Anda di halaman 1dari 3

Loa-loa (Cacing Loa, cacing mata)

Sejarah

Untuk pertama kali pada tahun 1770 Mongin mengeluarkan cacing dewasa Loa-loa
dari mata seorang perempuan Negro di Santo Domingo.

Hospes dan Nama Penyakit

Parast ini hanya ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut loaiasis atau calabar
swelling (fugitive swelling). Loaiasis terutama terdapat di Afrika Barat, Afrika Tengah dan
Sudan.

Distribusi Geografik

Parasit ini tersebar di daerah katulistiwa di hutan hujan (rain forest) dan sekitarnya;
ditemukan di Afrika tropik bagian berat dan Sierra Leone sampai Angola, lemah sungai
Kongo, Republik Kongo, Kamerun dan Nigeria bagian selatan.

Morfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan, yang betina berukuran 50-70 x 0,5
mm dan yang jantan berukuran 30-34 x 0,35-0,43 mm. Cacing betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar dalam darah pada siang hari (diurna). Pada malam hari mikrofilaria
berada dalam pembuluh darah paru.

Mikrofilaria mempunyai sarung berukuran 250-300 x 6-8,5 mikron, dapat ditemukan


dalam urin, dahak dan kadang-kadang ditemukan dalam cairan sumsum tulang belakang.
Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar dalam darah diisap oleh
lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi
larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalan badan
manusia dalam waktu 1 sampai 4 tahun kemudia berkopulasi dan cacing dewasa betina
mengeluarkan mikrofilaria.

Patologi dan Gejala Klinis

Cacing dewasa yang menggembara dalam jaringan subkutan dan mikrofilaria yang
beredar dalam darah sering kali tidak menimbulkan gejala. Cacing dewasa dapat ditemukan
di seluruh tubuh dan sering kali menimbulkan di seluruh tubuh dan sering kali menimbulkan
gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata
menjadi bengkak sehingga mengganggu pengelihatan. Secara psikis, pasien menderita pada
saat-saat tertentu. Penderita menjadi hipersensitif terhadap zat sekresi yang dikeluarkan oleh
cacing dewasa dan menyebabkan reaksi radang bersifat temporer. Kelainan yang khas ini
dikenal dengan calabar swelling atau fugittive swelling. Pembengkakan jaringan yang tidak
sakit non pitting ini dapat menjadi sebesar telur ayam. Lebih sering terdapat di tangan atau
lengan dan sekitarnya. Timbulnya secara spontan dan menghilang setelah beberapa hari atau
seminggu sebagai manifestasi supersensitif hospes terhadap parasit. Masalah utama adalah
bila cacing masuk ke otak dan menyebabkan ensefalitis. Cacing dewasa dapat pula ditemukan
dalam cairan serebrospinal pada orang yang menderita meningoensefalitis.

Diagnosis

Diagnosis dibuat dengan menemukan mikrofilaria dalam darah yang diambil pada
waktu siang hari atau menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata atau pun dalam
jaringan subkutan.

Pengobatan

Dietilkarbamasin merupakan obat utama untuk pengobatan loaiasis. Dosisnya adalah


2mg/kg berat badan perhari, diberikan 3 kali sehari sesudah makan selama 14 hari. DEC
membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa. Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek
sampingnya. Di samping sebagai terapi, obat ini bersifat profilaksis terhadap infeksi parasit.
Saat ini mulai dicoba pengobatan dengan ivermectin.

Cacing dewasa di dalam mata akan dikeluarkan dengan pembedahan yang dilakukan
oleh seorang ahli.

Prognosis

Prognosis biasanya baik bila cacing dewasa dapat dikeluarkan melalui mata atau bila
pengobatan berhasil dengan baik.

Epidemiologi

Daerah endemi adalah daerah lalat Chrysops silacea dan Chrysops dimidiata yang
mempunyai tempat perindukan di hutan hujan dengan kelembaban tinggi. Lalat-lalat ini
menyerang manusia yang sering masuk hutan, maka penyakitnya lebih banyak ditemukan
pada pria dewasa.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari gigitan lalat atau dengan pemberian
obat sebulan sekali, selama 3 bulan berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai