Anda di halaman 1dari 10

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan


keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan
Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum
sesuai dengan SAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
laporan keuangan entitas syariah.

Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:

laporan posisi keuangan pada akhir periode;

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

laporan perubahan ekuitas selama periode;

laporan arus kas selama periode;

catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang


signifikan dan informasi penjelasan lain;

LAPORAN ARUS KAS

Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai


perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas
yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan selama suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan
persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian
takterpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan.

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut:

metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pembayaran kas bruto diungkapkan; atau
metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau
masa depan, dan pos penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus
kas investasi atau pendanaan.

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Tujuan Pernyataan ini adalah menentukan isi minimum laporan keuangan interim
serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau
ringkas untuk periode interim. Pernyataan ini tidak mengatur entitas mana yang
disyaratkan untuk menerbitkan laporan keuangan interim, seberapa sering, atau
seberapa lama setelah akhir periode interim. Pernyataan ini diterapkan jika entitas
disyaratkan atau memilih untuk menerbitkan laporan keuangan interim sesuai dengan
SAK.

Laporan keuangan interim minimum mencakup komponen berikut:

laporan posisi keuangan ringkas;

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik digabung
maupun dipisah;

laporan perubahan ekuitas ringkas;

laporan arus kas ringkas; dan

catatan penjelasan tertentu.

Laporan Keuangan Tersendiri

Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas
induk (yaitu investor yang memiliki pengendalian atas entitas anak) yang mencatat
investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk tersebut
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:

biaya perolehan; atau

sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Segmen Operasi

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama),

hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan


operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan

tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Entitas mengungkapkan


informasi yang memungkinkanpengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomik dimana entitas beroperasi.

PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas
berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap
kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh
keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen,
dengan pihak-pihak tersebut.

Pernyataan ini diterapkan dalam:

mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi;

mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak


berelasi;
mengidentifikasi keadaan pengungkapan yang disyaratkan di huruf (a) dan (b);
dan

menentukan pengungkapan yang dilakukan mengenai butir-butir tersebut.

PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menentukan:

kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah


periode pelaporan; dan

pengungkapan yang dibuat entitas tentang tanggal laporan keuangan


diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan.

Pernyataan ini juga mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan
keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode
pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha
tidak tepat.

Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk, dan pengungkapan atas,


peristiwa setelah periode pelaporan.

Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode
pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun yang tidak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode
pelaporan (peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan); dan

peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan


(peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan).

Entitas menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk


mencerminkan peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan. Entitas tidak
menyesuaikan jumlah pengakuan dalam laporan keuangan untuk mencerminkan
peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan.
Entitas mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak
yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Jika entitas menerima
informasi setelah periode pelaporan tentang kondisi yang ada pada akhir periode
pelaporan, maka entitas memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut sesuai
dengan informasi terkini.

Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak
diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan
keuangan. Sejalan dengan hal tersebut, entitas mengungkapkan informasi berikut
untuk setiap kelompok peristiwa tersebut:

sifat peristiwa; dan

estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut


tidak dapat dibuat.

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING

Tujuan dari Pernyataan ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam


valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan
bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

Pernyataan ini diterapkan pada:

akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan saldo
derivatif yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55:Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran;

penjabaran hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang
termasuk dalam laporan keuangan entitas dengan cara konsolidasi atau
metode ekuitas; dan

penjabaran hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang
penyajian.
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana
entitas beroperasi, sedangkan mata uang penyajian adalah mata uang yang
digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional.
Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara
mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi.

Pada akhir setiap periode pelaporan:

pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;

pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan

pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.

Entitas mengungkapkan:

jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang
timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
dan

selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi
selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.

PROPERTI INVESTASI

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi
dan pengungkapan yang terkait. Pernyataan ini diterapkan dalam pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini tidak berlaku untuk
hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya
serupa yang tidak dapat diperbarui.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan
tidak untuk:

digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan


properti investasi akan mengalir ke entitas; dan
biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal.

Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Entitas dapat:
memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
investasi yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil dikaitkan
secara langsung dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset tertentu
yang mencakup properti investasi tersebut; dan
memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
investasi lain, tanpa memperhatikan pilihan sebagaimana dimaksud di huruf
(a).

PERSEDIAAN

Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan jumlah biaya

yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan terkait diakui. Pernyataan ini menyediakan panduan dalam
menentuan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap
penurunan menjadi nilai realisasi neto. Pernyataan ini juga memberikan panduan
rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan.
INVESTASI PADA ASOSIASI

Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang mana investor mempunyai pengaruh
signifikan. Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung (contohnya melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee,
maka entitas dianggap memiliki pengaruh signi kan, kecuali dapat dibuktikan
dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signi kan. Sebaliknya, jika
entitas memiliki, secara langsung mapun tidak langsung (contohnya melalui
entitas anak), kurang dari 20% hak suara investee, maka entitas dianggap tidak
memiliki pengaruh signi kan, kecuali pengaruh signi kan tersebut dapat
dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh
investor lain tidak menghalangi entitas untuk memiliki pengaruh signi kan.

ASET TETAP

Aset tetap adalah aset berwujud yang:

(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

(b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu

periode.

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang


menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti
bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat semacam
itu, atau iuran selanjutnya untuk karyawan, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum
purnakarya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau

praktik-praktik entitas.
ASSET TIDAK BERWUJUD

Entitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun menciptakan laibilitas dalam
perolehan, pengembangan, pemeliharaan atau peningkatan sumber daya tidak
berwujud, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem
atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan
merek dagang (termasuk merek produk dan judul publisitas). Contoh umum lainnya:
piranti lunak komputer, paten, hak cipta, lm, daftar pelanggan, hak pelayanan jaminan,
hak memancing, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan,
kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan hak pemasaran.

KOMBINASI BISNIS

Pernyataan ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya


banding dari informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan
keuangannya mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Pernyataan ini mengatur prinsip dan persyaratan tentang
bagaimana pihak pengakuisisi (acquirer):

. mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya aset teridenti kasi


yang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih dan kepentingan
nonpengendali dari pihak yang diakuisisi (acquiree);
. mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis
atau keuntungan dari pembelian dengan diskon; dan

. menentukan jenis informasi yang diungkapkan untuk memungkinkan

pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan


dari kombinasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai