Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu
dari metode berikut:
metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pembayaran kas bruto diungkapkan; atau
metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau
masa depan, dan pos penghasilan atau beban yang berhubungan dengan arus
kas investasi atau pendanaan.
Tujuan Pernyataan ini adalah menentukan isi minimum laporan keuangan interim
serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau
ringkas untuk periode interim. Pernyataan ini tidak mengatur entitas mana yang
disyaratkan untuk menerbitkan laporan keuangan interim, seberapa sering, atau
seberapa lama setelah akhir periode interim. Pernyataan ini diterapkan jika entitas
disyaratkan atau memilih untuk menerbitkan laporan keuangan interim sesuai dengan
SAK.
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik digabung
maupun dipisah;
Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas
induk (yaitu investor yang memiliki pengendalian atas entitas anak) yang mencatat
investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk tersebut
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:
Segmen Operasi
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama),
Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas
berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap
kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh
keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen,
dengan pihak-pihak tersebut.
Pernyataan ini juga mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan
keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode
pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha
tidak tepat.
Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode
pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun yang tidak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode
pelaporan (peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan); dan
Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak
diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan
keuangan. Sejalan dengan hal tersebut, entitas mengungkapkan informasi berikut
untuk setiap kelompok peristiwa tersebut:
akuntansi transaksi dan saldo dalam valuta asing, kecuali transaksi dan saldo
derivatif yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55:Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran;
penjabaran hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang
termasuk dalam laporan keuangan entitas dengan cara konsolidasi atau
metode ekuitas; dan
penjabaran hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang
penyajian.
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana
entitas beroperasi, sedangkan mata uang penyajian adalah mata uang yang
digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional.
Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara
mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi.
pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan
pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.
Entitas mengungkapkan:
jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang
timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
dan
selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi
selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.
PROPERTI INVESTASI
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi
dan pengungkapan yang terkait. Pernyataan ini diterapkan dalam pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini tidak berlaku untuk
hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya
serupa yang tidak dapat diperbarui.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan
tidak untuk:
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Entitas dapat:
memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
investasi yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil dikaitkan
secara langsung dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset tertentu
yang mencakup properti investasi tersebut; dan
memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
investasi lain, tanpa memperhatikan pilihan sebagaimana dimaksud di huruf
(a).
PERSEDIAAN
yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan terkait diakui. Pernyataan ini menyediakan panduan dalam
menentuan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap
penurunan menjadi nilai realisasi neto. Pernyataan ini juga memberikan panduan
rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan.
INVESTASI PADA ASOSIASI
Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang mana investor mempunyai pengaruh
signifikan. Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung (contohnya melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee,
maka entitas dianggap memiliki pengaruh signi kan, kecuali dapat dibuktikan
dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signi kan. Sebaliknya, jika
entitas memiliki, secara langsung mapun tidak langsung (contohnya melalui
entitas anak), kurang dari 20% hak suara investee, maka entitas dianggap tidak
memiliki pengaruh signi kan, kecuali pengaruh signi kan tersebut dapat
dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh
investor lain tidak menghalangi entitas untuk memiliki pengaruh signi kan.
ASET TETAP
(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
periode.
praktik-praktik entitas.
ASSET TIDAK BERWUJUD
Entitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun menciptakan laibilitas dalam
perolehan, pengembangan, pemeliharaan atau peningkatan sumber daya tidak
berwujud, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem
atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan
merek dagang (termasuk merek produk dan judul publisitas). Contoh umum lainnya:
piranti lunak komputer, paten, hak cipta, lm, daftar pelanggan, hak pelayanan jaminan,
hak memancing, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan,
kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan hak pemasaran.
KOMBINASI BISNIS