tinggi 154 cm setelah dilakukan
perhitungan berat badan ideal didapatkan hasil berat idealnya 45,9 kg.
Sedangkan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 18,97 dan termasuk dalam
klasifikasi berat badan normal. Orang coba ke-9 ini memiliki angka
metabolisme basal (AMB) sebesar 1125 kkal dan kebutuhan kalori sehari
hari yang dibutuhkan sebesar 1912,5 kkal.
9
besar pada laki-laki daripada perempuan, sehingga pada umumnya akan
memerlukan lebih banyak kalori.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
2. Aziz, A Alimul Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
3. Hamzah,Zahreni., dan Suhartini. 2016. Petunjuk Praktikum Fungsi
Tubuh Manusia. Jember: Bagian Fisiologi-Biomedik FKG
Universitas Jember
4. Mabella. 2000. Pendidikan Gizi Dalam Kedokteran. Jakarta: Rineka
Cipta
5. Murtiantmo W. 2008. Hubungan antara Motor Ability, Tinggi
Badan, dan Panjang Lengan terhadap Ketrampilan Lay Up Shoot
Bolabasket Siswa Putra SMA N 1 Depok Sleman. Yogyakarta: FIK
UNY.
6. Soegondo, S., dan Gustavani, R., 2007. Sindrom Metabolik. Dalam :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Pusat
Penerbitan IPD FKUI
7. Nurmalina, Rina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas.
Bandung: Elex Media Komputindo.
12